10
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Istirahat Tidur
1. Defenisi Istirahat Tidar
Istirahat mempunyai arti yang sangat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta
melepaskan diri dari apa pun yang membosankan, menyulitkan, atau menjengkelkan. Dengan demikia.n dapat di katakana bahwa istirahat merupakan
keadaan yang tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari kecemasan. Sedangkan Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimasa
persepsi dan reaksi individu terhahap lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangunkan kembali dangan indra atau rangsangan yang cukup. Tujuan
seseorang tidur tidak diketahui, namun diyakinin tidur di perlukan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, fisiologis, dan kesehatan Asmadi,
2008. Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang
berakibat badan menjadi lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan
urutan siklus Tarwoto, 2006. Istirahat tidak berarti tanpa aktivitas, meskipun setiap orang sering
berfikir tentang hal itu seperti duduk di kursi yang nyaman atau berbaring di tempat tidur. Ketika seseorang sedang istirahat mereka berada dalam keadaan
aktivitas mental dan fisik yang menyegarkan mereka kembali bergairah dan siap untuk menyelesaikan aktivitas Potter Perry, 2005.
Tidur merupakan sebagian keadaan tidak sadarkan diri yang relative, bukan kerena keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan
suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terhadap perubahan proses fisiologis, dan
terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar Alimul, 2006.
Universitas Sumatera Utara
11
2. Jenis-jenis Tahapan Tidur
A. Tahapan tidur NREM non rapid eye movement
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada waktu tidur NREM gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang sadar
atau tidak dalam keadaan tidur. Tanda-tanda tidur NREM antara lain: mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekadan darah turun, kecepatan pernafasan
turun, metabolisme turun, dan gerakan bola mata lambat Asmadi, 2008. Tidur NREM memiliki empat tahap yang masing-masing tahap ditandai
dengan pola perubahan aktivitas perubahan pendek. keempat tahap tersebut yaitu:
a. Tahap I
tingkat transisi, merespon cahaya, berlangsung beberapa menit, mudah terbangun dengan rangsangan, aktivitas fisik menurun dan
bila terbangun terasa sedang bermimpi. b.
Tahap II Periode suara tidur, mulai relaksasi otot, berlangsung 10-20 menit,
fungsi tubuh berlangsung lambat, dapat dibangunkaan dengan mudah.
c. Tahap III
Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak, sulit untuk dibangunkan, relaksasi otot menyeluruh, tekanan darah menurun, berlangsung 15-
30 menit. d.
Tahap IV Tidur nyenyak, sulit untuk dibangunkan, sekresi lambung menurun,
gerak bola mata cepat Tarwoto, 2006.
B. Tahap tidur REM rapid eye monement
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial yang di tandai dengan mimpi yang bermacam-macam, otot-
otot yang yang meregang, kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur sering lebih capat perubahan tekanan darah, gerakan otot tidak teratur.
a. Lebih sulit di bangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
b. Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25 dari tidur malamnya
Universitas Sumatera Utara
12
c. Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan
dalam belajar, memori, dan adaptasi Mubarak, 2007.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat tidur