Mekanisme Townsend Mekanisme Tembus Listrik pada Udara

22 kinetic elektron lebih besar dari gaya elektrostatik logam, maka elektron tersebut keluar dari permukaannya dan menjadi elektron bebas pada udara disekitar permukaan logam tersebut, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.6 berikut. Gambar 2.6 Emisi Termis

2.3 Mekanisme Tembus Listrik pada Udara

Ada 2 teori meklanisme tembus listrik pada udara, yaitu mekanisme Townsend dan mekanisme Streamer. Mekanisme towsend hanya berlaku pada medan listrik seragam, sedangkan mekanisme Streamer berlaku pada medan listrik seragam maupun tidak seragam.

2.3.1 Mekanisme Townsend

Mekanisme ini ditemui ketika dua plat sejajar mempunyai jarak yang sempit dihubungkan dengan sumber tegangan. Dari Gambar 2.7 dapat dijelaskan bahwa didalam udara terdapat electron bebas yang disebabkan karena peristiwa ionisasi foton dan radiasi sinar ultraviolet dan juga terdapat molekul-molekul netral. Apabila kedua elektroda dihubungkan dengan sumber tegangan maka timbul medan listrik E yang arahnya dari anoda ke katoda. Akibat adanya medan listrik, maka e a elektron bebas akan mengalami gaya F yang arahnya berlawanan dengan arah medan listrik E.Karena adanya gaya F maka e a bergerak dari dari katoda ke anoda. Dalam perjalanan menuju anoda, elektron bebas membentur molekul netral. Jika energi kinetik elektron bebas yang membentur molekul netral lebih besar dari energi ikat elektron molekul netral maka akan terjadi Universitas Sumatera Utara 23 ionisasi benturan. Ionisasi benturan menghasilkan satu elektron bebas baru e b dan satu ion positif.Jadi e a dan e b terus bergerak menuju anoda.Dalam perjalannya menuju anoda e a dan e b membentur lagi molekul netral sehingga terjadi lagi ionisasi sehingga jumlah elektron bebas dan ion positif semakin banyak.Ion positif bergerak menuju katoda dan terjadilah benturan antara ion positif dengan permukaan katoda yang disebut dengan emisi benturan ion positif.Dari permukaan katoda muncul elektron-elektron baru hasil emisi ion positif membentur lagi molekul netral sehingga terjadi lagi ionisasi sehingga jumlah elektron dan ion positif semakin banyak. Selama medan listrik masih ada maka proses ionisasi benturan dan emisi ion positif akan terus berlangsung sehingga terjadilah banjiran elektron dan ion positif. Ion positif yang membentur katoda semakin banyak sehingga elektron hasil emisi ion positif semakin banyak yang menyebabkan banjiran muatan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.8. Muatan yang berpindah dari katoda ke anoda semakin besar yang dimana perpindahan muatan sebanding dengan arus dan dalam selang waktu tertentu perpindahan muatan akan terus bertambah yang menyebabkan banjir muatan dan arus pun semakin besar yang kemudian terjadilah tembus listrik. Gambar 2.7 Elektron-Elektron Bebas di Udara Universitas Sumatera Utara 24 Gambar 2.8 Banjiran Elektron Penyebab Tembus Listrik 2.3.2 Mekanisme Streamer Mekanisme Streamer berlaku pada medan listrik seragam maupun tidak seragam. Udara yang berada di antara dua plat sejajar yang diberi tegangan, akan mengalami terpaan medan listrik sebesar E yang seragam. Elektron bebas di udara yang dihasilkan dari proses ionisasi radiasi sinar kosmis atau fotoionisasi akan mengalami gaya yang arahnya menuju anoda.Dalam perjalanannya, elektron ini akan menyebabkan proses ionisasi benturan sehingga terbentuk suatu muatan. Karena adanya muatan ruang pada celah, maka medan listrik pada celah kedua plat berbeda pada setiap bagian pada celah, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.9 berikut. Gambar 2.9 Medan pada Celah karena Adanya Muatan Ruang Ada dua jenis streamer: Universitas Sumatera Utara 25 a. Positif, atau streamer yang mengarah ke katoda b. Negatif, atau streamer yang menuju ke anoda a. Streamer Positif Karena massa elektron yang lebih ringan dari pada ion positif, maka pergerakan elektron lebih cepat daripada ion positif. Saat elektron bebas sudah mencapai anoda dan masuk ke dalam anoda, ion positif dapat dianggap masih dalam posisi semulanya. Ion positif yang tertinggal ini membentuk muatan ruang seperti kerucut dengan muatan yang terkonsentrasi pada bagian depan kerucut kawasan P dan Q dekat anoda sehingga medan listrik di sekitarnya lebih besar dibandingkan dengan bagian runcing kerucut, seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.10. Gambar 2.10 Ion Positif Masih Berada pada Posisinya Saat Elektron Telah Masuk ke dalam Anoda Kemudian elektron bebas baru terbentuk dari proses fotoionisasi dan bergerak ke daerah P dan Q. Selama perjalanan, elektron ini akan membentur molekul netral dan membentuksuatu banjiran muatan sekunder, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.11. Universitas Sumatera Utara 26 Gambar 2.11 Terbentuknya Banjiran Muatan Sekunder dari Elektron Bebas Baru Banjiran elektron pada banjiran muatan ini akan bergerak menuju bagian depan kerucut dan membentuk plasma. Plasma adalah gas terionisasi, yaitu gas yang memiliki banyak elektron bebas dan ion positif. Karena plasma memiliki elektron bebas dan ion positif, medanlistrik pada plasma lebih rendah daripada medan listrik E . Bagian depan kerucut memendek karena terbentuknya plasma tersebut, tetapi medan listrik di sekitarnya masih tinggi. Proses pembentukan banjiran muatan sekunder terjadi lagi di sekitar bagian depan kerucut lagi dan membentuk plasma sehingga plasma memanjang, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.12. Gambar 2.12 Ion Positif dan Elektron Membentuk Plasma dan Banjiran Muatan Lain Terbentuk Universitas Sumatera Utara 27 Proses ini akan terus berlangsung sampai plasma mencapai katoda. Saat plasma ini menghubungkan anoda dan katoda, peristiwa lewat denyar terjadi.Mekanisme ini disebut mekanisme Streamer positif karena plasma memanjang dari anoda ke katoda.

b. Streamer Negatif