BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi ialah serangkaian khusus kebijakan antar kelompok Negara regional yang bertujuan untuk meningkatkan pertukaran faktor produksi
dalam bentuk barang maupun jasa antar Negara anggota.Integrasi ekonomi yang di bentuk ialah meliputi integrasi perdagangan dan integrasi moneter. Ada
beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas integrasi, yaitu dalam Walter and Andrew, 2009:46:
a Preferential Trading Arrangement PTA
Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi keringanan terhadap jenis produk tertentu kepada negara anggota,
dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif tidak menghapuskan tarif sampai menjadi nol.
b Free Trade Area FTA
Dua negara atau lebih dikatakan membentuk FTA apabila mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan
perdagangan baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara mereka, sedangkan terhadap negara-
negara lain yang bukan merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di masing-masing negara.Setiap negara anggota bebas
menentukan tarifnya terhadap arus perdagangan internasional dari negara- negara bukan anggota.
Universitas Sumatera Utara
c Customs Union CU
Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan
perdagangan dalam bentuk tarif maupun non tarif terhadap semua barang dan jasa yang diperdagangkan sesama mereka sedangkan terhadap Negara-
negara lain yang bukan anggota juga akan diberlakukan penyeragaman ketentuan.
d Common Market CM
Dua negara atau lebih akan dikatakan membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU plus mengizinkan adanya perpindahan yang bebas seluruh
faktor produksi di antara sesama negara anggota. e
Economic Union EU Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika terpenuhi kondisi
CM plus adanya harmonisasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi nasional di antara sesama negara anggota. Dengan begitu dapat dihindari
adanya kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan dan kontroversial satu sama lain.
f Total Economic Integration TEI
Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi penyatuan kebijakan makroekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu badan atau
lembaga yang bersifat “supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas dan sangat mengikat semua negara anggotanya Soleh,2013.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Peta ASEAN
Dalam konfrensi ASEAN yang diadakan di Kuala Lumpur Pada tahun 1997, para petinggi Negara anggota ASEAN memperbincangkan mengenai
hubungan kerja sama antar sesama Negara anggota kawasan asia tenggara dan sepakat membentuk ASEAN Vision pada tahun 2020 untuk mewujudkan
kawasan yang berdaya saing tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang merata, dengan nama AEC Asean Economic Community atau MEA Masyarakat
Ekonomi Asean. Sebelum dari tiap-tiap Negara anggota ASEAN menyepakati AEC ASEAN Economic Community itu sendiri, telah diketahui bahwa awal
kesepakatan integrasi ekonomi yang telah ada di ASEAN.Yaitu dimulai dari kesepakatan PTA Preferential Trading Arrangement tahun 1977 dengan
instrumen utama yaitu MOP Margins of Preferences yang pada saat itu belum memberikan hasil yang baik bagi perkembangan intra trade di ASEAN.
Selanjutnya negara-negara anggota ASEAN menyepakati pembentukan Wilayah
Universitas Sumatera Utara
Perdagangan Bebas ASEAN AFTA pada tahun 1992 dengan tujuan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya yaitu PTA. Kemudian, pada KTT
ASEAN di Phnom Penh November 2002 para pemimpin ASEAN menyepakati prakarsa Perdana Menteri Goh Chok Tong untuk menyebut bagian dari realisasi
AFTA merupakan proses dari integrasi ekonomi ASEAN sebagai pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA.
Adapun tahapan dalam pencapaian MEA atau AEC di Indonesia kini, sudah berjalan mencapai perkembangan dan peraturan perdagangan bebas dan
kini mengarah pada pengembangan sistem kepabeanan serta pembebasan yang menjadi hambatan dalam factor produksi guna menghadapi penerapan Custom
Union dan Common Market untuk langkah selanjutnya Soleh 2013. Terkait dengan MEA, ada 4 pilar masyarakat ekonomi Asean yaitu :
1. Pasar tunggal dan basis produksi,
2. Kawasan ekonomi berdaya saing,
3. Pembangunan ekonomi yang merata
4. Integrasi dengan ekonomi global.
Bentuk integrasi yang telah lebih dulu berjalan dengan baik ialah Eurozone atau masyarakat Uni Eropa yang telah lebih dahulu mengadakan
gerakan unlimeted economic ataupun perekonomian tanpa batas.Menyatukan kekuatan ekonomi dalam satu naungan organisasi ekonomi besar untuk
meningkatkan taraf ekonomi masyarakatnya.Inilah yang mendasari masyarakat ASEAN untuk membuat langkah serupa dengan Uni Eropa tersebut. Integrasi
ekonomi yang berjalan mulai akhir Desember 2015 ini ialah Kegiatan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
yang bebas dengan nama AEC Asean Economic Community atau MEA Masyarakat Ekonomi Asean di bentuk melalui pembukaan dan pembentukan
pasar yang lebih besar, dorongan peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN dengan
harapan bahwa negara-negara di ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Negara ASEAN lainnya mampu mengikuti jejak Uni Eropa.
Alasan para anggota ASEAN menyepakati MEA antara lain ialah : a.
Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar
negara ASEAN. b.
Mewujudkan konsentrasi industri yang menjadi suatu basis produksi dan pasar tunggal, yang akan menyebabkan kawasan yang tergabung dalam
MEA secara ekonomi dapat menghasilkan suatu tingkat biaya produksi yang lebih murah.
c. Pembentukan MEA di harapkan mampu membuka peluang-peluang
ekonomi bagi masyarakat Negara anggota ASEAN dan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh negara di kawasan ASEAN.
d. Menjadikan kawasan yang saling keterkaitan yang erat, dan mampu
menciptakan hasil produksi yang lebih berdaya saing dikarenakan kerjasama yang dihasilkan akan meningkatkan suatu daya saing secara
kompetitif. e.
Kegiatanfree trade ini bertujuan untuk mengembangkan dunia usaha yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara
f. Sinergi dari pemberdayaan masyarakat, kebijakan publik dan
perkembangan konsep kewirausahaan. Dapat meningkatkan suatu kinerja perekonomian serta mampu menjadikan masyarakat menjadi suatu subyek
dalam pembangunan sehingga tidak adanya ketergantungan dengan pemerintah dan dapat mengembangkan potensi yang ada.
Integrasi ekonomi ASEAN yaitu dalam bentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA yang berlangsung pada 31 Desember 2015. Dimana, Negara
wilayah hingga kota yang memiliki inovasi dalam pembangunan ekonomi yang akan mampu bersaing. Tren yang ada kini ialah setiap daerah yang bersaing harus
menonjolkan identitasnya, mengoptimalkan potensi daerah yang dimiliki dengan sedemikian rupa dan mengupayakan potensi yang berbeda dari kompetitor. Hal
ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
2.2 Defenisi UMKM