ANALISIS PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CIAWI

ANALISIS PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CIAWI

HMA.Wihermana Rustaman

Abstract

  This study aimed to determine: (1). Promotion strategies are implemented in PT.Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi, (2). Consumer behavior is in PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi, (3). Influence Consumer Behavior Toward Promotion Strategy at PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi.

  Types of research used in this research is descriptive method with survey, in this study using non-probability sampling technique in a way that is accidental sampling by coincidence sampling, a tool of analysis is a simple linear regression and assisted by using SPSS v.20 package statiscal for v.20 social science.

  These result indicate that: 1). Customer response to the promotional strategy at PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi in a good position, this is attested by the average score of 3,806, which means the respondents are agreed. 2). Customer response to consumer behavior is in a good position, this is evidenced by an average score of 3,810, which means respondents agreed. 3). Promotion strategies have an influence on consumer behavior at PT. Bank Syariah Mandiri Branch Office Ciawi by 90,2 while the remaining 9,8 is influenced by other variables not included in this study carefully.

  PENDAHULUAN

  3. Memberikan jasa-jasa lalu lintas

  Bank adalah badan usaha yang

  pembayaran dan peredaran uang.

  menghimpun dana dari masyarakat dalam

  Aktifitas Perbankan yang pertama

  bentuk simpanan dan menyalurkannya

  adalah menghimpun dana dari masyarakat

  kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

  luas yang dikenal dengan istilah di dunia

  atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

  Perbankan adalan kegiatan funding.

  meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

  Pengertian menghimpun dana maksudnya

  (Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

  adalah mengumpulkan atau mencari dana

  Perubahan Undang-undang Nomor 7

  dengan cara membeli dari masyarakat luas.

  Tahun 1992 tentang Perbankan).

  Setelah memperoleh dana dalam

  Berdasarkan dari pengertian di atas dapat

  bentuk simpanan dari masyarakat, maka

  disimpulkan sebagai berikut: Pertama,

  oleh Perbankan dana tersebut diputarkan

  pengertian bank telah mengalami evolusi,

  kembali atau dijualkan kembali ke

  sesuai dengan perkembangan bank itu

  masyarakat dalam bentuk pinjaman atau

  sendiri. Kedua, fungsi bank pada

  lebih dikenal dengan istilah kredit lending.

  umumnya adalah :

  Dalam pemberian kredit juga dikenakan

  jasa pinjaman kepada penerima kredit

  simpanan dari masyarakat.

  (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya

  administrasi. Sedangkan bagi bank yang

  bersumber dari dana yang diterima

  berdasarkan prinsip

  syariah dapat

  berdasarkan bagi hasil atau penyertaan

  berdasarkan atas kemampuannya

  modal.

  untuk menciptakan tenaga beli

  Kondisi Perbankan di Indonesia

  baru.

  semakin

  membaik, dalam perkembangannya, meski tekanan krisis membaik, dalam perkembangannya, meski tekanan krisis

  sesuatu yang baru dan akan memberikan

  tersebut terlihat dari berkurangnya

  implikasi tertentu, meliputi :

  keketatan likuiditas Perbankan dan

  Istilah Bank Perkreditan Rakyat yang

  tumbuhnya total kredit Perbankan. Deputi

  diubh menjadi Bank Pembiayaan Rakyat

  Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman

  syariah. Perubahan ini untuk lebih

  D Hadad mengatakan, berdasarkan data

  menegaskan adanya perbedaan antara

  kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip

  likuiditas sudah berkurang. “Dalam 2

  syariah.

  bulan terakhir likuiditas mulai berkurang,

  Definisi prinsip syariah. Dalam

  tapi masih menjadi perhatian kita,” kata

  definisi dimaksud memiliki dua pesan

  penting yaitu (1). Prinsip syariah adalah

  prinsip hukum Islam dan (2). Penetapan

  pelonggaran ketentuan Giro Wajib

  pihaklembaga

  yang berwenang

  Minimum (GWM) dan peningkatan Dana

  mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar

  Pihak Ketiga (DPK), sedangkan total

  prinsip syariah.

  kredit per tahun tumbuh 37,1 persen.

  Penetapan Dewan Pengawas Syariah

  sebagai pihak terafiliasi seperti halnya

  pertumbuhan tahunan tertinggi 42,9

  akuntan pubik, konsultan dan penilai.

  persen, kredit modal kerja tumbuh 39

  Definisi pembiayaan yang berubah

  persen, kredit konsumsi tumbuh 33 persen.

  secara signifikan dibandingkan definisi

  yang ada dalam UU sebelumnya tentang

  Perbankannya sekarang menganut dual

  perbankan (UU No. 10 tahun 1998).

  banking system, yaitu bank konvensional

  Dalam definisi terbaru, pembiayaan dapat

  maupun syariah. Bank syariah pertama

  berupa transaksi bagi hasil, transaksi sewa

  yang berdiri pertama di Indonesia adalah

  menyewa, transaksi jual beli, transaksi

  Bank Muamalat pada tahun 1992. Setelah

  pinjam meminjam dan transaksi dan

  terbukti mampu bertahan pada masa krisis

  transaksi sewa menyewa jasa (multijasa).

  1998, barulah pemerintah mengeluarkan

  Perbankan

  Syariah dalam

  undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

  operasionalisasinya tidak mengenal “riba”,

  yang memperbolehkan bank melakukan

  sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran

  transaksi syariah (DUAL BANKING

  surat Al Baqoroh ayat 275-276 :

  bermunculan bank-bank syariah di

  َُُطَّجَخَتٌَ يِزَّلا ُمُْقٌَ بَوَك َّلاِإ َىُْهُْقٌَ َلا بَث ِّشلا َى ُْلُكْؤٌَ َيٌِزَّلا

  Indonesia.

  بَث ِّشلا ُلْثِه ُعٍَْجْلا بَوًَِّإ اُْلبَق ْنًََُِّؤِث َكِلَر ّ ِسَوْلا َيِه ُىبَطٍَّْشلا

  Selanjutnya diterbitkan undang-

  َِِّث َّس يِّه ُُُةَظِع َْْه ٍَُءآَج يَوَف بَث ِّشلا َم َّشَح َّ َعٍَْجْلا ُالله َّلَحَأ َّ

  undung Nomor 21 Tahun 2008 tentang

  َكِئَل ُّْؤَف َدبَع ْيَه َّ ِالله ىَلِإ ٍُ ُشْهَأ َّ َفَلَس بَه ََُلَف ىََِتًبَف

  Perbankan Syariah, yang mengatur secara

  بَث ِّشلا ُالله ُقَحْوٌَ } 572 { َىُّذِلبَخ بٍَِِف ْنُُ ِسبٌَّلا ُةبَحْصَأ

  khusus Perbankan Syariah. Semenjak itu,

  } 572 { ٍنٍِثَأ ٍسبَّفَك َّلُك ُّت ِحٌُ َلا ُالله َّ ِتبَقَذَّصلا ًِث ْشٌُ َّ

  bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam bentuk bank umum

  “Orang-orang yang makan (mengambil)

  syariah, unit usaha syariah (bank

  riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

  konvensional yang membuka cabang

  berdirinya orang yang kemasukan setan

  syariah), dan office channeling (gerai

  lan-taran (tekanan) penyakit gila.

  syariah di kantor bank konvensional).

  Keadaan mereka yang demikian itu,

  Undang-undang NO.21 tahun 2008

  adalah disebabkan mereka berkata

  yang disahkan pada tanggal 16 juli 2008

  (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

  memiliki beberapa ketentuan umum yang

  sama dengan riba, padahal Allah telah

  menarik untuk dicermati. Ketentuan umum

  menghalalkan

  jual beli dan

  dimaksud (pasal 1) adalah merupakan

  mengharamkan riba. Orang-orang yang mengharamkan riba. Orang-orang yang

  mengasumsikan bahwa bank syariah

  Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

  tersebut sebagai modus dalam mencari

  mengambil riba), maka baginya apa yang

  keuntungan bank syariah itu sendiri, tidak

  telah diambilnya dahulu (sebelum datang

  ubahnya bank

  konvensional yang

  larangan); dan urusan-nya (terserah)

  menggunakan label bank syariah.

  kepada Allah. Orang yang mengulangi

  Dalam hal ini perlu kegiatan ekstra

  (mengambil riba), maka orang itu adalah

  bagi Bank Syariah Mandiri KCP Ciawi

  penghuni-penghuni neraka; mereka kekal

  dalam memasarkan produknya melalui

  di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan

  strategi promosi yang ada, untuk

  menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak

  meningkatkan

  respon atau target

  menyukai setiap orang yang tetap dalam

  konsumen itu sendiri.

  kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

  Bank syariah yang identik dengan

  TINJAUAN PUSTAKA

  mengutamakan prinsip-prinsip islam,

  Setelah mengetahui latar belakan

  tentunya menjadikan hal tersebut sebagai

  yang terjadi, berikut ini akan dibahas

  inovasi dalam membuat produk baru

  beberapa teori yang berhubungan dengan

  dalam operasional bank syariah itu sendiri.

  kedua variabel yang akan diteliti, yaitu

  Salah satu dari sekian banyak bank syariah

  antara strategi promosi dan perilaku

  yang ada di Indonesia, adalah Bank

  konsumen.

  Syariah Mandiri. Bank syariah mandiri dalam promosinya tidaklah mudah, hal ini

  Strategi Promosi

  dikarenakan banyaknya masyarakat yang

  Strategi adalah suatu rencana

  belum mengerti dengan system bank

  untuk pembagian dan penggunaan

  syariah itu sendiri. Hal ini tentu

  kekuatan militer dan material pada daerah-

  menjadikan sebuah tugas khusus bagi bank

  daerah tertentu untuk mencapai tujuan

  syariah mandiri.

  tertentu.

  Di Kota Tasikmalaya yang identik

  Menurut Stoner, Freeman, dan

  dengan Kota santri, hal ini menjadi

  Gilbert, Jr. (1995), konsep strategi dapat

  ketertarikan bagi pihak Perbankan Syariah

  didefinisikan berdasarkan dua perspektif

  untuk memasarkan produk-produknya.

  yang berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa

  Sebagai contoh, di Kota Ciawi terdapat

  yang dilakukan (intends to do), dan (2)

  satu bank syariah yaitu bank syariah

  dari perspektif apa yang organisasi

  mandiri yang mengeluarkan produk-

  akhirnya lakukan (evevtually does).

  produknya, padahal di Kota Ciawi banyak

  Berdasarkan

  perspektif yang

  bank konvensional yang mengeluarkan

  pertama, strategi dapat didefinisikan

  produk yang sama.

  sebagai program untuk menentukan dan

  Bank syariah mandiri dalam

  mencapai

  tujuan

  organisasi dan

  mempromosikan produknya

  tidaklah

  mengimplementasikan misinya. Makna

  mudah di tengah pesaing-pesaingnya yang

  yang terkandung dari strategi ini adalah

  banyak, sehingga bank syariah mandiri

  bahwa para manajer memainkan peranan

  harus memikirkan strategi promosi agar

  yang aktif, sadar dan rasional dalam

  konsumen mengetahui bahwa produk bank

  merumuskan strategi organisasi. Dalam

  syariah mandiri berbeda dengan bank yang

  lingkungan yang terbulen dan selalu

  lain. Namun yang menjadi permasalahan

  mengalami perubahan, pandangan ini lebih

  saat ini, Bank Syariah di Indonesia

  banyak diterapkan.

  khususnya Bank Syariah Mandiri KCP

  Sedangkan berdasarkan perspektif

  Ciawi, sayangnya belum sampai ke

  yang kedua, strategi didefinisikan sebagai

  pelosok per desaan. Sehingga masih

  pola tanggapan atau respon organisasi

  terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

  Pada definisi ini, setiap organisasi pasti

  suatu produk, bila konsumen belum pernah

  memiliki strategi, meskipun strategi

  mendengarnya dan tidak yakin bahwa

  tersebut tidak pernah dirumuskan secara

  produk itu akan berguna bagi mereka,

  eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi

  maka mereka tidak akan pernah

  para manajer yang bersifat reaktif, yaitu

  membelinya. Pada hakikatnya promosi

  hanya menanggapi dan menyesuaikan diri

  adalah

  suatu

  bentuk komunikasi

  terhadap lingkungan secara pasif manakala

  pemasaran. Yang dimaksud dengan

  dibutuhkan.

  komunikasi pemasaran adalah aktivitas

  pemasaran yang berusaha menyebarkan

  menginformasikan segala jenis produk

  informasi,

  mempengaruhimembujuk,

  yang ditawarkan dan berusaha menarik

  danatau mengingatkan pasar sasaran atas

  calon nasabah yang baru. Kemudian

  perusahaan dan produknya agar bersedia

  promosi juga berfungsi mengingatkan

  menerima, membeli, dan loyal pada

  nasabah akan produk, promosi juga ikut

  produk yang ditawarkan perusahaan yang

  memengaruhi nasabah untuk membeli dan

  bersangkutan. (Fandy Tjiptono, 1997)

  akhirnya promosi juga akan meningkatkan

  Promosi adalah suatu komunikasi

  citra bank di mata para nasabahnya.

  dari penjual dan pembeli yang berasal dari

  (Kasmir, 2008)

  informasi yang tepat yang bertujuan untuk

  Menurut Kasmir ada empat (4) macam

  merubah sikap dan tingkah laku pembeli,

  sarana promosi yang dapat digunakan oleh

  yang tadinya tidak mengenal menjadi

  Perbankan adalah sebagai berikut :

  mengenal sehingga menjadi pembeli dan

  produk tersebut.

  Berdasarkan pengertian ini maka promosi

  dilakukan dalam bentuk tayangan

  merupakan aktifitas komunikasi yang

  atau gambar atau kata-kata yang

  berasal dari informasi. (Fajar Laksana,

  tertuang dalam spanduk, brosur,

  billboard, koran, majalah, televisi,

  Perilaku konsumen adalah proses

  atau radio.

  dan

  aktivitas

  ketika seseorang

  berhubungan dengan pencarian, pemilihan,

  Promotion), merupakan promosi

  pembelian,

  penggunaan, serta

  pengevaluasian produk dan jasa demi

  meningkatkan penjualan melalui

  memenuhi kebutuhan dan keinginan.

  potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-

  Perilaku Konsumen

  barang tertentu pula.

  Beberapa pakar di bidang

  3. Publisitas (Publicity), merupakan

  manajemen memberikan batasan yang

  promosi yang dilakukan untuk

  sangat lengkap dan tentang perilaku

  meningkatkan citra bank di depan

  konsumen. Meskipun batasan-batasan

  tersebut sedikit banyak berbeda satu sama

  nasabahnya melalui kegiatan amal

  lain namun pada dasarnya substansinya

  atau sosial atau olahraga.

  Perilaku konsumen adalah proses

  Selling), merupakan promosi yang

  dan

  aktivitas

  ketika seseorang

  dilakukan melalui pribadi-pribadi

  berhubungan dengan pencarian, pemilihan,

  karyawan bank dalam melayani

  pembelian,

  penggunaan, serta

  serta ikut memengaruhi nasabah.

  pengevaluasian produk dan jasa demi

  Promosi merupakan salah satu faktor

  memenuhi kebutuhan dan keinginan.

  penentu keberhasilan suatu program

  Kebutuhan

  dan keinginan

  pemasaran. Betapapun berkualitasnya

  konsumen akan barang dan jasa konsumen akan barang dan jasa

  Pakar lainnya adalah Engel,

  mempengaruhi perilaku mereka dalam

  pembelian produk. Dalam istilah asing

  menyatakan batasan tentang perilaku

  perilaku konsumen dalam pembelian

  konsumen adalah, perilaku konsumen

  produk lazim disebut consumer buying

  sebagai tindakan yang langsung terlibat

  behavior, disingkat consumer’s behavior.

  dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

  Perilaku konsumen menjawab banyak

  menghabiskan produk dan jasa, termasuk

  pertanyaan yang bersangkutan dengan

  proses keputusan yang mendahului dan

  keputusan mereka membeli antara lain

  mengikuti tindakan itu.

  produk apa yang akan mereka beli, dimana

  Sedikit lebih luas dari pendapat yang

  akan membeli, kapan akan mereka beli,

  diutarakan oleh Schiffman dan Kanuk,

  bagaimana membelinya, berapa jumlah

  pendapat ini menyinggung tentang

  produk mereka akan beli dan mengapa

  pengambilan keputusan membeli atau

  mereka membeli barang atau jasa tersebut.

  tidak membeli. Kegiatan lainnya meliputi

  (Siswanto Sutojo)

  mendapatkan,

  mengkonsumsi

  Dalam usahanya merebut pasaran,

  menggunakan dan menghabiskan. Secara

  maka perusahaan haruslah memahami,

  prinsip tidak ada perbedaan dengan

  mempelajari kebutuhan dan keinginan

  pendapat diantaranya

  para pakar.

  konsumen serta memuaskannya agar

  Kalaupun ada perbedaan pada dasarnya

  perusahaan

  menjadi pemenang

  di

  adalah saling melengkapi.

  pasarnya. Untuk itu perusahaan harus

  Perilaku konsumen sebenarnya

  mempelajari perilaku konsumennya untuk

  merupakan tahapan-tahapan langkah yang

  mengatasi hal tersebut.

  ditempuh dan dilakukan oleh seseorang

  Schiffman dan kanuk (1994),

  individual atau kelompok orang dalam

  dalam bukunya yang berjudul consumer

  rangka memenuhi

  kebutuhan dan

  behavior, menyatakan batasan perilaku

  keinginannya. Menurut Schiffman dan

  konsumen adalah, perilaku konsumen

  Kanuk (1994), tahapan-tahapan langkah

  dimaksud meliputi:

  diperlihatkan oleh konsumen dalam

  1. Mengenali kebutuhan

  informasi sebelum

  mengevaluasi, dan menghabiskan produk

  membeli

  barang dan produk jasa yang mereka

  3. Melakukan evaluasi terhadap

  harapkan akan memuaskan kebutuhan

  beberapa pilihan

  mereka.

  4. Melakukan pembelian dengan cara

  Dalam batasan ini perilaku

  5. Mencoba-coba

  konsumen meliputi semua tindakan yang

  6. Melakukan pembelian ulang

  dilakukan oleh seseorang untuk mencari,

  7. Melakukan evaluasi pascabeli

  membeli, menggunakan, mengevaluasi dan

  Sedangkan menurut Kotler (2003),

  menghabiskan produk. Dalam kegiatan

  menyatakan

  tahapan-tahapan yang

  mencari, tentu bukan terbatas dalam

  dilakukan konsumen dalam perilaku

  mencari barang dan atau jasa yang

  konsumen meliputi:

  dibutuhkan, melainkan juga mencari

  1. Mengenali permasalahan

  informasi yang terkait dengan barang dan

  2. Mencari informasi

  jasa yang dibutuhkan dan diinginkan.

  3. Mengevaluasi beberapa pilihan

  Demikian jelas terlihat bahwa di dalamnya

  4. Keputusan membeli

  termasuk hal-hal yang terkait dengan

  5. Perilaku pasca membeli

  mendapatkannya, cara penggunaannya dan

  Hubungan Antar Konsep

  sebagainya.

  Hubungan antar konsep dalam

  keputusan mahasiswa dalam menentukan

  penelitian ini diambil dari beberapa

  pilihan terhadap program studi D3 di kota

  penelitian terdahulu dengan konsep yang

  Ferry (2009)

  dengan judul

  sama, seperti dibawah ini.

  ”Pengaruh Bauran Promosi terhadap

  Pardomuan (2003) melakukan

  Keputusan Pembelian (Survai pada

  penelitian dengan judul ”Analisis Perilaku

  Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang

  Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan

  Tahun Angkatan 20082009)”, dengan

  Terhadap Program Studi D3 Di Kota

  pengolahan

  dan

  dianalisa data

  Pontianak”. Berdasarkan analisis regresi

  menggunakan analisis regresi linear

  linier berganda, dapat dilihat hasil-hasil

  berganda dan analisis regresi parsial

  sebagai berikut: (a) secara bersama-sama

  dengan bantuan program SPSS. Dari hasil

  variabel motivasi (X 1 ), pembelajaran (X 2 ),

  penelitian tersebut menunjukkan bahwa

  sikap (X ) dan persepsi (X

  3 4 ) berpengaruh

  secara bersama-sama variabel bauran

  promosi (promosi penjualan, periklanan,

  secara signifikan terhadap keputusan

  penjualan pribadi dan publisitas) secara

  mahasiswa dalam memilih program studi

  simultan berpengaruh signifikan terhadap

  D3 di kota Pontianak. (b) Secara bersama-

  keputusan.

  sama variabel produk (X 5 ), harga (X 6 ),

  Dengan melihat kedua penelitian

  promosi (X 7 ), lokasi (X 8 ), partisipasi (X 9 ),

  terdahulu yang menjadi dasar penelitian ini

  lingkungan fisik (X 10 ), proses (X 11 )

  dapat disimpulkan hubungannya seperti paradigma kerangka pemikiran dibawah

  berpengaruh secara signifikan terhadap

  ini (gambar 1).

  Gambar 1 Paradigma kerangka pemikiran

  Variabel X

  Variabel Y

  Strategi Promosi

  Perilaku Konsumen

  Metode Penelitian

  Pengumpulan data yang digunakan

  yaitu sumber data primer dan sekunder,

  digunakan adalah metode Deskriptif

  bila dilihat caranya yaitu wawancara

  korelatif. “Metode Deskriptif korelatif,

  secara langsung, memberikan kuesioner

  yaitu metode yang menggambarkan

  kepada konsumen, dan observasi.

  hubungan antara dua variabel atau lebih.

  “Metode Deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

  Populasi dan sampel

  sekarang, dengan berdasarkan pada

  Menurut Sugiyono (2008:116)

  masalah yang nampak pada situasi yang

  “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

  diteliti, data yang terkumpul kemudian

  karakteristik yang dimiliki oleh populasi

  diolah dan dianalisa untuk ditarik

  tersebut.

  Teknik pengambilan

  kesimpulan”. (Sugiyono, 1999)

  sampelnya adalah Sampling Insidental, menurut

  Sugiyono (2008:122) “Sampling Insidental adalah teknik

  Teknik pengumpulan data

  penentuan

  sampel berdasarkan sampel berdasarkan

  :B= (tidak ada hubungan antara

  kebetulaninsidental bertemu dengan

  X dan Y)

  peneliti dapat digunakan sebagai

  :B> (ada hubungan positif

  sampel, bila dipandang orang yang

  antara X dan Y)

  kebetulan ditemui itu cocok sebagai

  :B< (ada hubungan negatif

  sumber data.

  antara X dan Y

  Berdasarkan data yang di

  :B≠ (ada hubungan antara X dan

  peroleh, konsumen Bank Syariah

  Y)

  Mandiri Kantor Cabang pembantu

  Dengan taraf signifikasi 10

  Ciawi sejak berdiri pada januari 2011

  sampai akhir bulan desember 2012

  Hasil Penelitian dan Pembahasan

  adalah 11.297 konsumen. Maka dengan

  Pada hasil penelitian ini smua

  demikian yang menjadi populasi dari

  item pertanyaan valid dan reliabel,

  penelitian ini adalah sebanyak 11.297

  sehingga dapat dilanjutkan pada uji

  selanjutnya yaitu uji hubungan atara

  rumus slovin maka didapatkan hasil

  kedua variabel yang diteliti. Untuk

  sebanyak 99,12 dan dibulatkan menjadi

  menganalisis pengaruh Strategi Promosi

  100 responden.

  Terhadap Perilaku Konsumen dapat

  Teknik analisis data

  dilihat pada coefficients (terlampir).

  Sebelum melakukan uji untuk

  Berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat

  mengetahui hubungan kedua variabel

  suatu persamaan, yaitu :

  yang akan di teliti, terlebih dahulu

  Y = a + bX

  dilakukan uji valididtas dan juga uji

  Dimana:

  reliabilitas. Uji

  validitas

  dalam

  Y = Perilaku Konsumen

  penelitian ini mengunakan analisis

  X = Strategi Promosi

  faktor yaitu dengan mengkorelasikan

  a = 4,954

  antara skor dan item instrumen dengan

  b = 0,865

  rumus Pearson Product Moment.

  Sedangkan untuk menguji reliabilitas Coefficients a

  variabel peneliti mengunakan rumus Model

  Unstandardized

  Standardized t Sig.

  alpha. Coefficients

  Coefficients

  B Std. Error Beta Untuk menguji hubungan atarara

  kedua variabel peneliti mengunakan 5,207 ,000

  (Constant) 4,954 ,951

  1 strategi

  regresi linier sederhana, dengan

  prosedur uji statistiknya adalah sebagai

  a. Dependent Variable: perilaku konsumen

  berikut :

  Berdasarkan persamaan regresi di

  model regresi sederhana tersebut dapat

  atas, menggambarkan bahwa variabel

  digunakan untuk memprediksi Perilaku

  Strategi Promosi (X) mempunyai pengaruh

  Strategi Promosi Terhadap Perilaku

  Konsumen (Y). Pengaruh positif ini karena

  Konsumen sudah cukup baik yang ditandai

  angkanya bertanda positif yaitu 0,865 (X).

  dengan nilai konstanta sebesar 4,954.

  Dengan demikian setiap kenaikan satu

  Kesimpulan yang dapat diambil adalah

  semakin baik Strategi Promosi maka akan

  berpengaruh sebesar 0,865 terhadap

  semakin baik pula Perilaku Konsumennya.

  Perilaku Konsumen (Y). Dengan p value pada kolom Sig.0,000 yang berarti nilai p

  Koefisien Penentu

  value < α = 0,000 < 0,05 menunjukan value < α = 0,000 < 0,05 menunjukan

  Model R

  R Square Adjusted R Std. Error of

  Perilaku Konsumen maka digunakan

  Square the Estimate

  menggunakan rumus KP = x 100.

  a. Predictors: (Constant), strategi promosi

  Berdasarkan tabel Model Summary

  disimpulkan bahwa dengan tingkat

  (Regression Strategi Promosi terlampir)

  kepercayaan 95 terdapat pengaruh yang

  diperoleh angka R square sebesar 0,902.

  signifikan dari Straetgi Promosi terhadap

  Hasil tersebut merupakan pengkuadratan

  Perilaku Konsumen pada PT.Bank Syariah

  dari R = 0,950, atau 0,902 =

  Mandiri KCP Ciawi.

  penentunya adalah sebesar 90,2, yang

  Kesimpulan

  artinya pengaruh Strategi Promosi terhadap Perilaku Konsumen sebesar

  Berdasarakan hasil penelitian dan

  pembahasan pada bab sebelumnya, maka

  dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

  dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  diteliti dalam penelitian ini. Sementara ini

  1. Strategi Promosi di Bank Syariah

  Adjusted R Square sebesar 0,901 yang

  Mandiri

  artinya 90,1 Perilaku Konsumen dapat

  Tanggapan

  responden mengenai

  dijelaskan dengan Strategi Promosi.

  Strategi Promosi secara keseluruhan, didapat skor rata-rata 3806 yang

  Uji Hipotesis

  berarti terletak antara 3000 dan 4000.

  Data penelitian untuk kedua

  Skor tertinggi dari indikator Strategi

  variable yang diteliti Strategi Promosi dan

  Promosi adalah “penjelasan dari staf

  Perilaku Konsumen. Dikumpulkan melalui

  yang cukup jelas” dengan skor 411.

  penyebaran kuesioner dengan skala ukur

  Maka disimpulkan Strategi Promosi

  ordinal. Untuk hasil pengujian hipotesis

  pada PT.Bank Syariah Mandiri KCP

  pengaruh variabel Strategi Promosi

  Ciawi menurut pandangan nasabah

  terhadap Perilaku Konsumen dapat dilihat

  yang menjadi responden adalah

  pada tabel berikut :

  positif. Coefficients a 2. Perilaku Konsumen di Bank Syariah

  B Std. Error Beta

  Tanggapan

  responden mengenai

  Konsumen secara

  1 strategi promosi

  keseluruhan, didapat skor rata-rata

  a. Dependent Variable: perilaku konsumen

  3810 yang berarti terletak antara 3000 dan 4000. Skor tertinggi dari indikator

  Perilaku Konsumen adalah “BSM

  Diperoleh nilai t hitung untuk variabel

  adalah bank yang mengutamakan

  bebas Strategi Promosi (X) sebesar 5,207

  prinsip syariah” dengan skor 412. berada pada daerah tolak H o . Nilai t hitung Maka

  disimpulkan Perilaku

  lebih besar dari nilai t tabel (t hitung = 5,207 >

  Konsumen pada PT.Bank Syariah

  t tabel = 1,99). Jika dilihat nilai signifikansi

  Mandiri KCP

  Ciawi menurut

  yang diperoleh 0,000 (sangat kecil) lebih

  pandanga nasabah yang menjadi

  kecil dari tingkat kekeliruan 5 (α =

  responden adalah positif.

  0,05). Maka hasil keputusan pengujian adalah menolak H o . Hasil pengujian dapat

  3. Pengaruh Strategi Promosi Terhadap

  Karnaen A, Perwaatmadja dan Hendri

  Perilaku Konsumen di Bank Syariah

  Tanjung, 2007. BANK SYARIAH

  Mandiri

  (Teori, praktek, dan peranannya).

  Strategi Promosi pada PT.Bank

  Jakarta. Celestial Publishing.

  Kasmir , 2008. Pemasaran Bank. Edisi

  berpangaruh positif terhadap Perilaku

  Revisi. Cetakan Ketiga. Prenada

  Konsumen, hal ini dapat dilihat dari

  Media Group, Jakarta.

  hasil penelitian yang dilakukan

  , 2012. Bank dan Lembaga

  dengan hasil signifikansi 90,2.

  Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan

  ke-11. Jakarta: PT.

  Saran

  RajaGrafindo Persada.

  PT.Bank Syariah Mandiri Kantor

  Kotler, Philip and Gari Amstrong. 1995.

  Cabang Pembantu Ciawi hanya perlu

  Dasar-dasar

  Perusahaan.

  mempertahankan Strategi Promosi yang

  Intermedia. Jakarta.

  dilakukannya, hal ini dikarenakan

  Laksana, Fajar, 2008. Manajemen

  pengeruh dari Strategi Promosi sangat

  Pemasaran. Pendekatan praktis.

  signifikan terhadap Perilaku Konsumen

  Edisi pertama. Cetakan pertama.

  dengan tingkat signifikansi 90,2 dan

  Sukabumi: Graha Ilmu.

  sisanya 9,8 dipengaruhi oleh variabel

  Nitisusastro, H. Mulyadi, 2012. Perilaku

  lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

  Konsumen

  Dalam Perspektif

  Disarankan oleh penulis untuk penelitian

  Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

  selanjutnya adalah hal yang berkaitan

  Psikologi pemasaran, 2011Paulus Lilik

  dengan loyalitas nasabah, hal ini

  Kristanto, CAPS : Yogyakarta

  dikarenakan ada salah satu indikator dari

  Riduwan, Sunarta. 2009. Pengantar

  ke dua variabel yang nilai signifikansinya

  Statistika. Alfabeta, Bandung

  rendah, yaitu yang berkaitan dengan

  Somantri, Ating, dan Sambas Ali Muhidin.

  pemberian diskon untuk indikator Strategi