8
BAB II TINJAUAN TEORITIS MENGENAI KEPARIWISATAAN
2.1 Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau
bepergian. Jadi, pariwisata berarti perjalanan atau bepergian yang dilakukan berkali- kali atau berkeliling. Pariwisata adalah padanan kata untuk istilah tourism dalam
bahasa Inggris. Menurut pendapat dari Spillane 1982:20 mengatakan: “... bahwa
pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan,
menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain- lain” .
Menurut Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1990 menyebutkan: “... pariwisata adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha -
usaha yang terkait di bidang ini”. Pariwisata menurut Hunziker dan Kraft 1892 dalam Yoeti,1982 juga mengatakan:
“... the totally of relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided
the stay does not empty the establishment permanent residence and is not connected with
a remunerated activity”. Dalam bahasa Indonesia adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing
serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok dari satu tempat
ketempat lain. Bukan untuk mencari nafkah, melainkan untuk mendapatkan kesenangan ataupun kepuasan dalam jangka pendek dan wisatawan akan kembali ke
tempat asalnya.
2.2 Pengertian Wisatawan
Wisatawan tidak lepas dari dunia kepariwisataan. Kata wisatawan tourist dalam arti merujuk kepada orang. Ada 2 kategori mengenai sebutan pengunjung,
yakni wisatawan dan pelancong. Menurut Gamal Suwantoro 1997 : 4 mengatakan : Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata
disebut dengan wisatawan tourist, jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi. Dan apabila mereka tinggal di
daerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong excursionist. IUOTO The International Union of
Official Travel Organization
menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum.
Pengunjung visitor, yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk
melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni :
1. Wisatawan tourist 2. Pelancong excursionist
Wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara,sekurang-kurangnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat
digolongkan menjadi : 1. Pesiar Leasure, untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi,
keagamaan, dan olah raga. 2. Hubungan dagang, sanak saudara, handai taulan, konferensi, misi dan
sebagainya. Pelancong excursionist adalah pengunjung sementara yang tinggal di suatu
negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Potensi Pariwisata