Sejarah Singkat Kabupaten Samosir

15

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir merupakan salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara yang memiliki daerah-daerah potensi wisata seperti pemandangan alam,wisata sejarah,wisata seni dan budaya yang dapat dikembangkan secara optimal. Dengan demikian, wisatawan tertarik mengunjungi objek wisata tersebut. Salah satu objek yang berpotensi ialah objek wisata air terjun Hadabuan Naisogop yang terletak di Kecamatan Sianjur Mulamula. Kabupaten Samosir adalah sebuah Kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Toba Samosir. Kabupaten Toba Samosir Induk, terdiri dari 10 sepuluh kecamatan yaitu Kecamatan Balige, Laguboti, Silaen, Habinsaran, Porsea, Lumbanjulu, Uluan, Pintu Pohan Meranti, Ajibata, dan Borbor. Kabupaten Samosir kabupaten baru, terdiri dari 9 sembilan kecamatan yaitu kecamatan Pangururan, Ronggur Nihuta, Sianjur Mula-mula, Simanindo, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Harian, dan Sitio-tio Penerapan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspirasi masyarakat di daerah untuk membentuk kabupatenkota baru yang bersifat otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Pembentukan Kabupaten Samosir di Propinsi Sumatera Utara yang wilayahnya meliputi seluruh Pulau Samosir dan sebahagian wilayah di pulau Sumatera sudah merupakan agenda Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. Untuk itu kajian percepatan pemekaran Kabupaten Toba Samosir dengan melahirkan calon Kabupaten Samosir perlu segera dilakukan mengingat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Usul pemekaran Kabupaten Toba Samosir menjadi dua kabupaten yang didasarkan pada desakan masyarakat wilayah Samosir dan DPRD Kabupaten Toba Samosir adalah : 1. Kabupaten Toba Samosir Induk, terdiri dari 10 sepuluh kecamatan yaitu Kecamatan Balige, Laguboti, Silaen, Habinsaran, Porsea, Lumbanjulu, Uluan, Pintu Pohan Meranti, Ajibata, dan Borbor. 2. Kabupaten Samosir kabupaten baru, terdiri dari 9 sembilan kecamatan yaitu kecamatan Pangururan, Ronggur Nihuta, Sianjur Mula-mula, Simanindo, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Harian, dan Sitio-tio Aspirasi dan argumentasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD Kabupaten Toba Samosir, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditindaklanjuti dengan : 1. Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 20 Juni 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir. Universitas Sumatera Utara 2. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1101Pem2002 tanggal 24 Juni 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara. 3. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1351187Pem2002 tanggal 3 Juli 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara perihal laporan tentang aspirasi masyarakat Samosir untuk membentuk Kabupaten Samosir. 4. Terakhir, dari seluruh argumentasi, usulan DPRD dan Bupati Toba Samsoir ini diakomodir dengan keluarnya Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Terbentuknya Kabupaten Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan di wilayah Samosir menuju masyarakat yang lebih sejahtera, dengan tujuan untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, merespon serta merestrukturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukup singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya dan akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di kabupaten Samosir pada khususnya, Provinsi Sumatera Utara pada umumnya. BPS, Samosir Dalam Angka 2015

3.2 Letak Geografis