Analisa Sistem Penyediaan Listrik
b. Analisa Sistem Penyediaan Listrik
Tujuan : Mendapatkan pasokan listrik yang memadahi untuk menunjang kegiatan di dalam bangunan
Dasar Pertimbangan : - Banyaknya massa bangunan
- Macam aktivitas yang terjadi Dalam pengadaan sumber tenaga listrik ada dua sumber untuk mendapatkannya, yaitu :
§ Tenaga Sendiri (Sumber tenaga listrik atau generator) § Kebutuhan dari PLN
Gardu Distribusi
Metera
Panel Utama
Panel Cabang
Panel Cabang
Panel Panel
Tujuan : untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya
kebakaran.
Dasar Pertimbangan : - fungsi bangunan
- luasan bangunan - peralatan di dalam bangunan Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api
yang tidak terkendali,sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa manusia maupun harta benda. Nyala api adalah reaksi dari bahan bakar,panas dan oksigen
Bahan yang mudah terbakar adalah : - benda padat : kayu,kertas,plastik dan sebagainya - benda cair : bensin, spirtus dan sebagainya - gas : astelin, LNG dan sebagainya
Pencegahan bahaya kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali Sumber panas yang dapat menimbulkan kebakaran :
- sinar matahari, - listrik dapat menimbulkan korsleting
Skema V.15 Distribusi Listrik
sehingga terjadi loncatan bunga api - panas yang berasal dari reaksi kimia,di gedung-gedung bahan kimia Sistem pemadaman - penguraian , yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang dapat terbakar - pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar - isolasi atau sistem lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia karbondioksida. - blasting effect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang tinggi misalnya dengan cara meledakkan bahan peledak
Kelas sistem dan bahan pemadam kebakaran no Kelas kebakaran
Sistem Pemadaman
Bahan pemadaman
air
Foam (busa)
CO2 CTF- BCF
Power Dry Chemical
1 Kelas
kayu,karet,tekstil
Pendinginan, penguraian
baik
boleh
boleh boleh boleh
2 Kelas
bensin,cat,minyak dll
isolasi
bahaya baik
baik
boleh boleh
3 Kelas C : listrik dan mesin-mesin
Isolasi
bahaya baik
baik
boleh baik
4 Kelas D : logam
Isolasi, pendinginan
bahaya bahaya boleh bahaya baik
BCF = Bromide, Clorine, Fluorine adalah jenis gas Halon Bahan pemadam api CO2 = carbondioksida Prosentage CO2 yang diperlukan untuk ruangan yang memakai sistem otomatis
Sistem pemadaman kebakaran dibedakan menjadi 3 :
a. Deteksi Awal
b. Pemadaman Awal
c. Penyelamatan Dalam sistem pemadaman kebakaran, sistem deteksi awal merupakan
peringatan dini untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih luas. Sistem deteksi awal mampu mengurangi atau mencegah dampak kebakaran yang ditimbulkan oleh konsleting ataupun penyebab lainnya. Apabila sistem deteksi awal belum dapat mencegah padamnya api maka akan dilanjut dengan sistem pemadaman baik itu menggunakan sprinkler gas atau air. Untuk menyelamatkan nyawa orang yang berada dalam kebakaran digunakan sistem penyelamatan dengan menggunakan tangga
darurat.
a. Sistem deteksi awal bahaya (early warning detection) yang secara otomatis memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Dibagi atas dua bagian yaitu sistem otomatis dan sistem semi otomatis
Cara kerja (operasional) pemadam instalasi tetap
Api
Alat deteksi Panel alarm manusia sistem start
Pada sistem otomatis, manusia hanya diperlukan untuk menjaga kemungkinan lain yang terjadi.
Sistem deteksi awal terdiri dari :
o Alat Deteksi Asap (smoke detector) Smoke detector mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan
memberikan alarm bila terjadi asap di tempat alat itu dipasang o Alat Deteksi Nyala Api ( flame detector)
Flame detector dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menengkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.
o Alat Deteksi Panas (heat detector) Heat detector dapat membedakan adanya bahaya kebakaran dengan
cara membedakan kenaikan temperatur(panas) yang terjadi di ruangan. Prinsip kerja deteksi awal adalah : akibat dari bekerjannya alat-alat deteksi asap,deteksi nyala api maupun deteksi panas tersebut, suatu
Api Alat deteksi Panel alarm
System start Alat pemadam aktif
Alat pemadam aktif Skema v.16. cara kerja system pemadam semi otomatis dan sistem otomatis
data yang akan diolah lebih lanjut. Panel kontrol alarm bahaya, merupakan unit pengontrol yang akan
mengadakan pengolahan, seleksi dan evaluasi data. Hasilnya merupakan suatu output yang berisi tentang informasi tentang lokasi kebakaran sehingga petugas dapat mengetahui lokasi kebakaran.
Bila pada lokasi kebakaran sudah dilengkapi dengan pemadam api otomatis, maka sinyal dari unit kontrol dapat langsung mengaktifkan peralatan tersebut (misalnya sprinkler otomatis).
b. Sistem pemadaman antara lain o Sistem sprinkler
Sprinkler adalah suatu alat semacam Nozzle(penyemprot) yang dapat memancarkan air secara pengabutan (fog) dan bekerja otomatis. Bahan pemadamnya adalah air maupun jenis gas lainnya seperti karbondioksida,halon dll. Oleh sebab itu instalasi sprinkler khusus digunakan untuk pemadaman kebakaran kelas A.
Sprinkler dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : - Sistem sprinkler gas □ Bahan pemadam CO2 adalah bahan yang efektif digunakan
untuk pemadam kebakaran kelas C,misalnya di ruang-ruangan mesin/listrik,dudang-gudang peralatn mesin dan sebagainya. Peralatanya terdiri dari :
♦ alat deteksi bahaya kebakaran
Tabung-tabung utama pemadam CO2,berisi bahan CO2 cair dan bertekanan yang dihubungkan satu sama lain dengan pipa yang kemudian dihubungkan lagi dengan Nozzle Pengeluaran yang akan memancarkan semua isi tabung utama setelah sistem otomatis pemadam dijalankan
Tabung Start CO2, terdiri dari 2-3 tabung yang berfungsi untuk menstart tabung-tabung utama dengan cara memberikan tekanan gas yang cukup besar sehingga katub-katub pengeluaran terbuka dan bahan pemadam CO2 memancar ke luar melalui Nozzle pengeluaran.
□ Pemadam power (dry chemical otomatis)
Power dry chemical atau serbuk kimia kering adalah bahan pemadam yang serbaguna. Dapat dipakai untuk memadamkan
kebakaran kelas A-B dan C. Alat deteksinya adalah cara pendeteksian panas yang merupakan gabungan dari sistem deteksi panas dengan sistem mekanis alat portable. Alat ini akan bekerja
□ Instalasi pemadam tetap gas halon secara otomatis menyemprotkan bahan Dry Chemical bila terjadi kebakaran dan temperatur ruangan mencapai 72 °C. Pemasangan Power Dry Chemical barada di langit-langit ruangan pada ketinggian 2-2.5m di atas peralatan yang kemungkinan besar dapat menjadi sumber api.
Pemadam halon adalah bahan yang terdiri dari beberapa unsur kimia. Prinsip kerja pemadamanya sama dengan pemadam CO2 yaitu dengan cara isolasi oksidasi. Sistem startnya juga Pemadam halon adalah bahan yang terdiri dari beberapa unsur kimia. Prinsip kerja pemadamanya sama dengan pemadam CO2 yaitu dengan cara isolasi oksidasi. Sistem startnya juga
- Sistem sprinkler air
Berfungsi untuk mencegah terjadinya kebakaran pada radius tertentu untuk melokalisir kebakaran. Sprinkler air berfungsi apabila dipicu oleh heat and smoke detector yang memberikan pesan ke pusat. Setiap sprinkler juga dilengkapi dengan sensor untuk mengetahui lokasi kebakaran.
o Sistem hydrant
- Indoor hydrant Berupa gulugan selang dan hydrant sebagai sumber airnya, digunakan untuk memadamkan api yang cukup besar. Diletakan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi. Sumber air hydrant diambil dari ground tank untuk kebutuhan air sehari-hari.
- Outdoor hydrant Dihubungkan pada pipa PDAM untuk mendapatkan kepastian sumber air dan tekanan air yang memadai.
o Fire estinguisher Berupa tabung karbondioksida portable Untuk memadamkan api
secara manual oleh manusia. Ditempatkan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko
kebakaran yang tinggi.
c. Sistem Penyelamatan Tangga darurat c. Sistem Penyelamatan Tangga darurat
Pasokan air
Pada kota-kota besar ,diperlukan air untuk keperluan hidran,selang kebakaran dan sistem sprinkler yang dipasok dari jaringan pipa air di jalan-jalan utama. Untuk keperluan praktis,air dapat diperoleh dengan menyemprot air dari kolam renang, waduk, saluran riol kota atau sungai. Sejumlah cadangan air diperlukan untuk hidran dan sistem sprinkler dan umumnya disimpan dalam tempat air tertentu (reservoir). Jika dimungkinkan ,suatu tangki penyimpanan air dapat difungsikan ganda, baik itu untuk keperluan keseharian maupun untuk keperluan pemadaman api. Agar di dalam tangki selalu tetap tersedia cadangan air yang dapat dipergunakan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, maka lubangan pasokan(outlet) untuk kebutuhan keseharian dibedakan dengan lubang untuk keperluan pemadam api.