Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari kemampuan bank dalam mengelola aspek permodalan dan asetnya dalam
mendapatkan laba, serta implikasi dari fungsi bank sebagai intermediary dimana likuiditas bank diukur berdasarkan kredit yang disalurkan kepada masyarakat
dibanding dana yang diberikan oleh pihak ketiga. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian Indonesia di sektor perbankan mengalami
keadaan yang pasang surut Octaviyanty, 2013. Kesulitan keuangan jika tidak ditangani dengan baik dapat memaksa pemilik untuk menambah setoran dana ke
dalam perusahaan atau malah merelakan menutup perusahaannnya. Melalui manajemen keuangan yang baik diharapkan bank dapat meningkatkan kinerja
keuangannya dalam setiap kondisi ekonomi Afriyeni, 2008. Dengan kinerja yang baik, bank akan dapat lebih mudah mendapatkan
kepercayaan dari para nasabah agent of trust. Perbankan sebagai badan usaha yang bergerak di bidang keuangan atau finansial sangat membutuhkan
kepercayaan dari para nasabah tersebut guna mendukung dan memperlancar kegiatan yang dilakukannya. Lancarnya kegiatan yang dilakukan oleh bank akan
sangat mendukung dalam mencapai kesejahteraan para stackholder dan akan meningkatkan nilai perusahaan Sukarno, 2006.
2.4 Laporan Keuangan Bank
Menurut Syahyunan 2013:25, laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung-jawabkan stewardship
penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum, laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat
tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan
yang bersangkutan dengan perusahaan. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat
diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antarperusahaan sejenis. Laporan keuangan pada perusahaan mencerminkan kondisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak internal maupun
pihak eksternal. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
keuangan perusahaan Sugiono dan Untung, 2008:3. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan,
penggabungan, dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan seluruh pihak terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting
yang terjadi di perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat karena laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan
para pemakainya dalam dunia bisnis. Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat, maka seseorang dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga
perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya Syahyunan, 2013:35.
Menurut Hery 2012:4 laporan keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang
menunjukkan kondisi kinerja perusahaan. Tujuan khusus laporan keuangan
adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam
posisi keuangan. Menurut Bastian dan Suhardjono 2006, laporan keuangan perbankan bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja perusahaan
bank, mengetahui perkembangan perbankan dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan
kegiatan operasional dan penyusunan rencana kerja anggaran bank, dan memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan yang telah diterapkan
sehingga dapat diadakan perbaikan di masa yang akan datang. Menurut Siamat 2005:367-371 salah satu aspek penting dalam
pencapaian tata kelola perusahaan yang baik dalam perbankan Indonesia adalah transparani kondisi keuangan bank kepada publik. Adanya transparani
diharapkan dapat meningkatkan kepercayan publik terhadap lembaga perbankan nasional. Dalam rangka peningkatan transparani kondisi keuangan, berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 322PBI2001 tanggal 13 Desember 2001, bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan bentuk dan
cakupan yang terdiri dari: a.
Laporan tahunan, yaitu laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank dalam kurun waktu satu tahun.
b. Laporan keuangan publikasi triwulanan, yaitu laporan keuangan yang disusun
berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan dipublikasikan setiap triwulan.
c. Laporan keuangan publikasi bulanan, yaitu laporan keuangan yang disusun
berdasarkan laporan bulanan bank umum yang disampaikan bank kepada Bank Indonesia dan dipublikasikan setiap bulan.
d. Laporan keuangan konsolidasi. Bank Indonesia dapat menetapkan tambahan
cakupan perusahaan yang laporan keuangannya wajib dikonsolidasikan dengan laporan keuangan bank. Penyertaan bank yang mengakibatkan
timbulnya pengendalian namun hanya bersifat sementara, dapat dikecualikan dari penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
2.5 Analisis Rasio Keuangan