ANALISIS PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CIAWI
ANALISIS PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CIAWI
HMA.Wihermana Rustaman
Abstract
This study aimed to determine: (1). Promotion strategies are implemented in PT.Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi, (2). Consumer behavior is in PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi, (3). Influence Consumer Behavior Toward Promotion Strategy at PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi.
Types of research used in this research is descriptive method with survey, in this study using non-probability sampling technique in a way that is accidental sampling by coincidence sampling, a tool of analysis is a simple linear regression and assisted by using SPSS v.20 package statiscal for v.20 social science.
These result indicate that: 1). Customer response to the promotional strategy at PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi in a good position, this is attested by the average score of 3,806, which means the respondents are agreed. 2). Customer response to consumer behavior is in a good position, this is evidenced by an average score of 3,810, which means respondents agreed. 3). Promotion strategies have an influence on consumer behavior at PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi by 90,2 while the remaining 9,8 is influenced by other variables not included in this study carefully.
PENDAHULUAN
3. Memberikan jasa-jasa lalu lintas
Bank adalah badan usaha yang
pembayaran dan peredaran uang.
menghimpun dana dari masyarakat dalam
Aktifitas Perbankan yang pertama
bentuk simpanan dan menyalurkannya
adalah menghimpun dana dari masyarakat
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
luas yang dikenal dengan istilah di dunia
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
Perbankan adalan kegiatan funding.
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
Pengertian menghimpun dana maksudnya
(Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
adalah mengumpulkan atau mencari dana
Perubahan Undang-undang Nomor 7
dengan cara membeli dari masyarakat luas.
Tahun 1992 tentang Perbankan).
Setelah memperoleh dana dalam
Berdasarkan dari pengertian di atas dapat
bentuk simpanan dari masyarakat, maka
disimpulkan sebagai berikut: Pertama,
oleh Perbankan dana tersebut diputarkan
pengertian bank telah mengalami evolusi,
kembali atau dijualkan kembali ke
sesuai dengan perkembangan bank itu
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau
sendiri. Kedua, fungsi bank pada
lebih dikenal dengan istilah kredit lending.
umumnya adalah :
Dalam pemberian kredit juga dikenakan
jasa pinjaman kepada penerima kredit
simpanan dari masyarakat.
(debitur) dalam bentuk bunga dan biaya
administrasi. Sedangkan bagi bank yang
bersumber dari dana yang diterima
berdasarkan prinsip
syariah dapat
berdasarkan bagi hasil atau penyertaan
berdasarkan atas kemampuannya
modal.
untuk menciptakan tenaga beli
Kondisi Perbankan di Indonesia
baru.
semakin
membaik, dalam perkembangannya, meski tekanan krisis membaik, dalam perkembangannya, meski tekanan krisis
sesuatu yang baru dan akan memberikan
tersebut terlihat dari berkurangnya
implikasi tertentu, meliputi :
keketatan likuiditas Perbankan dan
Istilah Bank Perkreditan Rakyat yang
tumbuhnya total kredit Perbankan. Deputi
diubh menjadi Bank Pembiayaan Rakyat
Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman
syariah. Perubahan ini untuk lebih
D Hadad mengatakan, berdasarkan data
menegaskan adanya perbedaan antara
kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip
likuiditas sudah berkurang. “Dalam 2
syariah.
bulan terakhir likuiditas mulai berkurang,
Definisi prinsip syariah. Dalam
tapi masih menjadi perhatian kita,” kata
definisi dimaksud memiliki dua pesan
penting yaitu (1). Prinsip syariah adalah
prinsip hukum Islam dan (2). Penetapan
pelonggaran ketentuan Giro Wajib
pihaklembaga
yang berwenang
Minimum (GWM) dan peningkatan Dana
mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar
Pihak Ketiga (DPK), sedangkan total
prinsip syariah.
kredit per tahun tumbuh 37,1 persen.
Penetapan Dewan Pengawas Syariah
sebagai pihak terafiliasi seperti halnya
pertumbuhan tahunan tertinggi 42,9
akuntan pubik, konsultan dan penilai.
persen, kredit modal kerja tumbuh 39
Definisi pembiayaan yang berubah
persen, kredit konsumsi tumbuh 33 persen.
secara signifikan dibandingkan definisi
yang ada dalam UU sebelumnya tentang
Perbankannya sekarang menganut dual
perbankan (UU No. 10 tahun 1998).
banking system, yaitu bank konvensional
Dalam definisi terbaru, pembiayaan dapat
maupun syariah. Bank syariah pertama
berupa transaksi bagi hasil, transaksi sewa
yang berdiri pertama di Indonesia adalah
menyewa, transaksi jual beli, transaksi
Bank Muamalat pada tahun 1992. Setelah
pinjam meminjam dan transaksi dan
terbukti mampu bertahan pada masa krisis
transaksi sewa menyewa jasa (multijasa).
1998, barulah pemerintah mengeluarkan
Perbankan
Syariah dalam
undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
operasionalisasinya tidak mengenal “riba”,
yang memperbolehkan bank melakukan
sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran
transaksi syariah (DUAL BANKING
surat Al Baqoroh ayat 275-276 :
bermunculan bank-bank syariah di
َُُطَّجَخَتٌَ يِزَّلا ُمُْقٌَ بَوَك َّلاِإ َىُْهُْقٌَ َلا بَث ِّشلا َى ُْلُكْؤٌَ َيٌِزَّلا
Indonesia.
بَث ِّشلا ُلْثِه ُعٍَْجْلا بَوًَِّإ اُْلبَق ْنًََُِّؤِث َكِلَر ّ ِسَوْلا َيِه ُىبَطٍَّْشلا
Selanjutnya diterbitkan undang-
َِِّث َّس يِّه ُُُةَظِع َْْه ٍَُءآَج يَوَف بَث ِّشلا َم َّشَح َّ َعٍَْجْلا ُالله َّلَحَأ َّ
undung Nomor 21 Tahun 2008 tentang
َكِئَل ُّْؤَف َدبَع ْيَه َّ ِالله ىَلِإ ٍُ ُشْهَأ َّ َفَلَس بَه ََُلَف ىََِتًبَف
Perbankan Syariah, yang mengatur secara
بَث ِّشلا ُالله ُقَحْوٌَ } 572 { َىُّذِلبَخ بٍَِِف ْنُُ ِسبٌَّلا ُةبَحْصَأ
khusus Perbankan Syariah. Semenjak itu,
} 572 { ٍنٍِثَأ ٍسبَّفَك َّلُك ُّت ِحٌُ َلا ُالله َّ ِتبَقَذَّصلا ًِث ْشٌُ َّ
bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam bentuk bank umum
“Orang-orang yang makan (mengambil)
syariah, unit usaha syariah (bank
riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
konvensional yang membuka cabang
berdirinya orang yang kemasukan setan
syariah), dan office channeling (gerai
lan-taran (tekanan) penyakit gila.
syariah di kantor bank konvensional).
Keadaan mereka yang demikian itu,
Undang-undang NO.21 tahun 2008
adalah disebabkan mereka berkata
yang disahkan pada tanggal 16 juli 2008
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
memiliki beberapa ketentuan umum yang
sama dengan riba, padahal Allah telah
menarik untuk dicermati. Ketentuan umum
menghalalkan
jual beli dan
dimaksud (pasal 1) adalah merupakan
mengharamkan riba. Orang-orang yang mengharamkan riba. Orang-orang yang
mengasumsikan bahwa bank syariah
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
tersebut sebagai modus dalam mencari
mengambil riba), maka baginya apa yang
keuntungan bank syariah itu sendiri, tidak
telah diambilnya dahulu (sebelum datang
ubahnya bank
konvensional yang
larangan); dan urusan-nya (terserah)
menggunakan label bank syariah.
kepada Allah. Orang yang mengulangi
Dalam hal ini perlu kegiatan ekstra
(mengambil riba), maka orang itu adalah
bagi Bank Syariah Mandiri KCP Ciawi
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
dalam memasarkan produknya melalui
di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan
strategi promosi yang ada, untuk
menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
meningkatkan
respon atau target
menyukai setiap orang yang tetap dalam
konsumen itu sendiri.
kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
Bank syariah yang identik dengan
TINJAUAN PUSTAKA
mengutamakan prinsip-prinsip islam,
Setelah mengetahui latar belakan
tentunya menjadikan hal tersebut sebagai
yang terjadi, berikut ini akan dibahas
inovasi dalam membuat produk baru
beberapa teori yang berhubungan dengan
dalam operasional bank syariah itu sendiri.
kedua variabel yang akan diteliti, yaitu
Salah satu dari sekian banyak bank syariah
antara strategi promosi dan perilaku
yang ada di Indonesia, adalah Bank
konsumen.
Syariah Mandiri. Bank syariah mandiri dalam promosinya tidaklah mudah, hal ini
Strategi Promosi
dikarenakan banyaknya masyarakat yang
Strategi adalah suatu rencana
belum mengerti dengan system bank
untuk pembagian dan penggunaan
syariah itu sendiri. Hal ini tentu
kekuatan militer dan material pada daerah-
menjadikan sebuah tugas khusus bagi bank
daerah tertentu untuk mencapai tujuan
syariah mandiri.
tertentu.
Di Kota Tasikmalaya yang identik
Menurut Stoner, Freeman, dan
dengan Kota santri, hal ini menjadi
Gilbert, Jr. (1995), konsep strategi dapat
ketertarikan bagi pihak Perbankan Syariah
didefinisikan berdasarkan dua perspektif
untuk memasarkan produk-produknya.
yang berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa
Sebagai contoh, di Kota Ciawi terdapat
yang dilakukan (intends to do), dan (2)
satu bank syariah yaitu bank syariah
dari perspektif apa yang organisasi
mandiri yang mengeluarkan produk-
akhirnya lakukan (evevtually does).
produknya, padahal di Kota Ciawi banyak
Berdasarkan
perspektif yang
bank konvensional yang mengeluarkan
pertama, strategi dapat didefinisikan
produk yang sama.
sebagai program untuk menentukan dan
Bank syariah mandiri dalam
mencapai
tujuan
organisasi dan
mempromosikan produknya
tidaklah
mengimplementasikan misinya. Makna
mudah di tengah pesaing-pesaingnya yang
yang terkandung dari strategi ini adalah
banyak, sehingga bank syariah mandiri
bahwa para manajer memainkan peranan
harus memikirkan strategi promosi agar
yang aktif, sadar dan rasional dalam
konsumen mengetahui bahwa produk bank
merumuskan strategi organisasi. Dalam
syariah mandiri berbeda dengan bank yang
lingkungan yang terbulen dan selalu
lain. Namun yang menjadi permasalahan
mengalami perubahan, pandangan ini lebih
saat ini, Bank Syariah di Indonesia
banyak diterapkan.
khususnya Bank Syariah Mandiri KCP
Sedangkan berdasarkan perspektif
Ciawi, sayangnya belum sampai ke
yang kedua, strategi didefinisikan sebagai
pelosok per desaan. Sehingga masih
pola tanggapan atau respon organisasi
terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Pada definisi ini, setiap organisasi pasti
suatu produk, bila konsumen belum pernah
memiliki strategi, meskipun strategi
mendengarnya dan tidak yakin bahwa
tersebut tidak pernah dirumuskan secara
produk itu akan berguna bagi mereka,
eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi
maka mereka tidak akan pernah
para manajer yang bersifat reaktif, yaitu
membelinya. Pada hakikatnya promosi
hanya menanggapi dan menyesuaikan diri
adalah
suatu
bentuk komunikasi
terhadap lingkungan secara pasif manakala
pemasaran. Yang dimaksud dengan
dibutuhkan.
komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan
menginformasikan segala jenis produk
informasi,
mempengaruhimembujuk,
yang ditawarkan dan berusaha menarik
danatau mengingatkan pasar sasaran atas
calon nasabah yang baru. Kemudian
perusahaan dan produknya agar bersedia
promosi juga berfungsi mengingatkan
menerima, membeli, dan loyal pada
nasabah akan produk, promosi juga ikut
produk yang ditawarkan perusahaan yang
memengaruhi nasabah untuk membeli dan
bersangkutan. (Fandy Tjiptono, 1997)
akhirnya promosi juga akan meningkatkan
Promosi adalah suatu komunikasi
citra bank di mata para nasabahnya.
dari penjual dan pembeli yang berasal dari
(Kasmir, 2008)
informasi yang tepat yang bertujuan untuk
Menurut Kasmir ada empat (4) macam
merubah sikap dan tingkah laku pembeli,
sarana promosi yang dapat digunakan oleh
yang tadinya tidak mengenal menjadi
Perbankan adalah sebagai berikut :
mengenal sehingga menjadi pembeli dan
produk tersebut.
Berdasarkan pengertian ini maka promosi
dilakukan dalam bentuk tayangan
merupakan aktifitas komunikasi yang
atau gambar atau kata-kata yang
berasal dari informasi. (Fajar Laksana,
tertuang dalam spanduk, brosur,
billboard, koran, majalah, televisi,
Perilaku konsumen adalah proses
atau radio.
dan
aktivitas
ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
Promotion), merupakan promosi
pembelian,
penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi
meningkatkan penjualan melalui
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-
Perilaku Konsumen
barang tertentu pula.
Beberapa pakar di bidang
3. Publisitas (Publicity), merupakan
manajemen memberikan batasan yang
promosi yang dilakukan untuk
sangat lengkap dan tentang perilaku
meningkatkan citra bank di depan
konsumen. Meskipun batasan-batasan
tersebut sedikit banyak berbeda satu sama
nasabahnya melalui kegiatan amal
lain namun pada dasarnya substansinya
atau sosial atau olahraga.
Perilaku konsumen adalah proses
Selling), merupakan promosi yang
dan
aktivitas
ketika seseorang
dilakukan melalui pribadi-pribadi
berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
karyawan bank dalam melayani
pembelian,
penggunaan, serta
serta ikut memengaruhi nasabah.
pengevaluasian produk dan jasa demi
Promosi merupakan salah satu faktor
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
penentu keberhasilan suatu program
Kebutuhan
dan keinginan
pemasaran. Betapapun berkualitasnya
konsumen akan barang dan jasa konsumen akan barang dan jasa
Pakar lainnya adalah Engel,
mempengaruhi perilaku mereka dalam
pembelian produk. Dalam istilah asing
menyatakan batasan tentang perilaku
perilaku konsumen dalam pembelian
konsumen adalah, perilaku konsumen
produk lazim disebut consumer buying
sebagai tindakan yang langsung terlibat
behavior, disingkat consumer’s behavior.
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
Perilaku konsumen menjawab banyak
menghabiskan produk dan jasa, termasuk
pertanyaan yang bersangkutan dengan
proses keputusan yang mendahului dan
keputusan mereka membeli antara lain
mengikuti tindakan itu.
produk apa yang akan mereka beli, dimana
Sedikit lebih luas dari pendapat yang
akan membeli, kapan akan mereka beli,
diutarakan oleh Schiffman dan Kanuk,
bagaimana membelinya, berapa jumlah
pendapat ini menyinggung tentang
produk mereka akan beli dan mengapa
pengambilan keputusan membeli atau
mereka membeli barang atau jasa tersebut.
tidak membeli. Kegiatan lainnya meliputi
(Siswanto Sutojo)
mendapatkan,
mengkonsumsi
Dalam usahanya merebut pasaran,
menggunakan dan menghabiskan. Secara
maka perusahaan haruslah memahami,
prinsip tidak ada perbedaan dengan
mempelajari kebutuhan dan keinginan
pendapat diantaranya
para pakar.
konsumen serta memuaskannya agar
Kalaupun ada perbedaan pada dasarnya
perusahaan
menjadi pemenang
di
adalah saling melengkapi.
pasarnya. Untuk itu perusahaan harus
Perilaku konsumen sebenarnya
mempelajari perilaku konsumennya untuk
merupakan tahapan-tahapan langkah yang
mengatasi hal tersebut.
ditempuh dan dilakukan oleh seseorang
Schiffman dan kanuk (1994),
individual atau kelompok orang dalam
dalam bukunya yang berjudul consumer
rangka memenuhi
kebutuhan dan
behavior, menyatakan batasan perilaku
keinginannya. Menurut Schiffman dan
konsumen adalah, perilaku konsumen
Kanuk (1994), tahapan-tahapan langkah
dimaksud meliputi:
diperlihatkan oleh konsumen dalam
1. Mengenali kebutuhan
informasi sebelum
mengevaluasi, dan menghabiskan produk
membeli
barang dan produk jasa yang mereka
3. Melakukan evaluasi terhadap
harapkan akan memuaskan kebutuhan
beberapa pilihan
mereka.
4. Melakukan pembelian dengan cara
Dalam batasan ini perilaku
5. Mencoba-coba
konsumen meliputi semua tindakan yang
6. Melakukan pembelian ulang
dilakukan oleh seseorang untuk mencari,
7. Melakukan evaluasi pascabeli
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
Sedangkan menurut Kotler (2003),
menghabiskan produk. Dalam kegiatan
menyatakan
tahapan-tahapan yang
mencari, tentu bukan terbatas dalam
dilakukan konsumen dalam perilaku
mencari barang dan atau jasa yang
konsumen meliputi:
dibutuhkan, melainkan juga mencari
1. Mengenali permasalahan
informasi yang terkait dengan barang dan
2. Mencari informasi
jasa yang dibutuhkan dan diinginkan.
3. Mengevaluasi beberapa pilihan
Demikian jelas terlihat bahwa di dalamnya
4. Keputusan membeli
termasuk hal-hal yang terkait dengan
5. Perilaku pasca membeli
mendapatkannya, cara penggunaannya dan
Hubungan Antar Konsep
sebagainya.
Hubungan antar konsep dalam
keputusan mahasiswa dalam menentukan
penelitian ini diambil dari beberapa
pilihan terhadap program studi D3 di kota
penelitian terdahulu dengan konsep yang
Ferry (2009)
dengan judul
sama, seperti dibawah ini.
”Pengaruh Bauran Promosi terhadap
Pardomuan (2003) melakukan
Keputusan Pembelian (Survai pada
penelitian dengan judul ”Analisis Perilaku
Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang
Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan
Tahun Angkatan 20082009)”, dengan
Terhadap Program Studi D3 Di Kota
pengolahan
dan
dianalisa data
Pontianak”. Berdasarkan analisis regresi
menggunakan analisis regresi linear
linier berganda, dapat dilihat hasil-hasil
berganda dan analisis regresi parsial
sebagai berikut: (a) secara bersama-sama
dengan bantuan program SPSS. Dari hasil
variabel motivasi (X 1 ), pembelajaran (X 2 ),
penelitian tersebut menunjukkan bahwa
sikap (X ) dan persepsi (X
3 4 ) berpengaruh
secara bersama-sama variabel bauran
promosi (promosi penjualan, periklanan,
secara signifikan terhadap keputusan
penjualan pribadi dan publisitas) secara
mahasiswa dalam memilih program studi
simultan berpengaruh signifikan terhadap
D3 di kota Pontianak. (b) Secara bersama-
keputusan.
sama variabel produk (X 5 ), harga (X 6 ),
Dengan melihat kedua penelitian
promosi (X 7 ), lokasi (X 8 ), partisipasi (X 9 ),
terdahulu yang menjadi dasar penelitian ini
lingkungan fisik (X 10 ), proses (X 11 )
dapat disimpulkan hubungannya seperti paradigma kerangka pemikiran dibawah
berpengaruh secara signifikan terhadap
ini (gambar 1).
Gambar 1 Paradigma kerangka pemikiran
Variabel X
Variabel Y
Strategi Promosi
Perilaku Konsumen
Metode Penelitian
Pengumpulan data yang digunakan
yaitu sumber data primer dan sekunder,
digunakan adalah metode Deskriptif
bila dilihat caranya yaitu wawancara
korelatif. “Metode Deskriptif korelatif,
secara langsung, memberikan kuesioner
yaitu metode yang menggambarkan
kepada konsumen, dan observasi.
hubungan antara dua variabel atau lebih.
“Metode Deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
Populasi dan sampel
sekarang, dengan berdasarkan pada
Menurut Sugiyono (2008:116)
masalah yang nampak pada situasi yang
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan
diteliti, data yang terkumpul kemudian
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
diolah dan dianalisa untuk ditarik
tersebut.
Teknik pengambilan
kesimpulan”. (Sugiyono, 1999)
sampelnya adalah Sampling Insidental, menurut
Sugiyono (2008:122) “Sampling Insidental adalah teknik
Teknik pengumpulan data
penentuan
sampel berdasarkan sampel berdasarkan
:B= (tidak ada hubungan antara
kebetulaninsidental bertemu dengan
X dan Y)
peneliti dapat digunakan sebagai
:B> (ada hubungan positif
sampel, bila dipandang orang yang
antara X dan Y)
kebetulan ditemui itu cocok sebagai
:B< (ada hubungan negatif
sumber data.
antara X dan Y
Berdasarkan data yang di
:B≠ (ada hubungan antara X dan
peroleh, konsumen Bank Syariah
Y)
Mandiri Kantor Cabang pembantu
Dengan taraf signifikasi 10
Ciawi sejak berdiri pada januari 2011
sampai akhir bulan desember 2012
Hasil Penelitian dan Pembahasan
adalah 11.297 konsumen. Maka dengan
Pada hasil penelitian ini smua
demikian yang menjadi populasi dari
item pertanyaan valid dan reliabel,
penelitian ini adalah sebanyak 11.297
sehingga dapat dilanjutkan pada uji
selanjutnya yaitu uji hubungan atara
rumus slovin maka didapatkan hasil
kedua variabel yang diteliti. Untuk
sebanyak 99,12 dan dibulatkan menjadi
menganalisis pengaruh Strategi Promosi
100 responden.
Terhadap Perilaku Konsumen dapat
Teknik analisis data
dilihat pada coefficients (terlampir).
Sebelum melakukan uji untuk
Berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat
mengetahui hubungan kedua variabel
suatu persamaan, yaitu :
yang akan di teliti, terlebih dahulu
Y = a + bX
dilakukan uji valididtas dan juga uji
Dimana:
reliabilitas. Uji
validitas
dalam
Y = Perilaku Konsumen
penelitian ini mengunakan analisis
X = Strategi Promosi
faktor yaitu dengan mengkorelasikan
a = 4,954
antara skor dan item instrumen dengan
b = 0,865
rumus Pearson Product Moment.
Sedangkan untuk menguji reliabilitas Coefficients a
variabel peneliti mengunakan rumus Model
Unstandardized
Standardized t Sig.
alpha. Coefficients
Coefficients
B Std. Error Beta Untuk menguji hubungan atarara
kedua variabel peneliti mengunakan 5,207 ,000
(Constant) 4,954 ,951
1 strategi
regresi linier sederhana, dengan
prosedur uji statistiknya adalah sebagai
a. Dependent Variable: perilaku konsumen
berikut :
Berdasarkan persamaan regresi di
model regresi sederhana tersebut dapat
atas, menggambarkan bahwa variabel
digunakan untuk memprediksi Perilaku
Strategi Promosi (X) mempunyai pengaruh
Strategi Promosi Terhadap Perilaku
Konsumen (Y). Pengaruh positif ini karena
Konsumen sudah cukup baik yang ditandai
angkanya bertanda positif yaitu 0,865 (X).
dengan nilai konstanta sebesar 4,954.
Dengan demikian setiap kenaikan satu
Kesimpulan yang dapat diambil adalah
semakin baik Strategi Promosi maka akan
berpengaruh sebesar 0,865 terhadap
semakin baik pula Perilaku Konsumennya.
Perilaku Konsumen (Y). Dengan p value pada kolom Sig.0,000 yang berarti nilai p
Koefisien Penentu
value < α = 0,000 < 0,05 menunjukan value < α = 0,000 < 0,05 menunjukan
Model R
R Square Adjusted R Std. Error of
Perilaku Konsumen maka digunakan
Square the Estimate
menggunakan rumus KP = x 100.
a. Predictors: (Constant), strategi promosi
Berdasarkan tabel Model Summary
disimpulkan bahwa dengan tingkat
(Regression Strategi Promosi terlampir)
kepercayaan 95 terdapat pengaruh yang
diperoleh angka R square sebesar 0,902.
signifikan dari Straetgi Promosi terhadap
Hasil tersebut merupakan pengkuadratan
Perilaku Konsumen pada PT.Bank Syariah
dari R = 0,950, atau 0,902 =
Mandiri KCP Ciawi.
penentunya adalah sebesar 90,2, yang
Kesimpulan
artinya pengaruh Strategi Promosi terhadap Perilaku Konsumen sebesar
Berdasarakan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
diteliti dalam penelitian ini. Sementara ini
1. Strategi Promosi di Bank Syariah
Adjusted R Square sebesar 0,901 yang
Mandiri
artinya 90,1 Perilaku Konsumen dapat
Tanggapan
responden mengenai
dijelaskan dengan Strategi Promosi.
Strategi Promosi secara keseluruhan, didapat skor rata-rata 3806 yang
Uji Hipotesis
berarti terletak antara 3000 dan 4000.
Data penelitian untuk kedua
Skor tertinggi dari indikator Strategi
variable yang diteliti Strategi Promosi dan
Promosi adalah “penjelasan dari staf
Perilaku Konsumen. Dikumpulkan melalui
yang cukup jelas” dengan skor 411.
penyebaran kuesioner dengan skala ukur
Maka disimpulkan Strategi Promosi
ordinal. Untuk hasil pengujian hipotesis
pada PT.Bank Syariah Mandiri KCP
pengaruh variabel Strategi Promosi
Ciawi menurut pandangan nasabah
terhadap Perilaku Konsumen dapat dilihat
yang menjadi responden adalah
pada tabel berikut :
positif. Coefficients a 2. Perilaku Konsumen di Bank Syariah
B Std. Error Beta
Tanggapan
responden mengenai
Konsumen secara
1 strategi promosi
keseluruhan, didapat skor rata-rata
a. Dependent Variable: perilaku konsumen
3810 yang berarti terletak antara 3000 dan 4000. Skor tertinggi dari indikator
Perilaku Konsumen adalah “BSM
Diperoleh nilai t hitung untuk variabel
adalah bank yang mengutamakan
bebas Strategi Promosi (X) sebesar 5,207
prinsip syariah” dengan skor 412. berada pada daerah tolak H o . Nilai t hitung Maka
disimpulkan Perilaku
lebih besar dari nilai t tabel (t hitung = 5,207 >
Konsumen pada PT.Bank Syariah
t tabel = 1,99). Jika dilihat nilai signifikansi
Mandiri KCP
Ciawi menurut
yang diperoleh 0,000 (sangat kecil) lebih
pandanga nasabah yang menjadi
kecil dari tingkat kekeliruan 5 (α =
responden adalah positif.
0,05). Maka hasil keputusan pengujian adalah menolak H o . Hasil pengujian dapat
3. Pengaruh Strategi Promosi Terhadap
Karnaen A, Perwaatmadja dan Hendri
Perilaku Konsumen di Bank Syariah
Tanjung, 2007. BANK SYARIAH
Mandiri
(Teori, praktek, dan peranannya).
Strategi Promosi pada PT.Bank
Jakarta. Celestial Publishing.
Kasmir , 2008. Pemasaran Bank. Edisi
berpangaruh positif terhadap Perilaku
Revisi. Cetakan Ketiga. Prenada
Konsumen, hal ini dapat dilihat dari
Media Group, Jakarta.
hasil penelitian yang dilakukan
, 2012. Bank dan Lembaga
dengan hasil signifikansi 90,2.
Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan
ke-11. Jakarta: PT.
Saran
RajaGrafindo Persada.
PT.Bank Syariah Mandiri Kantor
Kotler, Philip and Gari Amstrong. 1995.
Cabang Pembantu Ciawi hanya perlu
Dasar-dasar
Perusahaan.
mempertahankan Strategi Promosi yang
Intermedia. Jakarta.
dilakukannya, hal ini dikarenakan
Laksana, Fajar, 2008. Manajemen
pengeruh dari Strategi Promosi sangat
Pemasaran. Pendekatan praktis.
signifikan terhadap Perilaku Konsumen
Edisi pertama. Cetakan pertama.
dengan tingkat signifikansi 90,2 dan
Sukabumi: Graha Ilmu.
sisanya 9,8 dipengaruhi oleh variabel
Nitisusastro, H. Mulyadi, 2012. Perilaku
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Konsumen
Dalam Perspektif
Disarankan oleh penulis untuk penelitian
Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
selanjutnya adalah hal yang berkaitan
Psikologi pemasaran, 2011Paulus Lilik
dengan loyalitas nasabah, hal ini
Kristanto, CAPS : Yogyakarta
dikarenakan ada salah satu indikator dari
Riduwan, Sunarta. 2009. Pengantar
ke dua variabel yang nilai signifikansinya
Statistika. Alfabeta, Bandung
rendah, yaitu yang berkaitan dengan
Somantri, Ating, dan Sambas Ali Muhidin.
pemberian diskon untuk indikator Strategi