merupakan perubahan dari PMK nomor 134PMK.042007 yang berlaku mulai 1 Januari 2008..
Hasil tembakau dikenakan tarif sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan. Hasil tembakau yang dikecualikan dari pungutan cukai adalah
tembakau iris yang tidak dikemas dalam penjualan eceran atau dikemas dalam penjualan eceran dengan pengemas tradisional.
Sesuai dengan gambaran umum obyek penelitian yang penulis kemukakan dan hasil penelitian di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean Surakarta yang bertugas memberikan pelayanan bagi pengguna jasa serta bertanggung jawab dalam pemungutan bea masuk
dan keluar, cukai, PPN dan PPnBM. Terlihat bahwa pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai terutama cukai hasil
tembakau dengan menaikkan tarif cukai. Oleh karena itu penulis mengambil
judul “KENAIKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU SEBAGAI UPAYA
PEMERINTAH DALAM
PENCAPAIAN TARGET
PENERIMAAN CUKAI NEGARA DI WILAYAH SURAKARTA”.
C. Rumusan Masalah
Penulis ingin menyajikan permasalahan tentang kenaikan tarif cukai dalam hal ini mengenai cukai hasil tembakau yang bertujuan untuk merealisasikan
pencapaian target penerimaan cukai di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Surakarta serta dampaknya baik dari segi
positif maupun negatif atas kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Permasalahan yang akan penulis kemukakan beserta pemecahannya dalam hasil penelitian adalah tentang:
1. Kontribusi penerimaan cukai hasil tembakau terhadap total penerimaan
cukai di KPPBC Tipe Madya Pabean Surakarta. 2.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pencapaian target cukai terutama Cukai Hasil Tembakau.
3. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Cukai Hasil Tembakau di KPPBC
Tipe Madya Pabean Surakarta. 4.
Dampak kenaikan tarif cukai hasil tembakau bagi pengusaha golongan I, golongan II dan golongan III.
5. Upaya yang dilakukan pemerintah terhadap pihak terkait baik pegawai
maupun pengguna jasa agar mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang penulis kemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui seberapa besar kontribusi penerimaan cukai hasil tembakau
terhadap total penerimaan cukai di KPPBC Tipe Madya Pabean Surakarta. 2.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya target penerimaan cukai dari pemerintah.
3. Mengetahui jumlah penerimaan PPN Cukai Hasil Tembakau di KPPBC
Tipe Madya Pabean Surakarta.
4. Mengetahui dampak kenaikan tarif cukai hasil tembakau bagi para
produsen cukai hasil tembakau. 5.
Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pihak terkait baik para pegawai maupun pengguna jasa agar mengetahui
kebijakan yang telah ditetapkan.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terutama
mengenai kenaikan tarif cukai hasil tembakau di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean di wilayah Surakarta adalah:
1. Penulis
Memberikan pengetahuan tentang cukai baik tarif, pita cukai maupun prosedur cukai serta PPN yang dipungut.
2. Pemerintah
Sebagai referensi dalam menetapkan kebijakan tarif cukai hasil tembakau dengan tetap mempertimbangkan kemampuan pengusaha terutama
pengusaha yang termasuk golongan III atau golongan kecil. 3.
Pengusaha tembakau Pengusaha tembakau di harapkan dapat mengetahui besarnya kontribusi
cukai terhadap penerimaan negara sehingga kesadaran untuk membayar
tarif cukai dapat ditanamkan pada pengusaha tiap-tiap golongan yang menjalankan usaha hasil tembakau sehingga diharapkan tidak ada
pelanggaran dan kecurangan yang terjadi. 4.
Pegawai Memberi gambaran tentang peningkatkan kinerja pegawai Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di wilayah Surakarta sehingga dapat tercipta kelancaran administrasi dalam peningkatan tarif cukai
tembakau setelah adanya kebijakan dan ketetapan pemerintah.
F. Metode Penelitian