Sirkulasi TINJAUAN RUMAH SAKIT
4 Pola grid
Ruang di tempatka pada bentuk grid yang di hubungkan oleh beberapa pola
jalan linear yang saling bersilangan, contoh pada area poliklinik dan
penunjang medis . 5
Pola cluster Ruang yang di kelompokan secara
bersama-sama atau saling berhubungan yang dapat di capai secara bebas,
contoh pada ruang terapi dan ruang rawat inap.
1 Sirkulasi Internal
Sistem sirkulasi di dalam bangunan adalah pengaturan hubungan antar fungsi ruang yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa fasilitas sirkulasi, yaitu
19
: a. Fasilitas selasar koridor penghubung antar ruang tindakan, dengan lebar minimal 2,5
meter. b. Fasilitas tangga sebagai penghubung antar lantai maupun penggunaan alat bantu
sirkulasi vertikal berupa ramp pada pengembangan bangunan berlantai banyak pada fungsi-fungsi yang bersifat emergency, seperti trauma center, bedah dan rawat inap
intensif. c. Fasilitas selasarkoridor penghubung antar massa bangunan
d. Fasilitas selasarkoridor services dan utilitas Kualitas sirkulasi dibedakan di dalam pengelompokan, yaitu:
a. Sirkulasi umum, yaitu sirkulasi yang digunakan oleh pengunjung umum dengan berbagai keperluan di dalam Rumah sakit.
b. Sirkulasi medik, yaitu sirkulasi yang digunakan oleh staf medik Rumah sakit dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan kesehatan.
c. Sirkulasi barang dan servis, yaitu sirkulasi yang digunakan untuk distribusi mobilisasi
19
PT. Global Rancang Selaras
barang atau logistik, dan fungsi-fungsi pemeliharaan. Persyaratan ketat sirkulasi adalah:
a. Meminimalkan himpitan dan tumpang tindih overlaid antara sirkulasi medik dengan servis.
b. Meminimalkan terjadinya himpitan tumpang tindih antara sirkulasi medik dengan kelompok sirkulasi lain.
c. Sirkulasi dari dan ke gawat darurat mempunyai skala prioritas tertinggi dibanding sirkulasi lain.
2 Sirkulasi Eksternal
Merupakan perencanaan sirkulasi di luar bangunan. Sirkulasi eksternal rumah sakit dibedakan dalam pengelompokan yaitu
20
: a.
Sirkulasi gawat darurat, yaitu akses langsung menuju IGD. Karakter sirkulasi ini cepat dan bebas hambatan.
b. Sirkulasi umum, yaitu sirkulasi oleh pengunjung umum dari luar menuju ke
poliklinik, pusat diagnostik atau besuk ke rawat inap. c.
Sirkulasi staf, yaitu akses karyawan medik maupun non-medik menuju zona aktivitas.
d. Sirkulasi barang dan servis, terdiri dari drop-off bahan di instalasi gizi, operasi
pemeliharaan IPAL dan incenerator, sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran Sirkulasi eksternal ditunjang oleh area parkir dan gedung parkir serta dropping zone.
Dropping zone paling penting adalah naik turunnya pasien dari kendaraan pengangkut. Direncanakan area tersebut terlindung dari hujan panas, dengan penerangan cukup di
malam hari dan dilengkapi signage yang jelas. Ada 3 zona dropping terpisah, yaitu: a. Dropping untuk fasilitas gawat darurat
b.Dropping untuk fasilitas poliklinik c. Dropping untuk fasilitas servis
Sirkulasi eksternal memiliki prinsip mengoptimalkan akses dari jalan utama. Sistem sirkulasi eksternal dipisahkan antara sirkulasi menuju Unit Gawat Darurat dengan
sirkulasi menuju diagnostik, administrasi, rawat jalan dan rawat inap. Pemisahan akses
20
PT. Global Rancang Selaras
Gambar 3.2. Sudut datang matahari
Sumber: Data Arsitek
ini dibuat untuk memudahkan akses menuju ke Unit Gawat Darurat tanpa diganggu oleh sistem sirkulasi publik menuju ruang-ruang fungsional lain dalam rumah sakit.