Tahapan Penelitian Bahan dan Alat

Penurunan fluks dapat juga disebabkan oleh terbentuk gel. Gel terbentuk dari molekul-molekul yang tertahan oleh membran pada permukaan membran. Polarisasi konsentrasi terjadi akibat meningkatnya konsentrasi larutan umpan di sekitar permukaan membran Mulder 1996. Jika keadaaan ini terjadi, membran dapat mengalami penyumbatan dan jumlah permeat yang dihasilkan akan berkurang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi fluks adalah jumlah dan ukuran pori membran, serta kecepatan aliran dan konsentrasi larutan umpan. Semakin besar ukuran pori membran, fluksnya akan semakin tinggi. Semakin tinggi kecepatan aliran umpan, dan semakin rendah konsentrasi larutan umpan, maka fluks juga akan semakin tinggi Romli et al. 2006.

4.3 Kuat Mekanik

Kekuatan mekanik secara umum digunakan menentukan sifat mekanik dari membran. Membran berpori berfungsi sebagai matriks polimer, sehingga sifat mekanik sangat penting untuk mengetahui kekuatan dari bahan tersebut. Uji kekuatan mekanik membran dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat membran menahan tekanan dan tarikan. Membran dengan kekuatan mekanik tinggi, akan lebih tahan lama saat proses filtrasi, khususnya pada tekanan operasi yang besar. Gambar 10 Uji tekan membran polisulfon didoping TiO 2 dengan ukuran 3x2 cm 2 ‐1 1 2 3 4 5 6 7 10 20 30 40 50 60 Gaya N Waktu operasi sekon PST 10 PST 7 PST 3 PST 1 PST PST 2 Gambar 10 menunjukkan bahwa membran PST 10 memilki kuat tekan tertinggi yaitu 5.98 N, sedangkan membran yang memiliki kuat tekan terendah adalah membran tanpa pendoping TiO 2 yaitu 2.6 N. Gambar 11 menunjukkan membran dengan pendoping TiO 2 10 memiliki kuat tarik sebesar 4.46 N dan membran tanpa pendoping TiO 2 memiliki nilai kuat tarik yang kecil yaitu 2.29 N. Hal ini dapat menunjukkan bahwa penambahan TiO 2 pada membran berpengaruh terhadap kekuatan membran tersebut. Secara teknis, membran yang didoping dengan TiO 2 , material terlarut dalam sejumlah pelarut yang sama, lebih banyak dari pada membran yang tanpa pendoping. Berat total cetakan membran adalah sama, dengan komposisi polimer 12 bb dan TiO 2 ditambahkan semakin banyak 1 , 2, 3, 7, dan 10 maka jumlah pelarut akan semakin sedikit bb. Sehingga membran dengan pendoping TiO 2 akan lebih kental dibandingkan membran polisulfon murni. Gambar 10 menunjukkan pula bahwa membran PST 10 membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk robek karena mendapat gaya tertentu dibandingkan dengan membran tanpa pendoping TiO 2 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa membran yang didoping dengan TiO 2 mulai dari 1, 2, 3, 7 dan 10 memiliki nilai kuat tekan semakin tinggi dengan semakin bertambahnya yang ditambahkan TiO 2 . Gambar 11 Uji tarik membran polisulfon didoping dengan TiO 2 dengan ukuran 3x2 cm 2 ‐1 1 2 3 4 5 6 20 40 60 80 100 Gaya N Waktu operasi sekon 1 10 7 3 2