Aspek Demografi Gambaran Umum Desa Tlogowero

38 100 jiwa penduduk usia produktif harus menanggung sejumlah penduduk non produktif. ABT = ∑ Pen u u non P o u t f x 100 ∑ Pen u u produktif ABT = 243 x 100 = 31,44 773 Angka ini menunjukkan bahwa 100 penduduk usia produktif di Desa Tlogowero harus menanggung antara 31 orang usia non produktif. Semakin besar rasio antara jumlah kelompok non produktif dan jumlah kelompok produktif maka akan semakin besar beban tanggungan bagi kelompok yang produktif terhadap kelompok non produktif. Hal ini dapat berpengaruh terhadap proses pembangunan b. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha Penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa karakteristik mata pencaharian atau usaha yang digeluti oleh sebagian penduduk Desa Tlogowero. Jumlah penduduk menurut lapangan usaha berdasarkan usia 0 tahun sampai umur di atas 65 tahun dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha No Jenis pekerjaan Jumlah Presentase 1 BelumTidak Bekerja 168 16,54 2 PelajarMahasiswa 134 13,19 3 Pedagang 16 1,57 4 PNS 64 6,30 5 Wiraswasta 12 1,18 6 Karyawan Swasta 196 19,29 7 Perangkat Desa 5 0,49 8 Ibu Rumah Tangga 52 5,12 9 Pensiunan 35 3,44 10 Petani 309 30,41 11 Buruh Tani 25 2,46 Total 1.016 100,00 39 Berdasarkan Tabel 7 diatas penduduk Desa Tlogowero menurut lapangan usaha terbesar yaitu 30 sebagai petani sejumlah 309 orang, luasnya lahan perkebunan menjadikan penduduk Desa Tlogowero memanfaatkan potensi wilayah Desa Tlogowero dengan bercocok tanaman holtikultura dan tanaman perkebunan. Jumlah terkecil menurut lapangan usaha adalah sebagai perangkat desa sejumlah 5 orang. c. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Distribusi penduduk Desa Tlogowero menurut tingkat pendidikan yang berhasil di tamatkan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase 1 TidakBelum Sekolah 155 15,26 2 Belum Tamat SD 407 40,06 3 Tamat SDSederajat 266 26,18 4 SLTPSederajat 123 12,11 5 SLTASederajat 50 4,92 6 Diploma 3 9 0,88 7 S1 6 0,59 Total 1.016 100,00 Dilihat pada Tabel 8 bahwa penduduk Desa Tlogowero sebagaian besar belum tamat SD sejumla 407 jiwa, banyaknya penduduk Desa Tlogowero tidak dapat melanjutkan sekolah atau menyelesaikan sekolah karena faktor biaya. Jarak tempuh ke sekolah yang jauh dan tidak adanya transportasi umum membuat masyarakat memilih tidak bersekolah, masyarakat lebih memilih membantu oreang tua atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tamatan S1 hanya 6 jiwa. Maka rata-rata penduduk Desa Tlogowero belum tamat SD. 40

C. Keadaan Gapoktan Makaryowono

Gapoktan Makaryowono berkedudukan di Desa Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah berdiri pada tanggal 24 Desember 2007. Arti dan nama Makaryowono adalah : Makaryo : Bekerja Wono : Lahan SawahTegalan Jadi arti dari Gapoktan Makaryowono adalah mendirikan kelompok yang sama-sama bekerja di lahan pertanian dengan tujuan untuk mencapai kemakmuran. Gapoktan Makaryowono merupakan Gapoktan pertama di Kabupaten Temanggung dan menjadi Desa Percontohan di Kabupaten Temanggung karena dianggap berhasil dari segi budidaya tanaman organik dan pemasaran hasil pertaniannya. Berdirinya Gapoktan Makaryowono atas dedikasi Bapak Suwadi Broto yang merupakan pelopor adanya tanaman holtikuktura di Desa Tlogowero. Keberhasilan sektor pertanian yang dicapai Desa Tlogowero membuat Dinas Pertanian memutuskan untuk menggabungkan seluruh kelompok tani yang ada di Desa Tlogowero menjadi gabungan kelompok tani dengan tujuan agar semakin kookohnya organisasi pertanian di Desa Tlogowero akan berimbas dengan kemajuan sektor petaniannya. Setelah berjalan satu tahun Gapoktan Makaryowono membentuk LKM lembaga keuangan masyarakat yang nantinya bertugas menangani keuangan Gapoktan Makaryowono baik pemasukan atau pengeluaran yang dinamai Koperasi Taniku. Gapoktan Makaryowono terdiri dari 5 kelompok tani yaitu 41 Makaryowono 1, Makaryowono 2, Ketan Sewon, Surya Tani Organik dan Kelompok wanita tani Putri Mandiri. Pada tahun 2015 ditambah 2 gapoktan lagi yaitu Sari Tani dan Barokah. Kelancaran suatu organisasi perlu adanya re-organisasi agar tidak terjadi kekuasaan sepihak. Berikut merupakan struktur organisasi Gapoktan Makaryowono masa jabatan 2012-2016. Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Pengurus Gapoktan Makaryowono Masa Jabatan 2012-2017 SEKRETARIS ASMORO HADI KETUA M JOHN PEMBINA; PPL DESA TLOGOWERO BENDAHARA NUR ROHMAD SAPRODI DAVID SUSANTO ALSINTAN M IMRON DISTRIBUSI- PEMASARAN ARIF SUTOMO LKM OPERASI TANIKU TOTOK SULISTYO PENGAWAS SUWADI BROTO C PELINDUNG;KADES TLOGOWERO HORTIKULTURA SUWALNO WALOYO UMD PETERNAKAN R FATUROHMAN PERIKANAN RAME SETIYONO PERKEBUNAN A SHOLIHIN UNIT USAHA UNIT PRODUKSI OLAHAN PANGAN MA’UNAH

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

1 5 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEMBAKAU FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEMBAKAU (Studi kasus di Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung Tahun 2010).

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JERUK DI DESA LAMBAR, KECAMATAN TIGA PANAH, KABUPATEN KARO.

0 2 27

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN DANA PUAP TERHADAP PETANI DI KABUPATEN BOYOLALI ( Studi Kasus Gapoktan KAB.Boyolali ).

0 0 6

“ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN DANA PUAP TERHADAP PETANI DI KABUPATEN BOYOLALI” ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN DANA PUAP TERHADAP PETANI DI KABUPATEN BOYOLALI ( Studi Kasus Gapoktan KAB.Boyolali ).

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi padi di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang AWAL

0 1 15

Cover Proseding FH UB

0 0 1

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PETANI KARET YANG DIKELOLA OLEH PT. JA. WATTIE (STUDI KASUS DI DESA PEGADINGAN, KECAMATAN CIPARI KABUPATEN CILACAP) | Karya Tulis Ilmiah

5 21 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Terhadap Teh di Kabupaten Klaten

2 2 80

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Petani Padi Sawah Gapoktan Bumi Kencono Desa Sritejo Kencono Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah)

0 2 143