Ekonomi Bisnis Jurnal Manajemen dan Keua
EKONOMI BISNIS JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN
Dewan Editorial:
Penasehat : Dr. Yoyong Tachyani Drs., M.si Iwan R. Prawiranata, SE, MIB, MA, PhD Dr. Janah Sojanah, M.Si
Dewan Redaksi : HMA. Wihermana Rustaman, SE.,MSI Agoes Hari Edi Wibowo, SE., MM
Penyunting Penyelia : Asep Saeful Falah, SE., MM Adi Robith Setiana, SE., MM R. Hozin Abdul Fatah, SE.,MP
Redaksi Pelaksana : Jajang Saeful Zaman, S.Kom.I., MM
Pemasaran : Hendi Sonari, SE., MM Endang Syarif, SH.I., MM
Wahdan Budi Setiawan, SE., MM
Tata Usaha : Hj. Erna Rusmiwati, Dra., MM
Vol.1 No.1, September 2016
ISSN : 2540-7805
EKONOMI BISNIS JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN
Pengantar Redaksi
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan hidayah yang diberikan kepada kita. Hanya dengan kekuasaanNyalah Jurnal Ekonomi Bisnis dapat terbit pada edisi perdana. Selanjutnya kami akan menerbitkan secara berkala, 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan September, setiap tahunnya. Pada penerbitan volume 1. No. 1, September 2016 ini kami menerbitkan 6 buah tulisan lmiah yang membahas aspek-aspek manajemen dan Keuangan seperti : Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner Dan Kesekretariatan Terhadap Prestasi Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya, Analisis Strategi Penetapan Harga Jual Box Payung Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan Pada CV. Jamal Handycraft (Studi Kasus pada CV. Jamal Handycraft Kec. Rajapolah Kab. Tasikmalaya), Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Muamalat Tasikmalaya, Analisis Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Perilaku Konsumen Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ciawi, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Kasus Pada Kelompok Ternak Mitra Saluyu Pagerageung Tasikmalaya), Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Hini Daiki Tasikmalaya Indonesia.
Untuk keberlanjutan penerbitan jurnal ini kami menerima masukan artikel dari kalangan luar dan dalam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Semoga jurnal ini menjadi salah satu sarana bagi kita semua untuk membangun masa depan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah yang lebih baik.
Tasikmalaya, September 2016
PENGARUH DISIPLIN KERJA KOMISIONER DAN KESEKRETARIATAN TERHADAP PRESTASI KERJA PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 KABUPATEN TASIKMALAYA
Iwan Sugianto ABSTRAKSI
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan terhadap Prestasi Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berupaya untuk mengungkap keadaan atau kondisi yang terjadi saat sekarang dengan mempertimbangkan keadaan masa lampau.
Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil Analisis Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan terhadap Prestasi kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya adalah mempunyai pengaruh yang Sangat Kuat yaitu sebesar 0,899.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja yang telah dilakukan oleh Komisioner dan Kesekretariatan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya telah menunjukkan kriteria Baik sedangkan Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan Terhadap Prestasi Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya telah menunjukan pengaruh yang sangat kuat yakni sebesar 0,899 atau 89,90 sisanya 10,10 dipengaruhi oleh factor lain.
Kata Kunci : Disiplin dan Prestasi Kerja
PENDAHULUAN
konstitusi tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan kehidupan
Undang-Undang Dasar Negara
politik, dinamika masyarakat, dan
Republik Indonesia Tahun 1945
perkembangan demokrasi yang sejalan
menyatakan bahwa pemilihan umum
dengan
pertumbuhan kehidupan
diselenggarakan oleh suatu komisi
berbangsa dan bernegara. Di samping
pemilihan
umum
yang bersifat
itu, wilayah negara Indonesia yang luas
nasional,tetap, dan mandiri. Amanat
dengan jumlah penduduk yang besar
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Dalam rangka menjalankan
serta memiliki kompleksitas nasional
kegiatannnya
sebagai Pengawas
menuntut penyelenggaraan pemilihan
Pemilihan disetip tingkatan, agar
umum disetiap daerah baik nasional,
mampu meningkatkan prestasi lembaga
provinsi dan kabupatenkota yang ada
Pengawasan secara keseluruhan dalam
diwilayah negara kesatuan Republik
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Indonesia agar lebih profesional dan
oleh Undang-Undang yaitu tercipta
memiliki kredibilitas yang dapat
Pemilihan Umum khususnya di
dipertanggung jawabkan.
Kabupaten
Tasikmalaya berjalan dengan tertib, damai , berkualitas,
Pemilihan umum secara langsung
bermartabat dan sukses. Maka, salah
satu faktor yang mempengaruhi
perwujudan kedaulatan rakyat guna
dharapan di atas adalah faktor
menghasilkan pemerintahan negara
komitmen atau konsisten Panitia
yang demokratis berdasarkan Pancasila
pengawas Pemilihan dalam hal disiplin
dan Undang-Undang Dasar Negara
kerja untuk mencapai prestasi maksimal
Republik Indonesia Tahun 1945.
dari hasil kerja yang telah dilakukan.
Penyelenggaraan pemilihan umum
Disiplin kerja yang diterapkan
secara langsung,umum, bebas, rahasia,
oleh Panitia Pengawas Pemilihan
jujur, dan adil dapat terwujud apabila
Umum Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya
pemilihan umum yang mempunyai
diharapkan dapat meningkatkan prestasi
integritas,profesionalitas,
dan
kerja lembaga Pengawas Pemilu secara
akuntabilitas.
keseluruhan walaupun ancaman dan tantangan yang ada begitu komplek
Berdasarkan
Undang-Undang
sehingga rasa tanggung jawab,
Nomor 42 Tahun 2008 tentang
integritas panitia dalam menjalankan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
tugas-tugasnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
.Pengawasan Pemilu adalah kegiatan
Disiplin kerja pegawai merupakan
mengamati, mengkaji, memeriksa, dan
salah satu faktor yang diperlukan untuk
menilai proses penyelenggaraan Pemilu
mencapai keberhasilan lembaga Panitia
sesuai peraturan perundang-undangan.
Pengawas Pemilihan Umum Presiden
Selanjutnya tujuan dari Pengawasan
dan Wakil Presiden Tahun 2014
adalah :
Kabupaten
Tasikmalaya dalam
a. Menegakkan
integritas
menjalan tugasnya sebagai fungsi
penyelenggara, penyelenggaraan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan
hasil pemilu melalui pengawasan
pemilihan didaerahnya.
untuk meningkatkan
berkredibilitas untuk mewujudkan
prestasi kerja Lembaga Pengawas
Pemilu yang demokratis; dan
Pemilu , maka perlu untuk menerapkan
b. Memastikan
terselenggaranya
disiplin kerja yang dilakukan oleh
Pemilu Kada secara langsung,
Panitia Pengawas pemilihan karena
umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan
fenomena pada pemilihan sebelumnya,
berkualitas, serta dilaksanakannya
masih terdapat Panitia Pengawas
Umum Kabupaten
mengenai Pemilu Kada secara
Tasikmalaya yang perlu ditingkatkan
menyeluruh.
aspek integritas dan loyalitas dalam melakukan
pekerjaannya sebagai
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Pengawas Pemilihan Umum, hal ini
Berdasarkan pengertian diatas
terbukti masih adanya beberapa orang
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja
yang perlu ditingkatkan lagi tingkat
sebagai salah satu sikap dimana
kedisiplinannya dalam menyelesaikan
seseorang pegawai harus taat dan patuh
tugas-tugasnya.
terhadap peraturan baik tertulis maupun
tidak tertulis dan sanggup menerima
tanggung jawab yang besar terhadap
sanksi apabila melanggar peraturan
tugas yang diberikan oleh negara, hal
yang ada.
tersebut merupakan keharusan bagi
Disiplin kerja yang diterapkan
seseorang yang telah disumpah untuk
oleh pengawas pemilu baik secara lisan
maupun tulisan seperti : kehadiran
bekerjasama baik dengan hirarki yang
(tingkat absensi), tepat waktu dan
lebih tinggi maupun dengan sesama
menaati peraturanprosedur.
Indikator Disiplin Kerja
Kondisi diatas menimbulkan
disiplin kerja dipengaruhi oleh faktor
permasalahan atau tantangan bagi
yang juga merupakan sebagai indikator
dari disiplin kerja yaitu :
pekerjaan secara maksimal. Dengan
a. Tanggung jawab
demikian perlu menciptakan kondisi atau
b. Ketepatan waktu
memberikan tanggung jawab bagi
c. Ketaatan terhadap aturan kantor
Tasikmalaya baik Komisioner maupun
d. Menggunakan peralatan kantor
tenaga kesekretariatan
dengan baik
penelitian diatas, maka Penulis tertarik
Macam-macam Disiplin Kerja
untuk melakukan penelitian dengan
a. Disiplin Preventif
Judul “ Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretarian terhadap
Disiplin preventif merupakan suatu
Prestasi Kerja Panitia Pengawas
sistem yang berhubungan dengan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam
Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya.
organisasi. Jika sistem organisasi yang baik, maka diharapkan akan
lebih mudah menegakkan disiplin
TINJAUAN TEORITIS
kerja.
Disiplin Kerja
b. Disiplin korektif
menurut Rivai (2009 : 78) menyatakan
Disiplin korektif
memerlukan
bahwa :
“Disiplin kerja adalah suatu alat
perhatian khusus dan proses prosedur yang seharusnya. Keith
yang digunakan para manajer untuk
Davis berpendapat bahwa disiplin
berkomunikasi dengan karyawan agar
korektif memerlukan perhatian
mereka bersedia untuk meningkatkan
proses yang seharusnya, yang
kesadaran seseorang mentaati semua
berarti bahwa prosedur harus
peraturan dan norma – norma sosial yang berlaku”.
menunjukkan
pegawai yang bersangkutan benar-benar terlibat.
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Tujuan Menerapkan Disiplin Kerja
Adapun tujuan menerapkan
Indikator-indikator Prestasi Kerja
disiplin kerja yaitu sebagai berikut ;
Nasution (2000:99) menyatakan
a. Agar semua pegawai berperilaku
bahwa ukuran yang perlu diperhatikan
dalam prestasi kerja antara lain :
melaksanakan pekerjaannya sesuai
a. Kualitas kerja
dengan prosedur dan peraturan yang ditetapkan oleh peraturan
Kriteria penilaian adalah ketepatan
perundang-undangan yang berlaku.
kerja, keterampilan kerja, ketelitian kerja, dan kerapihan kerja.
b. Untuk menciptakan situasi kerja
b. Kuantitas kerja
yang kondusif dalam mencapai efektifitas dan efisiensi sehingga
Kriteria
penilaiannya adalah
prestasi kerja pegawai meningkat.
kecepatan kerja.
c. Disiplin kerja
c. Untuk menjaga dan menjamin
sinkronisasi antara tujuan lembaga
Kriteria
penilaiannya adalah
pengawasan dengan tujuan masing-
mengikuti intruksi atasan, mematuhi
masing divisi sehingga dapat
peraturan perusahaan, dan ketaatan
meminimalisir terjadinya konflik
waktu kehadiran.
d. Inisiatif
kesekretariatan.
Kriteria penilaiannya adalah selalu
Prestasi Kerja
aktif atau semangat menyelesaikan
Terdapat beberapa pengertian
pekerjaan tanpa menunggu perintah
prestasi kerja, diantaranya sebagai
atasan artinya tidak pasif atau
berikut :
bekerja atas dorongan dari atasan.
Anwar Prabu Mangkunegara
e. Kerjasama
(2000:67) yang menyatakan bahwa :
“Prestasi kerja adalah hasil kerja adalah
bergaul dan
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
menyesuaikan diri serta kemampuan
seseorang pegawai dalam melaksanakan
untuk memberi bantuan kepada
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
pegawai
lain
dalam batas
yang diberikan kepadanya”.
kewenangannya.
Hal tersebut dipertegas oleh
Penilaian Prestasi Kerja
Sadili (2009:159) yang menyatakan
Dalam menyelesaikan pekerjaan,
bahwa : “Prestasi kerja adalah penampilan hasil antara pegawai yang satu dengan
pegawai
yang
lain mempunyai
kerja sumber daya manusia dalam suatu organisasi”. kemampuan dan kualitas yang berbeda-
beda. Oleh karena itu sangat penting
Dari pengertian diatas, prestasi
untuk melaksanakan penilaian prestasi
kerja merupakan hasil kerja yang
melaksanakan tugas yang dibebankan
mengemukakan bahwa :
kepadanya, yang didasarkan pada
“Penilaian prestasi kerja adalah proses
tanggung jawab atas pengalaman dan
oleh organisasi untuk mengevaluasi
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Data yang digunakan dalam
Sedangkan menurut TV. Rao (1992:9)
penelitian ini adalah data primer dan
mengemukakan bahwa:
data sekunder.
“Penilaian prestasi kerja adalah sebuah
Data primer diperoleh melalui :
mekanisme untuk memastikan bahwa
a. Study lapanganObservasi
orang-orang pada tiap-tiap tingkatan mengerjakan tugas-tugas menurut cara
b. Wawancara,
yang diinginkan pimpinan mereka”.
c. Angketkuesioner,
Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Drs. T. Hani Handoko
Data Sekunder diperoleh dari :
dalam Sadili (2006:163-164) terdapat
a. Studi Dokumentasi
manfaat yang dapt dipetik dari penilaian prestasi kerja, yaitu sebagai berikut :
b. Studi Kepustakaan,
a. Perbaikan prestasi kerja
Sumber : Riduwan dan Akdon (2013 : 125)
4) Analisis data.
b. Kebutuhan
latihan
dan
a. Pengukuran
c. Perencanaan dan pengembangan
b. MSI (Method of Succesive
karier
Interval)
d. Ketidakakuratan informasional
c. Uji Normalitas
d. Analisis
BAHAN DAN METODE
e. Uji hipotesis
1) Lokasi Penelitian,
Lokasi Penelitian ini di Kantor
untuk menguji hipotesis dalam
Pengawas Pemilihan Umum Presiden
penelitian ini, maka digunakan alat uji
dan Wakil Presiden Tahun 2014
statistic t dengan tingkat keyakinan 95
Kabupaten Tasikmalaya Jl. KH. Ruhiat
dan derajat kebebasan (n-k) dengan
No 03 Cipakat Singaparna Telp. (0265)
menggunakan tingkat signifikan α =
544880 Singaparna Tasikmalaya
0,05, atau 5 dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :
2) Populasi dan sampel,
n 2
hitung t = r s
Menurut Sugiyono , (2012:80)
1 2 r
Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objeksubjek yang
Dimana :
mempunyai kualitas dan karakteristik
Ho diterima jika t
≤ t
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
hitung
untuk dipelajari dan kemudian ditarik tabel kesimpulannya.
H a diterima jika t hitung t
Sedangkan Sampel menurut
seluruhnya yang diambil sebagai
LOKASI PENELITIAN
sumber data.
Lokasi Penelitian ini di Kantor Pengawas Pemilihan Umum Presiden
3) Pengumpulan data
dan Wakil Presiden Tahun 2014
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Kabupaten Tasikmalaya Jl. KH. Ruhiat
Data yang digunakan dalam
No 03 Cipakat Singaparna Telp. (0265)
penelitian ini adalah data primer dan
544880 Singaparna Tasikmalaya hal ini
data sekunder. Data primer adalah data
yang diperoleh secara langsung dari
subjek dan objek penelitian.
mengkoordinasikan
tingkatan
1. Data primer diperoleh melalui :
kecamatan dan desa adalah dibawah
a. Study
lapanganObservasi,
koordinasi Pengawas Pemilu tingkat
yaitu teknik pengumpulan data
Kabupaten Tasikmalaya sehingga ketika
dengan
cara melakukan
objek yang dipilihnya adalah Kabupaten
pengamatan atau tinjauan
langsung terhadap objek yang
menggambarkan pelaksanaan secara
diteliti dengan tujuan untuk
keseluruhan yang terjadi diberbagai
mengetahui keadaan yang
tingkatan dibawahnya.
sebenarnya
terhadap
Sedangkan waktu penelitian ini
Komisioner
dan
dilaksanakan pada Bulan Desember
Kesekretariatan
Pengawas
2014 sampai dengan Januari 2015.
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
POPULASI DAN SAMPEL
Kabupaten Tasikmalaya.
a. Populasi
b. Wawancara, yaitu teknik
Yang menjadi Populasi dalam
pengumpulan data dengan cara
penelitian ini adalah Komisioner dan
melakukan tanya jawab secara
Tenaga
Kesekretariatan Panitia
langsung
dengan pihak
Pengawas Pemilihan Umum Presiden
Pengawas Pemilihan Umum
dan Wakil Presiden Tahun 2014
Presiden dan Wakil Presiden
Kabupaten Tasikmalaya.
Tahun
2014 Kabupaten
b. Sampel
umum dan
berkaitan dengan disiplin kerja
penelitian ini adalah Total Sampling
dan prestasi kerja.
pangambilan sampel yang digunakan
c. Angketkuesioner, yaitu teknik
adalah Total Sampling yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara
memberikan daftar pertanyaan-
mengikut sertakan seluruh populasi
pertanyaan kepada responden
dijadikan Sampel yang berjumlah
atau pada Pengawas Pemilihan
sebanyak 27 responden. Hal ini
Umum Presiden dan Wakil
sesuai dengan yang dikemukakan
Presiden
Tahun 2014
oleh Arikunto (2010:135) “ Apabila
Kabupaten
Tasikmalaya
besar penduduk subjek kurang dari
mengenai disiplin kerja dengan
100, maka lebih baik diambil semua ,
prestasi kerja.
tetapi jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-
Sedangkan Data sekunder adalah
15 atau 10-25 dari Populasi.
data yang diperoleh dari pihak lain dimana peneliti tidak secara langsung
mengumpulkannya. Data sekunder
PENGUMPULAN DATA
diperoleh melalui :
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Dalam menganalisa data,
cara yang digunakan dalam
maka untuk mengukur variabel-
memperoleh data dan informasi
variabel yang digunakan diukur
menggunakan skala
membaca, dan mengumpulkan
likert.menurut Riduan dan Akdon,
dokumen serta arsip perusahaan
(2013: 16) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat
permasalahan yang diteliti.
dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau
b. Studi Kepustakaan, yaitu suatu
gejala sosial. Data yang berhasil di
metode pengumpulan data yang
kumpulkan
dari kuisioner
diperoleh dari buku-buku dan
selanjutnya dihitung dengan bobot
hitung 1 sampai 5 yaitu sebagai
dengan penelitian ini.
berikut:
Sangat setuju (SS)
Selanjutnya data yang diperoleh
Setuju (S)
melalui hasil wawancara terlebih
Netral (N)
dahulu dilakukan Uji Validitas
Tidak Setuju (TS)
dan uji Reliabilitas sebelum
Sangat tidak Setuju (STS) = 1
digunakan, yaitu dengan terlebih
b. MSI (Method of Succesive
dahulu kuesioner yang telah
Interval)
dibuat di uji cobakan pada beberapa panitia yang selanjutnya
Karena data yang di
dianalisis tentang
kelayakan
hasilkan dari penelitian ini skala
nya masih ordinal, sedangkan untuk
mengambil data. Baik tidaknya
keperluan analisis regresi minimal
alat tersebut dapat dilihat dengan
menggunakan skala interval, maka
mennggunakan uji validitas dan
data yang berskala ordinal tersebut
uji reliabilitas.
harus di transormasi terlebih dahulu kedalam skala interval dengan
ANALISIS DATA
menggunakan
Method of
1. Jenis Penelitian
Successive Interval (MSI) . langkah kerja MSI adalah sebagai berikut:
1) Pertama perhatikan setiap butir
Metode penelitian yang
jawaban responden dari angket
digunakan dalam penelitian ini
yang disebarkan.
adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian
2) Pada setiap butir ditentukan
yang berupaya untuk mengungkap
berapa orang yang mendapat
keadaan atau kondisi yang terjadi
skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang
disebut sebagai frekuensi.
mempertimbangkan keadaan masa lampau.
3) Setiap frekuensi dibagi dengan
2. Rancangan Alat analisis
banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
a. Pengukuran instrumen
4) Tentukan
nilai proporsi
penelitian
komulatif
dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Ei= Frekuensi yang diharapkan
perkolom skor.
Menurut Sugiyono (2011 :
241) uji normalitas ini berguna
normal, dihitung nilai Z untuk
untuk menentukan analisis data. Uji
setiap proporsi kumulatif yang
normalitas
dilakukan untuk
diperoleh.
mengetahui
data berdistribusi normal atau tidak sehingga langkah
6) Tentukan nilai tinggi densitas
selanjutnya tidak menyimpang dari
untuk setiap nilai Z yang
kebenaran
dan dapat
diperoleh
(dengan
dipertanggungjawabkan (Sudjana
menggunakan tabel tinggi
densitas).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
=NS + [1 + I NS min I]
sebuah model regresi variabel dependen
memiliki distribusi (Riduwan dan Akdon, 2013:53) normal atau mendekati normal, caranya
adalah dengan
7) Tentukan nilai skala dengan
membandingkan
distribusi
menggunakan rumus:
komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dan
NS = (densitas pada batas bawah – densitas pada batas atas)
distribusi normal.
(area dibawah batas atas – area dibawah batas bawah)
Data normal memiliki
bentuk
seperti lonceng. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut :
8) Tentukan nilai transformasi
a. Jika P ‹ 0,05 maka distribusi data
dengan menggunakan rumus:
tidak normal
b. Jika P › 0,05 maka distribusi data
Y : Nilai skala akhir (Sa)
c. Uji Normalitas
normal
d. Analisis Regresi Sederhana
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor
Regresi atau peramalan
tes kelompok kontrol Syarat bahwa
adalah suatu proses memperkirakan
analisis regresi dapat digunakan
secara sistematis tentang apa yang
adalah bahwa data yang akan
paling mungkin terjadi di masa
yang akan datang berdasarkan
normal. Uji normalitas yang
informasi masih masa lalu dan
digunakan adalah rumus kuadrat
sekarang yang dimiliki agar
sebagai berikut :
kesalahan nya dapat diperkecil
÷2 =
(Riduwan, 2010 : 146).
Kegunaan regresi dalam
∑(Oi –Ei 2 ) Ei
penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)
(Sumber : Sugiono, 2005:)
diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh
-Keterangan:
hubungan
fungsional atau
Oi= Frekuensi pengamatan
hubungan sebab akibat (kausal)
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
besarnya pengaruh variabel disiplin
terikat Y dengan rumus sebagai
kerja terhadap prestasi kerja secara
berikut:
individu atau parsial untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka
Y=a + bX
digunakan alat uji statistic t dengan tingkat keyakinan 95 dan derajat kebebasan
(n-k) dengan
(Riduwan, 2010: 147)
menggunakan tingkat signifikan α
Keterangan :
= 0,05, atau 5 dengan
Y = Subjek variabel terikat yang
menggunakan rumus uji t sebagai
diproyeksikan
berikut :
X= Variabel bebas yang
n 2
mempunyai nilai tertentu untuk
t hitung = r s
a = Nilai konstanta harga Y jika
Sumber : Riduwan dan Akdon (2013 : 125)
X=0
b = Nilai arah sebagai penentu
t hitung = nilai t
menunjukan nilai peningkatan
r
nilai koefisien
(+) atau nilai penurunan (-)
korelasi
variabel Y
n
= jumlah sampel
Selanjutnya untuk menghitung a
Dimana :
dan b digunakan rumus :
Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel a= Y b X H a diterima jika t hitung t tabel
HASIL PENELITIAN
(Maman Abdurahman, 2011:215)
1. Perolehan hasil dari perhitungan
terhadap
tanggapan pegawai
Untuk melihat tingkat ke
mengenai disiplin kerja mempunyai
eratan hubungan antara Disiplin
nilai skor 1656 hal ini berarti
Kerja dengan Prestasi kerja
termasuk dalam kriteria nilai antara
digunakan rumus koefisien korelasi
1380 – 1704 dengan kriteria baik.
Abdurahman (2011: 193) sebagai
2. Perolehan hasil dari perhitungan
berikut:
terhadap tanggapan pegawai atas
n ( XY ) ( X )( Y )
r
mengenai prestasi kerja mempunyai
{ 2 n ( X ) }{ n ( ) ( Y ) }
nilai skor 1675 hal ini berarti termasuk dalam kriteria nilai antara
(Maman Abdurahman, 2011:193) 1380 – 1704 dengan kriteria baik.
e. Uji hipotesis
3. Hasil perhitungan diperoleh bahwa
Uji hipotesis menggunakan
persamaan
Regresi Linier
uji individu atau parsial (uji t) pada
Sederhana Y = a + bX. maka
dasarnya digunakan untuk melihat
diperoleh
persamaan regresi
sebagai berikut :
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Y = 4.170 + 0.928X
sehingga P value < α atau 0,000 <
Berdasarkan
persamaan
0,05 maka Ha diterima dan Ho
tersebut dapat diinterprestasikan
ditolak artinya bahwa terdapat
bahwa :
pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja
pada Panitia
(a) Konstanta sebesar 4.170
Pengawas
Pemilihan Umum
artinya jika disiplin kerja (X)
Presiden dan Wakil Presiden Tahun
nilainya adalah 0 maka prestasi
2014 Kabupaten Tasikmalaya
kerja (Y) nilainya postif, yaitu sebesar 4.170
PEMBAHASAN
(b) Koefisien Regresi Sederhana
Berdasarkan hasil tanggapan
disiplin kerja (X) sebesar 0.928
responden
terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan sesuai dengan
disiplin kerja berpengaruh
indikator untuk disiplin kerja. Maka
positif terhadap prestasi kerja
dapat diketahui dengan mengacu pada
Panitia Pengawas Pemilihan
perolehan hasil dari perhitungan yang
Umum Presiden dan Wakil
direkafitulasi
terhadap tanggapan
Komisioner dan Tenaga Kesekretariatan
Kabupaten Tasikmalaya
panitia Pengawas Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten
4. Koefisien Determinasi
Tasikmalaya diperoleh nilai skor sebesar 1656 hal ini berarti termasuk
Agar dapat mengetahui Pengaruh
dalam kriteria nilai antara 1380 – 1704
Disiplin kerja terhadap Prestasi
dengan kriteria baik. Sesuai dengan
kerja pada Panitia Pengawas
Klasifikasi penilaian untuk indikator
Pemilihan Umum Presiden dan
disiplin kerja secara keseluruhan adalah
Wakil Presiden Tasikmalaya Tahun
sebagai berikut :
2014 dapat diukur dengan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil
Tabel 1.1
perhitungan SPSS diperoleh nilai R Square atau r 2 = 0,899.
Klasifikasi Penilaian Berdasarkan Hasil
5. Pengujian Hipotesis
perhitungan NJI untuk Variabel Disiplin Kerja
Untuk mengetahui apakah terdapat
Pengaruh atau tidak, Disiplin kerja
Interval
Kriteria
terhadap Prestasi kerja pada Panitia Pengawas
Pemilihan
Umum
Presiden dan Wakil Presiden
729 Tidak Baik
Tasikmalaya Tahun 2014 maka dilakukan pengujian hipotesis
Nilai
- 1054 Kurang Baik
dengan menggunakan uji t, tingkat signifikasi yang diambil untuk penelitian adalah 5 atau 0,05
Nilai 1055 - 1379
Cukup Baik
dengan pengujian dua pihak diperoleh bahwa nilai t hitung
Nilai 1380 - 1704
Baik
P
sebesar 14.893 nilai value = 0,000 dengan nilai sebesar 0.05
Nilai 1705 - 2025
Sangat Baik
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Nilai
- 1379 Cukup Baik
Hal ini dibuktikan dengan mayoritas
melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang No 42
Nilai
- 2025 Sangat Baik
Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun
Hal ini juga dibuktikan Prestasi
2014, Undang-undang Nomor 15
Kerja Panitia Pengawas Pemilihan
Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Umum Presiden dan Wakil Presiden
Pemilihan Umum serta Peraturan
Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya
Bawaslu RI dan Permendagri.
dalam melaksanakan tugasnya mampu
Prestasi Kerja Komisioner dan
mengatasi permasalahan-permasalahan
Kesekretariatan Panitia Pengawas
baik
pada
tahapan persiapan,
Pemilihan Umum Presiden dan
Pelaksanaan hingga pada saat pasca
hasil rekafitulasi tingkat Kabupaten
Kabupaten Tasikmalaya.
Tasikmalaya telah berjalan dengan
Berdasarkan hasil tanggapan
aman,tertib,lancar. Hal ini dikarenakan
bahwa dalam melaksanakan tugasnya,
pertanyaan yang diajukan sesuai dengan
sesuai dengan aturan dan mekanisme
indikator untuk Prestasi Kerja. Maka
yang telah ditetapkan oleh Undang-
dapat diketahui dengan mengacu pada
Undang No 42 Tahun 2008 tentang
perolehan hasil dari perhitungan yang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014, Undang-undang
Komisioner dan Tenaga Kesekretariatan
Nomor 15 Tahun 2011 tentang
panitia Pengawas Pemilu Presiden dan
Penyelenggara Pemilihan Umum serta
Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten
Peraturan Bawaslu RI dan Permendagri.
Tasikmalaya mengenai prestasi kerja mempunyai nilai skor 1675 hal ini
Selanjutnya
hasil pelaksanaan
berarti termasuk dalam kriteria nilai
Pemilihan khususnya di Kabupaten
antara 1380 – 1704 dengan kriteria baik.
Tasikmalaya
telah mendapatkan
Sesuai dengan Klasifikasi penilaian
penghargaan dari
Ketua Badan
untuk indikator Prestasi kerja secara
Pengawas Pengawas Pemilu Provinsi
keseluruhan adalah sebagai berikut :
Jawa Barat diantaranya :
Tabel 1.2
Pengelolaan Administrasi dan SDM Terbaik se
1. Katagori
Klasifikasi Penilaian Berdasarkan Hasil
Provinsi Jawa Barat
perhitungan NJI untuk Variabel Prestasi
Kerja
2. Katagori Divisi Pengawasan Terbaik se Provinsi Jawa Barat
Terbaik se
Tidak Baik
Provinsi Jawa Barat
4. Sebagai Juara Umum Terbaik
Nilai
- 1054 Kurang Baik
Panwaslu Kabupaten Tasikmalaya se Provinsi Jawa Barat.
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Komisioner dan Kesekretariatan
Pengaruh Disiplin kerja terhadap
terhadap Prestasi Kerja Panitia
Prestasi Kerja pada Panitia Pengawas
Pengawas Pemilihan Umum Presiden
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
dan Wakil Presiden Tahun 2014
Presiden Tahun 2014 Kabupaten
Kabupaten Tasikmalaya.
Tasikmalaya dapat diukur dengan
Untuk mengetahui besarnya
koefisien determinasi. Berdasarkan
pengaruh disiplin kerja Komisioner dan
hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai
Kesekretariatan terhadap prestasi kerja 2 R Square atau r = 0,899. ini Panitia Pengawas Pemilihan Umum
mengandung makna bahwa Pengaruh
Presiden dan Wakil Presiden Tahun
Disiplin kerja terhadap Prestasi kerja
2014 Kabupaten Tasikmalaya dapat
Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden Tahun
analisis regresi linier sederhana. Lebih
2014 Kabupaten Tasikmalaya sebesar
lanjut analisis data menggunakan
0,899 atau sebesar 89.9 sisanya
software SPSS.
dipengaruhi oleh faktor lain yaitu sebesar 10.1. hal ini berarti bahwa
disiplin kerja akan memberikan dampak yang baik terhadap prestasi kerja
Hasil
Analisis Regresi
Linier
Sederhana
Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan diperoleh
Untuk
mengetahui apakah
bahwa persamaan regresi berganda
terdapat Pengaruh atau tidak, Disiplin kerja terhadap Prestasi kerja pada
Y = a + bX. maka diperoleh
Panitia Pengawas Pemilihan Umum
persamaan regresi sebagai berikut :
Presiden dan Wakil Presiden Tahun
Y = 4.170 +
2014 Kabupaten Tasikmalaya maka
0.928X
dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, tingkat signifikasi
Berdasarkan persamaan tersebut
yang diambil untuk penelitian adalah
dapat diinterprestasikan bahwa :
5 atau 0,05 dengan pengujian dua pihak diperoleh bahwa nilai t hitung
a. Konstanta sebesar 4.170 artinya
P value
jika disiplin kerja (X) nilainya
sebesar 14.893 nilai
adalah 0 maka prestasi kerja (Y)
dengan nilai sebesar 0.05 sehingga
nilainya postif, yaitu sebesar 4.170
P value
< α atau 0,000 < 0,05 maka Ha
b. Koefisien
Regresi
Sederhana
diterima dan Ho ditolak artinya bahwa
disiplin kerja (X) sebesar 0.928
terdapat Pengaruh Disiplin Kerja
memberikan arti bahwa disiplin
Komisioner
dan Kesekretariatan
terhadap Prestasi
Kerja Panitia
Kesekretariatan berpengaruh positif
Pengawas Pemilihan Umum Presiden
secara signifikan terhadap prestasi
dan Wakil Presiden Tahun 2014
kerja Panitia Pengawas Pemilihan
Kabupaten Tasikmalaya.
Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014 Kabupaten
Simpulan
Tasikmalaya.
1. Bahwa disiplin kerja yang telah
Koefisien Determinasi
dilakukan oleh Komisioner dan
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Kesekretariatan Panitia Pengawas
dalam memilih pada pemilihan
Pemilihan Umum Presiden dan
umum berikutnya;
Wakil Presiden Tahun 2014
3. Perlunya Panwaslu Kabupaten di
Kabupaten Tasikmalaya
telah
permanenkan
seperti KPU
menunjukkan kriteria baik, hal ini
ditingkat Kabupatenkota agar
dibuktikan dengan hasil skor
seluruh
Perangkat dapat
responden yang memiliki nilai skor
dipersiapkan sejak awal, sehingga
1656 berada dalam kriteria antara
tidak selalu ketinggalan dalam
1380 – 1704.
setiap mengawali pemilihan;
4. Perlunya peningkatan anggaran
2. Bahwa prestasi kerja yang telah
untuk pemilihan berikutnya dan
dilakukan oleh Komisioner dan
Sistem Pendanaan di Setiap
Kesekretariatan Panitia Pengawas
Pemilihan Umum lebih baik
Pemilihan Umum Presiden dan
bersumber dari APBN agar
Wakil Presiden Tahun 2014
Tasikmalaya.telah
DikabupatenKota tidak disibukan
menunjukkan kriteria baik, hal ini
dengan
melakukan usulan
dibuktikan dengan hasil skor
anggaran
yang dihadapkan
responden yang memiliki nilai kerja
dengan peraturan yang baru yang
skor 1675 berada dalam kriteria
harus
disesuaikan walaupun
antara 1380-1704.
pelaksanaan sudah berjalan.
3. Bahwa Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan terhadap Prestasi kerja Panitia
DAFTAR PUSTAKA
Presiden dan Wakil Presiden Tahun
Akdon dan Sahlan Hadi. 2005. Statistik
2014 Kabupaten Tasikmalaya
dan Metode Penelitian Untuk
adalah mempunyai pengaruh yang
Administrasi dan Manajemen.
Sangat Kuat yaitu sebesar 0,899
Bandung: Dewa Ruchi
atau sebesar 89.9 sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain sebesar
Jurnal Manajemen dan Organisasi, Vol
1 , no 3,Desember 2010. Mangkunegara,Anwar,Prabu,A.A,
2000, Manajemen Sumber Daya
Saran
Manusia,
1. Perlunya Amandemen Undang-
Rao, TV. 1992. Penilaian Prestasi Kerja
Undang Pemilihan Umum tentang
teori dan praktek. Jakarta: PT.
Ganudra Pusaka Utama
Panwaslu yang hanya terbatasi dengan rekomendasi saja tetapi
Sugiono, 2003, Metode Penelitian
dapat diberikan kewenangan yang
Bisnis, Bandung : Alfabeta.
lebih luas;
_______, 2007, Metode Penelitian
2. Perlunya peningkatan sosialisasi
Kualitatif
dan Kuantitatif,
Bandung: Alfabeta.
masyarakat, guna meningkatkan tingkat partisipatif masyarakat
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Suharsimi Arikunto, 2001, Prosedur
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
Penelitian Suatu Pendekatan
Tentang
Penyelenggaraan
Praktek, Jakarta:Rineka Cipta.
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Supranto, Johanes. 1997. Statistika
Tahun 2008 Nomor 101,
(Teori Dan Aplikasi) Jilid I.
Tambahan Lembaran Negara
(edisi kelima). Jakarta: PT
Republik Indonesia Nomor
Gelora Aksara Pratama.
Undang-Undang No 42 Tahun 2008
Penunjang Kedisiplinan Kerja
tentang
Pemilihan Umum
Terhadap Prestasi Kerja Pada
Presiden dan Wakil Presiden
Sekertariat Wilayah Daerah
Tahun 2014.
Tingkat I Samarinda, Skripsi, 2000
Peraturan Bawarlu Republik Indonesia
Tety Asmiarsih, Pengaruh Pengawasan
Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, 2006.
Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan
Analisis Strategi Penetapan Harga Jual Box Payung Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan Pada CV. Jamal Handycraft (Studi Kasus pada CV. Jamal Handycraft Kec. Rajapolah Kab. Tasikmalaya)
Hozin Abdul Fatah ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Strategi penetapan harga yang dilakukan di CV. Jamal Handycraft Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya; 2) Volume penjualan CV. Jamal Handycraft Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya periode 2005-2014; dan 3) Pengaruh penetapan harga jual terhadap volume penjualan di CV. Jamal Handycraft Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Korelatif. Untuk pengumpulan datanya penulis menggunakan teknik observasi, kuesioner dan wawancara. Pengolahan datanya menggunakan Analisis SWOT Empat Kuadran dan menggunakan pendekatan Statistik Parametrik Regresi Linier Sederhana. Pengujian hipotesis menggunakan uji t (student test).
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) CV. Jamal Handycraft menggunakan instink pemilik perusahaan dalam strategi penetapan harga jual box payung; 2) Pertumbuhan volume penjualan periode 2005-2014 fluktuatif; dan 3) Harga jual box payung dan volume penjualan memiliki pengaruh yang sangat kuat dan signifikan.
Kata Kunci : Strategi, Penetapan Harga Jual, Volume Penjualan
PENDAHULUAN
mendorong pemerintah negara Indonesia untuk
melaksanakan
pembangunan
Dewasa ini perkembangan persaingan ekonomi dari segala bidang, kegiatan perekonomian sangat pesat baik di dalam pembangunan
perekonomian ini
negeri maupun diluar negeri, terlebih merupakan usaha untuk mewujudkan dengan
dilaksanakanya
percepatan kehidupan bangsa yang maju, mandiri,
pelaksanaan AEC (Asean Economic sejahtera lahir-batin, adil dan makmur Community) dari tahun 2020 menjadi sesuai dengan cita-cita negara Indonesia 2015, dengan tujuan menjadikan kawasan yang tersurat dalam undang-undang dasar ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis Negara Republik Indonesia (Jasa Suatna, produksi regional sebagai sarana menuju 2012:1). perekonomian
global,
sehingga
Salah satu daerah di Indonesia yang kerakyatan ini sangat baik dalam memiliki peranan yang sangat baik dalam meningkatkan perekonomian, karena membangun perekonomian kerakyatan ekonomi kerakyatan tidak secara langsung guna menopang perekonomian nasional terpengaruh oleh krisis perekonomian adalah Kabupaten Tasikmalaya. Daerah global (Dinas Koperasi, Perindustrian, dan ini merupakan penghasil kerajinan tangan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya). mendong, pandan, lidi dan bambu terbesar di Indonesia, Tasikmalaya juga sudah
Potensi industri kerajinan tangan yang
sangat terkenal baik di tingkat nasional dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya maupun internasional. Potensi ekonomi dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1 Potensi Industri Kerajinan Tangan
di KabupatenTasikmalaya
No Uraian
Jumlah
1 Jumlah industri
217 unit
2 Jumlah Tenaga Kerja
93.365 Orang
3 Nilai Investasi
Rp.82.805.867.300
4 Nilai Produksi
Rp.665.165.200.000
75 Lokal,
5 Potensi Pemasaran
25 Ekspor
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, 2014.
Industri kerajinan tangan yang
dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai
dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya
berikut :
Tabel 1.2 Daftar Industri Kerajinan Tangan di KabupatenTasikmalaya
Industri Tenaga Kerja
Nilai Produksi
1 Bantarkalong
Rp 15.098.709.800
2 Bojongasih
Rp 16.675.677.200
3 Bojonggambir
Rp 22.767.683.200
4 Ciawi
Rp 14.675.757.000
5 Cibalong
Rp 5.968.637.000
6 Cigalontang
Rp 32.867.572.300
7 Cikalong
Rp 17.678.768.000
8 Cikatomas
Rp 17.576.852.000
9 Cineam
Rp 30.989.500.000
10 Cipatujah
Rp 16.967.842.300
11 Cisayong
Rp 31.678.687.240
13 Gunung Tanjung
17 Karang Jaya
37 Suka Resik
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, 2014.
Industri kerajinan tangan yang
Kabupaten
Tasikmalaya untuk
tercatat di Kantor Pelayanan Perijinan
Kecamatan Rajapolah dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.3 Industri Kerajinan Tangan Kecamatan Rajapolah Penjualan Bladis 32, Bladis 27, Bladis 21, Magazine dan Set-4 Untuk Eksport Dan Box Payung Untuk Lokal
Tahun Kapasitas PcsThn
Total Tenaga
Nama Perusahaan
Kapasitas Kerja
CV. Jamal Handycraft
CV. Nucrea Craft
CV. Dandy Handycraft
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, 2014.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya
(KPPT) Kabupaten Tasikmalaya sebagai
industri kerajinan tangan di Kecamatan
kerajianan tangan yang terdapat di
Rajapolah yaitu sejak tahun 1990 dan
Kecamatan Rajapolah, yaitu CV Dandy
masih berjalan sampai sekarang. Selain
Handycraft, CV. Jamal Handycraft, CV
itu, CV. Jamal Handycraft juga
Nucrea Craft dan Perusahaan M-02.
merupakan industri kerajinan tangan pertama yang melakukan perdagangan
Dari ke empat perusahaan tersebut
keluar negeri yang bekerjasama dengan
CV Jamal Handycraf merupakan
PT Fairco Cileungsi.
perusahaan pertama yang tercatat di
Ditengah potensi pasar lokal yang
meningkatkan volume penjualan box
sangat menjanjikan, masalah yang
payung di pasar lokal.
dihadapi CV. Jamal Handycraft yaitu rendahnya volume penjualan barang box
Terdapat berbagai cara untuk
payung untuk penjualan lokal. CV.
meningkatkan
volume penjualan
Jamal Handycraft menempati peringkat
diantaranya, strategi harga, strategi
ketiga jika dilihat dari kapasitas produksi
promosi, strategi distribusi dan strategi
lokal atau dengan kapasitas produksi
produk (Bauran pemasaran). Tetapi
sekitar 30.000 picistahun, adapun nilai
strategi penetapan harga merupakan
produksi CV. Jamal Handycraft di
faktor yang paling mempengaruhi
Tasikmalaya, untuk ekspor yaitu sekitar
pendapatan dan volume penjualan
Rp 493.817.000,- per bulan atau 3,56
(Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,
dari nilai produksi ekspor kabupaten dan
nilai produksi lokal yaitu sekitar
“Strategi
penetapan harga
Rp112.000.000,- per bulan atau 0,27
merupakan element pokok the marketing
dari nilai produksi lokal kabupaten pada
mix yang penting. Hal itu disebabkan
tahun 2014, selain itu CV. Jamal
karena strategi harga produk mempunyai
Handycraft tidak mempunyai strategi
pengaruh langsung terhadap jumlah hasil
khusus dalam menetapkan harga jual
penjualan (volume penjualan) yang
produk, perusahaan ini hanya melakukan
dapat diterima perusahaan”. (Siswanto
memark up dalam menentukan harga
Sutojo dan Fritz Kleinsteuber, 2002:219)
jual produknya sesuai dengan laba yang di inginkan tanpa memperhatikan faktor
Oleh karena itu sangat penting bagi
internal dan eksternal perusahaanya.
Handycraft untuk menganalisa strategi penetapan harga,
CV. Jamal
Hal ini membuat peneliti tertarik
hal ini dilakukan agar perusahaan
untuk meneliti fenomena yang terjadi di
mempunyai strategi penetapan harga
CV. Jamal
sehingga mampu
memanfaatkan peluang pemasaran yang
meningkatkan volume penjualan.
sangat potensial terutama untuk
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil
harga merupakan pemilihan yang
Strategi Penetapan Harga Jual Box
dilakukan perusahaan terhadap tingkat
Payung Dan Pengaruhnya Terhadap
harga umum yang berlaku untuk produk
Volume Penjualan Pada CV. Jamal
tertentu”. Dari pengertian tersebut
Handycraft”.
strategi penetapan harga dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan perusahaan
untuk memilih harga pada produk tertentu sesuai dengan manfaat yang
Tinjauan Teoritis
diberikan agar produk mampu bersaing
Strategi penetapan harga adalah cara
dan diterima dipasar.
bagi perusahaan untuk menetapkan
Faktor-faktor
yang harus
harga jual dalam rangka meningkatkan
dipertimbangkan dalam merancang
strategi penetapan harga menurut Kotler
mempertimbangkan berbagai aspek
dan Keller (2000) dalam Gunawan
usaha. Strategi Penetapan harga juga
Adisaputro (2014:227) yaitu :
harus memiliki orientasi yang sesuai
1) Karakteristik konsumen yaitu ciri-ciri
dengan kondisi kemampuan perusahaan
atau sifat khusus dari konsumen yang
baik itu peluang, ancaman, kekuatan dan
menjadi pasar sasaran.
kelemahan, serta menggunakan metode
2) Karakteristik produk yaitu ciri-ciri
penetapan harga yang tepat, supaya
atau sifat khusus yang dimiliki oleh
strategi penetapan harga yang digunakan
produk.
bisa ditetapkan dengan baik, sesuai
3) Karakteristik perusahaan yaitu ciri-
ciri atau sifat khusus perusahaan,
perusahaan, karena itulah strategi
seperti citra apa yang ingin dibangun,
penetapan harga menjadi faktor yang
bagaimana
kemampuan dan
sangat penting untuk diteliti dan
kelemahan perusahaan, bagaimana
tujuan yang ingin dicapai oleh
volume penjualan.
perusahaan dan bagaimana posisi
“Strategi merupakan alat untuk
perusahaan.
mencapai tujuan perusahaan dalam
4) Karakteristik persaingan yaitu ciri
kaitanya dengan tujuan jangka panjang,
khas persaingan, seperti posisi
program tindak lanjut, serta prioritas
perusahaan dan apakah persaingan
alokosi sumberdaya” (Candler, 1962
berbasis harga atau non harga.
dalam FreddyRangkuti, 2014:3). Strategi
5) Aturan hukum yaitu bagaimana
merupakan alat atau cara yang dilakukan
keadaan harga,
apakah harga
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
dipengaruhi oleh pemerintah atau
dan mampu memanfaatkan peluang
asosiasi produsen produk atau tidak.
bisnis melalui kemampuan perusahaan
Salah satu cara untuk meningkatkan
yang dimilikinya.
keuntungan
adalah dengan
Harga adalah nilai jual yang
meningkatkan
volume penjualan.
ditetapkan oleh penjual terhadap sesuatu
“Keuntungan yang besar bukan diraih
yang terbeli, terjual, ditawarkan atau
melalui margin keuntungan yang tinggi,
transaksi oleh pembeli, berdasarkan pada
tetapi lebih pada volume penjualan yang
keinginan untuk membayar keuntungan
tinggi”
(Gunawan Adisaputro,
produk ( Gilbert, 2003 dalam Mariza
2014:229). Dari pengertian tersebut
Shabastian dan Hatane Samuel, 2013:3).
menjelaskan betapa pentingnya bagi
Fandy Tjiptano dan Gregorius Chandra (2012:320): “Strategi penetapan
perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan
dalam
rangka meraih rangka meraih
barang yang bersedia ditawarkan”
dengan hukum permintaan dan hukum
(Anonim, 2015)
penawaran.
Hasil penelitian Rizky Ardiansyah
Hukum permintaan adalah hukum
dan Winarningsih (2013:156) dalam
yang menjelaskan tentang adanya
penelitianya yang berjudul Pengaruh
hubungan yang bersifat negatif antara
Penetapan Haraga, Produk dan Promosi
tingkat harga dengan jumlah barang
Terhadap Volume Penjualan Motor
yang diminta. Apabila harga naik jumlah
Honda menyimpulkan bahwa : “
barang yang diminta sedikit dan apabila
Penetapan harga berpengaruh terhadap
harga rendah jumlah barang yang
volume penjualan “.
diminta meningkat.
perbedaan pengaruh strategi harga terhadap operasi bisnis
“Adanya
perusahaan dibandingkan dengan elemen the marketing mix yang lain (strategi produk,
distribusi
dan promosi
Hukum permintaan berbunyi :
penjualan). Strategi harga mempunyai
“Semakin turun tingkat harga, maka
pengaruh langsung terhadap jumlah
semakin banyak jumlah barang yang
permintaan produk di pasar dan hasil
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin
penjualan (volume penjualan) yang akan
naik tingkat harga semakin sedikit
diterima perusahaan”. (Siswanto Sutojo
jumlah barang yang bersedia diminta”.
dan Fritz Kleinsteuber, 2002:219)
Hukum penawaran menunjukkan
Strategi penetapan harga sangat
keterkaitan antara jumlah barang yang
berperan dalam meningkatkan volume
ditawarkan dengan tingkat harga.
penjualan. Pentingnya analisis strategi
Dengan
demikian
bunyi hukum
penetapan harga untuk menciptakan
penawaran berbunyi:
strategi yang tepat, maka menjadikan perusahaan untuk lebih memperhatikan
"Semakin tinggi harga, semakin
pentingnya strategi penetapan harga.
banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah
Berdasarkan dari uraian diatas,
tingkat harga, semakin sedikit jumlah
dapat digambarkan paradigma kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 1.1 Paradigma Kerangka Pemikiran
Analisis Strategi Penetapan Harga Jual
Volume Penjualan (Y)
(X)
Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan hipotesissebagai berikut:
“Diduga strategi penetapan harga Jual
PEMBAHASAN
berpengaruh terhadap volume penjualan di CV. Jamal Handycraft”.
1. Strategi penetapan harga jual box payung pada CV. Jamal Handycraft.
Secara statistik hipotesis tersebut
CV. Jamal Handycraft menerapkan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
strategi penetapan harga box payung hanya
dengan instinkpemilik
Ho : µₒ = µ₁ → Tidak terdapat pengaruh
perusahaan,
dimana pemilik
penetapan harga jual terhadap volume
perusahaan
menetapkan harga
penjualan di CV. Jamal Handycraft.