Pengaruh Sikap Profesional Guru dengan Kompetensi Guru

2.4.4. Pengaruh Sikap Profesional Guru dengan Kompetensi Guru

  Adapun mengenai pengertian profesi, Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu. Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukanmenuntut keahlian ( expertise ), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sikap Profesional Keguruan adalah sikap seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya yang Adapun mengenai pengertian profesi, Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu. Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukanmenuntut keahlian ( expertise ), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sikap Profesional Keguruan adalah sikap seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya yang

  Menurut Cooper (2010) dalam Susilowati dkk (2013) menyatakan bahwa secara umum ada empat kompetensi guru, salah satunya yaitu mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang dibinanya artinya seorang guru harus memiliki sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam apa yang sedang diajarkan dan seorang guru hendaknya mempunyai sikap dan perilaku yang dapat mencerminkan pemahaman dan keterampilan profesinya. Sedangkan menurut Sudjana (2009) ada beberapa ciri pokok pekerjaan yang bersifat profesional. Ciri ketiga adanya organisasi profesi seperti IDI, PGRI, PERSAHI dan lainnya. Ciri keempat mempunyai kode etik, sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan profesi tersebut.

  Liakopoulou (2011) dalam penelitia nnya mengemukakan “ The attitudes of

  teachers affect their degree of commitment to their duties, the way they teach and treat their students, as well as how they perceive their professional growth (Chen Rovegno 2000, Darling- Hammond 2000)”. Dapat diartikan bahwa sikap guru mempengaruhi derajat komitmen dengan tugas guru, cara guru mengajar dan memperlakukan peserta didiknya, serta bagaimana guru memandang pertumbuhan profesional guru. Kumar (2013) menyatakan dalam penelitiannya “ The development of the professional competency of a teacher is incomplete unless it follows certain professional ethics or code of conduct ”, yang secara ringkas dapat diartikan pengembangan kompetensi profesional seorang guru tidak lengkap teachers affect their degree of commitment to their duties, the way they teach and treat their students, as well as how they perceive their professional growth (Chen Rovegno 2000, Darling- Hammond 2000)”. Dapat diartikan bahwa sikap guru mempengaruhi derajat komitmen dengan tugas guru, cara guru mengajar dan memperlakukan peserta didiknya, serta bagaimana guru memandang pertumbuhan profesional guru. Kumar (2013) menyatakan dalam penelitiannya “ The development of the professional competency of a teacher is incomplete unless it follows certain professional ethics or code of conduct ”, yang secara ringkas dapat diartikan pengembangan kompetensi profesional seorang guru tidak lengkap

  conceptions of pre service teachers and their attitudes towards teaching profession may help to predict their success and job satisfaction before they actually start as teachers ”, yang dapat dikatakan bahwa menentukan konsepsi pengajaran dan pembelajaran guru pra-layanan dan sikap mereka terhadap profesi mengajar dapat membantu memprediksi keberhasilan dan kepuasan kerja mereka sebelum mereka benar-benar memulai sebagai guru. Selain itu, juga dapat berkontribusi pada upaya pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru.

  Maka dari itu, sikap profesional guru merupakan cara pandang guru terhadap tugas-tugas keguruannya yang dipengaruhi oleh faktor bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, keahlian, intensitas perasaan dan situasi lingkungan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk kepentingan menghidupi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan melalui indikator manfaat, pelaksanaan tugas, menyenangi pekerjaan, kepuasan, kerja keras serta keinginan mencapai sukses. Seseorang guru dapat dikatakan kompeten dalam bidang pengajaran manakala mampu menguasai keahlian yang sesuai dengan tuntutan belajar, sehingga guru berhak memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam pelayanan pembelajaran. Sehingga kompetensi guru akan meningkat apabila seorang guru memiliki sikap professional yang baik, dan sebaliknya. Pengaruh Maka dari itu, sikap profesional guru merupakan cara pandang guru terhadap tugas-tugas keguruannya yang dipengaruhi oleh faktor bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, keahlian, intensitas perasaan dan situasi lingkungan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk kepentingan menghidupi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan melalui indikator manfaat, pelaksanaan tugas, menyenangi pekerjaan, kepuasan, kerja keras serta keinginan mencapai sukses. Seseorang guru dapat dikatakan kompeten dalam bidang pengajaran manakala mampu menguasai keahlian yang sesuai dengan tuntutan belajar, sehingga guru berhak memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam pelayanan pembelajaran. Sehingga kompetensi guru akan meningkat apabila seorang guru memiliki sikap professional yang baik, dan sebaliknya. Pengaruh

  Pendidikan

  Ha1

  dan Pelatihan

  Gambar 2.1. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pengalaman Mengajar, dan Sikap Profesional Guru dengan Kompetensi Guru Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2017

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26