21
2.4.2 Jenis Modal Kerja
Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu : 1 Modal Kerja Permanen permanent working capital yaitu modal kerja yang
ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dari:
a
Modal kerja primer primary working capital merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga
kontinuitas usahanya.
b
Modal kerja normal normal working capital adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2 Modal Kerja Variabel variable working capital yaitu modal kerja yangjumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja
ini dibagi: a Modal kerja musiman seasonal working capital adalah modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim. b Modal kerja siklis cyclical working capital adalah modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur. c Modal kerja darurat emergency working capital adalah modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
22
2.4.3 Sumber Modal Kerja
Menurut Sartono 2001 : 385, “semakin lama periode antara saat pengeluaran kas sampai penerimaan kas kembali maka kebutuhan modal kerja
akan semakin besar sehingga dibutuhkan sumber modal kerja yang besar pula”. Sumber-sumber dari modal kerja atau unsur-unsur yang mempunyai pengaruh
memperbesar modal kerja dapat disebutkan sebagai berikut : 1 Berkurangnya aktiva tetap
2 Bertambahnya utang jangka panjang 3 Bertambahnya modal
4 Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
2.4.4 Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover
Modal kerja selalu
dalam keadaan
berputar atau beroperasi
dalamperusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode working capital turnorver WCT periode dimulai saat kas di investasikan
dalam komponen modal kerja sampai saat dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin
tinggi tingkat perputarannya turnorver rate-nya. Lama periode perputaran modal skerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing
komponen dari modal kerja tersebut. Untuk menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan ratio antara total penjualan dengan jumlah working capital turnorver.
Menurut Munawir 2002 : 80, “rasio perputaran modal kerja menunjukan
Universitas Sumatera Utara
23
hubungan antara modal kerja dengan penjualan akan menunjukan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan dalam jumlah rupiah untuk tiap
rupiah modal kerja”. Menurut Sawir 2001 : 129, formulasi dari WCTadalah sebagai berikut :
WCT = �
−
2.5 Likuiditas