TUGAS AKHIR - Optimalisasi Utilisasi Server Menggunakan Virtualisasi Server (Studi Kasus Di Ict Center Fkip Uns)

OPTIMALISASI UTILISASI SERVER MENGGUNAKAN VIRTUALISASI SERVER (STUDI KASUS DI ICT CENTER FKIP UNS)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Kelulusan Strata 1 Informatika DISUSUN OLEH : PUSPANDA HATTA M0507032 JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Laporan Tugas Akhir Mahasiswa :

Puspanda Hatta NIM. M0507032 dengan Judul

OPTIMALISASI UTILISASI SERVER MENGGUNAKAN VIRTUALISASI SERVER (STUDI KASUS DI ICT CENTER FKIP UNS)

Disetujui untuk dipresentasikan pada sidang akhir

Pada tanggal 31 Oktober 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Wiharto, S.T., M.Kom Wisnu Widiarto, S.Si., M.T. NIP. 19750210 200801 1 005

NIP. 19700601 200801 1 009

Skripsi ini dibimbing oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Wiharto, S.T., M.Kom Wisnu Widiarto, S.Si., M.T. NIP. 19750210 200801 1 005

NIP. 19700601 200801 1 009

Dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir pada

Anggota Tim Penguji :

1. Didiek Sri Wiyono, S.T., M.T. NIP. 19750331 200501 1 001

2. Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs. NIP. 19810413 200501 1 001

3. Meiyanto Eko Sulistyo, S.T., M.Eng. NIP. 19770513 200912 1 004

Disahkan oleh : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Ketua Jurusan Informatika

Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons)., Ph.D. Umi Salamah, S.Si., M.Kom. NIP. 19610223 198601 1 001

NIP. 19700217 199702 2 001

Ngelmu Iku Kelakon e Kanthi Laku (Mangkunegoro IV)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada Tugas Akhir ini, penulis membangun prototype virtualisasi server menggunakan Vmware ESXi 3.5 untuk menerapkan konsep konsolidasi server dan kemudian diteliti peningkatan utilisasi CPU dan memori.

Penulis menyadari akan keterbatasan yang dimiliki. Begitu banyak bantuan diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil.

2. Bapak Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons)., Ph.D. selaku Dekan Fakultas MIPA UNS.

3. Ibu Umi Salamah, S.Si., M.Kom. selaku Ketua Jurusan Informatika F.MIPA UNS.

4. Bapak Wiharto, S.T., M.Kom selaku pembimbing Tugas Akhir.

5. Bapak Wisnu Widiarto, S.Si., M.T. selaku pembimbing Tugas Akhir.

6. Bapak Agus Tri Haryanto, S. Kom.,M.Cs. selaku kepala ICT – Center beserta seluruh Staff ICT – Center FKIP UNS.

7. Bapak Didiek Sri Wiyono, S.T., M.T. selaku dosen penguji.

8. Bapak Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs. selaku dosen penguji.

9. Bapak Meiyanto Eko Sulistyo, S.T., M.Eng. selaku dosen penguji.

10. Segenap Dosen di Jurusan Informatika F.MIPA Universitas Sebelas Maret.

11. Rekan – rekan mahasiswa Informatika Universitas Sebelas Maret. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, 16 Agustus 2011

Puspanda Hatta

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Prosedur Penelitian Lapangan.......................................................................... 29 Tabel 3.2. Spesifikasi Prosesor Memori dan Perangkat Lunak ServerError! Bookmark not

defined. Tabel 3.3. Data Penggunaan Prosesor dan Memori Server ICT FKIP Error! Bookmark not

defined. Tabel 3.4. Hasil Implementasi Server Virtual...................... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5. Script Benchmark Terhadap Server .................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6. Jumlah Koneksi dan Request Benchmark Server Nonvirtual ...Error! Bookmark

not defined. Tabel 3.7. Jumlah Koneksi dan Request Benchmark Virtual Server .. Error! Bookmark not

defined. Tabel 4.1 Penggunaan CPU dan Memori Server Nonvirtual ............................................ 31

Tabel 4.2 Data Sisa Penggunaan Memori Server Nonvirtual .......................................... 31 Tabel 4.3 Penggunaan CPU dan Memori Virtual Server.................................................. 31 Tabel 4.4 Data Sisa Penggunaan Memori Virtual Server ................................................ 32 Tabel 4.5 Perbandingan CPU Usage Server Nonvirtual dan Virtual server.................... 32 Tabel 4.6 Perbandingan Free Memory Server Nonvirtual dan Virtual server.................. 32

Lampiran 1. Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian di ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lampiran 2. Dokumentasi Data Penelitian

OPTIMALISASI UTILISASI SERVER MENGGUNAKAN VIRTUALISASI SERVER (STUDI KASUS DI ICT CENTER FKIP UNS)

Puspanda Hatta NIM. M0507032

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain prototype virtualisasi server di unit ICT FKIP UNS. Sejumlah mesin server di data center unit ICT FKIP UNS memiliki utilisasi prosesor dan memori yang rendah. Sumber daya perangkat keras yang disediakan oleh mesin-mesin server tersebut belum digunakan secara optimal.

Dalam penelitian ini dibahas solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan metode virtualisasi server. Server – server tersebut dikonsolidasikan ke dalam sebuah server fisik menggunakan sistem operasi virtualisasi yang running diatas hardware (hypervisor) yaitu Vmware ESXi 3.5.

Hasil dari penelitian menunjukkan adanya optimalisasi pada penggunaan sumber daya prosesor dan memori. Dalam grafik perbandingan penggunaan prosesor menunjukkan rata – rata peningkatan penggunaan prosesor oleh masing - masing server dari kondisi nonvirtual ke kondisi virtual sebesar 3.35 kali lipat. Sedangkan penggunaan maksimum prosesor oleh masing - masing server rata - rata meningkat sebesar 4,19 kali lipat dari kondisi nonvirtual ke kondisi virtual. Adapun optimalisasi penggunaan memori ditandai dengan penurunan kapasitas sisa memori. Dalam grafik perbandingan sisa memori menunjukkan rata – rata penurunan sisa memori masing - masing server dari kondisi server nonvirtual ke kondisi virtual server rata - rata sebesar 23,24 kali lipat. Sedangkan sisa memori maksimum dari masing - masing server rata – rata menurun 15,50 kali lipat dari kondisi server nonvirtual ke kondisi virtual server.

Kata kunci: server, utilisasi, virtualisasi.

OPTIMIZATION SERVER UTILIZATION USING SERVER VIRTUALIZATION (CASE STUDY IN ICT CENTER FKIP UNS)

Puspanda Hatta NIM. M0507032

This research aims to design a prototype of server virtualization in ICT Center FKIP UNS. A number of server machines in the data center FKIP UNS ICT unit has a low processor and memory utilization. These hardware resources provided by server machines are not used optimally.

In this research discussed solutions to overcome these problems by the method of server virtualization. The Servers is consolidated into a physical server using the operating system virtualization that running direcly on hardware(also called hypervisor) Vmware ESXi 3.5.

Results from this research suggest an optimization of resource usage on processor and memory. In comparison chart of processor usage shows increase average in processor usage by each server increase 3,35 times from nonvirtual to virtual condition. While the maximum processor usage by each server increase average by 4,19 times from nonvirtual to virtual condition. As for the optimization of memory usage is characterized by reduction in the remaining memory capacity. in comparison chart of free memory shows average reduction of free memory by each server is 23,24 times of average from nonvirtual to virtual server condition. While the rest of their maximum free memory by each server is decreased 15.50 times of average from condition nonvirtual servers to virtual servers.

Key words: server, utilization, virtualization.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan organisasi saat ini sangat bergantung pada infrastruktur teknologi informasi terutama dalam menjalankan operasionalnya. Sementara itu, kebutuhan infrastruktur teknologi informasi juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan sumber daya IT organisasi tersebut. Salah satu kebutuhan tersebut adalah pembangunan dan pengembangan data center. Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan data center tersebut dibutuhkan peningkatan kapasitas komputasi, salah satunya adalah dengan cara pengadaan server baru. Namun terdapat konsekuensi dari keputusan tersebut, organisasi akan menghadapi beberapa masalah baru dalam pengelolaan server yang semakin bertambah yaitu biaya yang dihabiskan untuk keperluan tersebut cukup besar. Biaya yang paling besar adalah pada pembelian dan maintenance server. Selain biaya dan maintenance organisasi juga akan menghadapi permasalahan baru, yaitu utilisasi server yang rendah (Calzolari. 2009).

Beberapa penelitian mengusulkan solusi untuk permasalahan ini, salah satunya adalah mengkonsolidasikan server untuk meningkatkan utilisasi server menggunakan teknologi virtualisasi. Dalam dunia komputasi, virtualisasi adalah sebuah istilah yang mengacu pada abstraksi sumber daya komputer. Virtualisasi merupakan suatu usaha untuk membuat sumber daya tunggal (misalnya sebuah server , sistem operasi, aplikasi, atau alat penyimpan) terlihat sebagai satu atau beberapa sumber daya logikal berbeda (Baek,et.all. 2010).

Berbagai permasalah yang ditemukan dalam penelitian-penelitian tersebut juga ditemukan di lingkungan perguruan tinggi, termasuk di Universitas Sebelas Maret. Sebagai contoh, permasalahan yang ada di ICT FKIP UNS. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, sejumlah mesin server di data center unit ICT FKIP UNS memiliki utilisasi prosesor dan memori yang rendah. Sumber daya perangkat keras yang disediakan oleh mesin-mesin server tersebut belum Berbagai permasalah yang ditemukan dalam penelitian-penelitian tersebut juga ditemukan di lingkungan perguruan tinggi, termasuk di Universitas Sebelas Maret. Sebagai contoh, permasalahan yang ada di ICT FKIP UNS. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, sejumlah mesin server di data center unit ICT FKIP UNS memiliki utilisasi prosesor dan memori yang rendah. Sumber daya perangkat keras yang disediakan oleh mesin-mesin server tersebut belum

Berdasarkan fakta-fakta yang telah disebutkan sebelumnya, ICT FKIP UNS membutuhkan infrastruktur server yang fleksibel sehingga dapat diandalkan oleh instansi. Fleksibilitas dalam konteks penelitian ini diukur berdasarkan alokasi sumber daya mesin server berupa prosesor dan memori dapat disesuaikan dengan beban kerja sehingga utilisasi perangkat keras mesin server menjadi optimal. Infrastruktur tersebut didesain dan diimplementasikan dengan virtualisasi server.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimana merancang prototype server virtual dan menggabungkannya dalam sebuah mesin server yang memiliki sumber daya hardware tinggi menggunakan teknologi virtualisasi hypervisor dari Vmware ESXi 3.5 untuk mengoptimalkan utilisasi sumber daya hardware pada server yaitu prosesor dan memori.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan sistem operasi virtualisasi yang running diatas hardware (arsitektur hypervisor) yaitu Vmware ESXi 3.5 untuk merancang prototype server virtual.

b. Menentukan server – server yang memiliki utilisasi prosesor dan memori rendah di ICT Center FKIP UNS kemudian divirtualisasi menggunakan VMware ESXi 3.5 ke dalam sebuah server fisik.

c. Pengukuran utilisasi prosesor dan memori server menggunakan perangkat lunak Network Monitoring Cacti.

d. Menguji utilisasi server – server virtual dan membandingkan utilisasi virual

server dengan server fisik menggunakan perangkat lunak Cacti.

konfigurasi penyimpanan dan pengalamatan IP, tidak dibahas dalam penelitian ini.

f. Konfigurasi dasar dan instalasi perangkat lunak pendukung server tidak dibahas dalam penelitian ini

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendesain prototype virtualisasi server di unit ICT FKIP UNS untuk membangun infrastruktur server yang fleksibel, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya prosesor dan memori agar dapat disesuaikan dengan beban kerja sehingga utilisasi perangkat keras mesin server menjadi optimal.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam tugas akhir ini adalah:

a. Bagi peneliti Menambah ragam penelitian tentang pengembangan konsep virtualisasi server dan manfaatnya dan dapat mempelajari serta menerapkan konsep konsolidasi server tersebut dengan virtualisasi server.

b. Bagi organisasi atau instansi yang menerapkan penelitian ini Dengan menerapkan virtualisasi server, suatu organisasi yang mengandalkan operasionalnya terhadap IT akan mendapat kemudahan dalam manajemen server , antara lain sebagai berikut :

Kemudahan dalam melakukan maintenance tanpa mengganggu operasional server. Dapat mengoptimalkan utilisasi server.

1.6 Metodologi Penelitian

a. Pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dari buku, jurnal, white paper , tugas akhir, yang diperoleh dari perpustakaan dan Internet. Studi a. Pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dari buku, jurnal, white paper , tugas akhir, yang diperoleh dari perpustakaan dan Internet. Studi

b. Penelitian Lapangan. Penelitian Lapangan memiliki peran penting dalam penelitian ini. Sebagian besar penelitian dilakukan dalam penelitian lapangan, dimulai dari melihat permasalahan, mendesain prototype virual server hingga melakukan pengujian terhadap prototype yang dibangun. Secara garis besar penelitian lapangan terbagi menjadi analisis kebutuhan, desain dan perancangan kemudian implementasi dan pengujian. Penelitian tersebut secara resmi dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari Juni hingga Agustus 2011. Lokasi penelitian adalah kantor ICT Center FKIP UNS kampus 1 Jl.Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta.

1.7 Sistematika Penulisan

a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori yang diperlukan selama melakukan penelitian. Bagian awal akan membahas mengenai virtualisasi server secara umum. Bagian berikutnya akan membahas perangkat lunak yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam bagian tersebut akan dibahas fitur-fitur perangkat lunak virtualisasi dan komponen komponennya.

Bab ini akan membahas tahap - tahap pengumpulan data yang dibutuhkan pada saat penelitian dan perancangan virtualisasi server menggunakan perangkat lunak virtualisasi bare metal hypervisor yang berjalan langsung diatas hardware.

d. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan pengujian terhadap infrastruktur yang telah dibangun untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi virual server.

e. BAB V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dapat digunakan untuk acuan penelitian berikutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Virtualisasi

Dalam ilmu komputer, virtualisasi adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah "sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Virtualisasi dalam hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat menggunakan satu sumber daya logikal" (Ruest, 2009).

Konsep virtualisasi pertama kali muncul pada awal tahun1960, ketika IBM mengenalkan penggunaan Time Sharing. Saat ini, istilah tersebut diasosiasikan dengan komputer mainframe dan On Demand Computing mesinx86. Pada tahun 1964,Gene Amdahl merancang IBM System/360 yang menyediakan kemampuan virtualisasi secara terbatas. Pada tahun 1998, VMware didirikan oleh Diane Greene dan Dr.Mendel Rosenblum, dibantu 2 mahasiswa Stanford University. Pada bulan Oktober 1998, diusahakan paten untuk metode virtualisasi berdasarkan penelitian yang dilakukan. Paten tersebut kemudian disahkan pada 28 Mei 2002. Pada tahun 1999, VMware mengenalkan produk VMware Virtual Platform.

Produk yang dianggap sebagai platform virtualisasi x86 pertama kali ini, kemudian dikembangkan menjadi produk yang sekarang dikenal sebagai VMware Workstation . Pada akhir tahun 2000, VMware mengeluarkan produk virtualisasi server VMware GSX Server 1.0. Produk ini masih diinstall di atas sistem operasi Linux atau Windows dan ditujukan untuk server kelas workgroup. Tidak lama kemudian, VMware mengeluarkan platform virtualisasi server kelas mainframe, yaitu VMware ESX Server 1.0. ESX Server memiliki keunggulan dibandingkan Produk yang dianggap sebagai platform virtualisasi x86 pertama kali ini, kemudian dikembangkan menjadi produk yang sekarang dikenal sebagai VMware Workstation . Pada akhir tahun 2000, VMware mengeluarkan produk virtualisasi server VMware GSX Server 1.0. Produk ini masih diinstall di atas sistem operasi Linux atau Windows dan ditujukan untuk server kelas workgroup. Tidak lama kemudian, VMware mengeluarkan platform virtualisasi server kelas mainframe, yaitu VMware ESX Server 1.0. ESX Server memiliki keunggulan dibandingkan

Selain VMware dan Microsoft, juga muncul teknologi virtualisasi server yang disebut dengan Xen. Xen awalnya dikembangkan oleh Research Group di laboratorium komputer Universitas Cambridge. Pada tahun 2006, Xen Source merilis Xen Enterprise3.0 untuk berkompetisi dengan VMware ESX Server. Kemudian pada tahun 2007 Xen Source merilis Xen Enterprise v4 yang lebih stabil dan lebih kaya fitur, mendekati VMware ESX Server (Ruest, 2009).

Gambar 2.1 Perkembangan Virtualisasi

1. Teknologi Virtualisasi Sistem komputer modern tersusun atas beberapa layer, yaitu layer hardware , layer operating system, dan layer program aplikasi. Software virtualisasi melakukan abstraksi dari mesin virtual dengan cara menambahkan layer baru di antara 3 layer di atas. Posisi dari layer baru tersebut menentukan level dari virtualisasi. Secara umum terdapat 3 level virtualisasi (Anonim, 2007a)

a. Level Hardware Diterapkan oleh mainframe IBM. Mainframe tersebut menjalankan sistem operasi yang berfungsi untuk menyediakan servis virtualisasi, sehingga mainframe tersebut dapat dipartisi dimana masing-masing partisi dapat menjalankan sistem operasi dan aplikasi sendiri. Layer virtualisasi berada tepat di atas layer hardware, sehingga akses ke hardware dari mesin a. Level Hardware Diterapkan oleh mainframe IBM. Mainframe tersebut menjalankan sistem operasi yang berfungsi untuk menyediakan servis virtualisasi, sehingga mainframe tersebut dapat dipartisi dimana masing-masing partisi dapat menjalankan sistem operasi dan aplikasi sendiri. Layer virtualisasi berada tepat di atas layer hardware, sehingga akses ke hardware dari mesin

Gambar 2.2. Virtualisasi Level Hardware

b. Level Sistem Operasi Layer virtualisasi diletakkan di atas layer sistem operasi. Program aplikasi dijalankan di atas sistem operasi pada mesin virtual. Akses ke hardware dari mesin virtual harus melalui sistem operasi dari mesin fisik, sehingga tidak seefisien pada arsitektur hypervisor (Gambar 2.3).

Gambar 2.3. Virtualisasi Level Sistem Operasi

c. Level Bahasa Tingkat Tinggi Layer virtualisasi berada di atas layer program aplikasi, berfungsi untuk melakukan abstraksi mesin virtual yang dapat menjalankan program yang ditulis dan dikompilasi sesuai dengan definisi abstrak mesin virtual yang akan menjalankan program tersebut.

Terdapat 3 kebutuhan formal untuk lapisan virtualisasi. Sebuah lapisan virtualisasi harus memenuhi karakteristik sebagai berikut (Ruest, 2009) :

a. Equivalensi : lapisan virtualisasi menyediakan suatu kondisi yang identik dengan mesin fisik bagi perangkat lunak sehingga perangkat lunak yang berjalan diatas mesin virtual seharusnya dapat berjalan seperti pada mesin asli.

b. Efisiensi : perangkat lunak yang berjalan di kondisi virtual, tidak mengalami penurunan performa yang signifikan. Sebagian besar instruksi seharusnya dapat dieksekusi secara langsung pada prosesor mesin fisik tanpa ada intervensi dari virtual machine monitor.

c. Kontrol Sumber Daya : lapisan virtualisasi mempunyai hak penuh untuk mengatur sumber daya perangkat keras. Sumber daya yang dimaksud adalah memori dan perangkat I/O. Sebuah lapisan virtualisasi dikatakan memiliki kontrol penuh terhadap sumber daya apabila suatu perangkat lunak tidak dapat mengakses sumber daya yang tidak dialokasikan kepada nya dan lapisan virtualisasi pada kondisi tertentu dapat mengambil kembali sumber daya yang telah dialokasikan.

3. Jenis –Jenis Virtualisasi

a. Virtualisasi CPU Proses yang berjalan pada arsitektur x86 memiliki hierarki instruksi. Hierarki tersebut menentukan hak untuk mengunakan fungsi CPU tanpa mengakibatkan fault. Terdapat 4 ring hierarki, yaitu 0,1,2, dan 3. Ring 0 memiliki hak akses paling tinggi (most privileged), sedangkan ring 3 memiliki hak akses paling rendah (leas privileged). Sebagian besar sistem operasi x86 menggunakan kon figurasi 0 - 3, dimana ring 0 digunakan oleh sistem operasi dan ring 3 digunakan oleh program aplikasi.

b. Virtualisasi Memori Virtualisasi memori dilakukan dengan membagi memori fisik mesin server secara dinamis kebeberapa mesin virtual. Teknik virtualisasi memori mirip b. Virtualisasi Memori Virtualisasi memori dilakukan dengan membagi memori fisik mesin server secara dinamis kebeberapa mesin virtual. Teknik virtualisasi memori mirip

c. Virtualisasi Perangkat I/O Virtualisasi perangkat I/O dilakukan dengan mengatur request I/O antara perangkat virtual dengan perangkat fisik. Perangkat keras virtual meneruskan request yang diterimanya ke hypervisor untuk kemudian diteruskan ke perangkat keras mesin. Proses ini dilakukan secara e fisien tanpa membebani utilisasi prosesor.

2.1.2 Prosesor Pendukung Virtualisasi

Gambar 2.4. Rack Mount Server

Virtualization Technology adalah teknologi yang memungkinkan sebuah processor bekerja seperti memiliki beberapa processor yang masing-masing bisa menjalankan operating system yang berbeda beserta program-programnya secara bersamaan. Virtualization Technology ini sebenarnya bukan hal baru. Dulu pada zaman pemakaian 486DX2, sebenarnya teknologi ini sudah dikenal. Teknologi ini pada saat itu bisa membuat beberapa virtual machine yang menjalankan operating system atau program-program/games under DOS secara bersamaan.

Saat ini ada beberapa software di pasaran yang mampu membuat virtualization technology seperti ini, seperti VMware yang merupakan salah satu Saat ini ada beberapa software di pasaran yang mampu membuat virtualization technology seperti ini, seperti VMware yang merupakan salah satu

Terdapat sedikit perbedaan antara virtualization dengan multitasking atau dengan hyperthreading. Pada teknologi multitasking yang berjalan hanya 1 sistem operasi dengan beberapa program yang dijalankan di dalamnya. Pada virtualization technology , user bisa menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan dan masing-masing sistem operasi tersebut bisa menjalankan beberapa program . Masing-masing sistem operasi ini berjalan pada Virtual Machine atau Virtual CPU. Sedangkan teknologi hyperthreading mensimulasikan dua CPU pada satu CPU yang berfungsi untuk menyeimbangkan performance menggunakan SMP (Symmetric Multi Processing) dan kedua CPU tersebut tidak bisa dipakai secara terpisah. Teknologi virtualisasi CPU ini tidak dimiliki oleh semua prosesor intel.

2.1.3 Perangkat Lunak Virtualisasi

Berikut ini beberapa perangkat lunak virtualisasi yang paling sering digunakan dalam dunia enterprise untuk efisiensi data center (Ruest, 2009) :

1. Vmware Server Merupakan produk gratis yang dikembangkan dari produk VMware Workstation . Teknologi virtualisasi yang digunakan adalah instalasi diatas OS (host virtualization).

2. Xen Server Perangkat lunak ini juga diinstal diatas mesin langsung dan didukung oleh Intel dan AMD untuk menyediakan perangkat keras yang mendukung virtualisasi.

Perangkat lunak ini diinstal diatas mesin server langsung tanpa ada perantara host operating system atau disebut juga arsitektur hypervisor. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga e fisiensi dan performa serta menghindari overheat memori.

4. Microsoft Virtual Server Berbeda dengan ESX Server dan Xen Server, produk ini diinstal di atas sistem operasi host, yaitu Windows Server 2003. Performanya dibawah ESX Server maupun Xen Server karena overhead cukup tinggi.

5. Microsoft Hyper-V Microsoft mengeluarkan perangkat lunak virtualisasi server baru yang diberi kode Veridian karena produk Virtual Server dianggap gagal. Teknologi hypervisor ini dirilis dalam 2 versi, yaitu versi yang disertakan secara gratis dalam sistem operasi Microsoft Windows Server 2008 R2 dan versi instalasi diatas mesin langsung.

2.1.4 VMware ESXi 3.5

VMWare ESX Infrastructure adalah salah satu application suite yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur virtual server. ESXi dapat dikatakan sebagai fondasi untuk komponen virtual infrastructure 3 yang lain. ESXi adalah hypervisor atau lapisan virtualisasi yang diinstal diatas mesin (baremetal), tanpa memerlukan instalasi sistem operasi host terlebih dahulu. VMware mendesain ESXi untuk diinstal dengan perangkat lunak yang sudah dipilih dan diperlukan saja, sehingga mengurangi kode kernel untuk driver perangkat keras. Ini membuat kernel ESXi memiliki respon cepat dan mengalami overhead yang kecil. Performa juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan teknologi virtualisasi server yang mengharuskan instalasi sistem operasi terlebih dahulu, karena sistem operasi tersebut juga akan melakukan instalasi driver-driver dan fitur-fitur yang belum tentu diperlukan.

ESXi memiliki 2 komponen penyusun, yaitu VMkernel dan Service Console (COS). VMkernel yang merupakan inti dari ESXi memiliki tugas untuk ESXi memiliki 2 komponen penyusun, yaitu VMkernel dan Service Console (COS). VMkernel yang merupakan inti dari ESXi memiliki tugas untuk

Vmware ESXi 3.5 memiliki 5 elemen penyusun infrastruktur virtualisasi antara lain adalah :

1. Sumber Daya Virtual dalam bentuk Host dan Cluster Sumber daya dalam bentuk host dan cluster yaitu sumber daya perangkat keras

dari mesin server (ESX Server). Sejumlah ESX Server kemudian digabungkan menjadi klaster, sehingga kemampuan dari sejumlah ESX Server tersebut dapat diatur sebagai suatu kesatuan. Secara dinamis kemampuan komputasi dapat ditambah atau dikurangi dengan penambahan atau pengurangan ESX Server yang tergabung di klaster. Host adalah representasi sumber daya perangkat keras dari sebuah mesin server x86. Misal suatu mesin server memiliki 4 buah prosesor dual-core dengan masing-masing prosesor memiliki kecepatan komputasi 4 gigahertz dan memori sebesar 32 gigabytes, maka total sumber daya perangkat keras yang disediakan ke sejumlah mesin virtual adalah kecepatan komputasi 32 gigahertz dan kapasitas memori 32 gigabytes. Klaster adalah representasi dari gabungan sumber daya sejumlah host yang tergabung dalam sebuah jaringan dan berbagi media penyimpanan data. Misal, suatu klaster terdiri dari 8 server, masing-masing memiliki prosesor dual-core 4 gigahertz dan 32 gigabytes memori, maka klaster akan memiliki kecepatan prosesor 256 gigahertz dan memori 256 gigabytes (Anonim, 2010).

2. Media Peyimpanan Virtual Ruang penyimpanan data yang dimaksud adalah representasi dari kombinasi

beberapa kon figurasi disk fisik yang dapat berupa fibre optic SAN, NAS (Network Attached Storage ), atau iSCSI. VMware ESXi 3.5 menyediakan lapisan abstraksi yang dapat menyembunyikan keberagaman kon figurasi disk tersebut. Sebuah mesin virtual disimpan dalam bentuk kumpulan file di sebuah direktori di dalam beberapa kon figurasi disk fisik yang dapat berupa fibre optic SAN, NAS (Network Attached Storage ), atau iSCSI. VMware ESXi 3.5 menyediakan lapisan abstraksi yang dapat menyembunyikan keberagaman kon figurasi disk tersebut. Sebuah mesin virtual disimpan dalam bentuk kumpulan file di sebuah direktori di dalam

Ada 3 macam file system yang dapat dipakai pada datastore Vmware ESXi 3.5,

yaitu VMware Virtual Machine File System (VMFS), Raw Device Mapping (RDM) dan Network File System (NFS). Sebuah volume VMFS dapat berupa satu atau gabungan beberapa Logical Unit Number (LUN) dari beberapa kon figurasi disk fisik. Sistem operasi dari mesin virtual tidak dapat mengakses secara langsung ruang penyimpanan data. Akses dilakukan melalui lapisan virtualisasi yang menyediakan driver SCSI. Mesin virtual dapat menggunakan driver BusLogic atau LSI Logic. Kemudian dengan driver tersebut mesin virtual dapat menggunakan virtual SCSI HBA (Host Bus Adapter). Setiap mesin virtual dapat memiliki 1 hingga 4 virtual SCSI HBA. Virtual SCSI HBA memberikan akses mesin virtual ke perangkat SCSI virtual, sama dengan fungsi SCSI HBA fisik yang memberikan akses ke perangkat SCSI fisik (Anonim, 2010).

Gambar 2.5. Perangkat Jaringan Virtual dalam ESXi 3.5

Pada gambar 2.5 diatas terlihat bahwa Vmnic0 (virual machine network interface card 0) host ESXi terkoneksi dengan lima virtual switch(vswif) dengan alamat IP gateway dari ESXi adalah 192.168.71.31.

3. Perangkat Jaringan Jaringan menghubungkan antar mesin virtual atau antara mesin virtual dengan

area di luar infrastruktur virtual. Seperti mesin server fisik, virtual server juga area di luar infrastruktur virtual. Seperti mesin server fisik, virtual server juga

Untuk mempermudah dalam membedakan NIC fisik dengan NIC virtual, selanjutnya digunakan vmnic untuk menyebut NIC fisik dan vNIC untuk menyebut NIC virtual. Virtual switch mirip dengan switch fisik yang beroperasi di lapisan 2 Ethernet (lapisan Data Link). Setiap host memiliki minimal 1 vSwitch, dengan jumlah maksimal 248. Setiap vSwitch memiliki 2 sisi, sisi pertama adalah port group yang menghubungkan sejumlah virtual machine di host tersebut (jaringan internal). Sisi yang lain bertindak sebagai uplink yang terhubung dengan vmnic di mesin server (jaringan eksternal).

Sebuah vSwitch dapat mempung virtual port internal sebanyak 1016 port dan virtual port eksternal sebanyak 32 port. Jadi, mesin virtual berkomunikasi dengan dunia luar melalui vmnic yang terhubung dengan sisi uplink vSwitch. Administrator juga dapat mengatur vSwitch agar tidak memiliki koneksi uplink, hanya koneksi internal antar mesin virtual saja. Hal ini berguna ketika ESX Server digunakan untuk percobaan suatu aplikasi TI dalam proses development. Sebuah uplink vSwitch dapat terkoneksi dengan lebih dari 1 vmnic untuk membuat kon figurasi teaming. NIC teaming digunakan untuk membagi beban trafik jaringan (load balancing) atau menyediakan jalur cadangan untuk berjaga-jaga ketika salah satu dari vmnic rusak (failover). Port group adalah mekanisme untuk mengatur kelompok jaringan. Port group memiliki fungsi yang mirip dengan VLAN pada switch fisik. Sebuah vSwitch dapat memiliki beberapa port group. Virtual Machine dapat menghubungkan vNICnya di port mana saja. Selama terhubung dalam port group yang sama, 2 virtual machine juga tergabung dalam jaringan yang sama, tentu saja hanya di dalam lingkungan virtual tersebut (Anonim, 2010).

Mesin Virtual adalah virtualisasi dari server fisik. Mesin Virtual ini mengkonsumsi sumber daya perangkat keras secara dinamis, sesuai dengan beban kerjanya. Ketika beban kerjanya meningkat, maka konsumsi terhadap sumber daya CPU dan memori juga meningkat. Demikian sebaliknya, jika beban kerjanya menurun, maka sumber daya yang sebelumnya digunakan akan dikembalikan (Anonim, 2010).

5. Virtual Infrastructure Client VMware Virtual Infrastructure Client atau biasa disebut VI Client (VIC) merupakan sebuah tools yang digunakan untuk remote server dan digunakan untuk mengelola host ESXi dan virtual machine di dalamnya. Melalui tools ini, user dapat melakukan berbagai macam konfigurasi terhadap host ESXi seperti manajemen alokasi memori, manajemen alokasi resource CPU, pengelolaan media penyimpanan data dan media penyimpanan data virtualnya. Selain itu user juga dapat menambahkan virtual machine di dalam host dan melakukan konfigurasi spesifikasi mesin virtual sesuai kebutuhan.

2.1.5 Sistem Operasi Server dan Perangkat Lunak Pendukung

1. Ubuntu Server 10.04 Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian. Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd yang merupakan perusahaan milik seorang kosmonot asal Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.

2. Apache 2.0 Server HTTP Apache atau web server apache adalah web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas 2. Apache 2.0 Server HTTP Apache atau web server apache adalah web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas

3. MySQL Server MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License ). SQL (Structured Query Language) adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

4. PhpMyAdmin Perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL pada World Wide Web. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, fields, relations, indeks, pengguna, permissions, dan lain-lain).

5. Radius Radius sebagai aplikasi untuk autentikasi, dengan nama paket freeradius dan freeradius-mysql agar radius dapat bekerjasama dengan MySQL Pada Freeradius, terdapat aplikasi Daloradius untuk memudahkan pengaturannya. Aplikasi Daloradius bisa didapat di daloradius.com. Daloradius merupakan aplikasi berbasis web yang memudahkan pembuatan basis data pada konfigurasi radius, melihat status server, menambah user, serta beberapa fungsi lain.

6. SNMP Protokol standard industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote) (Berry, 2007).

EHCP adalah control panel webhosting gratis yang dikembangkan oleh http://ehcp.net. didalamnya sudah terinstall fitur-fitur pendukung seperti webftp, phpmyadmin, hosting control panel, domain control panel, webmail, pengaturan reseller. EHCP hanya bisa digunakan untuk distro linux berbasis Ubuntu.

8. Cacti Network Monitoring Cacti adalah aplikasi monitoring jaringan dengan lisensi open source dan berbasis web. Pada umumnya digunakan untuk membuat data grafik seperti kinerja CPU, Memory, Load Average dan bandwidth. Cacti khususnya digunakan pada interface switch dan router jaringan lewat SNMP untuk memonitor trafik jaringan. Cacti memanfaatkan RRD tool untuk data storage dan fungsi graphing. Cacti menyediakan polling yang cepat, multiple data acquisition methods , dan user management yang diperbolehkan untuk mengakses graph / hasil network monitoring (Berry, 2007).

2.1.6 Pengukuran Optimalisasi Utilisasi Prosesor dan Memori

Utilisasi prosesor didefinisikan sebagai rata-rata penggunaan prosesor oleh setiap proses atau kerja tertentu, sedangkan utilisasi memori adalah rata – rata penggunaan memori, untuk semua aplikasi yang melakukan proses pada server (Qodarsih, 2007). Peningkatan utilisasi sumber daya prosesor dan memori disebabkan oleh kenaikan beban kerja yang dialami server. Frekuensi penggunaan layanan yang tinggi ketika jam operasi kantor, akan membuat beban kerja mesin virtual lebih tinggi daripada waktu istirahat. Secara akumulasi, peningkatan beban kerja sejumlah mesin virtual akan meningkatkan beban kerja suatu host. Peningkatan beban kerja tersebut ditandai dengan utilisasi prosesor dan memori yang bertambah.

Layanan HTTP dipilih sebagai representasi layanan yang umum digunakan dalam dunia TI untuk diujikan dalam uji kinerja. Dari segi utilisasi CPU, HTTP akan memakan sumber daya CPU seiring dengan bertambahnya jumlah HTTP- request yang harus dilayani. Setiap HTTP-request yang datang akan diproses Layanan HTTP dipilih sebagai representasi layanan yang umum digunakan dalam dunia TI untuk diujikan dalam uji kinerja. Dari segi utilisasi CPU, HTTP akan memakan sumber daya CPU seiring dengan bertambahnya jumlah HTTP- request yang harus dilayani. Setiap HTTP-request yang datang akan diproses

Utilisasi CPU ini akan bertambah jika server HTTP dikombinasikan dengan pemrosesan output secara dinamis, seperti HTML preprocessor, komputasi database, autentikasi user, dan lain lain (Haris, 2009).

2.1.7 Cara Pengukuran dan Pengujian Utilisasi Prosesor dan Memori

1. Pengukuran Utilisasi CPU dan Memori Menggunakan Cacti Untuk mengukur tingkat utilisasi CPU dan memori diperlukan sebuah software untuk memvisualisasikan data – data yang ada sebelum diolah dan dibandingkan performansinya.

Gambar 2.6. Halaman Login Cacti

Gambar 2.6 menunjukkan halaman login dari cacti, untuk mengelola jaringan yang akan di monitoring, seorang NOC harus login ke dalam cacti dengan mengetikkan URL dari direktori instalasi cacti tersebut, misalnya http://192.168.71.54/cacti kemudian login dengan menginput user name dan password

Gambar 2.7. Antarmuka Aplikasi Cacti

Denga bandw

an melihat width, load ontoh Pengu

Gamb

Angka 01 sa data berdasa hari ke tujuh CPU dalam

Pada bagian digunakan o aplikasi yan dimonitoring Average me

edangkan m ertentu

ontoh Pengu

Gamba

t grafik ter

average, CP

rsebut, seo CPU Usage,

orang NOC

Memory Us

C dapat m Usage, dan la

engetahui ain lain.

trafik

ukuran Utiliisasi CPU M Menggunakaan Cacti

bar 2.8. Co

ampai 07 pa arkan monito

h ). Sedangk satuan pers

n legenda, p

oleh System ng terintegra

g . enunjukkan

maximum m

ukuran Utili

ar 2.9. Con

ntoh Pengu

ada grafik g

oring harian kan pada ga en.

pada tab Sy m . System

asi maupun

rata rata p menunjukka

isasi Memor

ntoh Penguk

ukuran Uti

gambar 2.8

n/tanggal (h aris vertika

ystem menu

disini adal n yang terin

penggunaan an total pen

ri Menggun

kuran Utili

ilisasi Prose

menunjukk hari pertama

l menunjuk

unjukkan C

lah sistem nstall di dal

n CPU pada nggunaan C

nakan Cacti

esor

kan pengam

a sampai de kkan penggu

isasi Memo

CPU Usage operasi be lam server

a waktu ter CPU pada w

mbilan engan unaan

yang eserta yang

rtentu waktu

ori

selang waktu dua jam, sedangkan pada garis vertikal menunjukkan kapasitas memory yang tidak digunakan dari total memory yang dimiliki server. Average adalah rata - rata sisa memory yang tidak terpakai oleh server dari total memory yang dimiliki, sedangkan maximum adalah jumlah maksimum memory yang tidak terpakai pada waktu tertentu. Untuk penghitungan utilisasi memory dapat diambil contoh sebagai berikut, Server tersebut memiliki total memory 6144 gigabyte sedangkan rata – rata memory yang tidak digunakan 2,37 gigabyte, sehingga memory Usage dari server multi user adalah 6,14 gigabyte – 2,37 gigabyte yaitu 3,77 gigabyte.

2. Pengujian Kinerja Mesin Virtual Menggunakan Apache Benchmark Apache Benchmark (ab) adalah sebuah tools yang digunakan untuk proses

benchmark terhadap apache http server. Ab didesain untuk memberikan gambaran performa instalasi apache. Secara khusus ab akan menampilkan seberapa banyak request per detik yang bisa dilayani oleh instalasi apache server. Di server Ubuntu atau Debian, ApacheBench atau ab adalah bagian dari paket apache2-utils.

a. Proses Instalasi Ab di Server Ubuntu Untuk melakukan instalasi paket yaitu dengan mengetikkan perintah :

sudo apt-get install apache2-utils

b. Contoh Proses Benchmark

ab -c 20 -n 1000 http://192.168.71.54/cacti

-c 20 adalah jumlah concurrent connection, sebanyak 20 koneksi secara bersamaan). (-n 1000 adalah jumlah request yang dikirim, sebanyak 1000 request).

Dari statistik di atas, bisa dilihat baris Requests per second. Baris tersebut adalah nilai dari hasil benchmark. Tetapi ada juga bagian lain, misalnya Complete requests , Failed requests, atau Write errors. Sebuah server dengan apache atau nginx akan mengalami peningkatan utilisasi CPU apabila di benchmark menggunakan tools ini, peningkatan utilisasi CPU tersebut berbanding lurus dengan penggunaan memori pada server (Haris, 2009).

Connection Times (ms) min mean[+/-sd] median max Connect: 0 1 1.4 1 11 Processing: 0 1 0.3 1 3 Waiting: 0 1 0.3 1 3 Total: 1 3 1.4 2 13

Percentage of the requests served within a certain time (ms)

50% 2 66% 2 75% 2 80% 3 90% 3 95% 3 98% 11 99% 12

100% 13 (longest request)

Benchmarking http://192.168.71.54/cacti (be patient) Completed 100 requests Completed 200 requests Completed 300 requests Completed 400 requests Completed 500 requests Completed 600 requests Completed 700 requests Completed 800 requests Completed 900 requests Completed 1000 requests Finished 1000 requests

Server Software: nginx Server Hostname: http://192.168.71.54/cacti Server Port: 80

Document Path: /test/ Document Length: 178 bytes

Penelitian tentang virtualisasi server pernah dilakukan oleh Calzolari dan Braastad. Calzolari (2009) mendesain dan mengimplementasikan virtualisasi server untuk menyediakan infrastruktur server yang memiliki ketersediaan tinggi (high availability). Tujuan dari penelitian tersebut adalah menyediakan sistem ketersediaan tinggi yang mencakup infrastruktur, perangkat lunak, dan metodologi bagi server dengan layanan noncritical (server dengan utilisasi rendah), dengan biaya yang lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan host per host redundancy . Sistem yang dibangun berhasil mengaktifkan kembali aplikasi (restore) setelah terjadi bencana dalam kurun waktu kurang dari 10 menit. Braastad (2006) juga berupaya memberikan solusi untuk menyediakan sistem dengan ketersediaan tinggi. Sistem tersebut dibangun berdasarkan virtualisasi dengan perangkat lunak Heartbeat dan Xen. Pekerjaan utama pada penelitian tersebut adalah membangun add-on untuk Heartbeat, sehingga mendukung sistem ketersediaan tinggi untuk infrastruktur virtual.

Selain penelitian – penelitian tersebut, terdapat juga penelitian tentang perbandingan kinerja server melalui hypervisor menggunakan Xen yang dilakukan Fauzi Haris pada tahun 2008. Dalam penelitian haris, eksperimen dilakukan untuk mencari tahu sejauh mana virtual server bisa dibuat untuk melayani service web, mail, dan file- sharing. Tujuan dari penelitian Haris adalah melakukan pengujian dan menganalisis hasilnya untuk mendapatkan perbandingan seberapa baik kinerja server yang dijalankan melalui virtualization, dibandingkan dengan server yang dijalankan langsung di atas hardware tanpa melalui virtualization. Eksperimen dalam penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan virtual server dengan beban kerja ringan memberikan kinerja dengan perbedaan hampir sama jika dibandingkan dengan layanan pada server nonvirtual. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan virtualisasi di dalam suatu organisasi dapat diterima oleh pengguna layanan tertentu.

Penelitian lain yang juga menguji virtualisasi hypervisor adalah penelitian oleh Barham (2006) dari University of Cambridge Computer Laboratory. Beberapa parameter yang membedakan penelitian ini yang pertama adalah tujuan Penelitian lain yang juga menguji virtualisasi hypervisor adalah penelitian oleh Barham (2006) dari University of Cambridge Computer Laboratory. Beberapa parameter yang membedakan penelitian ini yang pertama adalah tujuan

Penelitian Barham tersebut di atas memicu VMware untuk mengadakan penelitian sendiri yang juga membandingkan kinerja produk VMware dengan Xen. VMware menunjukkan bahwa produk mereka VMware ESX Server mengungguli kinerja Xen. Beberapa parameter dalam penelitian VMware yang berbeda dengan penelitian Barham adalah penggunaan hardware virtualization yang teknologinya disediakan oleh pembuat prosesor, Intel-VT dari Intel dan AMD-V dari AMD. Hardware pada penelitian VMware adalah sebuah IBM X3500 Server dengan dua prosesor dual-core VT-enabled, RAM 5GB, satu NIC dualport 1Gigabit Ethernet, dan dua hard disk 146GB. VMware ESX Server menggunakan versi 3.0.1 GA dan Xen menggunakan versi 3.0.3. Berdasarkan rujukan pada penelitian yang dilakukan VMware diatas, maka penelitian ini memutuskan menggunakan VMware ESXi 3.5.

Adapun penelitian lain tentang virtualisasi hypervisor yang dilakukan oleh Nurhaida pada tahun 2009. Tesis Nurhaida tersebut ditujukan untuk mengetahui skalabilitas virtual server melalui pengukuran parameter overhead, linearitas, isolasi kinerja dan efisiensi penggunaan sumber daya perangkat keras. Skenario yang digunakan adalah menggabungkan tiga server dengan peran masing-masing database server , email server, dan active directory server ke dalam satu mesin fisik. Selanjutnya server dihubungkan ke jaringan yang memiliki empat workstation . Pengukuran utilisasi sumber daya perangkat keras dilakukan dengan cara monitoring sistem terhadap penggunaan memory, prosesor dan trafik jaringan.

tahun 2009. Dalam penelitian yang dilakukan oleh rasian, eksperimen dilakukan untuk mengkaji perbedaan kinerja yang mempengaruhi utilisasi CPU yang dihasilkan oleh beberapa pendekatan, yaitu full virtualization dan operating system-level virtualization . Hasil eksperimen menunjukkan bahwa operating system-level virtualization lebih efisien dalam hal penggunaan sumber daya komputer dibanding pendekatan lainnya namun memiliki overhead yang lebih tinggi daripada pendekatan full virtualization. Meskipun penelitian Rasian menunjukkan keunggulan operating system-level virtualization, namun penelitian tersebut mendasari alasan pemilihan perangkat lunak virtualisasi VMware ESXi

3.5, karena dalam penelitian Rasian ditunjukkan keunggulan virtualisasi full virtualization atau arsitektur hypervisor. Bila menggunakan arsitektur hypervisor, maka overhead yang ditimbulkan lebih sedikit dan mesin virtual bisa berjalan secara dedicated dalam satu mesin fisik.

2.3 Rencana Penelitian