sangat berguna dalam penentuan kualitas air dalam pengolahan air bersih. Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4, membran polisulfon dapat menurunkan
nilai kekeruhan hingga 2 NTU. Kualitas air hasil filtrasi membran PST 3 mampu menurunkan nilai
kekeruhan dari 33 NTU menjadi dibawah 1 NTU. Persyaratan air bersih menurut Kepmenkes 416PermenkesIX1990 adalah 5 NTU. Dalam Ahn 1999
mengungkapkan bahwa membran mikrofiltrasi dapat menurunkan kekeruhan air hingga dapat digunakan sebagai air baku. Hal ini menunjukkan bahwa membran
dengan pendoping TiO
2
mampu menurunkan kekeruhan air mentah. Warna adalah parameter pertama yang dapat dinilai dari air baku. Warna
air dipengaruhi salah satunya hasil dari suspensi koloid. Selain itu Warna dapat juga dihasilkan dari bahan-bahan terlarut, misalnya bahan organik. Beberapa
limbah industri dapat menyebabkan perubahan warna yang mencolok dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat berkontribusi terhadap wama air badan air
penerima yang digunakan sebagai air baku dalam instalasi pengolahan air bersih air minum. Tabel 3 menunjukkan membran polisulfon murni maupun membrane
yang didoping TiO
2
dapat menurunkan dari warna air dari 5 TCU menjadi lebih kecil dari 5 TCU.
Tabel 4 Kualitas hasil filtrasi membran polisulfon murni dan membran polisulfon didoping dengan TiO
2
dengan pretreatment karbon aktif.
Parameter Satuan Permenkes
Air Sungai
Perlakuan
pre-treatment arang aktif
arang PST
PST 3
PST 10
Fisika Kekeruhan NTU
25 33
2 3
17 2
Warna Skala TCU
50 5
5 5
5 5
Suhu C 27±3
25 25
25 25
25
Kimia Besi Fe
mgL 1
0.22 0.05
0.05 0.05
0.26 Mangan Mn
mgL 0.5
0.25 0.25
0.5 0.5
0.5 Nitrit mgL
1 0.11
0.02 0.02
0.05 0.02
Tembaga Cu mgL
2 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
Parameter kimia meliputi kandungan besi, mangan, nitrit dan tembaga pada tabel 3 dan 4 menunjukkan membran polisulfon murni maupun membran
yang didoping dengan TiO
2
, mampu menurunkan kandungan logam-logam tersebut. Walaupun ada beberapa hasil penyaringan yang mengalami kenaikan
setelah penyaringan yang disebabkan karena kesalahan teknis. Tabel 5 Kualitas hasil filtrasi membran polisulfon murni dan membran polisulfon
didoping dengan TiO
2
Parameter Satuan Permenkes
Air Sungai
Perlakuan PST
PST 3
PST 10
Fisika Kekeruhan NTU
25 33 3 1 3
Warna Skala
TCU 50 5 5 5 5 Suhu
C 27±3 25 25 25 25
Kimia Besi Fe
mgL 1
0.22 0.78
0.04 0.4
Mangan Mn mgL
0.5 0.25
0.25 0.25
0.25 Nitrit
mgL 1
0.11 0.03 0.02 0.06 Tembaga Cu
mgL 2
0.2 3.92
0.2 0.2
Tabel 5 menunjukkan membran polisulfon dengan doping TiO
2
3 mampu menurunkan kandungan besi pada air sungai dari 0.22 mgL menjadi 0.04
mgL dan kandungan nitrit dari 0.11 mgL menjadi 0.02 mgL. Sedangkan nilai Mangan dan Tembaga tidak berubah.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil sintesis membran polisulfon murni dan membran polisulfon yang didoping dengan TiO
2
secara fisik terlihat berwarna putih. Konsentrasi pendadahan yang lebih tinggi menyebabkan membran menjadi lebih kaku. Pada
lapisan aktif terlihat lebih mengkilap karena jumlah pori-pori yang padat dibandingkan dengan sisi pasif yang terlihat lebih buram. Sedangkan hasil foto
morfologi SEM terlihat substruktur membran bunga karang dengan rongga- rongga kecil takberaturan dan asimetris.
Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa membran polisulfon murni maupun membran polisulfon yang didoping TiO
2
tidak berbeda nyata dalam kinerja fluks dan konduktansi. Pendopingan TiO
2
mampu meningkatkan sifat mekanik membran, terbukti semakin tinggi konsentrasi pendoping, semakin tinggi
pula gaya tekan dan gaya tariknya. Dari segi kualitas air dengan mengukur kualitas air sebelum dan sesudah
filtrasi, membran polisulfon yang didoping TiO
2
mampu menurunkan nilai kekeruhan, warna, kandungan besi dan nitrit pada air sungai yang tercemar.
5.2 Saran
Membran polisulfon dengan pendoping TiO
2
10 bb dapat diaplikasikan sebagai membran filtrasi untuk pembersihan air, namun diperlukan
pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengenai sintesis membran agar titanium yang ditambahkan dapat terdistribusi dengan baik dan mengenai kualitas
hasil saringannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahn Kyu-Hong, Kyung-Guen Song. 1999. Treatment of domestic wastewater using microfiltration for reuse of wastewater. Desalination 126 7–14.
Baker RW. 2004. Membrane Technology and Application. 2
nd
Edition. England: Wiley.
Brock, T.D. 1983. Membrane filtration: a users guide and reference manual. Science Tech. Universitas Michigan.
Chen Xiaobo, and Mao Samuel S. 2007. Titanium Dioxide Nanomaterials: Synthesis, Properties, Modifications, and Applications. Chemicals Review,
2007, 107 7 Cheryan, M. 1986. Ultrafiltrasi Handbook. Tecknomic publishing Co., Basel.
Giancoli DC. 1991. Fisika jilid 1 edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Henry, J. D. 1988. Crossflow Filtration. The Rheological of Pressure Driven
Crossflow Process. IOP Publishing Lth., England. Jeon Jae-Deok, Myung-Jin Kim, Seung-Yeop Kwak. 2006. Effects of addition of
TiO2 nanoparticles on mechanical properties and ionic conductivity of solvent-free polymer electrolytes based on porous PVdF-HFPPEO-EC
membranes. Journal of Power Sources 162 pp 1304–1311.
Kawamura, Susumu, Integrated Design of Water Treatment Facilities, John Wiley Sons, Inc., New York, 1991
Kertesz S, Laszlo Z, Horvath Z, Hodur C. 2009. Clarification of Dairy Model Wastewaters by Membran Filtration. Series Chemistry 182:35-42.
Kesting RE. 1993. Synthetic Polymerric Membranes: A Structural Perspective. 2
nd
Edition. England: Wiley. Li NN, Fane AG, Winston Ho WS, Matsuura T. 2008. Advance Membrane
Technology and Applications. New Jersey: Wiley. Mallevialle, J., Odendall, P. E., and Wiesner, M. R. 1996. Water treatment
membrane processes. McGraw - Hill, NewYork. Mulder M. 1991. Basic Principle of Membrane Technology. Dordrecht: Kluwer
Academic Publisher. Mulder, M. 1996. Basic Principles of Membrane Technology. Kluwer Academic
Publishers. Dordrecht. Netherlands. Porter MC. 1990. Handbook of Industrial Membrane Technology. New Jersey:
Noyes. Prihasa, Novan. 2009. Magic Box sebagai Pereduksi Polutan Udara.
http:novanprihasa.files.wordpress.com 2009 03 magic box sebagai pereduksi polutan udara. pdf. [20 Desember 2009]
Radiman CL, Yuliany, Suendo V, 2002. Pengaruh Media Perendam Terhadap Permeabilitas Membran Polisulfon. Jurnal Matematika dan Sains
72:77-83.