1. Perubahan pada mood
2. Gangguan pola tidur dan pola makan
3. Perubahan mental dan libido
4. Dapat pula muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau
bayinya Suherni, Hesty, Anita: 2009.
B. Kecemasan
1. Defenisi
Menurut Marlindawani, dkk 2008 kecemasan adalah perasaan was- was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan
sebagai ancaman. Menurut Stuar dalam Riyadi dan Purwanto: 2009 kecemasan atau
ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan ini tidak memiliki
obyek yang spesifik. Menurut Suliswati 2005, hal. 108-109 kecemasan merupakan
pengalaman subyektif dari individu dan tidak dapat di observasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa obyek yang spesifik.
Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak
menentu dan tidak berdaya. Kecemasan tidak dapat dihindarkan dari kehidupan individu dalam memelihara keseimbangan. Pengalaman cemas
seseorang tidak sama dalam beberapa situasi dan hubungan interpersonal.
Universitas Sumatera Utara
2. Etiologi Cemas
Beberapa aspek yang mempengaruhi kecemasan dapat berupa pengetahuan yang dimiliki subjek tentang situasi yang dirasakan, apakah
mengancam atau tidak mengancam, serta pengetahuan tentang kemampuan dirinya untuk mengendalikan dirinya dalam menghadapi situasi tertentu
Safaria dan Saputra : 2009. 3.
Tingkat Kecemasan Kecemasan menurut Stuart dalam Riyadi dan Purwanto : 2009 dibagi
menjadi 4, yaitu: a.
Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Pada tingkat
ini menyebabkan orang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.
b. Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami
tidak perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu lebih banyak jika diberi arahan.
c. Kecemasan Berat
Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Individu cenderung untuk berfokus pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak
dapat berfikirtentang yang lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan.
Universitas Sumatera Utara
d. Kecemasan Panik
Kecemasan panik berhubungan dengan terperangah; ketakutan dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak
mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian dan terjadi peningkatan aktivitas motorik,
menurunyya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Jika berlangsung terus
dalam waktu yang lama dapat terjadi kelelahan bahkan kematian. 4.
Macam-macam Kecemasan 1.
Kecemasan karena berdosa atau bersalah. Misalnya seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya.
2. Kecemasan karena akibat melihat dan mengetahui bahaya yang
mengancam dirinya. 3.
Kecemasan dalam bentuk yang kurang jelas, apa yang ditakuti tidak seimbang, bahkan benda yang ditakuti tidak berbahaya Sundari :
2005. 5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan Menurut Kaplan dan Sadock 1997, kecemasan dipengaruhi oleh
faktor intrinsik dan ekstrinsik, antara lain yaitu: 1.
Usia Gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua usia, lebih
sering pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita. Sebagian besar terjadi pada umur 21-45 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Tingkat pendidikan
Pendidikan bagi setiap orang memiliki arti masing-masing. Tingkat pendidikan yang cukup akan lebih mudah dalam
mengidentifikasi stresor dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi kesadaran dan
pemahaman terhadap stimulus Jatman, 2000. 3.
Tingkat sosial ekonomi pekerjaan Status sosial ekonomi juga berkaitan dengan pola gangguan
psikiatrik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Konsep Penelitian