Sifat Mekanik Kayu Sifat - Sifat Kimia Kayu

G. Berat kayu Berat sesuatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga - rongga sel atau jumlah pori - pori, kadar air yang kandung dan jumlah ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu ditunjukkan dengan besarnya berat jenis kayu yang bersangkutan, dan dipakai sebagai patokan berat kayu.

2.2.2. Sifat Mekanik Kayu

Sifat - sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan dari luar. Yang dimaksud dengan muatan dari luar adalah gaya - gaya di luar benda yang mempuanyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Kekuatan kayu mempunyai peranan penting dalam penggunaan kayu untuk bangunan, perkakas dan lain penggunaanya. Hakekatnya hampir pada semua penggunaan kayu dibutuhkan syarat kekuatan. Dalam hubungan ini dibedakan beberapa macam kekuatan yaitu kekuatan tarik, kekuatan tekan atau kompresi, keteguhan geser, keteguhan lengkung lentur, kekakuan, kekerasan, dan keteguhan belah Dumanauw,1990.

2.2.3. Sifat - Sifat Kimia Kayu

Secara kimia, kandungan bahan yang terdapat dalam kayu dibagi menjadi 5 bagian yaitu: • Sellulosa • Hemiselulosa • Lignin Universitas Sumatera Utara • Ekstraktif • Abu Komposisi dan sifat - sifat kimia dari komponen - komponen ini sangat berperan dalam proses pembuatan pulp. Pada setiap pemasakan, kita ingin mengambil sebanyak mungkin selulosa dan hemi selulosanya, disisi lain lignin dan ekstraktif tidak dibutuhkan atau dipisahkan dari serat kayunya. Komposisi kimia kayu yang bervariasi untuk setiap spesies. Secara umum, hard wood mengandung lebih banyak selulosa, hemiselulosa dan extractive dibanding dengan soft wood, tetapi kandungan ligninnya lebih sedikit. Tabel 2.1. Komposisi Typical Chemical Antara Hard Wood Dan Soft Wood Komponen soft woods hard woods Selulosa 42 ± 2 42 ± 2 Hemiselulosa 27 ± 2 30 ± 5 Lignin 27 ± 2 20 ± 4 Ekstractif 3 ± 2 5 ± 3 Adapun penjelasan dari tabel 2.1 diatas yaitu : a. Selulosacellulose Selulosa merupakan bahan dasar pulp dan kertas dengan rumus molekul C 6 H 10 O 5 n dengan berat molekul 250.000 - 1.000.000 atau lebih. Umumnya tiap molekul terdiri dari 1500 satuan glukosa, selulosa merupakan rantai panjang polisakarida yang tersusun dari unit β-D Glukopiranosa dengan ikatan molekul 1- 4 β Glukosidik dalam posisi 1-4 menyebabkan rantai selulosa sukar larut dalam air. Universitas Sumatera Utara Selulosa merupakan komponen kimia terbesar di dalam dinding sel biasanya 40-50 dari berat kering kayu dan lokasi selulosa terbesar terdapat pada lapisan sekunder dinding sel. Selulosa merupakan komponen structural dinding serat bersama-sama dengan selulosa dan lignin. Senyawa ini sangat diharapkan dalam pembuatan pulp, disebabkan ketersediaan selulosa dalam jumlah banyak, terbentuk serat yang kuat, mudah menyerap air, berwarna putih, tidak larut dalam air dan pelarut organik netral serta relatif tahan terhadap bahan-bahan kimia. Pembuatan pulp bubur kertas, degradasi selulosa harus terjadi seminimal mungkin supaya diperoleh rendemen pulp yang tinggi dan sifat fisik yang baik. Degradasi selulosa dapat terjadi melalui hidrolisaoksida alkali, termal, mikrobiologi, dan mekanik. Degrasasi selulosa dapat terjadi selama proses pembuatan pulp oleh larutan alkali dan asam. Reaksi selulosa utama merupakan reaksi feeling yaitu pemutusan ujung pereduksi selulosa pada suhu 70 o C dan pemutusan gugus asetil secara acak diatas suhu 150 O C dan pemutusan gugus asetil secara acak diatas suhu 150 o C Haygreen, 1987 Gambar 2.1 Struktur Selulosa Universitas Sumatera Utara b. Hemiselulosa Hemicellulose Hemiselulosa adalah polimer karbinat dengan rantai bercabang dan lebih pendek dibandingkan dengan selulosa. Hemiselosa sebenarnya merupakan senyawa kimia yang identik dengan fraksi beta dan gama selulosa. Hemiselulosa merupakan pilosakarida yang bukan selulosa yang tersusun dari senyawa karbon yang berjumlah 5 atau 6. Jika dihidrolisa hemiselulosa menghasilkan D-manosa, D-glukosa, D-galaktosa, D- xylosa, L-arabinose, dan asam uronat. Kandungan hemiselulosa dalam pulp akan mempermudah pelunakan dan pembentukan fibril serat fibrilium selama pengilingan. Hal ini disebabkan oleh struktur non Kristal, BM yang rendah dan rantai yang bercabang. Srtuktur non Kristal menyebabkan hemiselulosa lebih reaktif terhadap alkali dan hidroksida sebanding dengan selulosa Biermann, C. J, 1996 Gambar 2.2.Struktur Hemiselulosa Universitas Sumatera Utara c. Lignin Lignin adalah suatu kompleks dengan BM tinggi terdiri dari satuan fenil propane. Sifat senyawa ini sangat stabil dan sulit untuk dipisahkan serta mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Lignin terdapat dalam lamella tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekatan sel. Pada pembuatan pulp lignin dapat dilarutkan oleh hidrolisa asam pada proses sulfit, alkali panas pada proses soda dan sulfat, serta oleh klorida dalam proses pemutihan. Pulp akan mempunyai sifat fisik yang baik apabila mengandung sedikit lignin. Hal ini disebabkan lignin bersifat hidrofobik dan kaku sehingga menyulitkan dalam proses pendinginan refining. Banyaknya lignin akan mempengaruhi konsumsi bahan kimia pemasak dan pemutihan. Rumus molekul lignin sangat kompleks dan belum diketahui secara pasti, dari hasil analisa, monomer dari kedua jenis kayu wood dan bukan kayu nonwood berbeda-beda. Gambar 2.3.Struktur Lignin d. Ekstraktif Ekstraktif adalah senyawa kimia dengan bahan molekul rendah yang dapat larut dalam air dan pelarut organik. Pada umunya kadar ekstraktif yang terkandung dalam bahan baku non wood lebih btinggi dari pada kayu daun dan Universitas Sumatera Utara kayu jarum. Zat ekstraktif terdiri dari bahan yanag mudah menguap seperti terpentin, resin, asam lemak, fenol karbihidrat dengan berat molekul rendah dan juga pektin. Zat ekstraktif yang larut dalam air meliputi gula, pektin, garam - garam organik dan zat warna. Sedangkan ekstraktif yang larut dalam pelarut organik yaitu asam lemak, resin, dan terpen. Pelarut organik yang biasa digunakan yaitu petroleum eter, methanol, alkohol benzena, dan etanol benzene. Ekstraktif dapat mengkonsumsi bahan kimia yang lebih banyak juga dapat menghambat proses penetrasi larutan keemasan. Sehingga pada pembuatan kertas akan timbul masalah yang disebut pitch trouble, hal ini disebabkan karena picth yang dilepaskan pada waktu pengilingan akan cenderung terkumpul sebagai partikel suspensi koloidal sehingga akan menyumbat kawat kasa pada mesin kertas atau terkumpul pada flet serta melekat pada mesin sebagai gumpalan gelap. Dengan adanya hal ini akan menyebabkan kertas berlubang transparan, bernoda dan kotor. PT.TPL, 2003 e. Abu Disamping persenyawaan - persenyawaan organik, didalam kayu masih ada zat - zat anorganik yang disebut bagian-bagian abu mineral pembentuk abu yang tinggal setelah lignin dan selulosa habis terbakar. Kadar zat ini bervariasi antara 0,2-1 dari berat kayu Dumanauw,1990.

2.3. Metode-Metode Pembuatan Pulp

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Lignin Isolat Lindi Hitam Dari Toba Pulp Lestari

7 61 87

Penentuan Konsentrasi Total Alkali Aktif dan Sulfiditas dalam White Liquor pada Proses Recausticizing PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

43 227 36

Penentuan Total Suspended Solid (TSS) Limbah Cair Pulp Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Dengan Metode Gravimetri Sosor Ladang – Porsea

6 65 41

Pengaruh Konsentrasi Total Alkali Aktif Terhadap % Sulfiditas Dalam White Liquor Pada Proses Recaustisizing Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

11 75 51

Pengaruh Total Solid Dan Total Alkali Aktif Pada Black Liqour (Lindi Hitam) Terhadap Kualitas Pulp Yang Dihasilkan Evaporator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 2 12

Pengaruh Total Solid Dan Total Alkali Aktif Pada Black Liqour (Lindi Hitam) Terhadap Kualitas Pulp Yang Dihasilkan Evaporator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2

Pengaruh Total Solid Dan Total Alkali Aktif Pada Black Liqour (Lindi Hitam) Terhadap Kualitas Pulp Yang Dihasilkan Evaporator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 3

Pengaruh Total Solid Dan Total Alkali Aktif Pada Black Liqour (Lindi Hitam) Terhadap Kualitas Pulp Yang Dihasilkan Evaporator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 3 23

Pengaruh Total Solid Dan Total Alkali Aktif Pada Black Liqour (Lindi Hitam) Terhadap Kualitas Pulp Yang Dihasilkan Evaporator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

1 2 1

Pengaruh Total Solid Dan Total Alkali Aktif Pada Black Liqour (Lindi Hitam) Terhadap Kualitas Pulp Yang Dihasilkan Evaporator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 1