pemakaian obat-obatan berupa obat penghilang rasa sakit yang berlebih dan penyalahgunaan obat-obat terlarang juga dapat meningkatkan risiko terkena GGK.
17
2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi atas derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG yang dihitung berdasarkan serum kreatinin, usia, jenis kelamin dan berat badan dengan
menggunakan rumus Cockcroft-Gault sebagai berikut:
19
LFG mlmenit1,7
3m
2
= 140-umur x Berat Badan
x 0.85 untuk wanita
Serum Kreatin mgdL x 72
Tabel 1. Klasifikasi GGK berdasarkan derajat penyakit.
20
Derajat Penjelasan
LFG mlmnt1,73m
2
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal
atau meningkat ≥ 90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
ringan 60
– 89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
sedang 30
– 59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG menurun
berat 15
– 29
5 Gagal ginjal
15 atau dialisis
2.1.4 Komplikasi
Menurunnya laju filtrasi glomerulus LFG berhubungan erat dengan terjadinya komplikasi pada sistem organ tubuh. Semakin menurun LFG, maka
semakin berat juga komplikasi yang terjadi. Komplikasi yang terjadi pada GGK antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan satu atau lebih sel darah merah mayor, konsentrasi hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah. Anemia
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan hemoglobin berdasarkan jenis kelamin, yaitu pada pria kurang dari 13 grdL, sedangkan pada wanita dibagi menjadi wanita pra-
menopause kurang dari 12 grdL dan wanita pasca menopause kurang dari 13 grdL. Anemia dapat didiagnosa pada setiap tingkat GGK dan terdapat hubungan erat
dengan tingkat keparahan GGK tersebut. Sebanyak 50 penderita GGK yang menderita anemia. Anemia dapat terjadi karena kekurangan zat besi, asam folat dan
vitamin B12; perdarahan gastrointestinal, hiperparatiroid yang parah, inflamasi sistemik, tetapi penyebab paling utama terjadinya anemia pada penderita GGK yaitu
menurunnya sintesis eritroprotein. Eritroprotein adalah glikoprotein yang disekresikan oleh ginjal dan berperan penting dalam pertumbuhan dan diferensiasi
sel-sel darah merah pada sumsum tulang. Anemia pada pasien GGK dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi kardiovaskular
angina, hipertrofi ventrikel kiri,dan gagal jantung yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut yang disebut
Cardiorenal Anemia Syndrome.
21,22
2. Gangguan pada tulang dan metabolisme mineral
Ginjal merupakan organ utama ekskresi fosfat dan 1- α-hidroksilasi yang
dihasilkan vitamin D. Penderita GGK mengalami peningkatan kadar serum fosfat
hyperphosphatemia
yang menyebabkan tingkat dihidroksi-vitamin D menjadi inadekuat, yang dapat mengurangi sintesis jaringan parut parenkim dan terjadi
pengurangan ekskresi fosfat. Hal ini dapat menyebabkan kadar serum kalsium menjadi menurun dan mengakibatkan peningkatan sekresi hormon paratiroid.
Gangguan pada tulang dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu
turnover
tulang yang rendah dan
turnover
tulang yang tinggi. Pasien pra-dialisis paling banyak mengalami
turnover
tulang yang tinggi karena peningkatan hormon paratiroid sehingga dapat meningkatkan resorpsi tulang serta meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Keadaan ini dapat menyebabkan kalsifikasi vaskular yang merupakan faktor risiko
Universitas Sumatera Utara
utama penyakit kardiovaskular pada pasien GGK. Resorpsi tulang yang meningkat dan terus menerus dapat menyebabkan fibrosis dan pembentukan kista pada tulang.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan gejala seperti nyeri tulang bahkan tumor pada kasus yang berat. Hormon paratiroid merupakan toksin uremia dan apabila kadarnya
meningkat dalam darah dapat menyebabkan kelemahan otot dan fibrosis pada jaringan otot. Sebaliknya, pada pasien dialisis, lebih banyak mengalami
turnover
tulang yang rendah dengan penurunan hormon paratiroid. Hal ini akan menyebabkan akumulasi dari matriks tulang yang tidak termineralisasi, penurunan volume tulang,
peningkatan insidensi fraktur dan berhubungan dengan peningkatan vaskularisasi dan kalsifikasi.
21,23
3. Penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab dan komplikasi GGK. Komplikasi ini sering dikaitkan dengan hiperfosfatemia dan hiperkalsemia yang dapat menyebabkan
kalsifikasi vaskular. Komplikasi pada jantung sering sekali berkembang menjadi gagal jantung kongestif.
21,22
4. Dislipidemia
Dislipidemia merupakan faktor risiko utama kesakitan dan kematian kardiovaskular dan komplikasi ini paling sering dijumpai pada penderita GGK.
Secara umum, penurunan fungsi ginjal sejalan dengan peningkatan hiperlipidemia, hipertrigliseridemia dan LDL kolestrol. Hal ini disebabkan oleh penurunan aktivitas
lipoprotein lipase dan trigliserida lipase. Beberapa penelitian menemukan bahwa hiperparatiroid juga dapat meningkatkan keparahan dislipidemia.
21,23
2.1.5 Perawatan