Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda - beda. Bahkan kayu yang berasal dari jenis satu pohon saja memiliki
sifat yang agak berbeda, jika dibandingkan bagian ujung dan pangkalnya. Sifat yang dimaksud antara lain yaitu bersangkutan dengan sifat fisik, sifat mekanik
dan sifat kimianya. Disamping sekian banyak sifat - sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat umum yang terdapat pada semua kayu seperti
berikut : a.
Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan diding selnya terdiri dari senyawa - senyawa kimia berupa
selulosa unsur karbonat serta berupa lignin b.
Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembapannya akibat perubahan kelembapan
dan suhu di udara sekitarnya. c.
Kayu dapat diserang mahluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar terutama jika kayu dalam kering.
2.2. Sifat-sifat Umum Kayu
Sifat kayu yang dimaksud antara lain sifat fisik, sifat kimia, dan sifat mekanik.
2.2.1. Sifat Fisik Kayu
Beberapa hal yang tergolong dalam sifat fisik kayu adalah sebagai berikut berat jenis, keawetan alami, warna , higroskopis, berat dan berat kayu.
Universitas Sumatera Utara
A. Berat Jenis
Berat jenis merupakan pentunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Semakin berat kayu itu , umumnya semakin kuat kayunya , semakin ringan suatu
jenis kayu itu, semakin berkurang pula kekuatannya. Berat jenis kayu ditentukan antara lain oleh dinding sel, kecilnya dinding sel berbentuk
pori-pori berts jenis diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayui tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standard.
Umumnya berat berat jenis kayu ditentukan berdasarkan berat kayu ditentukan berdasarkan berat kayu kering tanur atau kering udara dan
volume kayu pada posisi kadar air tersebut. B.
Keawetan Alami Keawetan alami kayu adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari
unsur - unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, cacing laut, dan lainnya yang diukur dalam jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut
disebabkan oleh adanya suatu zat didalam kayu zat ekstraktif yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehingga
perusak tersebut tidak sampai tinggal di dalamnya dan merusak kayu tersebut.
C. Warna
Ada beberapa macam warna kayu antara lain kuning, keputih - putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam - hitaman, kemerah - merahan dan
lain - lain. Hal ini disebabkan oleh pengisi warna dalam kayu yang berbeda - beda. Warna suatu jenis kayu dapat di pengaruhi oleh beberapa
faktor - faktor berikut yaitu umur pohon, kelembapan, udara. Kayu pohon
Universitas Sumatera Utara
yang lebih tua dapat lebih gelap dari kayu pohon yang lebih muda dari jenis yang sama. Kayu yang kering berbeda pula warnanya dari kayu yang
basah. Kayu yang lama berada di luar dapat lebih gelap, dapat juga lebih pucat daripada kayu yang segar dan kering udara.
D. Higroskopik
Kayu memiliki sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembapan. Kelembapan kayu sangat dipengaruhi oleh
kelembapan dari suhu udara pada suatu saat. Makin tinggi udara disekitarnya maka makin tinggi pula kelembapan kayu sampai tercapai
keseimbangan dengan lingkungannya. Kandungan air pada kayu serupa ini dinamakan dengan kandungan keseimbangan air EMC = Equilibrium
Moisture Content. Dengan masuknya air kedalam kayu maka berat kayu akan bertambah.
E. Tekstur
Tekstur ialah ukuran relatif sel-sel kayu. Yang dimaksud dengan ukuran relatif serat - serat kayu
F. Serat
Bagian ini terutama menyangkut sifat kayu, yang menunjukan arah umum sel - sel kayu didalam kayu terdapat sumbu batang asal potongan itu.
Kayu dikatakan berserat lurus, jika arah sel itu menyimpang atau membentuk sudut terdapat sumbu panjang batang, dikatakan kayu itu
berserat mencong.
Universitas Sumatera Utara
G. Berat kayu
Berat sesuatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga - rongga sel atau jumlah pori - pori, kadar air yang kandung dan
jumlah ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu ditunjukkan dengan besarnya berat jenis kayu yang bersangkutan, dan dipakai sebagai patokan
berat kayu.
2.2.2. Sifat Mekanik Kayu