commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses yang melibatkan beberapa hal secara integral, yaitu adanya keterjalinan hubungan antara siswa, guru, sumber belajar,
media pembelajaran dan unsur penunjang kegiatan pembelajaran yang lain. Keterjalinan itu mengakibatkan satu sama lain saling mempengaruhi. Dalam
pelaksanaan pembelajaran sering terjadi hambatan pada salah satu unsur kegiatan pembelajaran, misalnya siswa yang tidak tertarik dengan materi pelajaran, tidak
adanya motivasi yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai. Hal itu bisa mempengaruhi kegiatan
pembelajaran secara umum sehingga tujuan belajar tidak tercapai. Pengamatan yang intensif terhadap kegiatan pembelajaran mutlak
diperlukan untuk mengetahui secara pasti letak masalah dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pengamatan terinci akan diketahui bagaimana pelaksanaan
pembelajaran seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan yang maksimal, yaitu tercapainya kriteria ketuntasan minimal KKM.
Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran yang membutuhkan perhatian serius, karena siswa terkadang merasa enggan untuk
menuangkan ide kreatifnya ke dalam bentuk tulisan. Permasalahan dalam pembelajaran menulis yang terjadi di tiap sekolah berbeda-beda. Oleh karena itu,
perlu adanya deskripsi nyata proses pembelajaran surat undangan resmi di sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk mencari gambaran pembelajaran menulis
surat undangan yang ideal. SMP Negeri 1 Kebakkramat merupakan salah satu sekolah yang telah
menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, di mana pembelajaran telah didesain sesuai dengan kondisi riil yang ada di sekolah tersebut.
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Kebakkramat bisa diamati sebagai salah satu contoh pembelajaran bahasa Indonesia yang telah disesuaikan dengan kurikulum.
commit to user
2
Di dalam KTSP, khususnya pada kompetensi menulis surat undangan resmi untuk siswa SMP kelas VIII disebutkan bahwa standar kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh siswa lulusan SMP adalah menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah. Penulisan surat dinas yang dimaksud sesuai dengan
sistematika yang tepat dan penggunaan bahasa yang baku. Adapun indikator yang harus dikuasai siswa antara lain: 1 mampu menentukan sistematika surat dinas;
2 mampu menulis surat dinas dengan bahasa baku; 3 mampu menyunting surat dinas.
Kompetensi siswa dalam menulis, khususnya menulis surat undangan resmi selama ini masih kurang. Hal ini didasarkan pada penuturan guru pengampu
mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kebakkramat. Informan tersebut mengatakan bahwa sebagian besar siswa belum mampu mencapai batas KKM 68
dan indikator yang tercantum dalam kurikulum, yaitu: 1 mampu menentukan sistematika surat dinas; 2 mampu menulis surat dinas dengan bahasa baku; 3
mampu menyunting surat dinas. Pada umumnya, kekurangan siswa ini dapat dilihat pula dari penggunaan ragam bahasa yang tidak sesuai dengan jenis surat
yang dibuat, penggunaan bahasa yang tidak efektif, serta diabaikanya kaidah dalam penulisan surat. Hal tersebut tentunya berdampak kurangnya prestasi siswa
pada kompetensi menulis. Kekurangan tersebut tidak hanya terjadi pada siswa SMPN 1 Kebakkramat, tetapi juga di sekolah lain. Hal ini didasarkan pada
penelitian yang dilakukan oleh Desi Wiramurti di SMPN 30 Semarang yang mengambil judul Peningkatan Keterampilan Surat Resmi Siswa VIIB SMP 30
Semarang dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Masyarakat Belajar Tahun Ajaran 20042005.
Masalah-masalah pada pembelajaran menulis, khususnya menulis surat undangan resmi seperti yang telah diuraikan di atas mungkin saja berhubungan
erat dengan perilaku guru dalam mengajar. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengampu kelas VIII, diketahui bahwa
pembelajaran menulis yang terencana dalam proses pembelajaran jarang dilakukan oleh guru. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut tidak
memunculkan kondisi yang lebih kondusif agar siswa dapat menulis dengan baik.
commit to user
3
Di dalam proses belajar mengajar guru menggunakan teknik permodelan, tetapi pelaksanaannya kurang maksimal. Guru memberikan contoh surat undangan resmi
hasil pekerjaan siswa tahun-tahun sebelumnya dan surat undangan sekolah terkait. Berdasarkan contoh surat yang diberikan guru tersebut, siswa diminta untuk
membuat surat undangan secara mandiri dengan berpijak pada kaidah penulisan surat undangan resmi yang benar. Dengan demikian, cara pembelajaran guru
tersebut merupakan salah satu penyebab rendahnya prestasi siswa pada kompetensi menulis, khususnya menulis surat undangan resmi.
Berdasarkan observasi di lapangan, perlu dilakukan penelitian tentang kesesuaian pelaksanaan pembelajaran menulis dengan kurikulum yang diterapkan
di sekolah tersebut. Karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis surat undangan resmi pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 20082009.
B. Rumusan Masalah