Ekonomi Bisnis Jurnal Manajemen dan Keua

EKONOMI BISNIS JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN

Dewan Editorial:

Penasehat : Dr. Yoyong Tachyani Drs., M.si Iwan R. Prawiranata, SE, MIB, MA, PhD Dr. Janah Sojanah, M.Si

Dewan Redaksi : HMA. Wihermana Rustaman, SE.,MSI Agoes Hari Edi Wibowo, SE., MM

Penyunting Penyelia : Asep Saeful Falah, SE., MM Adi Robith Setiana, SE., MM R. Hozin Abdul Fatah, SE.,MP

Redaksi Pelaksana : Jajang Saeful Zaman, S.Kom.I., MM

Pemasaran : Hendi Sonari, SE., MM Endang Syarif, SH.I., MM

Wahdan Budi Setiawan, SE., MM

Tata Usaha : Hj. Erna Rusmiwati, Dra., MM

  Vol.1 No.1, September 2016

  ISSN : 2540-7805

EKONOMI BISNIS JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN

  Pengantar Redaksi

  Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan hidayah yang diberikan kepada kita. Hanya dengan kekuasaanNyalah Jurnal Ekonomi Bisnis dapat terbit pada edisi perdana. Selanjutnya kami akan menerbitkan secara berkala, 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan September, setiap tahunnya. Pada penerbitan volume 1. No. 1, September 2016 ini kami menerbitkan 6 buah tulisan lmiah yang membahas aspek-aspek manajemen dan Keuangan seperti : Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner Dan Kesekretariatan Terhadap Prestasi Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya, Analisis Strategi Penetapan Harga Jual Box Payung Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan Pada CV. Jamal Handycraft (Studi Kasus pada CV. Jamal Handycraft Kec. Rajapolah Kab. Tasikmalaya), Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk Bank Muamalat Tasikmalaya, Analisis Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Perilaku Konsumen Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ciawi, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Kasus Pada Kelompok Ternak Mitra Saluyu Pagerageung Tasikmalaya), Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Hini Daiki Tasikmalaya Indonesia.

  Untuk keberlanjutan penerbitan jurnal ini kami menerima masukan artikel dari kalangan luar dan dalam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Semoga jurnal ini menjadi salah satu sarana bagi kita semua untuk membangun masa depan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah yang lebih baik.

  Tasikmalaya, September 2016

  PENGARUH DISIPLIN KERJA KOMISIONER DAN KESEKRETARIATAN TERHADAP PRESTASI KERJA PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 KABUPATEN TASIKMALAYA

Iwan Sugianto ABSTRAKSI

  Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan terhadap Prestasi Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya.

  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berupaya untuk mengungkap keadaan atau kondisi yang terjadi saat sekarang dengan mempertimbangkan keadaan masa lampau.

  Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil Analisis Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan terhadap Prestasi kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya adalah mempunyai pengaruh yang Sangat Kuat yaitu sebesar 0,899.

  Hasil Penelitian menunjukan bahwa Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja yang telah dilakukan oleh Komisioner dan Kesekretariatan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya telah menunjukkan kriteria Baik sedangkan Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan Terhadap Prestasi Kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya telah menunjukan pengaruh yang sangat kuat yakni sebesar 0,899 atau 89,90 sisanya 10,10 dipengaruhi oleh factor lain.

  Kata Kunci : Disiplin dan Prestasi Kerja

  PENDAHULUAN

  konstitusi tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan kehidupan

  Undang-Undang Dasar Negara

  politik, dinamika masyarakat, dan

  Republik Indonesia Tahun 1945

  perkembangan demokrasi yang sejalan

  menyatakan bahwa pemilihan umum

  dengan

  pertumbuhan kehidupan

  diselenggarakan oleh suatu komisi

  berbangsa dan bernegara. Di samping

  pemilihan

  umum

  yang bersifat

  itu, wilayah negara Indonesia yang luas

  nasional,tetap, dan mandiri. Amanat

  dengan jumlah penduduk yang besar

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Dalam rangka menjalankan

  serta memiliki kompleksitas nasional

  kegiatannnya

  sebagai Pengawas

  menuntut penyelenggaraan pemilihan

  Pemilihan disetip tingkatan, agar

  umum disetiap daerah baik nasional,

  mampu meningkatkan prestasi lembaga

  provinsi dan kabupatenkota yang ada

  Pengawasan secara keseluruhan dalam

  diwilayah negara kesatuan Republik

  mencapai tujuan yang telah ditetapkan

  Indonesia agar lebih profesional dan

  oleh Undang-Undang yaitu tercipta

  memiliki kredibilitas yang dapat

  Pemilihan Umum khususnya di

  dipertanggung jawabkan.

  Kabupaten

  Tasikmalaya berjalan dengan tertib, damai , berkualitas,

  Pemilihan umum secara langsung

  bermartabat dan sukses. Maka, salah

  satu faktor yang mempengaruhi

  perwujudan kedaulatan rakyat guna

  dharapan di atas adalah faktor

  menghasilkan pemerintahan negara

  komitmen atau konsisten Panitia

  yang demokratis berdasarkan Pancasila

  pengawas Pemilihan dalam hal disiplin

  dan Undang-Undang Dasar Negara

  kerja untuk mencapai prestasi maksimal

  Republik Indonesia Tahun 1945.

  dari hasil kerja yang telah dilakukan.

  Penyelenggaraan pemilihan umum

  Disiplin kerja yang diterapkan

  secara langsung,umum, bebas, rahasia,

  oleh Panitia Pengawas Pemilihan

  jujur, dan adil dapat terwujud apabila

  Umum Presiden dan Wakil Presiden

  Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya

  pemilihan umum yang mempunyai

  diharapkan dapat meningkatkan prestasi

  integritas,profesionalitas,

  dan

  kerja lembaga Pengawas Pemilu secara

  akuntabilitas.

  keseluruhan walaupun ancaman dan tantangan yang ada begitu komplek

  Berdasarkan

  Undang-Undang

  sehingga rasa tanggung jawab,

  Nomor 42 Tahun 2008 tentang

  integritas panitia dalam menjalankan

  Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

  tugas-tugasnya sesuai dengan peraturan

  perundang-undangan yang berlaku.

  .Pengawasan Pemilu adalah kegiatan

  Disiplin kerja pegawai merupakan

  mengamati, mengkaji, memeriksa, dan

  salah satu faktor yang diperlukan untuk

  menilai proses penyelenggaraan Pemilu

  mencapai keberhasilan lembaga Panitia

  sesuai peraturan perundang-undangan.

  Pengawas Pemilihan Umum Presiden

  Selanjutnya tujuan dari Pengawasan

  dan Wakil Presiden Tahun 2014

  adalah :

  Kabupaten

  Tasikmalaya dalam

  a. Menegakkan

  integritas

  menjalan tugasnya sebagai fungsi

  penyelenggara, penyelenggaraan dan

  pengawasan terhadap pelaksanaan

  hasil pemilu melalui pengawasan

  pemilihan didaerahnya.

  untuk meningkatkan

  berkredibilitas untuk mewujudkan

  prestasi kerja Lembaga Pengawas

  Pemilu yang demokratis; dan

  Pemilu , maka perlu untuk menerapkan

  b. Memastikan

  terselenggaranya

  disiplin kerja yang dilakukan oleh

  Pemilu Kada secara langsung,

  Panitia Pengawas pemilihan karena

  umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan

  fenomena pada pemilihan sebelumnya,

  berkualitas, serta dilaksanakannya

  masih terdapat Panitia Pengawas

  Umum Kabupaten

  mengenai Pemilu Kada secara

  Tasikmalaya yang perlu ditingkatkan

  menyeluruh.

  aspek integritas dan loyalitas dalam melakukan

  pekerjaannya sebagai

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Pengawas Pemilihan Umum, hal ini

  Berdasarkan pengertian diatas

  terbukti masih adanya beberapa orang

  dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

  yang perlu ditingkatkan lagi tingkat

  sebagai salah satu sikap dimana

  kedisiplinannya dalam menyelesaikan

  seseorang pegawai harus taat dan patuh

  tugas-tugasnya.

  terhadap peraturan baik tertulis maupun

  tidak tertulis dan sanggup menerima

  tanggung jawab yang besar terhadap

  sanksi apabila melanggar peraturan

  tugas yang diberikan oleh negara, hal

  yang ada.

  tersebut merupakan keharusan bagi

  Disiplin kerja yang diterapkan

  seseorang yang telah disumpah untuk

  oleh pengawas pemilu baik secara lisan

  maupun tulisan seperti : kehadiran

  bekerjasama baik dengan hirarki yang

  (tingkat absensi), tepat waktu dan

  lebih tinggi maupun dengan sesama

  menaati peraturanprosedur.

  Indikator Disiplin Kerja

  Kondisi diatas menimbulkan

  disiplin kerja dipengaruhi oleh faktor

  permasalahan atau tantangan bagi

  yang juga merupakan sebagai indikator

  dari disiplin kerja yaitu :

  pekerjaan secara maksimal. Dengan

  a. Tanggung jawab

  demikian perlu menciptakan kondisi atau

  b. Ketepatan waktu

  memberikan tanggung jawab bagi

  c. Ketaatan terhadap aturan kantor

  Tasikmalaya baik Komisioner maupun

  d. Menggunakan peralatan kantor

  tenaga kesekretariatan

  dengan baik

  penelitian diatas, maka Penulis tertarik

  Macam-macam Disiplin Kerja

  untuk melakukan penelitian dengan

  a. Disiplin Preventif

  Judul “ Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretarian terhadap

  Disiplin preventif merupakan suatu

  Prestasi Kerja Panitia Pengawas

  sistem yang berhubungan dengan

  Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

  kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam

  Presiden Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya.

  organisasi. Jika sistem organisasi yang baik, maka diharapkan akan

  lebih mudah menegakkan disiplin

  TINJAUAN TEORITIS

  kerja.

  Disiplin Kerja

  b. Disiplin korektif

  menurut Rivai (2009 : 78) menyatakan

  Disiplin korektif

  memerlukan

  bahwa :

  “Disiplin kerja adalah suatu alat

  perhatian khusus dan proses prosedur yang seharusnya. Keith

  yang digunakan para manajer untuk

  Davis berpendapat bahwa disiplin

  berkomunikasi dengan karyawan agar

  korektif memerlukan perhatian

  mereka bersedia untuk meningkatkan

  proses yang seharusnya, yang

  kesadaran seseorang mentaati semua

  berarti bahwa prosedur harus

  peraturan dan norma – norma sosial yang berlaku”.

  menunjukkan

  pegawai yang bersangkutan benar-benar terlibat.

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Tujuan Menerapkan Disiplin Kerja

  Adapun tujuan menerapkan

  Indikator-indikator Prestasi Kerja

  disiplin kerja yaitu sebagai berikut ;

  Nasution (2000:99) menyatakan

  a. Agar semua pegawai berperilaku

  bahwa ukuran yang perlu diperhatikan

  dalam prestasi kerja antara lain :

  melaksanakan pekerjaannya sesuai

  a. Kualitas kerja

  dengan prosedur dan peraturan yang ditetapkan oleh peraturan

  Kriteria penilaian adalah ketepatan

  perundang-undangan yang berlaku.

  kerja, keterampilan kerja, ketelitian kerja, dan kerapihan kerja.

  b. Untuk menciptakan situasi kerja

  b. Kuantitas kerja

  yang kondusif dalam mencapai efektifitas dan efisiensi sehingga

  Kriteria

  penilaiannya adalah

  prestasi kerja pegawai meningkat.

  kecepatan kerja.

  c. Disiplin kerja

  c. Untuk menjaga dan menjamin

  sinkronisasi antara tujuan lembaga

  Kriteria

  penilaiannya adalah

  pengawasan dengan tujuan masing-

  mengikuti intruksi atasan, mematuhi

  masing divisi sehingga dapat

  peraturan perusahaan, dan ketaatan

  meminimalisir terjadinya konflik

  waktu kehadiran.

  d. Inisiatif

  kesekretariatan.

  Kriteria penilaiannya adalah selalu

  Prestasi Kerja

  aktif atau semangat menyelesaikan

  Terdapat beberapa pengertian

  pekerjaan tanpa menunggu perintah

  prestasi kerja, diantaranya sebagai

  atasan artinya tidak pasif atau

  berikut :

  bekerja atas dorongan dari atasan.

  Anwar Prabu Mangkunegara

  e. Kerjasama

  (2000:67) yang menyatakan bahwa :

  “Prestasi kerja adalah hasil kerja adalah

  bergaul dan

  kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

  menyesuaikan diri serta kemampuan

  seseorang pegawai dalam melaksanakan

  untuk memberi bantuan kepada

  tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

  pegawai

  lain

  dalam batas

  yang diberikan kepadanya”.

  kewenangannya.

  Hal tersebut dipertegas oleh

  Penilaian Prestasi Kerja

  Sadili (2009:159) yang menyatakan

  Dalam menyelesaikan pekerjaan,

  bahwa : “Prestasi kerja adalah penampilan hasil antara pegawai yang satu dengan

  pegawai

  yang

  lain mempunyai

  kerja sumber daya manusia dalam suatu organisasi”. kemampuan dan kualitas yang berbeda-

  beda. Oleh karena itu sangat penting

  Dari pengertian diatas, prestasi

  untuk melaksanakan penilaian prestasi

  kerja merupakan hasil kerja yang

  melaksanakan tugas yang dibebankan

  mengemukakan bahwa :

  kepadanya, yang didasarkan pada

  “Penilaian prestasi kerja adalah proses

  tanggung jawab atas pengalaman dan

  oleh organisasi untuk mengevaluasi

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Data yang digunakan dalam

  Sedangkan menurut TV. Rao (1992:9)

  penelitian ini adalah data primer dan

  mengemukakan bahwa:

  data sekunder.

  “Penilaian prestasi kerja adalah sebuah

  Data primer diperoleh melalui :

  mekanisme untuk memastikan bahwa

  a. Study lapanganObservasi

  orang-orang pada tiap-tiap tingkatan mengerjakan tugas-tugas menurut cara

  b. Wawancara,

  yang diinginkan pimpinan mereka”.

  c. Angketkuesioner,

  Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

  Menurut Drs. T. Hani Handoko

  Data Sekunder diperoleh dari :

  dalam Sadili (2006:163-164) terdapat

  a. Studi Dokumentasi

  manfaat yang dapt dipetik dari penilaian prestasi kerja, yaitu sebagai berikut :

  b. Studi Kepustakaan,

  a. Perbaikan prestasi kerja

  Sumber : Riduwan dan Akdon (2013 : 125)

  4) Analisis data.

  b. Kebutuhan

  latihan

  dan

  a. Pengukuran

  c. Perencanaan dan pengembangan

  b. MSI (Method of Succesive

  karier

  Interval)

  d. Ketidakakuratan informasional

  c. Uji Normalitas

  d. Analisis

BAHAN DAN METODE

  e. Uji hipotesis

  1) Lokasi Penelitian,

  Lokasi Penelitian ini di Kantor

  untuk menguji hipotesis dalam

  Pengawas Pemilihan Umum Presiden

  penelitian ini, maka digunakan alat uji

  dan Wakil Presiden Tahun 2014

  statistic t dengan tingkat keyakinan 95

  Kabupaten Tasikmalaya Jl. KH. Ruhiat

  dan derajat kebebasan (n-k) dengan

  No 03 Cipakat Singaparna Telp. (0265)

  menggunakan tingkat signifikan α =

  544880 Singaparna Tasikmalaya

  0,05, atau 5 dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :

  2) Populasi dan sampel,

  n 2

  hitung t = r s

  Menurut Sugiyono , (2012:80)

  1  2 r

  Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objeksubjek yang

  Dimana :

  mempunyai kualitas dan karakteristik

  Ho diterima jika t

  ≤ t

  tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

  hitung

  untuk dipelajari dan kemudian ditarik tabel kesimpulannya.

  H a diterima jika t hitung t

  Sedangkan Sampel menurut

  seluruhnya yang diambil sebagai

  LOKASI PENELITIAN

  sumber data.

  Lokasi Penelitian ini di Kantor Pengawas Pemilihan Umum Presiden

  3) Pengumpulan data

  dan Wakil Presiden Tahun 2014

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Kabupaten Tasikmalaya Jl. KH. Ruhiat

  Data yang digunakan dalam

  No 03 Cipakat Singaparna Telp. (0265)

  penelitian ini adalah data primer dan

  544880 Singaparna Tasikmalaya hal ini

  data sekunder. Data primer adalah data

  yang diperoleh secara langsung dari

  subjek dan objek penelitian.

  mengkoordinasikan

  tingkatan

  1. Data primer diperoleh melalui :

  kecamatan dan desa adalah dibawah

  a. Study

  lapanganObservasi,

  koordinasi Pengawas Pemilu tingkat

  yaitu teknik pengumpulan data

  Kabupaten Tasikmalaya sehingga ketika

  dengan

  cara melakukan

  objek yang dipilihnya adalah Kabupaten

  pengamatan atau tinjauan

  langsung terhadap objek yang

  menggambarkan pelaksanaan secara

  diteliti dengan tujuan untuk

  keseluruhan yang terjadi diberbagai

  mengetahui keadaan yang

  tingkatan dibawahnya.

  sebenarnya

  terhadap

  Sedangkan waktu penelitian ini

  Komisioner

  dan

  dilaksanakan pada Bulan Desember

  Kesekretariatan

  Pengawas

  2014 sampai dengan Januari 2015.

  Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

  POPULASI DAN SAMPEL

  Kabupaten Tasikmalaya.

  a. Populasi

  b. Wawancara, yaitu teknik

  Yang menjadi Populasi dalam

  pengumpulan data dengan cara

  penelitian ini adalah Komisioner dan

  melakukan tanya jawab secara

  Tenaga

  Kesekretariatan Panitia

  langsung

  dengan pihak

  Pengawas Pemilihan Umum Presiden

  Pengawas Pemilihan Umum

  dan Wakil Presiden Tahun 2014

  Presiden dan Wakil Presiden

  Kabupaten Tasikmalaya.

  Tahun

  2014 Kabupaten

  b. Sampel

  umum dan

  berkaitan dengan disiplin kerja

  penelitian ini adalah Total Sampling

  dan prestasi kerja.

  pangambilan sampel yang digunakan

  c. Angketkuesioner, yaitu teknik

  adalah Total Sampling yaitu teknik

  pengumpulan data dengan cara

  memberikan daftar pertanyaan-

  mengikut sertakan seluruh populasi

  pertanyaan kepada responden

  dijadikan Sampel yang berjumlah

  atau pada Pengawas Pemilihan

  sebanyak 27 responden. Hal ini

  Umum Presiden dan Wakil

  sesuai dengan yang dikemukakan

  Presiden

  Tahun 2014

  oleh Arikunto (2010:135) “ Apabila

  Kabupaten

  Tasikmalaya

  besar penduduk subjek kurang dari

  mengenai disiplin kerja dengan

  100, maka lebih baik diambil semua ,

  prestasi kerja.

  tetapi jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-

  Sedangkan Data sekunder adalah

  15 atau 10-25 dari Populasi.

  data yang diperoleh dari pihak lain dimana peneliti tidak secara langsung

  mengumpulkannya. Data sekunder

  PENGUMPULAN DATA

  diperoleh melalui :

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Dalam menganalisa data,

  cara yang digunakan dalam

  maka untuk mengukur variabel-

  memperoleh data dan informasi

  variabel yang digunakan diukur

  menggunakan skala

  membaca, dan mengumpulkan

  likert.menurut Riduan dan Akdon,

  dokumen serta arsip perusahaan

  (2013: 16) skala likert digunakan

  untuk mengukur sikap, pendapat

  permasalahan yang diteliti.

  dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau

  b. Studi Kepustakaan, yaitu suatu

  gejala sosial. Data yang berhasil di

  metode pengumpulan data yang

  kumpulkan

  dari kuisioner

  diperoleh dari buku-buku dan

  selanjutnya dihitung dengan bobot

  hitung 1 sampai 5 yaitu sebagai

  dengan penelitian ini.

  berikut:

  Sangat setuju (SS)

  Selanjutnya data yang diperoleh

  Setuju (S)

  melalui hasil wawancara terlebih

  Netral (N)

  dahulu dilakukan Uji Validitas

  Tidak Setuju (TS)

  dan uji Reliabilitas sebelum

  Sangat tidak Setuju (STS) = 1

  digunakan, yaitu dengan terlebih

  b. MSI (Method of Succesive

  dahulu kuesioner yang telah

  Interval)

  dibuat di uji cobakan pada beberapa panitia yang selanjutnya

  Karena data yang di

  dianalisis tentang

  kelayakan

  hasilkan dari penelitian ini skala

  nya masih ordinal, sedangkan untuk

  mengambil data. Baik tidaknya

  keperluan analisis regresi minimal

  alat tersebut dapat dilihat dengan

  menggunakan skala interval, maka

  mennggunakan uji validitas dan

  data yang berskala ordinal tersebut

  uji reliabilitas.

  harus di transormasi terlebih dahulu kedalam skala interval dengan

  ANALISIS DATA

  menggunakan

  Method of

  1. Jenis Penelitian

  Successive Interval (MSI) . langkah kerja MSI adalah sebagai berikut:

  1) Pertama perhatikan setiap butir

  Metode penelitian yang

  jawaban responden dari angket

  digunakan dalam penelitian ini

  yang disebarkan.

  adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian

  2) Pada setiap butir ditentukan

  yang berupaya untuk mengungkap

  berapa orang yang mendapat

  keadaan atau kondisi yang terjadi

  skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang

  disebut sebagai frekuensi.

  mempertimbangkan keadaan masa lampau.

  3) Setiap frekuensi dibagi dengan

  2. Rancangan Alat analisis

  banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

  a. Pengukuran instrumen

  4) Tentukan

  nilai proporsi

  penelitian

  komulatif

  dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Ei= Frekuensi yang diharapkan

  perkolom skor.

  Menurut Sugiyono (2011 :

  241) uji normalitas ini berguna

  normal, dihitung nilai Z untuk

  untuk menentukan analisis data. Uji

  setiap proporsi kumulatif yang

  normalitas

  dilakukan untuk

  diperoleh.

  mengetahui

  data berdistribusi normal atau tidak sehingga langkah

  6) Tentukan nilai tinggi densitas

  selanjutnya tidak menyimpang dari

  untuk setiap nilai Z yang

  kebenaran

  dan dapat

  diperoleh

  (dengan

  dipertanggungjawabkan (Sudjana

  menggunakan tabel tinggi

  densitas).

  Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

  =NS + [1 + I NS min I]

  sebuah model regresi variabel dependen

  memiliki distribusi (Riduwan dan Akdon, 2013:53) normal atau mendekati normal, caranya

  adalah dengan

  7) Tentukan nilai skala dengan

  membandingkan

  distribusi

  menggunakan rumus:

  komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dan

  NS = (densitas pada batas bawah – densitas pada batas atas)

  distribusi normal.

  (area dibawah batas atas – area dibawah batas bawah)

  Data normal memiliki

  bentuk

  seperti lonceng. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut :

  8) Tentukan nilai transformasi

  a. Jika P ‹ 0,05 maka distribusi data

  dengan menggunakan rumus:

  tidak normal

  b. Jika P › 0,05 maka distribusi data

  Y : Nilai skala akhir (Sa)

  c. Uji Normalitas

  normal

  d. Analisis Regresi Sederhana

  Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor

  Regresi atau peramalan

  tes kelompok kontrol Syarat bahwa

  adalah suatu proses memperkirakan

  analisis regresi dapat digunakan

  secara sistematis tentang apa yang

  adalah bahwa data yang akan

  paling mungkin terjadi di masa

  yang akan datang berdasarkan

  normal. Uji normalitas yang

  informasi masih masa lalu dan

  digunakan adalah rumus kuadrat

  sekarang yang dimiliki agar

  sebagai berikut :

  kesalahan nya dapat diperkecil

  ÷2 =

  (Riduwan, 2010 : 146).

  Kegunaan regresi dalam

  ∑(Oi –Ei 2 ) Ei

  penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)

  (Sumber : Sugiono, 2005:)

  diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh

  -Keterangan:

  hubungan

  fungsional atau

  Oi= Frekuensi pengamatan

  hubungan sebab akibat (kausal)

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  besarnya pengaruh variabel disiplin

  terikat Y dengan rumus sebagai

  kerja terhadap prestasi kerja secara

  berikut:

  individu atau parsial untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka

  Y=a + bX

  digunakan alat uji statistic t dengan tingkat keyakinan 95 dan derajat kebebasan

  (n-k) dengan

  (Riduwan, 2010: 147)

  menggunakan tingkat signifikan α

  Keterangan :

  = 0,05, atau 5 dengan

  Y = Subjek variabel terikat yang

  menggunakan rumus uji t sebagai

  diproyeksikan

  berikut :

  X= Variabel bebas yang

  n 2

  mempunyai nilai tertentu untuk

  t hitung = r s

  a = Nilai konstanta harga Y jika

  Sumber : Riduwan dan Akdon (2013 : 125)

  X=0

  b = Nilai arah sebagai penentu

  t hitung = nilai t

  menunjukan nilai peningkatan

  r

  nilai koefisien

  (+) atau nilai penurunan (-)

  korelasi

  variabel Y

  n

  = jumlah sampel

  Selanjutnya untuk menghitung a

  Dimana :

  dan b digunakan rumus :

  Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel a= Y  b X H a diterima jika t hitung t tabel

  HASIL PENELITIAN

  (Maman Abdurahman, 2011:215)

  1. Perolehan hasil dari perhitungan

  terhadap

  tanggapan pegawai

  Untuk melihat tingkat ke

  mengenai disiplin kerja mempunyai

  eratan hubungan antara Disiplin

  nilai skor 1656 hal ini berarti

  Kerja dengan Prestasi kerja

  termasuk dalam kriteria nilai antara

  digunakan rumus koefisien korelasi

  1380 – 1704 dengan kriteria baik.

  Abdurahman (2011: 193) sebagai

  2. Perolehan hasil dari perhitungan

  berikut:

  terhadap tanggapan pegawai atas

  n (  XY )  ( X )( Y )

  r 

  mengenai prestasi kerja mempunyai

  { 2 n ( X ) }{ n ( ) (  Y ) }

  nilai skor 1675 hal ini berarti termasuk dalam kriteria nilai antara

  (Maman Abdurahman, 2011:193) 1380 – 1704 dengan kriteria baik.

  e. Uji hipotesis

  3. Hasil perhitungan diperoleh bahwa

  Uji hipotesis menggunakan

  persamaan

  Regresi Linier

  uji individu atau parsial (uji t) pada

  Sederhana Y = a + bX. maka

  dasarnya digunakan untuk melihat

  diperoleh

  persamaan regresi

  sebagai berikut :

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Y = 4.170 + 0.928X

  sehingga P value < α atau 0,000 <

  Berdasarkan

  persamaan

  0,05 maka Ha diterima dan Ho

  tersebut dapat diinterprestasikan

  ditolak artinya bahwa terdapat

  bahwa :

  pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja

  pada Panitia

  (a) Konstanta sebesar 4.170

  Pengawas

  Pemilihan Umum

  artinya jika disiplin kerja (X)

  Presiden dan Wakil Presiden Tahun

  nilainya adalah 0 maka prestasi

  2014 Kabupaten Tasikmalaya

  kerja (Y) nilainya postif, yaitu sebesar 4.170

  PEMBAHASAN

  (b) Koefisien Regresi Sederhana

  Berdasarkan hasil tanggapan

  disiplin kerja (X) sebesar 0.928

  responden

  terhadap pertanyaan-

  pertanyaan yang diajukan sesuai dengan

  disiplin kerja berpengaruh

  indikator untuk disiplin kerja. Maka

  positif terhadap prestasi kerja

  dapat diketahui dengan mengacu pada

  Panitia Pengawas Pemilihan

  perolehan hasil dari perhitungan yang

  Umum Presiden dan Wakil

  direkafitulasi

  terhadap tanggapan

  Komisioner dan Tenaga Kesekretariatan

  Kabupaten Tasikmalaya

  panitia Pengawas Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten

  4. Koefisien Determinasi

  Tasikmalaya diperoleh nilai skor sebesar 1656 hal ini berarti termasuk

  Agar dapat mengetahui Pengaruh

  dalam kriteria nilai antara 1380 – 1704

  Disiplin kerja terhadap Prestasi

  dengan kriteria baik. Sesuai dengan

  kerja pada Panitia Pengawas

  Klasifikasi penilaian untuk indikator

  Pemilihan Umum Presiden dan

  disiplin kerja secara keseluruhan adalah

  Wakil Presiden Tasikmalaya Tahun

  sebagai berikut :

  2014 dapat diukur dengan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil

  Tabel 1.1

  perhitungan SPSS diperoleh nilai R Square atau r 2 = 0,899.

  Klasifikasi Penilaian Berdasarkan Hasil

  5. Pengujian Hipotesis

  perhitungan NJI untuk Variabel Disiplin Kerja

  Untuk mengetahui apakah terdapat

  Pengaruh atau tidak, Disiplin kerja

  Interval

  Kriteria

  terhadap Prestasi kerja pada Panitia Pengawas

  Pemilihan

  Umum

  Presiden dan Wakil Presiden

  729 Tidak Baik

  Tasikmalaya Tahun 2014 maka dilakukan pengujian hipotesis

  Nilai

  - 1054 Kurang Baik

  dengan menggunakan uji t, tingkat signifikasi yang diambil untuk penelitian adalah 5 atau 0,05

  Nilai 1055 - 1379

  Cukup Baik

  dengan pengujian dua pihak diperoleh bahwa nilai t hitung

  Nilai 1380 - 1704

  Baik

  P

  sebesar 14.893 nilai value = 0,000 dengan nilai  sebesar 0.05

  Nilai 1705 - 2025

  Sangat Baik

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Nilai

  - 1379 Cukup Baik

  Hal ini dibuktikan dengan mayoritas

  melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang No 42

  Nilai

  - 2025 Sangat Baik

  Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun

  Hal ini juga dibuktikan Prestasi

  2014, Undang-undang Nomor 15

  Kerja Panitia Pengawas Pemilihan

  Tahun 2011 tentang Penyelenggara

  Umum Presiden dan Wakil Presiden

  Pemilihan Umum serta Peraturan

  Tahun 2014 Kabupaten Tasikmalaya

  Bawaslu RI dan Permendagri.

  dalam melaksanakan tugasnya mampu

  Prestasi Kerja Komisioner dan

  mengatasi permasalahan-permasalahan

  Kesekretariatan Panitia Pengawas

  baik

  pada

  tahapan persiapan,

  Pemilihan Umum Presiden dan

  Pelaksanaan hingga pada saat pasca

  hasil rekafitulasi tingkat Kabupaten

  Kabupaten Tasikmalaya.

  Tasikmalaya telah berjalan dengan

  Berdasarkan hasil tanggapan

  aman,tertib,lancar. Hal ini dikarenakan

  bahwa dalam melaksanakan tugasnya,

  pertanyaan yang diajukan sesuai dengan

  sesuai dengan aturan dan mekanisme

  indikator untuk Prestasi Kerja. Maka

  yang telah ditetapkan oleh Undang-

  dapat diketahui dengan mengacu pada

  Undang No 42 Tahun 2008 tentang

  perolehan hasil dari perhitungan yang

  Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

  Presiden Tahun 2014, Undang-undang

  Komisioner dan Tenaga Kesekretariatan

  Nomor 15 Tahun 2011 tentang

  panitia Pengawas Pemilu Presiden dan

  Penyelenggara Pemilihan Umum serta

  Wakil Presiden Tahun 2014 Kabupaten

  Peraturan Bawaslu RI dan Permendagri.

  Tasikmalaya mengenai prestasi kerja mempunyai nilai skor 1675 hal ini

  Selanjutnya

  hasil pelaksanaan

  berarti termasuk dalam kriteria nilai

  Pemilihan khususnya di Kabupaten

  antara 1380 – 1704 dengan kriteria baik.

  Tasikmalaya

  telah mendapatkan

  Sesuai dengan Klasifikasi penilaian

  penghargaan dari

  Ketua Badan

  untuk indikator Prestasi kerja secara

  Pengawas Pengawas Pemilu Provinsi

  keseluruhan adalah sebagai berikut :

  Jawa Barat diantaranya :

  Tabel 1.2

  Pengelolaan Administrasi dan SDM Terbaik se

  1. Katagori

  Klasifikasi Penilaian Berdasarkan Hasil

  Provinsi Jawa Barat

  perhitungan NJI untuk Variabel Prestasi

  Kerja

  2. Katagori Divisi Pengawasan Terbaik se Provinsi Jawa Barat

  Terbaik se

  Tidak Baik

  Provinsi Jawa Barat

  4. Sebagai Juara Umum Terbaik

  Nilai

  - 1054 Kurang Baik

  Panwaslu Kabupaten Tasikmalaya se Provinsi Jawa Barat.

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Komisioner dan Kesekretariatan

  Pengaruh Disiplin kerja terhadap

  terhadap Prestasi Kerja Panitia

  Prestasi Kerja pada Panitia Pengawas

  Pengawas Pemilihan Umum Presiden

  Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

  dan Wakil Presiden Tahun 2014

  Presiden Tahun 2014 Kabupaten

  Kabupaten Tasikmalaya.

  Tasikmalaya dapat diukur dengan

  Untuk mengetahui besarnya

  koefisien determinasi. Berdasarkan

  pengaruh disiplin kerja Komisioner dan

  hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai

  Kesekretariatan terhadap prestasi kerja 2 R Square atau r = 0,899. ini Panitia Pengawas Pemilihan Umum

  mengandung makna bahwa Pengaruh

  Presiden dan Wakil Presiden Tahun

  Disiplin kerja terhadap Prestasi kerja

  2014 Kabupaten Tasikmalaya dapat

  Panitia Pengawas Pemilihan Umum

  Presiden dan Wakil Presiden Tahun

  analisis regresi linier sederhana. Lebih

  2014 Kabupaten Tasikmalaya sebesar

  lanjut analisis data menggunakan

  0,899 atau sebesar 89.9 sisanya

  software SPSS.

  dipengaruhi oleh faktor lain yaitu sebesar 10.1. hal ini berarti bahwa

  disiplin kerja akan memberikan dampak yang baik terhadap prestasi kerja

  Hasil

  Analisis Regresi

  Linier

  Sederhana

  Pengujian Hipotesis

  Hasil perhitungan diperoleh

  Untuk

  mengetahui apakah

  bahwa persamaan regresi berganda

  terdapat Pengaruh atau tidak, Disiplin kerja terhadap Prestasi kerja pada

  Y = a + bX. maka diperoleh

  Panitia Pengawas Pemilihan Umum

  persamaan regresi sebagai berikut :

  Presiden dan Wakil Presiden Tahun

  Y = 4.170 +

  2014 Kabupaten Tasikmalaya maka

  0.928X

  dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, tingkat signifikasi

  Berdasarkan persamaan tersebut

  yang diambil untuk penelitian adalah

  dapat diinterprestasikan bahwa :

  5 atau 0,05 dengan pengujian dua pihak diperoleh bahwa nilai t hitung

  a. Konstanta sebesar 4.170 artinya

  P value

  jika disiplin kerja (X) nilainya

  sebesar 14.893 nilai

  adalah 0 maka prestasi kerja (Y)

  dengan nilai  sebesar 0.05 sehingga

  nilainya postif, yaitu sebesar 4.170

  P value

  < α atau 0,000 < 0,05 maka Ha

  b. Koefisien

  Regresi

  Sederhana

  diterima dan Ho ditolak artinya bahwa

  disiplin kerja (X) sebesar 0.928

  terdapat Pengaruh Disiplin Kerja

  memberikan arti bahwa disiplin

  Komisioner

  dan Kesekretariatan

  terhadap Prestasi

  Kerja Panitia

  Kesekretariatan berpengaruh positif

  Pengawas Pemilihan Umum Presiden

  secara signifikan terhadap prestasi

  dan Wakil Presiden Tahun 2014

  kerja Panitia Pengawas Pemilihan

  Kabupaten Tasikmalaya.

  Umum Presiden dan Wakil

  Presiden Tahun 2014 Kabupaten

Simpulan

  Tasikmalaya.

  1. Bahwa disiplin kerja yang telah

  Koefisien Determinasi

  dilakukan oleh Komisioner dan

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Kesekretariatan Panitia Pengawas

  dalam memilih pada pemilihan

  Pemilihan Umum Presiden dan

  umum berikutnya;

  Wakil Presiden Tahun 2014

  3. Perlunya Panwaslu Kabupaten di

  Kabupaten Tasikmalaya

  telah

  permanenkan

  seperti KPU

  menunjukkan kriteria baik, hal ini

  ditingkat Kabupatenkota agar

  dibuktikan dengan hasil skor

  seluruh

  Perangkat dapat

  responden yang memiliki nilai skor

  dipersiapkan sejak awal, sehingga

  1656 berada dalam kriteria antara

  tidak selalu ketinggalan dalam

  1380 – 1704.

  setiap mengawali pemilihan;

  4. Perlunya peningkatan anggaran

  2. Bahwa prestasi kerja yang telah

  untuk pemilihan berikutnya dan

  dilakukan oleh Komisioner dan

  Sistem Pendanaan di Setiap

  Kesekretariatan Panitia Pengawas

  Pemilihan Umum lebih baik

  Pemilihan Umum Presiden dan

  bersumber dari APBN agar

  Wakil Presiden Tahun 2014

  Tasikmalaya.telah

  DikabupatenKota tidak disibukan

  menunjukkan kriteria baik, hal ini

  dengan

  melakukan usulan

  dibuktikan dengan hasil skor

  anggaran

  yang dihadapkan

  responden yang memiliki nilai kerja

  dengan peraturan yang baru yang

  skor 1675 berada dalam kriteria

  harus

  disesuaikan walaupun

  antara 1380-1704.

  pelaksanaan sudah berjalan.

  3. Bahwa Pengaruh Disiplin Kerja Komisioner dan Kesekretariatan terhadap Prestasi kerja Panitia

  DAFTAR PUSTAKA

  Presiden dan Wakil Presiden Tahun

  Akdon dan Sahlan Hadi. 2005. Statistik

  2014 Kabupaten Tasikmalaya

  dan Metode Penelitian Untuk

  adalah mempunyai pengaruh yang

  Administrasi dan Manajemen.

  Sangat Kuat yaitu sebesar 0,899

  Bandung: Dewa Ruchi

  atau sebesar 89.9 sisanya

  dipengaruhi oleh faktor lain sebesar

  Jurnal Manajemen dan Organisasi, Vol

  1 , no 3,Desember 2010. Mangkunegara,Anwar,Prabu,A.A,

  2000, Manajemen Sumber Daya

  Saran

  Manusia,

  1. Perlunya Amandemen Undang-

  Rao, TV. 1992. Penilaian Prestasi Kerja

  Undang Pemilihan Umum tentang

  teori dan praktek. Jakarta: PT.

  Ganudra Pusaka Utama

  Panwaslu yang hanya terbatasi dengan rekomendasi saja tetapi

  Sugiono, 2003, Metode Penelitian

  dapat diberikan kewenangan yang

  Bisnis, Bandung : Alfabeta.

  lebih luas;

  _______, 2007, Metode Penelitian

  2. Perlunya peningkatan sosialisasi

  Kualitatif

  dan Kuantitatif,

  Bandung: Alfabeta.

  masyarakat, guna meningkatkan tingkat partisipatif masyarakat

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Suharsimi Arikunto, 2001, Prosedur

  Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011

  Penelitian Suatu Pendekatan

  Tentang

  Penyelenggaraan

  Praktek, Jakarta:Rineka Cipta.

  Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia

  Supranto, Johanes. 1997. Statistika

  Tahun 2008 Nomor 101,

  (Teori Dan Aplikasi) Jilid I.

  Tambahan Lembaran Negara

  (edisi kelima). Jakarta: PT

  Republik Indonesia Nomor

  Gelora Aksara Pratama.

  Undang-Undang No 42 Tahun 2008

  Penunjang Kedisiplinan Kerja

  tentang

  Pemilihan Umum

  Terhadap Prestasi Kerja Pada

  Presiden dan Wakil Presiden

  Sekertariat Wilayah Daerah

  Tahun 2014.

  Tingkat I Samarinda, Skripsi, 2000

  Peraturan Bawarlu Republik Indonesia

  Tety Asmiarsih, Pengaruh Pengawasan

  Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, 2006.

  Ekonomi Bisnis : Jurnal Manajemen Keuangan

  Analisis Strategi Penetapan Harga Jual Box Payung Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan Pada CV. Jamal Handycraft (Studi Kasus pada CV. Jamal Handycraft Kec. Rajapolah Kab. Tasikmalaya)

Hozin Abdul Fatah ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Strategi penetapan harga yang dilakukan di CV. Jamal Handycraft Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya; 2) Volume penjualan CV. Jamal Handycraft Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya periode 2005-2014; dan 3) Pengaruh penetapan harga jual terhadap volume penjualan di CV. Jamal Handycraft Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Korelatif. Untuk pengumpulan datanya penulis menggunakan teknik observasi, kuesioner dan wawancara. Pengolahan datanya menggunakan Analisis SWOT Empat Kuadran dan menggunakan pendekatan Statistik Parametrik Regresi Linier Sederhana. Pengujian hipotesis menggunakan uji t (student test).

  Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) CV. Jamal Handycraft menggunakan instink pemilik perusahaan dalam strategi penetapan harga jual box payung; 2) Pertumbuhan volume penjualan periode 2005-2014 fluktuatif; dan 3) Harga jual box payung dan volume penjualan memiliki pengaruh yang sangat kuat dan signifikan.

  Kata Kunci : Strategi, Penetapan Harga Jual, Volume Penjualan

  PENDAHULUAN

  mendorong pemerintah negara Indonesia untuk

  melaksanakan

  pembangunan

  Dewasa ini perkembangan persaingan ekonomi dari segala bidang, kegiatan perekonomian sangat pesat baik di dalam pembangunan

  perekonomian ini

  negeri maupun diluar negeri, terlebih merupakan usaha untuk mewujudkan dengan

  dilaksanakanya

  percepatan kehidupan bangsa yang maju, mandiri,

  pelaksanaan AEC (Asean Economic sejahtera lahir-batin, adil dan makmur Community) dari tahun 2020 menjadi sesuai dengan cita-cita negara Indonesia 2015, dengan tujuan menjadikan kawasan yang tersurat dalam undang-undang dasar ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis Negara Republik Indonesia (Jasa Suatna, produksi regional sebagai sarana menuju 2012:1). perekonomian

  global,

  sehingga

  Salah satu daerah di Indonesia yang kerakyatan ini sangat baik dalam memiliki peranan yang sangat baik dalam meningkatkan perekonomian, karena membangun perekonomian kerakyatan ekonomi kerakyatan tidak secara langsung guna menopang perekonomian nasional terpengaruh oleh krisis perekonomian adalah Kabupaten Tasikmalaya. Daerah global (Dinas Koperasi, Perindustrian, dan ini merupakan penghasil kerajinan tangan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya). mendong, pandan, lidi dan bambu terbesar di Indonesia, Tasikmalaya juga sudah

  Potensi industri kerajinan tangan yang

  sangat terkenal baik di tingkat nasional dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya maupun internasional. Potensi ekonomi dapat dilihat sebagai berikut :

  Tabel 1.1 Potensi Industri Kerajinan Tangan

  di KabupatenTasikmalaya

  No Uraian

  Jumlah

  1 Jumlah industri

  217 unit

  2 Jumlah Tenaga Kerja

  93.365 Orang

  3 Nilai Investasi

  Rp.82.805.867.300

  4 Nilai Produksi

  Rp.665.165.200.000

  75 Lokal,

  5 Potensi Pemasaran

  25 Ekspor

  Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, 2014.

  Industri kerajinan tangan yang

  dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai

  dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya

  berikut :

  Tabel 1.2 Daftar Industri Kerajinan Tangan di KabupatenTasikmalaya

  Industri Tenaga Kerja

  Nilai Produksi

  1 Bantarkalong

  Rp 15.098.709.800

  2 Bojongasih

  Rp 16.675.677.200

  3 Bojonggambir

  Rp 22.767.683.200

  4 Ciawi

  Rp 14.675.757.000

  5 Cibalong

  Rp 5.968.637.000

  6 Cigalontang

  Rp 32.867.572.300

  7 Cikalong

  Rp 17.678.768.000

  8 Cikatomas

  Rp 17.576.852.000

  9 Cineam

  Rp 30.989.500.000

  10 Cipatujah

  Rp 16.967.842.300

  11 Cisayong

  Rp 31.678.687.240

  13 Gunung Tanjung

  17 Karang Jaya

  37 Suka Resik

  Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, 2014.

  Industri kerajinan tangan yang

  Kabupaten

  Tasikmalaya untuk

  tercatat di Kantor Pelayanan Perijinan

  Kecamatan Rajapolah dapat dilihat pada

  tabel berikut :

  Tabel 1.3 Industri Kerajinan Tangan Kecamatan Rajapolah Penjualan Bladis 32, Bladis 27, Bladis 21, Magazine dan Set-4 Untuk Eksport Dan Box Payung Untuk Lokal

  Tahun Kapasitas PcsThn

  Total Tenaga

  Nama Perusahaan

  Kapasitas Kerja

  CV. Jamal Handycraft

  CV. Nucrea Craft

  CV. Dandy Handycraft

  Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, 2014.

  Dinas Koperasi, Perindustrian dan

  Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

  Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya

  (KPPT) Kabupaten Tasikmalaya sebagai

  industri kerajinan tangan di Kecamatan

  kerajianan tangan yang terdapat di

  Rajapolah yaitu sejak tahun 1990 dan

  Kecamatan Rajapolah, yaitu CV Dandy

  masih berjalan sampai sekarang. Selain

  Handycraft, CV. Jamal Handycraft, CV

  itu, CV. Jamal Handycraft juga

  Nucrea Craft dan Perusahaan M-02.

  merupakan industri kerajinan tangan pertama yang melakukan perdagangan

  Dari ke empat perusahaan tersebut

  keluar negeri yang bekerjasama dengan

  CV Jamal Handycraf merupakan

  PT Fairco Cileungsi.

  perusahaan pertama yang tercatat di

  Ditengah potensi pasar lokal yang

  meningkatkan volume penjualan box

  sangat menjanjikan, masalah yang

  payung di pasar lokal.

  dihadapi CV. Jamal Handycraft yaitu rendahnya volume penjualan barang box

  Terdapat berbagai cara untuk

  payung untuk penjualan lokal. CV.

  meningkatkan

  volume penjualan

  Jamal Handycraft menempati peringkat

  diantaranya, strategi harga, strategi

  ketiga jika dilihat dari kapasitas produksi

  promosi, strategi distribusi dan strategi

  lokal atau dengan kapasitas produksi

  produk (Bauran pemasaran). Tetapi

  sekitar 30.000 picistahun, adapun nilai

  strategi penetapan harga merupakan

  produksi CV. Jamal Handycraft di

  faktor yang paling mempengaruhi

  Tasikmalaya, untuk ekspor yaitu sekitar

  pendapatan dan volume penjualan

  Rp 493.817.000,- per bulan atau 3,56

  (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,

  dari nilai produksi ekspor kabupaten dan

  nilai produksi lokal yaitu sekitar

  “Strategi

  penetapan harga

  Rp112.000.000,- per bulan atau 0,27

  merupakan element pokok the marketing

  dari nilai produksi lokal kabupaten pada

  mix yang penting. Hal itu disebabkan

  tahun 2014, selain itu CV. Jamal

  karena strategi harga produk mempunyai

  Handycraft tidak mempunyai strategi

  pengaruh langsung terhadap jumlah hasil

  khusus dalam menetapkan harga jual

  penjualan (volume penjualan) yang

  produk, perusahaan ini hanya melakukan

  dapat diterima perusahaan”. (Siswanto

  memark up dalam menentukan harga

  Sutojo dan Fritz Kleinsteuber, 2002:219)

  jual produknya sesuai dengan laba yang di inginkan tanpa memperhatikan faktor

  Oleh karena itu sangat penting bagi

  internal dan eksternal perusahaanya.

  Handycraft untuk menganalisa strategi penetapan harga,

  CV. Jamal

  Hal ini membuat peneliti tertarik

  hal ini dilakukan agar perusahaan

  untuk meneliti fenomena yang terjadi di

  mempunyai strategi penetapan harga

  CV. Jamal

  sehingga mampu

  memanfaatkan peluang pemasaran yang

  meningkatkan volume penjualan.

  sangat potensial terutama untuk

  Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil

  harga merupakan pemilihan yang

  Strategi Penetapan Harga Jual Box

  dilakukan perusahaan terhadap tingkat

  Payung Dan Pengaruhnya Terhadap

  harga umum yang berlaku untuk produk

  Volume Penjualan Pada CV. Jamal

  tertentu”. Dari pengertian tersebut

  Handycraft”.

  strategi penetapan harga dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan perusahaan

  untuk memilih harga pada produk tertentu sesuai dengan manfaat yang

  Tinjauan Teoritis

  diberikan agar produk mampu bersaing

  Strategi penetapan harga adalah cara

  dan diterima dipasar.

  bagi perusahaan untuk menetapkan

  Faktor-faktor

  yang harus

  harga jual dalam rangka meningkatkan

  dipertimbangkan dalam merancang

  strategi penetapan harga menurut Kotler

  mempertimbangkan berbagai aspek

  dan Keller (2000) dalam Gunawan

  usaha. Strategi Penetapan harga juga

  Adisaputro (2014:227) yaitu :

  harus memiliki orientasi yang sesuai

  1) Karakteristik konsumen yaitu ciri-ciri

  dengan kondisi kemampuan perusahaan

  atau sifat khusus dari konsumen yang

  baik itu peluang, ancaman, kekuatan dan

  menjadi pasar sasaran.

  kelemahan, serta menggunakan metode

  2) Karakteristik produk yaitu ciri-ciri

  penetapan harga yang tepat, supaya

  atau sifat khusus yang dimiliki oleh

  strategi penetapan harga yang digunakan

  produk.

  bisa ditetapkan dengan baik, sesuai

  3) Karakteristik perusahaan yaitu ciri-

  ciri atau sifat khusus perusahaan,

  perusahaan, karena itulah strategi

  seperti citra apa yang ingin dibangun,

  penetapan harga menjadi faktor yang

  bagaimana

  kemampuan dan

  sangat penting untuk diteliti dan

  kelemahan perusahaan, bagaimana

  tujuan yang ingin dicapai oleh

  volume penjualan.

  perusahaan dan bagaimana posisi

  “Strategi merupakan alat untuk

  perusahaan.

  mencapai tujuan perusahaan dalam

  4) Karakteristik persaingan yaitu ciri

  kaitanya dengan tujuan jangka panjang,

  khas persaingan, seperti posisi

  program tindak lanjut, serta prioritas

  perusahaan dan apakah persaingan

  alokosi sumberdaya” (Candler, 1962

  berbasis harga atau non harga.

  dalam FreddyRangkuti, 2014:3). Strategi

  5) Aturan hukum yaitu bagaimana

  merupakan alat atau cara yang dilakukan

  keadaan harga,

  apakah harga

  oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

  dipengaruhi oleh pemerintah atau

  dan mampu memanfaatkan peluang

  asosiasi produsen produk atau tidak.

  bisnis melalui kemampuan perusahaan

  Salah satu cara untuk meningkatkan

  yang dimilikinya.

  keuntungan

  adalah dengan

  Harga adalah nilai jual yang

  meningkatkan

  volume penjualan.

  ditetapkan oleh penjual terhadap sesuatu

  “Keuntungan yang besar bukan diraih

  yang terbeli, terjual, ditawarkan atau

  melalui margin keuntungan yang tinggi,

  transaksi oleh pembeli, berdasarkan pada

  tetapi lebih pada volume penjualan yang

  keinginan untuk membayar keuntungan

  tinggi”

  (Gunawan Adisaputro,

  produk ( Gilbert, 2003 dalam Mariza

  2014:229). Dari pengertian tersebut

  Shabastian dan Hatane Samuel, 2013:3).

  menjelaskan betapa pentingnya bagi

  Fandy Tjiptano dan Gregorius Chandra (2012:320): “Strategi penetapan

  perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan

  dalam

  rangka meraih rangka meraih

  barang yang bersedia ditawarkan”

  dengan hukum permintaan dan hukum

  (Anonim, 2015)

  penawaran.

  Hasil penelitian Rizky Ardiansyah

  Hukum permintaan adalah hukum

  dan Winarningsih (2013:156) dalam

  yang menjelaskan tentang adanya

  penelitianya yang berjudul Pengaruh

  hubungan yang bersifat negatif antara

  Penetapan Haraga, Produk dan Promosi

  tingkat harga dengan jumlah barang

  Terhadap Volume Penjualan Motor

  yang diminta. Apabila harga naik jumlah

  Honda menyimpulkan bahwa : “

  barang yang diminta sedikit dan apabila

  Penetapan harga berpengaruh terhadap

  harga rendah jumlah barang yang

  volume penjualan “.

  diminta meningkat.

  perbedaan pengaruh strategi harga terhadap operasi bisnis

  “Adanya

  perusahaan dibandingkan dengan elemen the marketing mix yang lain (strategi produk,

  distribusi

  dan promosi

  Hukum permintaan berbunyi :

  penjualan). Strategi harga mempunyai

  “Semakin turun tingkat harga, maka

  pengaruh langsung terhadap jumlah

  semakin banyak jumlah barang yang

  permintaan produk di pasar dan hasil

  tersedia diminta, dan sebaliknya semakin

  penjualan (volume penjualan) yang akan

  naik tingkat harga semakin sedikit

  diterima perusahaan”. (Siswanto Sutojo

  jumlah barang yang bersedia diminta”.

  dan Fritz Kleinsteuber, 2002:219)

  Hukum penawaran menunjukkan

  Strategi penetapan harga sangat

  keterkaitan antara jumlah barang yang

  berperan dalam meningkatkan volume

  ditawarkan dengan tingkat harga.

  penjualan. Pentingnya analisis strategi

  Dengan

  demikian

  bunyi hukum

  penetapan harga untuk menciptakan

  penawaran berbunyi:

  strategi yang tepat, maka menjadikan perusahaan untuk lebih memperhatikan

  "Semakin tinggi harga, semakin

  pentingnya strategi penetapan harga.

  banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah

  Berdasarkan dari uraian diatas,

  tingkat harga, semakin sedikit jumlah

  dapat digambarkan paradigma kerangka pemikiran sebagai berikut :

  Gambar 1.1 Paradigma Kerangka Pemikiran

  Analisis Strategi Penetapan Harga Jual

  Volume Penjualan (Y)

  (X)

Hipotesis

  Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan hipotesissebagai berikut:

  “Diduga strategi penetapan harga Jual

  PEMBAHASAN

  berpengaruh terhadap volume penjualan di CV. Jamal Handycraft”.

  1. Strategi penetapan harga jual box payung pada CV. Jamal Handycraft.

  Secara statistik hipotesis tersebut

  CV. Jamal Handycraft menerapkan

  dapat dirumuskan sebagai berikut :

  strategi penetapan harga box payung hanya

  dengan instinkpemilik

  Ho : µₒ = µ₁ → Tidak terdapat pengaruh

  perusahaan,

  dimana pemilik

  penetapan harga jual terhadap volume

  perusahaan

  menetapkan harga

  penjualan di CV. Jamal Handycraft.