Prosedur Pengembangan

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada penelitian ini mengacu pada langkah- langkah penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2015: 298-311). Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian dan pengembangan modul TKFL Prosedur pengembangan pada penelitian ini mengacu pada langkah- langkah penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2015: 298-311). Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian dan pengembangan modul TKFL

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui permasalahan- permasalahan yang ada ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, khususnya pada mata pelajaran TKFL Kelas XII di SMK Negeri 1 Seyegan. Kegiatan identifikasi ini digunakan sebagai acuan untuk menemukan gagasan dalam memecahkan masalah.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dalam proses pembelajaran di kelas XII program studi TFL Kelas XII SMK Negeri 1 Seyegan. Observasi dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada pendidik pengampu mata pelajaran TKFL. Memperhatikan data-data yang berkaitan dengan pembelajaran pada mata pelajaran TKFL yang ada disekolah (silabus, kompetensi dasar, dan materi TKFL, memperhatikan prosedur pembuatan modul yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan desain modul, mencari sumber- sumber materi yang akan digunakan untuk penelitian maupun untuk modul pembelajaran dari beberapa referensi

3. Desain Produk

Desain produk, pada kegiatan ini dalam mendesain modul pembelajaran TKFL, langkah-langkah yang digunkan antaralain: (1) menentukan sampul modul, (2) kompetensi dan isi materi pada modul sesuai dengan silabus yang digunakan, dan (3) ukuran dan jenis dari modul.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah di desain. Pada kegiatan ini validasi modul dilakukan oleh beberapa ahli materi yaitu dosen dan guru pengampu pada mata pelajaran TKFL untuk menialai muatan isi pada modul serta kesesuaian isi modul dengan pembelajran di sekolah, dan ahli media yaitu dosen untuk menilai desain penyaian pada modul. Validasi desain yang dilakukan ini dengan menggunakan instrument penelitian.

5. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain oleh para ahli maka langkah selanjutnya yiatu melakukan revisi desain pada modul. Kegiatan revisi ini merupakan kegiatan untuk memerbaiki desain modul sesuai dengan masukan dan saran yang disampaikan oleh beberapa ahli setelah melakukan validasi desain. Dengan dilakukannya perbaikan ini diharapkan modul yang akan dibuat lebih sesuai dengan modul yang dibutuhkan.

6. Uji Coba Produk

Kegiatan uji coba produk terbatas ini dilakukan untuk menemukan kekurangan-kekurangan dari produk yang telah dikembangkan. Uji coba terbatas dilakukan pada kelompok kecil dengan jumlah siswa 3-6 orang.

7. Revisi Produk 1 Setelah dilakukannya uji coba terbatas pada beberapa siswa, maka didapatkan saran-saran dan masukan. Berdasarkan saran dan masukan tersebut dilakukan perbaikan pada bagian-bagian yang memerlukan perbaikan. Sehingga modul yang dikembangkan sudah merupakan desain model oprasional yang siap untuk dilakukan uji coba keterbacaan secara luas.

8. Uji Coba Pemakaian

Uji coba pemakaian dilakukan pada kelompok yang lebih besar. Kegiatan uji coba pemakaian dilakukan di salah satu kelas XII jurusan TFL 1 di SMK Negeri

1 Seyegan dengan jumlah siswa 25 orang. Uji coba ini untuk meihat kelayakan modul TKFL yang telah dikembangkan.

9. Revisi Produk 2

Setelah dilakukannya kegiatan uji coba pemakaian pada siswa, maka didapatkannya saran dan masukan. Dari saran dan masukan yang diberikan oleh siswa tersebut maka dilakukan perbaikan pada baian-bagian yang memerlukan perbaikan berdasarkan berdasarkan saran dan masukan yang ada.

10. Produk Masal Produk yang telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan pada saat kegiatan uji coba keterbacaan maka produk tersebut siap digunakan dalam kegiatan pembelajran yang seesungguhnya dan sebagai sarana belajar mandiri bagi siswa kelas XII Jurusan TFL SMK Negeri 1 Seyegan.