TUGAS AKHIR - Perancangan Komunikasi Visual Media Promosi Fx Lifestyle X’nter Jakarta

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL MEDIA PROMOSI fX LIFESTYLE X’NTER JAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana pada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Oleh : MUHAMMAD HIDAYAT NUR ALAM C0706031 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERSEMBAHAN

Dengan tulus kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Ibu dan Bapakku

Atas semua jerih payahnya selama ini, yang telah membesarkan, membimbing, mendoakan dan mendukungku hingga detik ini.

MOTTO

“It’s all about your attitude”

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan bimbingan serta ridho yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini dengan lancar, tak lupa pada kesempatan ini pula tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik materiil maupun spirituil kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa.M.Ed.P.hD selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

2. Drs. M. Suharto. M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual.

3. Arief Iman Santoso, S.Sn selaku Koordinator Tugas Akhir.

4. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku Pembimbing I.

5. Ercilia Rini Octavia, S.Sn selaku Pembimbing II.

6. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn Pembimbing Akademik.

7. Staf TU bidang akademik Jurusan Desain Komunikasi Visual.

8. Para Tim Jagoan Consumer Insight fX.

9. Teman-teman Agency Talikama Communication.

10. Teman-teman Desain Komunikasi Visual UNS, terima kasih banyak untuk dukungannya.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan konsep tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan banyak hal yang harus penulis pelajari. Oleh karena itu penulis sangat mengharap adanya saran dan kritik yang membangun dan dapat membuat lebih baik. Akhirnya penulis berharap bahwa apa yang telah penulis susun dapat memberi manfaat yang baik bagi siapa saja yang membaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 15 Juli 2011 Penulis,

Muhammad Hidayat Nur Alam

LIFESTYLE X’NTER JAKARTA ABSTRAK

Muhammad Hidayat Nur Alam, 2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Komunikasi Visual Media Promosi fX Lifestyle X’nter Jakarta. fX lifestyle X’nter merupakan shopping center multi fungsi sebagai lifestyle center

yang terletak di jantung bisnis kota Jakarta dengan konsep mengakomodasi para kaum urban yang memfokuskan diri terhadap kebutuhan tren gaya hidup kaum urban di sekitarnya. fX lifestyle X’nter memadukan fasilitas bisnis dan hiburan dalam satu tempat, fX lifestyle X’nter menghadirkan fasilitas dan layanan

berkelas untuk mempermudah kaum urban beraktifitas -berbisnis- dengan lebih nyaman tanpa meninggalkan kaidah dan etika usaha yang harus tetap mereka jalani. Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana menciptakan media komunikasi visual yang menarik dan efektif guna menunjang kinerja fX lifestyle X’nter yang tujuan utamanya ialah untuk mempromosikan potensi fX lifestyle X’nter sekaligus semakin menguatkan pecitraannya di mata kaum urban dalam

berbisnis dan beraktivitas dalam atmosfir gaya hidup. Sejauh ini media promosi yang ada tidak digarap semaksimal mungkin,

padahal fX lifestyle X’nter merupakan satu-satunya shopping center multi fungsi sebagai lifestyle center di Jakarta khususnya dengan konsep mengakomodasi para kaum urban yang memfokuskan diri terhadap kebutuhan tren gaya hidup kaum urban. Media yang ada sekarang terkesan kurang aktif untuk menonjolkan potensi

fX lifestyle X’nter yang berbeda dari shopping center lainnya, akan menjadi sangat disayangkan apabila tidak dikomunikasikan secara tepat kepada khalayak. Mengingat hal tersebut maka dirancanglah media promosi guna mengkomunikasikan potensi tersebut. Media komunikasi visual yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif, tetapi juga interaktif dan persuasif. Media tersebut harus tetap memperhatikan nilai estetis, dengan mengangkat sisi artistik dan

keunikan berbagai akomodasi fX lifestyle X’nter miliki. Diharapkan lewat media komunikasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan akan informasi dan menarik minat pengunjung khususnya kaum urban.

JAKARTA PROMOTION MEDIA ABSTRACT

Muhammad Hidayat Nur Alam, 2011. This Introduction of Final Exam was

entitled Visual Communication Design of fX lifestyle X’nter Jakarta Promotion Media. fX lifestyle X’nter is a shopping center that has a multifunction as a lifestyle center that placed in the business center of Jakarta with the concept such as accommodating the urban peoples that focusing on the trend of urban lifestyle around. fX lifestyle X’nter combines the business facility and entertainment into one place, fX lifestyle X’nter presents facility and service in a leisure class to make the urban peoples easier to do the business activity delicately without losing the norm and ethics of business that they should keep it on. The examined case is how to create an attractive and effective visual communication media for supporting fX lifestyle X’nter activity that the main purpose is to promote the potential of fX lifestyle X’nter and toughen it's image at the sight of urban peoples in business and activity on a lifestyle atmosphere.

So far, the existed promotion media has not maximized done as possible, whereas fX lifestyle X’nter is the only one multifunction shopping center as good as a lifestyle center in Jakarta notably with the concept such as accommodating the urban peoples that focusing on the trend of urban lifestyle. The recent media looks out of active to showing up the potential of fX l ifestyle X’nter that different from the other shopping center, it would be so regrettably if it's not being communicated correctly with the public. Considering it, so there was designed a promotion media to communicate that potential. The visual communication media that been made is not just informative, but also interactive and persuasive. It should keep looking at the aesthetic point while raising the artistic side and the uniqueness of fX lifestyle X’nter accommodation. Hope that by communication media talked above can fulfill the requirement of information and draws the interest of visitor, urban peoples specially.

estetis, dengan mengangkat sisi artistik dan keunikan berbagai akomodasi fX lifestyle X’nter miliki. Diharapkan lewat media

ABSTRAK

komunikasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan akan informasi dan menarik minat pengunjung khususnya kaum urban.

2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kom unikasi Visual Media Promosi fX Lifestyle X’nter Jakarta. fX lifestyle X’nter merupakan shopping center multi fungsi sebagai lifestyle center yang terletak di jantung bisnis kota Jakarta dengan konsep mengakomodasi para kaum urban yang memfokuskan diri terhadap kebutuhan tren gaya hidup kaum urban di sekitarnya. fX lifestyle X’nter memadukan fasilitas bisnis dan hiburan dalam satu tempat, fX lifestyle X’nter menghadirkan fasilitas dan layanan berkelas untuk mempermudah kaum urban beraktifitas -berbisnis- dengan lebih nyaman tanpa meninggalkan kaidah dan etika usaha yang harus tetap mereka jalani. Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana menciptakan media komunikasi visual yang menarik dan efektif guna menunjang kinerja fX lifestyle X’nter yang tujuan utamanya ialah untuk mempromosikan potensi fX lifestyle X’nter sekaligus semakin menguatkan pecitraannya di mata kaum urban dalam berbisnis dan beraktivitas dalam atmosfir gaya hidup.

Sejauh ini media promosi yang ada tidak digarap semaksimal

mungkin, pad ahal fX lifestyle X’nter merupakan satu-satunya shopping center multi fungsi sebagai lifestyle center di Jakarta khususnya dengan konsep mengakomodasi para kaum urban yang

memfokuskan diri terhadap kebutuhan tren gaya hidup kaum

urban. Media yang ada sekarang terkesan kurang aktif untuk menonjolkan potensi fX lifestyle X’nter yang berbeda dari shopping center lainnya, akan menjadi sangat disayangkan apabila

1 Mahasiswa jurusan Desain komunikasi visual Dengan NIM C0706031 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai potensi peluang usaha yang baik. Khususnya Kota Jakarta dan sekitarnya, yang kemudian sering disebut sebagai JABODETABEK, merupakan wilayah metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia. Keberadaan aktifitas kehidupan mereka yang tinggi, penduduk Jabodetabek cenderung memiliki karakter dan pola hidup yang kompleks serta memiliki tingkat tekanan hidup yang tinggi.

Permasalahan hidup yang dialami setiap harinya semakin menimbulkan kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi. Tingkat tekanan hidup, yang kemudian akan kita sebut sebagai stress, menimbulkan sebuah kebutuhan tersier -memanjakan diri- yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersier tersebutlah yang mendasari terbentuknya berbagai pusat perbelanjaan -mal- yang diharapkan dapat mengakomodir permasalahan tersebut.

Seiring dengan perkembangan, mal dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan warga Jakarta dan sekitarnya yang semakin kompleks. Mal tidak lagi hanya digunakan sebagai tempat membuang penat, tetapi juga sebagai simbol eksistensi diri dan pendukung aspek kehidupan serta gaya hidup mereka.

Kondisi dan kebutuhan yang semakin meningkat inilah yang membuat Kondisi dan kebutuhan yang semakin meningkat inilah yang membuat

Seiring dengan makin banyaknya pusat belanja dan hiburan di Jakarta, ternyata tidak semuanya mampu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan mereka. Persaingan yang makin ketat, membuat pengembang berusaha mencari identitas mal dengan mengembangkan berbagai keunikan untuk merebut sepetak citra di benak masyarakat. Tugas terberat dari para pengembang bersama tim marketing dan promosi mereka adalah bagaimana meningkatkan lalu lintas pengunjung sekaligus meningkatkan daya beli mereka terhadap tenant-tenant yang ada di dalamnya.

Pada perkembangan ke depannya, mal yang dapat bertahan dan bahkan berkembang di masyarakat berkultur urban seperti Jakarta ini adalah mal-mal yang mampu menciptakan good experience bagi pengunjungnya, sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan di segala aspek kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya mal yang semakin sepi pengunjung dan bahkan harus menutup usaha mereka karena kehilangan pengunjung sekaligus tenant-nya. Beberapa dari mereka harus merombak seluruh konsep usaha dan komunikasinya untuk dapat bertahan, sehingga sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang ada di sekitarnya.

konsepnya dari trade center menjadi pusat teknologi, mengingat semakin besarnya kebutuhan akan gadget di masyarakat.

Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, maka dihadirkanlah sebuah mal yang mendefinisikan diri sebagai pusat gaya hidup di jantung bisnis kota Jakarta dengan konsep mengakomodir gaya hidup kaum urban di sekitarnya. fX

lifestyle X’nter merupakan mal yang memfokuskan diri terhadap kebutuhan tren gaya hidup mereka. fX lifestyle X’nter memadukan fasilitas bisnis dan hiburan

dalam satu tempat, fX lifestyle X’nter menghadirkan fasilitas dan layanan berkelas untuk mempermudah kaum urban beraktifitas -berbisnis- dengan lebih nyaman tanpa meninggalkan kaidah dan etika usaha yang harus tetap mereka jalani.

fX lifestyle X’nter berhasil menempatkan citra profesional di benak masyarakat dengan berbagai layanan mereka. fX lifestyle X’nter mempermudah aktifitas mereka dengan menyediakan berbagai layanan yang mampu membuat mereka dapat terus berkerja dan sekaligus menghibur diri. Saat para profesional membutuhkan tempat rapat di luar kantor, fX lifestyle X’nter menghadirkan fPod, ruang pertemuan yang dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk presentasi, telekomunikasi dan dibalut dengan atmosfir yang nyaman dan tentunya modern. Apabila mereka membutuhkan tempat yang sedikit lebih santai, fX lifestyle X’nter menghadirkan berbagai tenant seperti coffee shop, café ataupun lounge untuk mereka melakukan aktifitasnya tanpa harus berada di kantor. Kini bukan lagi pekerjaan mengganggu gaya hidup ataupun sebaliknya. fX lifestyle X’nter

prestasi dan kenikmatan hidup. Alasan penulis mengangkat fX lifestyle X’nter sebagai topik penulisan ini adalah karena potensi fX lifestyle X’nter yang masih dapat digali lebih dalam dari keunikannya sebagai mal yang bukan sekedar pusat perbelanjaan biasa. fX lifestyle X’nter dibangun untuk mengakomodasi para kaum urban dan profesional dalam memenuhi kegiatan-kegiatan bisnis dan menjadi destinasi dalam berkesplorasi dan memenuhi gaya hidup modern. Bangunan berlantai 9 ini, memiliki desain sipil yang unik dilengkapi dengan interior yang menarik dibandingkan dengan shopping center lain. Hal inilah yang membuat penulis semakin tertarik untuk mengembangkan penetrasi pasar fX lifestyle X’nter melalui komunikasi visualnya.

Harapan penulis, fX lifestyle X’nter yang pada awal tahun 2011 dapat semakin menguatkan pecitraannya di mata kaum urban dalam berbisnis dan beraktivitas dalam atmosfir gaya hidup. Maka untuk itu dibuatlah berbagai rancangan komunikasi visual yang dapat mengoptimalkan potensi fX lifestyle X’nter yang ada sejalan dengan tujuan dan strategi yang telah ditentukan

sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dihadapi dalam merancang rancangan komunikasi visual fX lifestyle X’nter antara lain: Rumusan masalah yang akan dihadapi dalam merancang rancangan komunikasi visual fX lifestyle X’nter antara lain:

2. Bagaimana memilih media promosi yang efektif untuk mengajak kaum urban dalam berbisnis dan beraktivitas dalam suasana pusat gaya hidup fX lifestyle

X‟nter tawarkan?

3. Bagaimana menciptakan media komunikasi visual di segala lini dengan memanfaatkan berbagai bentuk dan fasilitas yang dimiliki fX lifestlye X‟nter sehingga dapat memberikan kesan tersendiri terhadap komunikan?

C. Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan

perancangan promosi sebagai berikut:

1. Merancang konsep desain yang komunikatif yang dapat dengan mudah dieksekusi, untuk mengajak kaum urban dalam berbisnis dan beraktivitas dalam suasana pusat gaya hidup fX lifestyle X‟nter tawarkan.

2. Memilih media promosi yang efektif untuk mengajak kaum urban dalam berbisnis dan beraktivitas dalam suasana pusat gaya hidup fX lifestyle X‟nter tawarkan.

3. Menciptakan media komunikasi visual di segala lini dengan memanfaatkan berbagai bent uk dan fasilitas yang dimiliki fX Lifestlye X‟nter sehingga dapat memberikan kesan tersendiri terhadap komunikan.

D. Target Market Perancangan

Sebagai pusat gaya hidup – lifestyle center, fX lifestyle X‟nter membedakan diri dari berbagai mal yang terseba r di Jakarta. fX lifestyle X‟nter merujuk pada gaya hidup dan kebiasaan yang dimiliki komunitas kaum urban sebagai segmen utamanya. Target market fX lifestyle X‟nter sendiri adalah sebagai berikut:

1. Geografis

Ruang lingkup dan posisi geografis fX lifest yle X‟nter terletak di jantung pusat kegiatan perekonomian Jakarta, sesuai dengan visi pengembang, fX

lifestyle X‟nter membidik para profesional muda khususnya mereka yang berkerja dan melakukan aktifitasnya di wilayah Sudirman, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan sekitarnya.

2. Demografi dan Sosiografi

Merujuk pada pesonifikasi target di atas, target demografis dan sosiografis market fX lifestyle X‟nter akan diuraikan sebagai berikut:

a. Umur

: 18 - 35 tahun

b. Jenis kelamin

: laki-laki dan perempuan

c. Strata ekonomi sosial : kelas A sampai B+

d. Tingkat Pendidikan

: SMA keatas

3. Psikografi

Secara psikografis, target market perancangan promosi ini memfokuskan pada publik perkotaan, khususnya Jakarta yang memiliki kecenderungan sifat hedonis, yang kemudian akan disebut sebagai kalangan urban.

E. Target Audience

Agar kampanye berjalan efektif dan efisien perlu direncanakan suatu segmentasi atau target yang menjadi sasaran komunikasi. Berikut adalah uraian contoh kasus target audience perancangan komunikasi visual media promosi fX lifestyle X‟nter sesuai dengan segmentasinya:

Jonas adalah seorang lajang, profesional muda berusia 28 tahun. Ia berkerja di sebuah Bank swasta-internasional di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, sebagai staf marketing eksekutif. Tiap bulannya, Jonas mendapatkan gaji pokok sebesar 7 juta rupiah di luar bonus dan insentifnya. Sebagai staf pemasaran, Jonas diharuskan untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang tinggi, berpikiran terbuka dan memiliki karisma dalam menjalankan tugasnya yang sebagian besar ia jalankan di luar kantor. Luasnya pergaulan Jonas, membuat dia harus terus ter-update terhadap tren yang ada di pasar. Sesekali waktu ia menyempatkan diri untuk memenuhi kebutuhan pergaulannya dengan bertandang ke kafe untuk bertemu, mencari klien baru atau hanya berkenalan dengan orang-orang baru yang ia anggap sebagai investasi masa depannya. Kesibukan Jonas membuatnya sulit memiliki waktu luang untuk dirinya sendiri, itulah sebabnya ia memutuskan untuk mencari tempat yang dapat memenuhi semua kebutuhannya baik bisnis, gaya hidup dan kenikmatannya.

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Geografis:

Masyarakat kota Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) yang pada umumnya memiliki tingkat mobilitas tinggi. Sesuai profil yang ada, masyarakat Jakarta cenderung akan mengunjungi suatu tempat ketika mereka memiliki ketertarikan pada suatu hal tertentu, hal ini membuat masyarakat Jakarta memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Ditambah dengan akses fX

lifestyle X‟nter yang mudah, dan berada pada pusat bisnis Jakarta menjadikan target audiens fX lifestyle X‟nter jauh lebih luas.

2. Demografis & Sosiografis:

Target audiens fX lifestyle X‟nter merupakan perluasan dari target audience yang ada. Hal ini dikarenakan, individu disekitar target market dapat menjadi target audiens yang mampu mempengaruhi target market primer untuk mengambil keputusan berkunjung ke fX lifestyle X‟nter.

a. Umur

: 15 - 40 tahun

b. Jenis kelamin

: laki-laki dan perempuan

c. Status sosial

: menengah keatas

3. Psikografis:

Profil psikografis audiens fX lifestyle X‟nter dapat diuraikan menjadi:

a. Smart – Cerdas, penuh pemikiran kedepan.

b. Independent - Mandiri

c. Extrovert & Loveable – Mudah bergaul dan dicintai masyarakat c. Extrovert & Loveable – Mudah bergaul dan dicintai masyarakat

f. Active, agile & dynamic – Aktif, lincah dan dinamis Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa target audiens dari fX lifestyle X‟nter merupakan masyarakat terpelajar dan profesional yang tinggal di

Jakarta dan sekitarnya, atau yang akrab disebut sebagai kaum urban.

F. Target Visual

Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya pembatasan media yang akan digunakan, yaitu dengan membatasi pada media yang dapat membuat kegiatan promosi ini memiliki daya tarik dan efektif. Penggunaan media yang tepat harus diupayakan agar pesan-pesan informatif dapat dikomunikasikan dengan baik kepada khalayak, dengan tetap memperhatikan nilai artistiknya.

Dalam promosi ini, penulis merencanakan beberapa media, antara lain:

a. In house placement

1. Poster

2. Stiker kaca façade yang menghadap jalan Jendral Sudirman

3. Stiker pilar – pilar

4. Stiker area lift

5. Shuttle-Bus

6. Integrated building interior

b. Media cetak

1. Surat kabar nasional

3. Brosur

c. Media ruang luar

1. Billboard

2. Vertical banner/ umbul-umbul

3. Neon box

4. Giant projector

d. Media online/internet

1. Interactive Website

2. Jejaring sosial seperti facebook, twitter dan foursquare

G. Metode Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Penentuan teknik pengumpulan data, terkait erat dengan jenis instrumen yang akan digunakan. Tujuan penelitian serta cakupan sampel yang akan dijadikan sumber data sangat mempengaruhi pemilihan kita akan jenis instrumen yang paling tepat, serta dengan teknik seperti apa instrumen tersebut akan digunakan. Demikian juga, metode atau teknik pengumpulan data

dipengaruhi oleh tempat dimana data tersebut akan dikumpulkan. 1 Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data perancangan ini adalah:

a. Kajian Pustaka dan Literatur a. Kajian Pustaka dan Literatur

1. Landasan teori sebagai acuan dasar

2. Temuan-temuan hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya

Kedua hal ini akan membantu peneliti dalam:

1. Membatasi ruang lingkup penelitiannya

2. Menemukan variabel-variabel penelitian

3. Menemukan teori atau konsep keterkaitan antar-variabel

4. Menemukan penjelasan yang dapat membantu peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data

Hasil kajian pustaka ini kemudian dianalisis dan disintesiskan menjadi suatu kerangka pemikiran atau kerangka teori yang dijadikan dasar dalam menentukan metodologi penelitiannya.

b. Penelitian Lapangan (Kuisioner) Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan pada umumnya banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif, studi kasus dan kajian kelompok kecil. Teknik pengamatan ini ada yang bersifat terstruktur, yaitu yang menggunakan suatu instrumen observasi seperti b. Penelitian Lapangan (Kuisioner) Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan pada umumnya banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif, studi kasus dan kajian kelompok kecil. Teknik pengamatan ini ada yang bersifat terstruktur, yaitu yang menggunakan suatu instrumen observasi seperti

penelitian yang bersampel „besar‟ adalah metode survei. Survei biasanya disiapkan dengan seksama dimulai dari pengembangan kuesioner atau

daftar isian yang disusun dengan mengikuti prosedur "tujuan-konsep- konstrak-variabel-indikator-pertanyaan". Kuesioner ini kemudian dapat dikirimkan melalui pos atau diwawancarakan.

c. Wawancara Wawancara merupakan sebuah cara pegumpulan data dengan jalan memberikan pertanyaan sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian. 3

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan mealui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang memberikan keterangan pada peneliti. Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.

Seperti halnya kuesioner, wawancara juga ada yang terstruktur dan ada yang semi informal. Pada wawancara terstruktur, pertanyaan- pertanyaan yang harus ditanyakan oleh pewawancara telah disusun dalam Seperti halnya kuesioner, wawancara juga ada yang terstruktur dan ada yang semi informal. Pada wawancara terstruktur, pertanyaan- pertanyaan yang harus ditanyakan oleh pewawancara telah disusun dalam

2. Metode Analisis

a. Metode Analisa Kuantitatif Metode penelitian yang diadakan ini mengacu pada penelitian kuantitatif. Penggunaan data kuantitatif pada dasarnya diperlukan untuk memperoleh relatif ketepatan atau lebih mendekati eksak. Data kuantitatif yang penyajiannya dalam bentuk angka yang secara sepintas lebih mudah

untuk diketahui maupun untuk membandingkan satu dengan lainnya. 5

b. Metode Analisa Kausal Komparatif Penelitian Kausal Komparatif adalah penelitan di mana peneliti berusaha untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan perilaku atau status kelompok/individu (kausal-komparatif dalam bahasa Latin “ex post facto” yang artinya “after the fact”). Jadi setelah diamati bahwa dalam kelompok ada perbedaan pada beberapa variabelnya, peneliti

berusaha mengidentifikasi faktor penyebabnya. 6

Perancangan komunikasi visual media promosi fX lifestyle X’nter akan dirancang menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai dasar pengembangannya. Data akan dikumpulkan melalui beberapa wawancara dan penelitian yang berbentuk survei terhadap:

1. Pengembang/pengelola fX lifestyle X’nter terkait

4 Belawati, Tian dan Toha, Mohamad “Metode Penelitian”, http://www.ut.ac.id/ ol-supp/FKIP/IDIK4306/Teknik Pengumpulan Data.html

5 Subagyo Joko SH, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta, h. 71

3. Advertising agency dan partner terkait

4. Pengunjung, baik yang regular maupun aksidental

5. Pengamatan lapangan Dari data tersebut akan diperoleh sebuah hipotesa yang kemudian akan menjadi dasar perancangan ini.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Pada hakekatnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Adapun pengertian komunikasi ada banyak teori diantaranya adalah sebagai berikut:

a. M. Gani dalam buku “Komunikasi dalam Praktek” menerangkan bahwa komunikasi adalah hubungan dengan kata-kata, surat atau pesan, pertukaran pikiran atau opini. (Gani, 1978; 41)

b. William Albig dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti. (Albig, 1978; 52)

c. Noel Gist dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses yang mana seorang komunikator mengoper stimuli untuk merubah tingkah laku komunikan yang lain. Sedangkan yang dimaksud lambang-lambang dari proses komunikasi adalah tanda-tanda yang berarti sesuatu, karena merupakan pencerminan kenyataan obyektif yang berada di sekeliling kita. Adapun jenis lambang yang digunakan dalam

Menurut Courtland dan Jhon V. Thil proses komunikasi terbagi menjadi lima tahap, yaitu:

a. Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan

b. Ide atau gagasan diubah menjadi suatu pesan

c. Proses pemindahan pesan

d. Penerima menerima pesan

e. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim. Dari pengertian komunikasi di atas tampak adanya komponen atau unsur- unsur yang dicakup yang merupakan syarat terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: - Komunikator

: Orang yang menyampaikan pesan

- Pesan

: Pernyataan yang didukung oleh lambang

- Komunikan

: Orang yang menerima pesan

- Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan - Efek

: Dampak sebagai pengaruh dari pesan

- Decoding : Proses ketika komunikan mengartikan simbol-simbol - Encoding

: Penulisan dalam bentuk sandi yang merupakan proses pengungkapan pendapat yang berhubungan dengan produk dalam bentuk-bentuk simbol.

- Umpan balik : Bagian dari respon penerima yang dikomunikasibalikkan

kepada pengirim.

disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.

3. Sarana dan Alat Komunikasi

Mengenai sarana komunikasi atau alat komunikasi sebagian besar kita telah mengetahuinya, dalam komunikasi kita membaginya menjadi dua bagian yaitu:

a. Komunikasi secara Non Visual Maksudnya adalah komunikasi yang dilakukan dengan media selain visual atau alat pengelihatan. Media komunikasi secara non visual diantaranya adalah: alat bunyi-bunyian, radio, tape recorder, dan lain-lain.

b. Komunikasi secara Visual Maksudnya adalah komunikasi yang menggunakan alat yang bisa ditangkap secara visual atau indera penglihatan. Alat-alat visual adalah alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk yang kita kenal sebagai alat peraga.

1) Alat visual dua dimensional Alat visual dua dimensional adalah alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk pada bidang dua dimensional. Pada bidang transparan, contohnya: slide, lembaran transparan untuk overhead projector. Pada bidang yang tidak transparan contohnya: poster, gambar majalah, koran, dan lain-lain.

Disebut tiga dimensional karena memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, contohnya; Dealer Help, Packaging, Totem Sign dan lain sebagainya.

4. Hambatam Komunikasi

Hambatan komunikasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh komunikan dan komunikator. Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Hal ini bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi sedang berlangsung, terutama situasi yang dihubungkan dengan faktor-faktor sosiologis dan antropologis.

a. Hambatan Sosiologis Hambatan sosiologis adalah hambatan yang disebabkan karena adanya berbagai golongan dan lapisan masyarakat, yang menimbulkan perbedaan dalam satus sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya yang semuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.

b. Hambatan Antropologis Hambatan antropologis adalah hambatan yang ditimbulkan karena kekurangtahuan mengenai masalah “siapa” komunikan yang dijadikan sasaran. “siapa” di sini bukan berarti nama yang disandang, melainkan ras

apa, bangsa apa, atau suku apa. Dengan mengenal dirinya akan mengenal pilar kebudayaannya, kebiasaan dan bahasanya yang hal tersebut sering menjadikan hambatan dalam komunikasi.

Hambatan ini terjadi karena faktor psikologis yang dialami oleh komunikator. Hal ini biasanya disebabkan karena komunikator sebelum melancarkan komunikasi tidak mengkaji diri komunikasi terlebih dahulu. Komunikasi sulit berhasil apabila komunikan sedang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, iri hati, serta beberapa tanda-tanda/kondisi psikologis lainnya.

d. Hambatan Sematis Kalau hambatan sosiologis, antropologis dan psikologis terdapat pada pihak komunikan, maka hambatan sematis terdapat pada diri komunikator. Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaan kepada komunikan. Dalam

komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir yang pada gilirannya bisa menimbukan salah komunikasi.

e. Hambatan Mekanis Hambatan mekanis dapat sering dijumpai pada media yang digunakan dalam melakukan proses antar komunikasi.

f. Hambatan Ekologi Hambatan yang terjadi akibat gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Biasa pada proses komunikasi tatap muka.

Dalam memberikan informasi yang tepat, diperlukan aktivitas komunikasi yang efektif antara media promosi dengan pengunjung lifestyle center fX lifestyle

X’nter. Agar dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dari komunikasi itu (terpenuhinya kebutuhan tentang akomodasi para kaum urban dan professional

dalam memenuhi kegiatan-kegiatan bisnis dan menjadi destinasi dalam berkesplorasi dan memenuhi suasana pusat gaya hidup fX lifestyle X’nter tawarkan) maka dari itu komunikasi yang terjadi haruslah efektif.

Komunikasi yang efektif, menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, paling tidak menimbulkan 5 hal, yaitu:

a. Pengertian Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in communication).

b. Kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Komunikasi yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan, lazim disebut komunikasi fatis (phatis communications).

c. Mempengaruhi Sikap Tujuan yang paling sering dari dilakukannya komunikasi adalah untuk

mempengaruhi orang lain. Persuasi didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan mempengaruhi orang lain. Persuasi didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan

d. Hubungan Sosial yang Baik Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), dan kasih sayang (affection).

e. Tindakan Efektifitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikan. Tindakan adalah hasil komulatif seluruh proses komunikasi,

sehingga didalamnya tercakup seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi.

Merujuk pada pengertian-pengertian di atas mengenai komunikasi dalam upaya memenuhi kebutuhan kegiatan-kegiatan bisnis dan menjadi destinasi dalam berkesplorasi yang dapat diukur keefektifannya, melalui salah satu aspek efek komunikasi yaitu “tidakan”. Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang

dilakukan oleh para kaum urban dan profesional yang bersangkutan untuk berbisnis dan beraktivitas dalam suasana pusat gaya hidup fX lifestyle X’nter tawarkan.

Kata efektifitas itu sendiri secara umum sering diartikan sebagai hasil yang dikehendaki dari suatu tindakan atau pekerjaan. Suatu tindakan atau pekerjaan Kata efektifitas itu sendiri secara umum sering diartikan sebagai hasil yang dikehendaki dari suatu tindakan atau pekerjaan. Suatu tindakan atau pekerjaan

Dalam Ensiklopedi Indonesia dikemukakan bahwa “efektifitas adalah menunjukkan pada taraf tercapainya tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif kalau u saha itu mencapai tujuan”.

Tercapainya tujuan atau sasaran yang dikehendaki berarti merupakan unsur pokok dari efektifitas, sebagaimana dikatakan oleh Barnard bahwa “Yang

kami artikan sebagai efektifitas adalah pencaipaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Tingkat pendapat sasaran itu menunjukkan tingkat efektifitas.” (Gibson, Ivancevich, Donelly, 1987; 27)

Jadi dengan demikian efektifitas dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno Handayaningrat bahwa efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. (Soewarno Handayaningrat, 1986; 16)

Penulis berkesimpulan pada pendapat di atas bahwa efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki. Dalam hal ini dengan perancangan media promosi yang efektif dapat mempermudah aktivitas kaum urban serta profesional dan bagaimana meningkatkan lalu lintas pengunjung sekaligus meningkatkan daya beli mereka terhadap tenant-tenant yang ada di dalamnya.

B. Tinjauan tentang Promosi dan Media Promosi

1. Promosi

Promosi berasal dari kata promate dalam bahasa inggris yang artinya sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan omzet penjualan. Salah satu cara untuk meningkatkan omzet penjualan dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat melalui promosi.

Stategi pemasaran yang baik dan efektif sangat dibutuhkan dalam menekan brand awareness pada khalayak atau target audience. Konsep dasar 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E.Jerome Mc Carthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler, strategi pemasaran yang dilakukan secara konseptual ini sering disebut marketing mix (bauran pemasaran) antara lain:

a. Product (produk)

b. Price (harga)

c. Promotion (promosi)

d. Place (tempat) Promosi merupakan bauran komunikasi pemasaran pada umumnya

dibagi menjadi lima hal utama antara lain:

Periklanan adalah komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan diartikan sebagai bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempersentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu.

b. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dengan cara menggunakan

surat, telepon dan alat penghubung lainnya untuk berkomunikasi dengan mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

c. Penjualan Perseorangan (personnal Selling) Penjualan perseorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu

muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

d. Publisitas (publicity) Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap

suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

Promosi penjualan adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotlher dan Amstrong 2003, Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk mendorong atau penjualan dari produk atau jasa. Ciri-ciri dari promosi penjualan adalah komunikasi, insentif, dan undangan.

2. Pengertian dan Manfaat Promosi

Promosi adalah sinonim dalam penjualan. Maksudnya adalah memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai.

Menurut kamus Istilah Periklanan di Indonesia pengertian promosi adalah “Usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen

dan konsumen. Usaha komunikasi tersebut dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan publisitas, humas dan proyek-proyek khusus seperti door to door (pintu ke pintu), direct mail (iklan pos langsung), sampling (penc ontoh)”.

Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi unsur pokok dalam pemasaran modern. (Staton 1993)

Zimmerer mengatakan bahwa promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan Zimmerer mengatakan bahwa promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan

Menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.

Sedangkan menurut buku pemasaran Lam, Hair dan Mc Daniel “Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.”

Pembagian alat-alat promosi dapat membantu dalam tiga segi, yaitu:

a. Membantu perusahaan untuk menentukan alat mana yang akan paling bermanfaat untuk mencapai sasaran tertentu. Misalnya perusahaan industri mungkin akan menekankan pada penjualan secara personal. Suatu perusahanan yang perlu meningkatkan penjualan untuk jangka waktu singkat mungkin akan meningkatkan promosi penjualan. Suatu perusahaan yang baru dan belum dikenal yang mempunyai produk yang menakjubkan mungkin akan memanfaatkan publisitas.

b. Membantu perusahaan untuk menentukan pembagian anggaran untuk masing-masing alat promosi. Pada umumnya tidak ada satu-satunya alat b. Membantu perusahaan untuk menentukan pembagian anggaran untuk masing-masing alat promosi. Pada umumnya tidak ada satu-satunya alat

c. Memberikan gambaran kasar apa yang dilakukan oleh masing-masing alat promosi. (Julian Cummins, 1991: 10)

Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk jasa yang kita tawarkan. Manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Fungsi, yaitu apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut.

b. Citra, yaitu gaya, Prestige dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut.

c. Manfaat ekstra yaitu manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa tersebut. (Julian Cummims, 1991: 12)

Strategi promosi sebagai rencana untuk penggunaan yang optimal atas sejumlah eleman-elemen promosi, periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan.

Strategi promosi merupakan strategi iklan, sedangkan iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk Strategi promosi merupakan strategi iklan, sedangkan iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk

Sebuah iklan yang baik haruslah memiliki unsur penting yang sering disebut dengan istilah AIDCA, yaitu Attention (Perhatian), Interest (ketertarikan), Desire (keinginan), Convition (keyakinan), Action (Tindakan).

a. Attention (Perhatian) Iklan harus menarik khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar dan

pemirsa. Untuk itu memerlukan bantuan antara lain ukuran (size untuk media cetak, air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full colour), tata letak (layout) jenis huruf (typography) yang ditampilkan selain untuk memperjelasnya maka digunakan pembagian klasifikasi seperti berikut:

Menggunakan headline yang mengarahkan Menggunakan slogan yan mudah diingat Menonjolkan atau menebalkan huruf Menonjolkan Selling Point (keunggulan produk) pada suatu produk Menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang

menjual

Mengunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa

Setelah perhatian calon konsumen dapat direbut maka sekarang adalah bagaimana caranya agar para calon konsumen berminat untuk mengunjungi dan mengakomodasi fX lifestyle X’nter, untuk itu konsumen perlu dirangsang agar mau untuk membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.

c. Desire (Keinginan) Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan konsumen untuk memiliki

atau menikmati produk yang diiklankan.

d. Conviction (Keyakinan) Setelah berhasil menciptakan kebutuhan bagi calon pembeli, maka untuk

menimbulkan rasa percaya diri pada diri calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti testimonial atau pembuktian, membagi-bagikan contoh secara gratis dan lain sebagainya.

e. Action (Tindakan) Hal ini merupakan harapan agar calon pembeli segera melakukan

pembelian tentang produk atau paling tidak mengunjungi tempat penjualan, toko, Showroom, atau paling tidak calon konsumen menyimpan ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Iklan sebagai investasi jangka panjang yaitu sebagai investasi yang ditanamkan dalam pembelian tentang produk atau paling tidak mengunjungi tempat penjualan, toko, Showroom, atau paling tidak calon konsumen menyimpan ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Iklan sebagai investasi jangka panjang yaitu sebagai investasi yang ditanamkan dalam

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus dapat mampu membujuk khalayak ramai agar berprilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. (Frank Jefkins, 1996:15)

3. Media Promosi

Pengertian media promosi menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah sarana berupa ruang dan waktu untuk pemasangan iklan di media cetak maupun di media elektronik. Media mempunyai peran penting dan strategis bagi kegiatan promosi dan periklanan. Lewat medialah suatu pesan dapat diwujudkan dan disampaikan sehingga dapat ditangkap panca indera konsumenya. Demikian pentingnya peran media pada suatu proses komunikasi global dewasa ini, sehingga Marshal Mc Luhan, seorang pakar komunikasi, menyatakan bahwa Medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. (Bedjo Riyanto, 2000, 18-19) Pengertian media promosi menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah sarana berupa ruang dan waktu untuk pemasangan iklan di media cetak maupun di media elektronik. Media mempunyai peran penting dan strategis bagi kegiatan promosi dan periklanan. Lewat medialah suatu pesan dapat diwujudkan dan disampaikan sehingga dapat ditangkap panca indera konsumenya. Demikian pentingnya peran media pada suatu proses komunikasi global dewasa ini, sehingga Marshal Mc Luhan, seorang pakar komunikasi, menyatakan bahwa Medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. (Bedjo Riyanto, 2000, 18-19)

a. Media Lini Atas (Above The Line Media) Media ini menggunakan biro iklan organisasi untuk membantu

mempublikasikan pesan atau iklan yang disampaikan pada target audiene. Sedangkan media perancangan ini terbagi menjadi:

Media Cetak Adalah media yang penyebaranya menggunakan teknik cetak

(printing), antara lain: poster, iklan surat, brosur, x-banner dan sebagainya.

Media Luar Ruang Adalah media yang sosialisasinya secara fisik berada di luar ruangan,

antara lain: billboard, baliho, mobile ad, spanduk dan sebagainya.

b. Media Lini Bawah (Bellow The Line Media) Yaitu suatu kegiatan periklanan yang tidak melibatkan pemasangan iklan

melalui media komunikasi massa dan tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan. Yakni jenis-jenis iklan pada pameran, brosur, direct mail , leaflet, point of purchase dan lain-lain.

Pada bagian ini pesan disampaikan dengan sebuah kegiatan langsung di tengah masyarakat atau target audien. Sebagai contoh: workhshop, pameran, event pertunjukan musik dan lain sebagainya.

C. Tinjauan tentang Corporate Identity

1. Pengertian dan manfaat Corporate Identity

Corporate Identity atau lebih sering didengar identitas perusahaan/ jati diri perusahaan adalah semua perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan jati diri organisasi sehingga dapat membedakan organisasi/perusahaan tersebut dengan organisasi/perusahaan lainnya.

Corporate Identity dihadirkan ketika suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu perusahaan/organisasi berusaha secara bersama membangun filosofi perusahaan/organisasi tersebut.

Secara riil corporate identity dapat diwujudkan berupa kultur organisasi/perusahaan atau kepribadian dari organisasi/perusahaan tersebut. Pada intinya, bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filsofi-filosofi perusahaan/organisasi tersebut. (Balmer, 1995).

seagaimana berikut dengan tiga antaranya lebih diarahkan pada pihak eksternal stakeholder , yaitu:

a. A corporate identity provides an organization with visibility and reognisaility (almer and Gray, 2000; Dowlin, 1993; Du Gay, 2000).

“Sebuah identitas Perusahaan menyediakan sebuah organisasi dengan visibilitas dan reognisaility”. Fungsi yang bertujuan agar publik

mengetahui keberadaan organisasi tersebut dan paham terhadap core bisnis secara tepat.

b. A corporate visual identity symbolizes an organisation for external stakeholsers, and hene, contributes to its image and reputation (Shultz, Hatch, and Larsen, 2000). (Van Den Bosh, De Jong and Elving: 2005) Fungsi yang mengkaitkan antara reputasi dan identitas dan simpulkan bahwa corporate identity memiliki peran yang mendukung di dalam menciptakan reputasi. Fungsi dimana corporate identity memiliki peran yang mendukung didalam menciptakan reputasi. Fungsi dimana corporate identity mencerminkan struktur dari suatu organisasi kepada eksternal stakeholdernya, proses visualisasi corporate identity lekat hubungannya seperti halnya hubungannya antara divisi atau unit.