15 pendekatan proses yang dapat diterapkan di sekolah sebagai panduan belajar siswa dan
panduan mengajar guru. Buku-buku pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP yang selama ini sudah
beredar, sejauh pengamatan peneliti belum ada yang didasarkan pendekatan proses. Secara umum, buku-buku tersebut belum memberikan arahan yang baik bagi guru, khususnya
dalam rangka pengembangan pembelajaran membaca dan menulis yang baik. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan informasi bagi para penulis
buku pelajaran, khususnya dalam hal pengembangan materi pembelajaran membaca dan menulis berdasarkan pendekatan proses bagi siswa SMP.
Sementara itu, kurikulum yang merupakan panduan bagi guru dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelajaran perlu juga mendapatkan
perhatian. Dalam kenyataannya, masih banyak guru yang merasa kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Dalam dokumen kurikulum, khususnya dalam
dokumen standar isi mata pelajaran, hanya tersedia standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, diharapkan hasil penelitian ini memberikan sumbangan informasi
bagi pengembang, penyusun, dan pelaksana kurikulum, khususnya bagi guru dalam mempersiapkan, menyusun, dan menggunakan model perangkat pembelajaran membaca
dan menulis yang tepat.
16
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Pengembangan
Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dalam penelitian ini, desain pengembangan yang digunakan adalah model R2D2 dari Willis 1995. Model ini terdiri
dari 3 komponen, yaitu 1 penetapan, 2 desain dan pengembangan, dan 3 penyebarluasan. Aktivitas penetapan difokuskan pada a menciptakan kerja sama tim, b
solusi problem progresif, dan c pemahaman masalah secara kontekstual. Aktivitas desain dan pengembangan difokuskan pada usaha a mempelajari konteks pembelajaran, b
memilih format dan media, c menentukan strategi evaluasi, dan d mendesain produk dan pengembangannya. Aktivitas penyebarluasan difokuskan pada a evaluasi autentik,
dan b pembuatan paket akhir produk sesuai dengan konteks.
B. Prosedur Pengembangan
Adapun prosedur yang akan ditempuh dalam pengembangan model perangkat pembelajaran menulis berdasarkan pendekatan proses genre bagi siswa SMP ini melalui
tiga fokus atau langkah. Fokus langkah pendefinisian meliputi: a pembentukan tim partisipan, yang mencakup ahli pembelajaran Bahasa Indonesia, ahli teknologi
pembelajaran, guru Bahasa Indonesia SMP, dan siswa; b pengidentifikasian problem berkelanjutan yang akan dilakukan melalui wawancara dengan siswa dan guru; dan c
pemahaman konteks pengembangan. Fokus perencanaan dan pengembangan meliputi a pemilihan lingkungan pengembangan, b pemilihan format dan media pengembangan, c
penetapan prosedur evaluasi, dan d pengembangan produk. Sementara itu, fokus penyebarluasan meliputi a evaluasi autentik, dan b pembuatan paket akhir produk.
17
C. Uji Coba Produk
1 Desain Uji Coba
Uji coba produk akan dilakukan pada tiga kelompok, yakni 1 uji ahli pembelajaran Bahasa Indonesia dan ahli teknologi pembelajaran, 2 uji praktisi guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP, dan 3 uji pemakai siswa SMP. Untuk mengetahui efektivitas produk, akan dilanjutkan dengan uji eksperimen.
2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba penelitian ini meliputi tiga kelompok. Pertama, kelompok ahli yang terdiri dari seorang ahli metodologi pembelajaran bahasa Indonesia dan seorang ahli
teknologi pembelakatan. Kedua, kelompok guru yang terdiri dari sejumlah guru SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Depok Kabupaten Sleman dan guru-guru
yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketiga, kelompok siswa yang terdiri dari satu kelas.
3 Jenis Data
Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian pengembangan ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yakni data yang berupa data verbal
tertulis dan verbal lisan digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk. Data verbal tertulis berupa catatan, komentar, kritik, saran, koreksi, atau usul yang dituliskan langsung
pada produk yang diujicobakan, khususnya pada lembar catatan yang disediakan, sedangkan data verbal lisan diperoleh dari subjek uji coba yang dikumpulkan dengan
teknik wawancara. Sementara itu, data kuantitatif berupa skor nilai hasil pembelajaran menulis yang digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menilai efektivitas produk.