BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alat-Alat Penelitian
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Scanning Electron Microscope
Jeol 6510 LA - Spektrofotometer FT-IR
Shimadzu - Sentrifugator
Hitachi - Lemari Pendingin
Toshiba - Blender
National Super - Neraca Analitis
Radwag AS 220C2 - Desikator
- Hotplate Stirer Ika
- Oven Blower Memmert
- Mikrometer Sekrup Tricle Brand
- Plat Kaca 13x13 cm
- Corong Pyrex
- Gelas Beaker 1000 ml
Pyrex - Gelas Beaker
500 ml Pyrex
- Gelas Erlenmeyer 1000 ml
Pyrex - Gelas Erlenmeyer
250 ml Pyrex
- Gelas Erlenmeyer 25 ml
Pyrex - Gelas Ukur
100 ml Pyrex
- Indikator Universal p.a E’ Merck
- Kain Kasa - Magnetik Bar
- Sample Cup
Universitas Sumatera Utara
3.2 Bahan-Bahan Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Kolang-kaling
- Asam Borat H
3
BO
3 s
p.a E’ Merck - Air Suling
l
- Air Terde-ionisasi
l
Hach - Etanol
aq
p.a E’ Merck - HCl 37
aq
p.a E’ Merck - KH
2
PO
4 s
p.a E’ Merck - NaCl
s
p.a E’ Merck - NaOH
s
p.a E’ Merck
Universitas Sumatera Utara
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Ekstraksi Galaktomanan dari Kolang-Kaling
Sebanyak 200 gram kolang-kaling dibersihkan dan dirajang. Kemudian kolang- kaling dihaluskan dengan blender selama 5 menit dengan penambahan air suling
sebanyak 2000 ml dan disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam. Kemudian disentrifugasi pada kecepatan rata-rata 7000 rpm selama 60 menit. Supernatan yang
diperoleh ditambahkan etanol 96 dengan perbandingan volume 1:2 kemudian disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam. Endapan yang terbentuk disaring
dan direndam dengan etanol p.a. Endapan disaring kembali dan dikeringkan dalam desikator.
3.3.2 Pembuatan Larutan Asam Borat
Sebanyak 0,05 gram serbuk Asam Borat H
3
BO
3
dimasukkan kedalam gelas Beaker. Kemudian ditambahkan 20 ml air terde-ionisasi. Diaduk hingga Asam Borat
larut seluruhnya. Dilakukan prosedur yang sama dengan variasi jumlah Asam Borat yaitu 0,10 gram; 0,20 gram; 0,30 gram; dan 0,40 gram.
3.3.3 Pembuatan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Sebanyak 80 ml air suling dimasukkan kedalam gelas Beaker. Kemudian ditambahkan 1,0 gram galaktomanan secara perlahan dan diaduk hingga homogen
selanjutnya ditambahkan NaOH 2M secara perlahan-lahan hingga pH 9. Ditambahkan larutan 0,05 gram Asam Borat secara perlahan-lahan perbandingan
Galaktomanan : Asam Borat = 1:0,05 GIB 1. Kemudian diaduk selama 15 menit. Dituang kedalam plat kaca yang berukuran 13 x 13 cm. Dikeringkan di dalam oven
blower pada suhu 40
o
C selama 12 jam. Selanjutnya hidrogel dimasukkan dalam desikator selama 96 jam. Hidrogel dilepaskan dari plat secara perlahan-lahan
kemudian dimasukkan kedalam wadah tertutup hingga digunakan selanjutnya. Dengan prosedur yang sama dilakukan untuk perbandingan Galaktomanan : Asam
Universitas Sumatera Utara
Borat = 1:0,10 GIB 2; 1:0,20 GIB 3; 1:0,30 GIB 4; dan 1:0,40 GIB 5. Film hidrogel galaktomanan ikat silang borat yang terbentuk diukur ketebalan dengan
mikrometer sekrup, uji sifat mengembang derajat swelling, dianalisis perubahan gugus fungsi dengan spektrofotometer FT-IR dan morfologi permukaan dengan
SEM Scanning Electron Microscopic.
3.3.4 Uji Ketebalan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Film hidrogel galaktomanan ikat silang borat diukur menggunakan mikrometer sekrup. Pada lima bagian yang berbeda diukur ketebalannya masing- masing. Nilai
ketebalan film hidrogel diperoleh dari perhitungan rata-rata 5 data pengukuran tersebut.
3.3.5 Uji Sifat Mengembang Swelling
Film hidrogel galaktomanan ikat silang borat dipotong dengan ukuran 3x3 cm. Kemudian ditimbang beratnya dan dimasukkan kedalam gelas Beaker yang telah
berisi 10 ml air suling Dihitung waktunya selama 10 menit hingga hidrogel mengalami pengembangan. Diangkat hidrogel yang masih basah, ditimbang dalam
keadaan basah dan dihitung derajat swelling film hidrogel. Dengan prosedur yang sama dilakukan menggunakan larutan NaCl 0,9, Simulated Gastric Fluid SGF
pada HCl 0,1 N dan Simulated Intestinal Fluid SIF pada Buffer Phosphate pH 7,4.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Bagan Penelitian
3.4.1 Ekstraksi Galaktomanan dari Kolang-Kaling
dicuci hingga bersih dirajang
dihaluskan dengan blender selama 5 menit dengan penambahan air suling sebanyak 2000 ml
disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam
disentrifugasi dengan kecepatan 7000 rpm selama 60 menit
ditambahkan etanol 96 dengan perbandingan 1:2 disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam
disaring
direndam dengan etanol p.a. disaring
dikeringkan didalam desikator 200 gram kolang-
kaling
Residu Supernata
Filtrat Endapan
Endapan Filtrat
Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Pembuatan Larutan Asam Borat
dimasukkan kedalam gelas Beaker
ditambahkan 20 ml air terde-ionisasi diaduk hingga homogen
Dilakukan prosedur yang sama dengan variasi jumlah Asam Borat 0,10 gram; 0,20 gram; 0,30 gram; dan 0,40 gram.
3.4.3 Pembuatan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
dimasukkan kedalam gelas Erlenmeyer ditambahkan 80 ml air suling
ditambahkan NaOH 2 M secara perlahan-lahan hingga pH 9
diaduk hingga homogen ditambahkan larutan 0,05 gram asam borat
diaduk selama 15 menit dituang kedalam plat kaca yang berukuran 13x13 cm
dimasukkan dalam oven blower pada suhu 40
o
C selama 12 jam
dimasukkan dalam desikator selama 96 jam dilepas dari cetakan secara perlahan-lahan
diuji 0,05 gram asam borat
Hasil
1 gram galaktomanan
Hasil
FT-IR SEM
Sifat Swelling Ketebalan Film
Universitas Sumatera Utara
Dengan prosedur yang sama dilakukan untuk perbandingan Galaktomanan : Asam Borat yaitu 1:0,10 GIB 2; 1:0,20 GIB 3; 1:0,30 GIB 4 dan 1:0,40 GIB 5.
3.4.4 Uji Ketebalan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
diukur ketebalan pada lima bagian yang berbeda menggunakan mikrometer sekrup
dihitung rata-rata ketebalan
3.4.5 Uji Sifat Mengembang Swelling
dipotong dengan ukuran 3x3 cm ditimbang
dimasukkan kedalam gelas Beaker yang berisi 10 ml air suling
dihitung waktunya selama 10 menit hingga hidrogel mengalami pengembangan swelling
diangkat film hidrogel yang masih basah ditimbang dalam keadaan basah
dihitung derajat swelling hidrogel
Dengan prosedur yang sama dilakukan uji sifat mengembang swelling di dalam larutan NaCl 0,9 , Simulated Gastric Fluid SGF pada HCl 0,1 N dan Simulated
Intestinal Fluid SIF pada Buffer Phosphate pH 7,4. Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang
Borat
Hasil
Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Hasil
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Ekstraksi Galaktomanan dari Kolang-Kaling
Dari 200 gram kolang-kaling setelah diekstraksi dan dimurnikan endapannya, diperoleh padatan berwarna putih dan dikeringkan maka didapat hasilnya sebanyak
8,5545 gram. Galaktomanan =
x 100 = 4,27
4.1.2 Hasil Analisis Gugus Fungsi dengan Spektrofotometer FT-IR
4.1.2.1 Hasil Analisis Gugus Fungsi Galaktomanan Kolang-kaling GKK
Untuk menganalisis adanya perubahan gugus fungsi maka galaktomanan dianalisis dengan spektrofotometer FT-IR. Analisis galaktomanan dengan FT-IR dari bilangan
gelombang 4000-650 cm
-1
. Pada GKK menunjukkan adanya bilangan gelombang pada daerah 3433,29
cm
-1
, 2819,93 cm
-1
, 1631,78 cm
-1
, 1138,00 dan 1014,56 cm
-1
.
4.1.2.2 Hasil Analisis Gugus Fungsi Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat GIB
Hasil analisis hidrogel galaktomanan ikat silang borat dari senyawa galaktomanan yang telah diikat silang dengan Asam Borat dengan waktu reaksi selama 15 menit,
pada bilangan gelombang 4000-650 cm
-1
. Pada GIB 1 menunjukkan adanya bilangan gelombang pada daerah 3417,86
cm
-1
, 1643,35 cm
-1
, 1442,75 cm
-1
, dan 1026,13 cm
-1
. Pada GIB 2 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
adanya bilangan
gelombang pada
daerah 3402,43
cm
-1
, 1643,35
cm
-1
, 1111,00 cm
-1
, 1041,56 cm
-1
, dan 1365,60 cm
-1
. Pada GIB 3 menunjukkan adanya bilangan gelombang pada daerah 3417,86 cm
-1
, 1635,64 cm
-1
, 1411,89 cm
-1
, 1118,71 cm
-1
, 1041,56 cm
-1
, dan 1357,89 cm
-1
. Pada GIB 4 menunjukkan adanya bilangan gelombang pada daerah 3417,86 cm
-1
, 1635,64 cm
-1
, 1411,89 cm
-1
, 1118,71 cm
-1
, dan 1365,60 cm
-1
. Pada GIB 5 menunjukkan adanya bilangan gelombang pada daerah 3394,72 cm
-1
, 1643,35 cm
-1
, 1411,89 cm
-1
, dan 1033,85 cm
- 1
.
4.1.3 Hasil Analisis Morfologi Permukaan GKK dan GIB dengan SEM Scanning Electron Microscopic
Pada analisis ini, sampel yang digunakan adalah hasil ikat silang antara galaktomanan dengan asam borat dengan perbandingan 1 : 0,30 selama 15 menit dan
kecepatan pengadukan 1000 rpm GIB 4.
A B
Gambar 4.1 Hasil SEM dari A. Galaktomanan Novalia, 2014;
B. Galaktomanan Ikat Silang Borat 4 1:0,30
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Hasil Pengukuran Ketebalan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Pengukuran ketebalan film hidrogel dilakukan pada lima titik yang diukur secara acak dan dihitung rata-rata ketebalan filmnya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Ketebalan Film Hidrogel Galaktomanan
Ikat Silang Borat
Parameter Hidrogel
GIB 1 GIB 2
GIB 3 GIB 4
GIB 5 Ketebalan
mm 1,42
1,50 1,78
1,82 1,98
4.1.5 Hasil Uji Sifat Mengembang Swelling
Uji sifat mengembang swelling dilakukan pada hidrogel galaktomanan ikat silang borat selama 10 menit dalam masing-masing 10 ml air suling, NaCl 0,9 , HCl 0,1
N, dan Buffer Phosphate pH 7,4. Pengukuran derajat swelling dapat dihitung melalui rumus :
Persentase Swelling = x 100
Dimana W akhir adalah berat hidrogel setelah direndam dan W awal adalah berat hidrogel sebelum direndam. Hasil pengukuran berat hidrogel di dalam air
suling, NaCl 0,9 , HCl 0,1 N, dan Buffer Phosphate pH 7,4 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Berat Hidrogel Galaktomanan Ikat
Silang Borat
Larutan
GIB 1 GIB 2
GIB 3 GIB 4
GIB 5 W
Awal W
Akhir W
Awal W
Akhir W
Awal W
Akhir W
Awal W
Akhir W
Awal W
Akhir
Air Suling 0,45
0,49 0,34
0,38 0,65
0,72 0,54
0,59 0,57
0,62
NaCl 0,9
0,64 0,67
0,46 0,49
0,58 0,63
0,80 0,87
0,62 0,68
Buffer Phosphate
pH 7,4
0,52 0,58
0,38 0,43
0,69 0,76
0,67 0,73
0,58 0,62
HCl 0,1 N 0,42
larut 0,37
larut 0,56
larut 0,59
Larut 0,54
larut
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Ekstraksi Galaktomanan dari Kolang-kaling
Hasil ekstraksi galaktomanan dari 200 gram kolang-kaling dihasilkan sekitar 8,5545 gram 4,27. Kadar galaktomanan dalam kolang-kaling yang dihasilkan tidak
berbeda jauh dibandingkan dengan kadar galaktomanan dalam kolang-kaling yang diperoleh oleh Tarigan, 2012, yaitu sekitar 4,58 dan Koiman, 1971, yaitu sekitar
5 pada kondisi basa untuk kolang-kaling yang telah dikalengkan Tarigan, 2012.
4.2.2 Reaksi Pembentukan Ikat Silang Galaktomanan dengan Ion Borat dari Asam Borat
Asam borat merupakan suatu senyawa yang memiliki sifat sebagai asam Lewis. Senyawa tersebut dapat membentuk kompleks ion borat yang bertindak sebagai
bahan pengikat silang dengan senyawa galaktomanan pada kondisi pH 9. Terbentuknya ikat silang antara galaktomanan dengan ion borat terjadi pada posisi
cis diantara gugus -OH yang terikat pada atom karbon ke 4 dan 6 dari unit polimer galaktopiranosa. Ikat silang terjadi diantara ion borat dengan 2 unit polimer
galaktopiranosa dari galaktomanan. Terbentuknya ikat silang antara galaktomanan
Universitas Sumatera Utara
dengan asam borat ditandai dengan sifat fisik dari senyawa tersebut yang berbentuk hidrogel Pezron, et. al., 1988.
Adapun hipotesis reaksi pembentukan ikat silang antara galaktomanan dan asam borat secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 4.2.
B OH
OH OH
+ H
2
O B
OH
OH OH
HO
Ion Borat Asam Borat
NaOH pH = 9
O H
O H
HO OH
H H
H O
O
n O
OH H
H HO
H OH
H H
OH
O H
H HO
OH H
H H
OH
O H
O H
HO HO
H H
H O
O O
O H
H HO
H OH
H H
O O
H
O
H HO
HO H
H H
O
B 4 H
2
O
O H
O H
OH OH
H H
H O
O O
O H
H OH
H HO
H H
O O
H
O
H OH
OH H
H H
Galaktomanan Ion Borat
Galaktomanan Ikat Silang Borat GIB
OH
HO
B
OH
OH OH
HO
Gambar 4.2 Reaksi Pembentukan Ikat Silang Galaktomanan dengan Ion Borat
Pezron et al., 1988
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Hasil Analisis Gugus Fungsi GKK dan GIB dengan Spektrofotometer FT-IR
Analisis FT-IR dilakukan untuk mempelajari sifat gugus fungsi dari galaktomanan dan hidrogel galaktomanan ikat silang borat yang dihasilkan. Galaktomanan yang
dianalisis dengan spektrofotometer FT-IR Gambar 4.3 menghasilkan spektrum pita serapan menunjukkan adanya puncak vibrasi stretching gugus O-H pada bilangan
gelombang 3433,29 cm
-1
dan didukung oleh bilangan gelombang 1631,78 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi bending O-H dari galaktomanan yang terikat dengan
air. Pita serapan pada bilangan gelombang 2819,93 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi stretching -CH
2.
Pita serapan pada bilangan gelombang 1138,00 cm
-1
dan 1014,56 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi stretching C-O-C Stuart, 2004.
4000 3500
3000 2500
2000 1500
1000 500
2947,23 -CH
2
- Stretching
2819,93
C-O-C Stretching O-H
Bending O-H Sretching
1138,00 1014,56
1631,78 2885,51
T ra
n s
m ita
n s
i
3433,29
Bilangan Gelombang cm -1
Gambar 4.3 Spektrum FT-IR Galaktomanan
Pada GIB 1 menunjukkan adanya puncak vibrasi stretching O-H pada bilangan gelombang 3417,86 cm
-1
yang didukung oleh vibrasi bending O-H pada bilangan gelombang 1643,35 cm
-1
dari galaktomanan ikat silang borat yang terikat dengan air, vibrasi stretching -CH
2
pada bilangan gelombang 1442,75 cm
-1
, dan
Universitas Sumatera Utara
vibrasi stretching C-O-C pada bilangan gelombang 1026,13 cm
-1
. Pada GIB 2 menunjukkan adanya puncak vibrasi stretching O-H pada bilangan gelombang
3402,43 cm
-1
yang didukung oleh vibrasi bending O-H pada bilangan gelombang 1643,35 cm
-1
dari galaktomanan ikat silang borat yang terikat dengan air, vibrasi stretching C-O-C pada bilangan gelombang 1111,00 cm
-1
dan 1041,56 cm
-1
, dan vibrasi stretching B-O pada bilangan gelombang 1365,60 cm
-1
. Pada GIB 3 menunjukkan adanya puncak vibrasi stretching O-H pada bilangan gelombang
3417,86 cm
-1
yang didukung oleh vibrasi bending O-H pada bilangan gelombang 1635,64 cm
-1
dari galaktomanan ikat silang borat yang terikat dengan air, vibrasi stretching -CH
2
pada bilangan gelombang 1411,89 cm
-1
, vibrasi stretching C-O-C pada bilangan gelombang 1118,71 cm
-1
dan 1041,56 cm
-1
, dan vibrasi stretching B- O pada bilangan gelombang 1357,89 cm
-1
. Pada GIB 4 menunjukkan adanya puncak vibrasi stretching O-H pada bilangan gelombang 3417,86 cm
-1
yang didukung oleh vibrasi bending O-H pada bilangan gelombang 1635,64 cm
-1
dari galaktomanan ikat silang borat yang terikat dengan air, vibrasi stretching -CH
2
pada bilangan gelombang 1411,89 cm
-1
, vibrasi stretching C-O-C pada bilangan gelombang 1118,71 cm
-1
, dan vibrasi stretching B-O pada bilangan gelombang 1365,60 cm
-1
Stuart, 2004. Pada GIB 5 menunjukkan adanya puncak vibrasi stretching O-H pada bilangan gelombang 3394,72 cm
-1
yang didukung oleh vibrasi bending O-H pada bilangan gelombang 1643,35 cm
-1
dari galaktomanan ikat silang borat yang terikat dengan air, vibrasi stretching -CH
2
pada bilangan gelombang 1411,89 cm
-1
, dan vibrasi stretching C-O-C pada bilangan gelombang 1033,85 cm
-1
. Untuk membuktikan terbentuknya ikat silang borat pada galaktomanan,
ditunjukkan pada spektrum FT-IR Gambar 4.4 dimana muncul pita serapan pada bilangan gelombang 1357,89-1365,60 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi stretching B-O Stuart, 2004.
Universitas Sumatera Utara
4000 3500
3000 2500
2000 1500
1000 500
GIB 1 GIB 2
GIB 3 GIB 4
GIB 5
C-O-C Stretching
B-O Stretching
1118,71 1242,16
1365,60 1357,89
1033,85 1411,89
1643,35 1118,71
1265,30 1041,56
1365,60 1041,56
1111,00 1249,87
O-H Bending
1643,35 2098,55
2330,01
1635,64 2090,84
2337,72 3417,86
2098,55
T r
a n
s m
ita n
s i
Bilangan Gelombang cm
-1
3417,86
2330,01
2098,55
1643,35 1442,75
1026,13 3402,43
2337,72 2090,84
1643,35 3417,86
2337,72 1635,64
3394,72
O-H Sretching
Gambar 4.4 Spektrum FT-IR Galaktomanan Ikat Silang Borat GIB
Keterangan : Waktu reaksi
= 15 menit Kecepatan pengadukan
= 1000 rpm GIB 1 : Perbandingan Galaktomanan dan Asam Borat = 1:0,05
GIB 2 : Perbandingan Galaktomanan dan Asam Borat = 1:0,10 GIB 3 : Perbandingan Galaktomanan dan Asam Borat = 1:0,20
GIB 4 : Perbandingan Galaktomanan dan Asam Borat = 1:0,30 GIB 5 : Perbandingan Galaktomanan dan Asam Borat = 1:0,40
4.2.4 Hasil Analisis Morfologi Permukaan GKK dan GIB dengan SEM Scanning Electron Microscopic
Analisis SEM dilakukan untuk menentukan sifat morfologi dari hidrogel galaktomanan ikat silang borat yang dihasilkan. Informasi dari analisis ini akan
menunjukkan gambaran seberapa baik galaktomanan dan asam borat tercampur. Berdasarkan hasil uji SEM Scanning Electron Microscpic, galaktomanan Gambar
4.1 A dan galaktomanan ikat silang borat Gambar 4.1 B menunjukkan telah
Universitas Sumatera Utara
terjadi perubahan morfologi permukaan. Pada GKK bentuk permukaan halus sedangkan bentuk permukaan galaktomanan ikat silang borat tampak kasar,
bergelombang, dan memiliki pori-pori yang berlubang. Ini menunjukkan perubahan morfologi yang mendukung telah bercampurnya galaktomanan dan asam borat serta
terjadinya ikat silang borat antara galaktomanan dan ion borat dari asam borat.
4.2.5 Hasil Pengukuran Ketebalan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Ketebalan hidrogel yang paling besar ditunjukkan oleh GIB 5 yaitu 1,98 mm dan ketebalan hidrogel yang paling kecil ditunjukkan oleh GIB 1 yaitu 1,42 mm. Dari
hasil pengukuran ketebalan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah asam borat yang dicampur dengan galaktomanan yang berjumlah
sama, maka ketebalan hidrogel akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena volume campuran semakin meningkat.
4.2.6 Hasil Uji Sifat Mengembang Swelling
Pengukuran derajat kemampuan mengembang swelling dilakukan dengan perendaman selama 10 menit di dalam 10 ml air suling, 10 ml larutan NaCl isotonik
atau NaCl 0,9 , 10 ml HCl 0,1 N, dan 10 ml Buffer Phosphate pH 7,4. Hasil pengukuran derajat swelling yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.5.
NaCl isotonik merupakan cairan yang memiliki kepekatan osmolaritas yang mendekati dengan komponen cairan di dalam darah Kabir et al., 2000. SGF
Simulated Gastric Fluid merupakan salah satu metode uji secara in vitro terhadap cairan asam lambung dalam HCl 0,1 N pada pH sekitar 1. Sedangkan SIF Simulated
Intestinal Fluid merupakan salah satu metode uji secara in vitro terhadap cairan usus besar dalam Buffer Phosphate pada pH sekitar 7,4 Subrahmanyam, 2012.
Dari hasil pengukuran derajat swelling Gambar 4.5, dapat dilihat bahwa semakin besar jumlah Asam Borat yang dicampur dengan galaktomanan GIB 2,
GIB 3, GIB 4 dan GIB 5 di dalam air suling dan Buffer Phosphate pH 7,4, maka derajat swelling akan semakin rendah. Hal ini disebabkan gugus hidroksil dari
Universitas Sumatera Utara
galaktomanan yang diikat silang dengan ion borat dari asam borat telah terikat kuat satu sama lain oleh sebab itu akan semakin sulit untuk mengikat molekul H
2
O dari air suling dan larutan Buffer Phosphate pada kondisi pH sekitar 7. Pada hidrogel
GIB 1, GIB 2, GIB 3, GIB 4, dan GIB 5 dalam larutan NaCl 0,9 memiliki derajat swelling yang semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh interaksi ionik yang
terjadi dari NaCl dengan ion borat yang menyebabkan terjadinya peningkatan masuknya molekul H
2
O ke dalam jaringan polimer Subrahmanyam, 2012. Namun pada larutan HCl 0,1 N semua hidrogel GIB larut kurang dari 10 menit. Hal ini
disebabkan oleh karena reaksi reversibel pada ion borat yang terbentuk kembali sehingga terputusya jaringan ikat silang antara galaktomanan dengan ion borat dari
asam borat pada pH asam Pezron et al., 1988.
G ambar 4.5
Histogram Derajat Swelling Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Galaktomanan hasil ekstraksi dari 200 gram kolang-kaling Arenga pinnata menggunakan pelarut etanol diperoleh sebanyak 8,5545 gram 4,27 .
Galaktomanan ikat silang borat telah dapat disintesis melalui reaksi antara galaktomanan dengan asam borat pada pH 9.
2. Karakteristik film hidrogel galaktomanan ikat silang borat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Pada analisis gugus fungsi menggunakan FT-IR menunjukkan bahwa terbentuknya hidrogel galaktomanan ikat silang borat ditandai dengan spektrum
dimana munculnya pita serapan pada daerah bilangan gelombang 1357,89 - 1365,60 cm
-1
menunjukan adanya vibrasi stretching B-O. b. Pada analisis morfologi permukaan menggunakan SEM menunjukkan bahwa
permukaan hidrogel galaktomanan ikat silang borat terlihat bergelombang dan tampak kasar disertai adanya sejumlah lembah menandakan galaktomanan dan
asam borat telah bereaksi. c. Ketebalan film hidrogel galaktomanan ikat silang borat diperoleh sebesar 1,42
- 1,98 mm. d. Derajat swelling menunjukkan bahwa kemampuan mengembang swelling
hidrogel galaktomanan ikat silang borat, dimana derajat swelling didalam air suling dan Buffer Phosphate pH 7,4 maksimal dalam GIB 2 sedangkan didalam
larutan NaCl 0,9 mengalami peningkatan, dan didalam larutan HCl 0,1 N mengalami kelarutan seluruhnya.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran