Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Cukai Hasil Tembakau

keputusan Mahkamah Konstitusi, Dana Bagi Hasil CHT akan dialokasikan pada daerah–daerah penghasil tembakau Antara News.Solo. c. Kebijakan dari Pemerintah Kebijakan pemerintah menaikkan target penerimaan cukai karena melihat potensi yang dimiliki oleh suatu daerah dirasa sangat mendukung produktivitas Barang Kena Cukai sehingga dari potensi tersebut dapat diambil langkah intensifikasi, ekstensifikasi maupun optimalisasi produksi guna meningkatkan penerimaan. Pemerintah juga menganalisa realisasi penerimaan cukai selama kurun waktu beberapa tahun terakhir yang selalu mengalami peningkatan dan melebihi target yang telah ditetapkan. Kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha pabrik hasil tembakau mendorong pengusaha meningkatkan produksinya dan tetap mempertahankan usaha pabrik hasil tembakau.

3. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Cukai Hasil Tembakau

Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Cukai Hasil Tembakau di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tidak dikenakan pada semua hasil dari pabrik atau pengusaha hasil tembakau. Hanya pabrik hasil tembakau yang berpenghasilan lebih dari Rp. 600 juta dari peredaran bruto dan perusahaan yang telah di kukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. PPN Cukai Hasil Tembakau merupakan penerimaan pajak yang menjadi salah satu sumber penerimaan di KPPBC Tipe Madya Pabean Surakarta. Sumber penerimaan dari sektor pajak selain dari Pajak Pertambahan Nilai Cukai Hasil Tembakau yaitu PPN Impor, PPnBM dan PPH pasal 22. Dari beberapa sumber pajak tersebut, PPN Cukai Hasil Tembakau berada pada prosentase tertinggi dan selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui realisasi penerimaan PPN Cukai Hasil Tembakau tahun anggaran 2006 sampai tahun 2009 akan disajikan daam tabel II.11 berikut ini. Tabel II.11 Penerimaan PPN Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2006 – 2009 Tahun Anggaran 2006 2007 2008 2009 JANUARI 6,466,775,404 11,193,214,174 12,274,425,472 12,772,681,788 FEBRUARI 7,266,702,036 13,709,638,031 13,235,924,680 12,354,637,894 MARET 10,470,580,116 14,672,945,623 13,384,519,385 14,767,130,584 APRIL 8,947,392,655 14,397,293,407 13,663,578,392 11,882,022,868 MEI 12,268,328,488 9,716,356,457 12,376,781,312 8,575,551,629 JUNI 11,193,413,810 7,032,287,781 11,644,598,944 8,547,292,481 JULI 8,643,071,672 8,854,436,118 11,917,104,464 11,332,993,778 AGUSTUS 9,508,997,790 14,137,956,477 12,081,358,550 11,225,629,356 SEPTEMBER 6,653,649,344 10,799,578,804 14,314,752,334 12,076,667,959 OKTOBER 7,502,843,099 11,086,027,167 11,673,232,251 16,298,890,696 NOPEMBER 9,371,324,083 15,880,579,215 11,025,713,837 13,641,071,782 DESEMBER 11,749,673,976 16,308,079,486 12,369,183,775 20,687,975,155 JUMLAH 110,042,752,473 147,788,392,740 149,961,173,396 154,162,545,970 Sumber : KPPBC Tipe Madya Pabean Surakarta Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan PPN atas Cukai Hasil Tembakau untuk setiap bulan relatif stabil. Penerimaan PPN Cukai Hasil Tembakau setelah di akumulasikan dalam satu tahun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2006 mencapai Rp. 110,042,752,473 dan mengalami peningkatan menjadi Rp. 147,788,392,740 tahun 2007. Peningkatan penerimaaan kembali terjadi pada tahun 2008 yaitu Rp. 149,961,173,396 dan pada akhir 2009 berada pada kisaran Rp. 154,162,545,970. Berikut ini contoh perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Cukai Hasil Tembakau. Perusahaan rokok PT X melakukan pemesanan pita cukai dengan hasil produksi rokok bermerek xyz. Harga jual eceran rokok tersebut adalah Rp. 3.350,00 dengan isi 12 batang. Seri pita cukai yang dipesan adalah SKT sebanyak 1500 lembar. Perhitungannya adalah: 1500 lembar X 120 keping X Rp. 3.350,00 = Rp. 639.000.000,00 Jadi Rp. 639.000.000,00 – Rp. 600.000.000,00 = Rp. 39.000.000,00 Karena lebih dari Rp. 600 juta maka sebelum dihitung PPNnya terlebih dahulu dikurangi batas pengenaan PPN yaitu Rp. 600 juta kemudian sisa pengurangan dalam pemesanan tersebut dikenakan PPN dengan tarif 8,4 , jadi jumlah PPNnya adalah: PPN = Rp. 39.000.000,00 X 8,4 = Rp. 3.276.000,00

4. Dampak kenaikan tarif cukai hasil tembakau bagi pengusaha