Murniaty: Sistem Pelayanan Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Sekolah. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Sekolah. Tarutung, Sumut : 18-19 Maret 2013.
Page 5
membiarkan pengunjung yang datang mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya, dan menghindari semaksimal mungkin berinteraksi dengan
pustakawan. Sikap mereka ini lebih mengarah ke sikap pustakawan yang pasif- reaktif passive-reactive. Kini pustakawan dituntut untuk bersikap lebih aktif
mengejar pengguna dan lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan informasi penggunanya. Ini artinya pustakawan dituntut untuk lebih aktif-responsif
active-responsive. Pendekatan professional ini mengharuskan pustakawan mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, berapa cepat dia
mampu menyediakan informasi, dalam bentuk apa informasi tersebut disajikan, dan dari sumber mana saja informasi tersebut di dapatkan.
Tanpa disadari banyak pustakawan hanya berhubungan dengan pengguna dengan sangat terbatas. Mereka hanya menjawab bila kebetulan
ditanya oleh pengguna dan jarang berinteraksi dengan pengguna. Sehingga hal tersebut membuat pengguna kurang simpati dan enggan untuk datang kembali
ke perpustakaan.
5. Waktu Pelayanan
Ada sedikit perbedaan waktu pelayanan Perpustakaan Desa dengan Perpustakaan Sekolah. Berkaitan dengan waktu pelayanan maka seringkali
waktu pelayanan Perpustakaan Desa sangat tergantung kepada jam buka perpustakaan yang sudah terjadwal secara rutin setiap hari yang biasanya
disesuaikan dengan jam kerja kantor aparat desakelurahan, misalnya jam buka perpustakaan pada pukul 08.00 Wib. dan tutup pada pukul 15.00 Wib. Sehingga
bila ada pengunjung yang datang ke perpustakaan di luar jam buka pasti akan kecewa karena tidak dapat dilayani lagi. Apalagi dengan banyaknya
keberagaman aktivitas masyarakat desa yang menyebabkan mereka tidak bisa memiliki waktu yang bisa ditentukan untuk dapat berkunjung ke perpustakaan.
Keadaan tersebut hendaknya dapat menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola perpustakaanpustakawan bahwa sekarang pengguna menginginkan pelayanan
yang lebih lama lagi full time dan tidak tergantung pada jam buka perpustakaan.
Pengguna perpustakaan di masa sekarang cenderung
Murniaty: Sistem Pelayanan Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Sekolah. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Sekolah. Tarutung, Sumut : 18-19 Maret 2013.
Page 6
mempunyai keinginan jam buka perpustakaan tersebut 7 hari dalam seminggu selama 24 jam perhari. Ini artinya perpustakaan tidak boleh tutup.
Pada layanan yang konvensional hal tersebut mungkin tidak dapat dilakukan karena pengguna harus dilayani oleh pustakawan secara fisik,
artinya pelayanan yang diberikan sangat tergantung kepada kehadiran pustakawan secara fisik. Tetapi pada layanan yang bersifat moderen maka
kehadiran pustakawan secara fisik tidak lagi diperlukan. Pelayanan perpustakaan akan tetap dapat berjalan walaupun perpustakaannya sudah
tutup dan pustakawannya sudah pulang ke rumah. Jadi yang terpenting lagi, hal yang berkaitan dengan jam buka
perpustakaan ini adalah bagaimana perpustakaan mampu menyediakan sebuah saranafasilitas yang dapat membuat seorang pengguna dapat
memanfaatkanmengakses perpustakaan kapanpun dan dimanapun si pengguna tersebut berada, tidak tergantung pada jam buka perpustakaan.
Misalnya saja dengan penyediaan sarana akses secara online terhadap perpustakaan. Perpustakaan membuka website perpustakaan yang memuat
profil perpustakaan, koleksi perpustakaan, sarana dan fasilitas, serta cara-cara yang memudahkan pengguna untuk dapat mengakses seluruh sumber daya
informasi yang dimiliki oleh Perpustakaan Desa tersebut. Dengan layanan yang bersifat online seperti ini pada saat pengguna sedang berada di rumah dia tetap
bisa melihat katalog perpustakaan sehingga si pengguna dapat memastikan buku yang dicarinya tersedia atau tidak di perpustakaan. Perpustakaan juga
perlu menyediakan fasilitas WIFI sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan akses informasi secara online dan gratis ke semua sumber informasi
dari berbagai negara. Untuk dapat menyediakan layanan yang berbasis online internet ini, maka Perpustakaan Desa dapat meminta bantuan kepada
Pemerintah Daerah melalui alokasi dana ataupun penyediaan perangkat komputer dari Pemerintah Daerah Pemda ataupun Pemerintah Kabupaten
Pemkab.
Murniaty: Sistem Pelayanan Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Sekolah. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Sekolah. Tarutung, Sumut : 18-19 Maret 2013.