38
perumusan kebijakan publik. Kebijakan publik dalam pengelolaan DAS diperlukan untuk menghadapi permasalahan yang kompleks
dalam mengatur perilaku masyarakat dalam menjalankan sistemnya.
2.3.4 Peran Serta Masyarakat
Pengertian peran serta masyarakat dalam kerangka pemerintahan dan pembangunan oleh berbagai orang sangat berbeda,
hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Sikap kerja sama masyarakat dengan cara mendatangi rapat-rapat tentang pembangunan, mengajukan pertanyaan dan lain-lain,
dianggap merupakan wujud bahwa masyarakat telah berperan serta
b. Pengorganisasian oleh kelompok masyarakat seperti pertemuan-
pertemuan dimana aparat pemerintah dapat memberikan ceramah tentang pembangunan, peneliti menyampaikan hasil
penelitiannya dan lain-lainnya, dianggap sebagai wujud peran serta masyrakat
c. Perorangan, kelompok, masyarakat atau lembaga yang aktif
dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk merencanakan program pembangunan yang efektif, juga
dianggap sebagai bukti masyarakat telah berperanserta.. d.
Masyarakat secara langsung atau melalui wakilnya berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai segala sesuatu yang
menyangkut dirinya seperti tujuan pembangunan, metode pelaksanaannya dan cara-cara evaluasinya adalah merupakan
wujud dari peran serta lainnya e.
Masyarakat memberikan kontribusi langsung dalam bentuk pembiayaan pembangunan sebagai ungkapan masyarakat dalam
berperan serta.
39
Dari kelima bentuk peran serta di atas yang menumbuhkan rasa tanggung jawab dan merupakan wujud peran serta yang cukup
sesuai adalah dimana masyarakat berperan serta dalam membuat keputusan, sehingga mereka akan berusaha mematuhi atau mengikuti
setiap keputusan yang telah mereka tentukan sendiri. Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk pengelolaan
suatu DAS, tidak hanya pada infrastrukur saja, tetapi melalui efisiensi penggunaan air sekitar DAS baik untuk air irigasi maupun
domestik, pembuatan sumur-sumur resapan di setiap perumahanperkebunan, pembuatan penampung hujan, pencegahan
erosi di lahan pertanian dengan membangun terasering dan penanaman tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomis sehingga
bermanfaat bagi Daerah Aliran Sungai serta bagi masyarakat pemakai.
Dalam hal ini pengelolaan DAS diartikan sebagai upaya mengendalikan hubungan timbal balik antara manusia beserta segala
aktivitasnya dengan sumber daya alam tanah, air dan vegetasi di dalam wilayah DAS, sehingga diperoleh manfaat yang optimal,
lestari dalam ekossitem yang serasi, agar diperoleh manfaat yang optimal maka saah satu asas pengelolaan DAS adalah kebersamaan
yaitu kebersamaan dari seluruh komponen yang terkait stakeholders dari DAS yang bersangkutan, kebersamaan berupa
tanggung jawab dalam menjaga agar sumber daya alam tanah, air dan vegetasi dalam DAS memberi manfaat yang optimal dan lestari
2.3.5 Kelembagaan