2.2 Aren
Aren Arenga pinnata merupakan salah satu sumber daya alam di daerah tropis, distribusinya tersebar luas, sangat diperlukan dan mudah didapatkan untuk
keperluan sehari-hari oleh masyarakat setempat sebagai sumber daya yang berkesinambungan. Di Indonesia pohon aren Gambar 2.1 sebagian besar secara
nyata digunakan untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari Irawan et al., 2009.
Gambar 2.1 Pohon Aren Arenga pinnata
http:www.cara-tanam.tkcara-menanam-pohon-aren.html Pohon aren Arenga pinnata dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim
sedang pada ketinggian 500 hingga 800 meter di atas permukaan dengan kondisi tanah yang beragam jika tidak terlalu asam dengan curah hujan 1200 mm per tahun
Iswanto, 2009. Aren termasuk suku Arecaceae pinang-pinangan. Sistematika tanaman aren
adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermathophyta Kelas
: Dicotyledonae Ordo
: Arecales Famili
: Arecaceae suku pinang-pinangan Genus
: Arenga Spesies
: Arenga pinnata Merr Pohon aren hampir mirip dengan pohon kelapa. Pohon aren tingginya dapat
mencapai 25 meter dan diameter batangnya dapat mencapai 65 sentimeter. Aren
Universitas Sumatera Utara
merupakan tumbuhan biji tertutup karena biji buahnya terbungkus dengan daging buah. Daun aren majemuk menyirip seperti daun kelapa dengan panjang pelepah
mencapai 5 meter dan tangkai daun mencapai 1,5 meter dengan warna hijau gelap di atas dan di sisi bawahnya berwarna keputih-putihan oleh karena adanya lapisan lilin
di sisi bawahnya. Tanaman aren berkeping satu, dimana bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun.
Panjang tongkol dapat mencapai 2,5 meter. Buah aren berbentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 sentimeter, mempunyai tiga ruang dan memiliki tiga biji,
tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai
cokelat kekuningan Sunanto, 1993. Hasil produksi aren juga dapat dimanfaatkan, misalnya buah aren muda
diolah menjadi kolang-kaling, air nira untuk bahan pembuatan gula merah cuka dan pati tepung dalam batang untuk bahan pembuatan berbagai macam makanan
Irawan et al., 2009.
2.3 Kolang-kaling