xlii
E. Analisis Data
Identifikasi abu ketel dilakukan dengan AAS dan XRD. Analisis dengan AAS untuk memperoleh data komposisi elementer logam dan semilogam secara
kualitatif dan kuantitatif sebagai indikasi kelayakan sampel sebagai sumber silikat, sedangkan analisis dengan XRD untuk memperoleh kristalinitas,
komposisi dan jenis mineral-mineral dalam abu ketel secara kualitatif dan kuantitatif serta sebagai pembanding zeolit hasil sintesis. Analisis secara
kualitatif dilakukan dengan membandingkan harga jarak antar bidang d dan II
1
dari spektrum difraksi standar yang terdapat dalam file data JCPDS. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan membandingkan intensitas relatif
jenis mineral penyusun dengan intensitas relatif sampel total produk zeolit, sehingga didapatkan komposisi mineral penyusun produk zeolit.
Keberhasilan sintesis zeolit, produk diidentifikasi dengan XRD dan FT- IR. Analisis XRD dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
komposisi dan jenis mineral produk sintesis. Analisis FT-IR dimaksudkan untuk memberikan informasi terbentuknya kerangka aluminosilikat dengan
melihat puncak serapan spektrum pada daerah tertentu dan membandingkannya dengan standar FT-IR sebagai pengukur kerangka aluminosilikat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Sintesis zeolit dari abu ketel secara hidrotermal ini meliputi dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan identifikasi abu ketel menggunakan Atomic
Absorption Spectrophotometer AAS untuk mengetahui komposisi elementer logam dan semilogam sebagai indikasi kelayakan sumber silikat. Identifikasi
secara detail dilakukan dengan X-Ray Diffractometer XRD untuk mengetahui
xliii
kristalinitas, komposisi dan jenis mineral dari abu ketel secara kualitatif dan kuantitatif serta sebagai pembanding zeolit hasil sintesis. Analisis secara
kualitatif dilakukan dengan membandingkan harga jarak antar bidang d dan II
I
dari spektrum difraksi standard yang terdapat dalam File data JCPDS. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan membandingkan intensitas relatif jenis
mineral penyusun dengan intensitas relatif sampel total produk zeolit, sehingga didapatkan komposisi mineral penyusun produk zeolit.
Pada tahap kedua dilakukan sintesis zeolit. Untuk mengukur keberhasilan sintesis zeolit, produk selain diidentifikasi menggunakan X-Ray
Diffractometer XRD, juga dianalisis dengan menggunakan Fourier Transform Infra-red Spectrophotometer FT-IR untuk memberikan informasi
terbentuknya kerangka aluminosilikat dengan membandingkan puncak serapan spektrum FT-IR produk sintesis dengan standar FT-IR sebagai pengukur
kerangka aluminosilikat.
A. Identifikasi Abu Ketel