commit to user
33
metode tersebut, guru yang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Namun, metode tersebut sekarang ini dirasakan tidak lagi sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Dalam KTSP yang berlaku sekarang ini, siswa yang dituntut untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung. 9 Evaluasi Hasil Belajar
Kegiatan pembelajaran akan dapat diketahui ketercapaiannya dengan melakukan evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi, guru membuat alat ukur,
membandingkan hasil belajar siswa dengan standar yang telah ditentukan, dan memberikan tindak lanjut jika tujuan belum tercapai dengan baik.
asi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
instrumen dan membandingkan hasilnya dengan tolok ukur untuk pembelajaran dilakukan dengan mengadakan evaluasi.
Hal senada dinyatakan oleh Ahmad Rohani 2004:179 bahwa dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai
dengan tujuan-tujuan yang telah ditet evaluasi sebagai kegiatan pengendalian dalam pengelolaan pembelajaran
dilakukan dengan melakukan penilaian hasil belajar.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Desi Wiramurti 2005 di SMPN 30 Semarang yang berjudul
Peningkatan Keterampilan Surat Resmi Siswa VIIB SMP 30 Semarang dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Masyarakat Belajar Tahun Ajaran 20042005 .
Penelitian tersebut memaparkan bahwa pada umumnya kemampuan menulis surat resmi siswa SMP masih rendah. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan adanya
peningkatan keterampilan menulis surat resmi dengan menggunakan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar sebesar 13. Skor rata-rata kelas pada
commit to user
34
tahap prasiklus sebesar 62 dan mengalami peningkatan sebesar 3 menjadi 65. Kemudian, pada siklus II skor rata-rata kelas meningkat sebesar 10 yaitu menjadi
75. Setelah digunakan teknik pembelajaran kontekstual komponen masyarakat belajar terjadi perubahan tingkah laku siswa. Siswa yang sebelumnya merasa kurang
siap dan kurang aktif dalam pembelajaran menjadi lebih siap dan lebih aktif mengikuti pembelajaran.
Penelitian lain dilakukan oleh Tukiran 2010 apan
Pendekatan Konstruktivisme Assisted Learning dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Resmi Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VI
SD Negeri 1 Batuwarno Kabupaten Wonogiri. Penelitian tersebut merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: 1 Penerapan
pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran keterampilan menulis surat resmi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, meningkatkan kemampuan siswa, dan
meningkatkan kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari siklus I sebesar 40,0, pada siklus II
sebesar 58,0, dan pada siklus III mencapai 72,0; 2 Penerapan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan keterampilan menulis surat resmi pada siswa
kelas VI SD Negeri 1 Batuwarno, yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata dari 69,8 pada pra siklus, menjadi 74,3 pada siklus I, 77,60 pada siklus II , dan 82,2
pada siklus III. Penelitian tentang pembelajaran menulis surat dilakukan oleh H. Tjipto
Lahanto 2008 Modeling untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2
penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan strategi modeling dalam pembelajaran menulis surat pada siswa kelas VII A di SMP Negeri 2 Palu dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan meningkatkan rasa enjoi siswa dalam belajar. Penelitian yang masih satu tema dilakukan oleh Indriyani Puspo Lestari
2005 Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Pribadi dengan
Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 . Berdasarkan analisis data penelitian
commit to user
35
keterampilan menulis surat pribadi siswa dari pratindakan, siklus I, sampai pada siklus II mengalami peningkatan. Sebelum dilakukanya tindakan, nilai rata-rata
klasikal menulis surat pribadi sebesar 58,5. Pada siklus I terjadi peningkatan 10,2, dengan nilai rata-rata 68,78 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar
14,87, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 83,65. Peningkatan nilai rata-rata kelas ini diikuti dengan peningkatan rata-rata skor pada tiap aspek penilaian. Pada aspek
kesesuaian isi dengan topik surat, skor rata-rata pada pratindakan sebesar 9,47, pada siklus I sebesar 13,42, dan pada siklus II sebesar 18,12. Rata-rata skor pada aspek
bahasa surat pada pratindakan sebesar 15,32, pada siklus I sebesar 16,52, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 20,7. Pada aspek penyusunan kalimat, skor rata-
rata pada pratindakan sebesar 5,62, pada siklus I sebesar 5,75, dan pada siklus II meningkat sebesar 7,62. Rata-rata skor pada aspek pilihan kata pada pratindakan
sebesar 6,85, pada siklus I sebesar 70, dan pada siklus II meningkat menjadi 8,50. Pada aspek penggunaan ejaan, skor rata-rata pada pratindakan sebesar 5,45, siklus I
sebesar 5,55, dan pada siklus II sebesar 6,47. Rata-rata skor pada aspek sistematika surat pada pratindakan sebesar 8,35, pada siklus I sebesar 12,42, sedangkan pada
siklus II meningkat menjadi 13,62. Pada aspek kerapian surat skor rata-rata pada pratindakan sebesar 7,5, pada siklus I sebesar 8,12, dan pada siklus II meningkat
sebesar 8,62. Peningkatan keterampilan menulis surat pribadi siswa ini diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II siswa
semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran, karena siswa mulai senang dan menikmati pembelajaran menulis surat pribadi dengan pendekatan kontekstual
komponen pemodelan yang diterapkan guru.
C. Kerangka Berpikir