Peran Para Pihak-pihak yang terlibat Konflik dalam menyelesaikan konflik Perbedaan Pandangan

67

4.7 Peran Para Pihak-pihak yang terlibat Konflik dalam menyelesaikan konflik

Dalam proses penyelesaian konflik yang sudah lama terjadi hingga pada saat ini, memang sudah tidak terlihat adanya ketegangan, antara pihak-pihak yang terlibat. Namun, Chang dalam Lubis 2014 mengungkapan bahwa konflik sosial tidak hanya berakar pada ketidakpuasaan batin, kecemburuan, iri hati, kebencian, masalah perut, masalah tanah, masalah tempat tinggal, masalah pekerjaan, masalah uang dan masalah kekuasaan.Namun, menurutnya emosi sesaat juga dapat menimbulkan konflik sosial.Maka peran-peran pihak yang terlibat dalam konflik merupakan peran penting untuk mencapai kesepakatan bersama. Dimana pihak lembaga pendidikan atau sekolah bergabung dengan Organisasi Masyarakat dan Keagamaan FPI dan PMII untuk melayangkan surat dan melakukan pendemoan didepan tempat hiburan malam tersebut.Kemudian, peran pihak pengelolah usaha tidak pernah muncul dalam setiap aksi untuk menenangkan atau melakukan perundingan seperti mediasi untuk menemukan jalan tengah atas kisruh yang membuat lembaga pendidikan merasa terganggu dan resah dimana ini menyangkut tentang moralitas dan pelanggaran peraturan yang pengelolah tidak sadari sampai saat ini. Meskipun dari berbagai pihak telah bertindak, dalam perkara ini peran pemerintahlah yang terpenting.Setelah mendapat aduan, pendemoan yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut.Pihak pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan melakukan penertiban yang dilakukan Satpol PP, dan menutup tempat tersebut.Namun, hanya bersifat sementara sehingga, hal inilah justru membuat konflik tersebut masih belum ada jalan tengah. Universitas Sumatera Utara 68

4.8 Postmodernisme

Postmodernisme secara etimologis berasal dari kata Post-Modern- Isme.Post dapat diartikan setelah, Isme diartikan sebuah paham.Jadi, postmodern diartikan sebagai sebuah Paham setelah Masa Modern.Konsep Postmodern menurut dominiq sinatri 2004 dalam budaya populer adalah lebih menekankan Pada Emosi dari pada Rasio, Media dari Pada Isi,Tanda dari pada Makna, Kemajemukan dari pada tunggal, Kemungkinan dari pada Kepastian, permainan dari pada Keseriusan, Keterbukaan dari pada Pemusatan, Lokal dari pada universal, fiksi dari pada Fakta, estetika dari pada etika, dan narasi dari pada teori. Dimana karakteristik postmodern melihat runtuhnya batasan antara kebudayaan dan masyarakat,dimana budaya tidak lagi di agungkan karena media massa telah merefleksikannya dalam sosial masyarakat menjadikannya bahwa media massa sebagai realitas sosial contoh pada budaya konsumsi. Penekanan pada gaya dari pada substansi.Kekacauan ruang dan waktu, disebabkan karena teknologi yang berkembang pesat. Memudarkan Meta-naratives, dalam hal budaya popular telah melonggarkan batasan nilai agama, ilmu pengetahuan, dan seni sehingga masyarakat tidak tahu lagi apa yang menjadi pijakan hidupnya. Semakin kuatnya hiperalitas media yang dikuasai oleh dua hal, yaitu kekuatan politik dan kekuatan ekonomi.Hal ini yang menyebabkan media massa menjadi mudah untuk direkayasa sesuai dengan keinginan pihak pemilik modal. Demikian, hal ini dapat peneliti kaitkan dengan masalah konflik antara tempat hiburan dengan pendidikan dan agama dimana pada masa postmodern ini telah meruntuhkan batas-batas dalam kebudayaan sosial masyarakat saat ini sehingga memunculkan pandangan-pandangan pada pihak yang pro maupun kontra. Universitas Sumatera Utara 69

4.8.1 Budaya konsumsi

Masyarakat modern adalah masyarakat konsumtif. Masyarakat yang terus menerus berkonsumsi. Namun konsumsi yang dilakukan bukan lagi hanya sekedar kegiatan yang berasal dari produksi. Konsumsi tidak lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dan fungsional manusia. Konsumsi telah menjadi budaya, budaya konsumsi. Sistem masyarakat pun telah berubah, dan yang ada kini adalah masyarakat konsumen, yang mana kebijakan dan aturan- aturan sosial masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebijakan pasar. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat juga sangat banyak diwarnai oleh kegempitaan kegiatan konsumsi. Dimana bagi masyarakat saat ini hampir tidak ada ruang dan waktu tersisa untuk menghindari diri dari serbuan berbagai informasi yang berurusan dengan kegiatan konsumsi. Fenomena masyarakat konsumsi tersebut, yang telah melanda sebagian besar wilayah didunia, saat ini juga sudah terjadi pada masyarakat Indonesia, utamanya pada masyarakat perkotaan. Menurut Yasraf Amir Piliang 2004 hal: 180 fenomena yang menonjol dalam masyarakat Indonesia saat ini, yang menyertai kemajuan ekonomi adalah berkembangnya budaya konsumsi yang ditandai dengan berkembangnya gaya hidup. Berbagai gaya hidup yang terlahir dari kegiatan konsumsi semakin beragam pada masyarakat perkotaan Indonesia, terutama Jakarta. Nge-mall, clubbing, fitness, nge-wine, hangout di cafe adalah beberapa contoh gaya hidup yang nampak menonjol saat ini. Semua aktifitas tersebut adalah perwujudan dari hingar bingar konsumsi. Senada dengan apa yang dikatakan oleh pak herman bahwa: ” kalau menurut saya dek, tidak ada masalah antara tempat hiburan malam tersebut berdiri disini sebab ini merupakan area pusat Universitas Sumatera Utara 70 bisnis siapa saja boleh menanam saham asal ada modal untuk berbisnis, MMTC Medan Mega Trade center ini dibuat juga berdasarkan izin dari pemerintahan setempat sebagai perwujudan pembangunan kota dan juga pasar bebas untuk siapa saja yang membangun usahanya disini.” Dari pandangan diatas peneliti sudah dapat menilai mengapa tempat hiburan malam bar dan diskotik barcelona dikatakan dapat berdampingan atau berdekatan bukan dilihat dari sudut pandang norma dan budaya pada masyarakat indonesia. Namun, ketika dilihat dari sudut pandang budaya konsumsi bahwa didirikannya tempat hiburan tersebut berdekatan dengan sekolah dan rumah ibadah tidak menjadi suatu halangan atau konflik,dianggap sah-sah saja disebabkan karena pengaruh dari kebijakan pasar, dimana pengaruh pasar saat ini mempengaruhi kehidupan perekonomian yang dinilai penting dalam kehidupan sehari-hari. Tempat hiburan tersebut dibangun di area pusat bisnis yang ada diantara kota medan-deli serdang dimana sebagai perwujudan salah satu pembangunan perekonomian kota pada kebijakan pasar pada pusat bisnis tersebut merupakan pasar bebas untuk para pemilik modal untuk menanamkan saham usaha bisnis yang ingin ia bangun atau mendirikan tersebut.

4.8.2 Persaingan Pasar

Analisis persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial serta kekuatan dan kelemahan pesaing.Analisis berguna untuk mendasari keputusan tentang produk yang dipasarkan agar kemudian diperoleh laba yang optimal.Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi Universitas Sumatera Utara 71 baru, kekuatan sosial-ekonomi, dan kegiatan persaingan.Perubahan-perubahan ini menciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Dalam konteks ini dimana lahan-lahan kosong merupakan sebagai Produk atau jasa, pengusaha sebagai pembeli atau pelanggan, dan pemerintah sebagai produsennya.Dalam konteks ini dapat dilihat, dimana lahan-lahan yang masih berstatus milik pemerintah merupakan produk yang dicari oleh para pemilik modal pengusaha untuk memanfaatkan dan mensejahterakan ekonomi mereka. Maka dimana produk-produk pasar seperti membangun property, hotel, mall, dan tempat hiburan merupakan produk-produk yang diminati masyarakat pada saat ini, hal tersebut juga berdampak pada keberhasilan suatu daerah atau kota, dimana pembangunan kota merupakan faktor keberhasilan kinerja pemerintah daerah atau kota tersebut.

4.9 Perbedaan Pandangan

1. pandangan pendidik sekaligus agama Pandangan merupakan pendapat atau pertimbangan hasil dari pemikiran manusia itu sendiri berdasarkan waktu dan tempat hidup pada pengalaman sejarah hidupnya. Pandangan juga merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari berbagai macam pemikiran yang berbeda – beda di mata seseorang dalam menilai dari sudut pandang masing –masing seperti yang di utarakan oleh pak anwar selaku pendidik sekolah mengatakan : ” walau dikatakan sekarang zamannya sudah berubah, makinmaju makin canggih, tetapi kalau hal yang yang merusak moral anak – anak, dan bangsa kami selaku pendidik gerah melihat tempat seperti itu terbuka untuk umum sekarang. Bagaimana nasib anak bangsa, kita resah karena tempat itu bukan mendidik tetapi merusak bangsa, membuat terperosoknya sikap dan perbuatan yang ditakutkan mengenai dan berakibat pada anak Universitas Sumatera Utara 72 – anak bangsa nantinya. Ini yang membuat kita akhirnya berujuk rasa. Kalau mereka anggap sah saja didirikan dimanapun, tapi ini kan ada peraturan dari daerah sendiri yang tidak membolehkan, jadi dek itu yang buat kita bisa berdemonstrasi karena ada hukumnya, justru mereka tidak taat hukum.” Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan hukum ataupun peraturan suatu daerah merupakan hal penting yang ada pada suatu negara dalam melaksanakan aturan kewajiban patuh bagi seluruh warga negaranya. Namun, dilanggar oleh orang yang memiliki kepentingan bagi dirinya sendiri dalam menjalankan perekonomian miliknya. 2. Pandangan Mahasiswi yang Bekerja Dalam hal urusan ekonomi memang tidak terlepas dari kehidupan manusia itu sendiri berdasarkan pemenuhan kebutuhan hidupnya masing –masing. Maka ekonomi sangat berpengaruh pada pandangan hidup seseorang seperti yang di utarakan oleh sana mengatakan : ” kita kak gak ada masalah sama pekerjaan apa saja dimana kita bekerja disini yang penting dapat memenuhi kebutuhan hidup kita, apalagi kalau kita sekolah juga pasti butuh uang untuk mengenyam pendidikan, ujung –ujungnya ke ekonomi lagi , jadi kalau menurut kita tempat apa pun itu dibangun dimana bukan masalah yang penting bisa buat mencari uang buat kebutuhan hidup masing –masing. Kalau masalah ini kak itu semua pemilik yang tanggung kita tidak ada sangkut pautnya. Tapi selagi masih bisa di kendalikan kita tetap bisa bekerja disini kak, pemilik juga alasan mengapa tidak menutup usaha ini dan masih operasi karena alasan ekonomi juga kak, lagian tempat ini juga di area central bisnis jadi ya sah – sah aja walau banyak pertentangan kita pun menyadari itu.” Berdasarkan pernyataan diatas pandangan terhadap alasan ekonomi menjadi hal yang pasti untuk kepentingan hidup seseorang. Di era post-modern ini telah banyak meruntuhkan batas- batas dari budaya hingga agama yang menjadi pijakan terhadap kehidupan individu tersebut. Universitas Sumatera Utara 73 3. Pandangan dari Masyarakat setempat Menurut yang di dapat dari berbagai pandangan masyarakat sekitar yang tinggal di lingkungan tersebut adanya perbedaan persen antara yang pro dan kotra menurut hasil peneliti melihat hampir 25 pro sedangkan 65 kontra.Mereka yang pro adalah orang-orang yang menganggap tidak masalah atas didirikannya tempat tersebut karena sebagai suatu wadah tempat hiburan semata, mereka yang lebih sedikit dari yang tidak setuju, terhadap adanya tempat hiburan yang berdekatan dengan sekolah tersebut. Dimana hasil yang terlihat bahwa mereka yang mengerti peraturan pemerintah dan menyadari ketidak sesuainya tempat tersebut karena bertolak dari nilai agama dan pendidikan, beberapa instalansi ini menolak seperti organisasi kemahasiswaan PMII, organisasi masyarakat ke agamaanFPI , dan instalasi pendidikan Sekolah-sekolah yang berbasis Agama. Universitas Sumatera Utara 74

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis wawancara dan keterangan pada Bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kasus konflik antara tempat hiburan malam Barcelona terhadap lembaga pendidikan dan rumah ibadah terjadi karena kurangnya teliti Pemerintah dalam mengizinkan usaha komersil yang diatur pada Peraturan Daerah Perda Kota Medan Nomor 37 Tahun 2002, tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum. 2. Adanya indikasi Prostitusi, Penyalah Gunaan Obat-obatan terlarang Yang terdapat Dari Tempat HIburan Malam, yang Dibuktikan Oleh banyaknya Kasus yang melibatkan Tempat Hiburan Malam, sehingga membuat resah dikalangan Masyarakat. 3. Upaya-upaya yang telah dilakukan pihak lembaga pendidikan dengan melayangkan gugatan bersama dengan rumah ibadah yang direspon oleh organisasi masyarakat Ormas seperti FPI Keagamaan dan PMII Mahasiswa dengan mendukung tindakan dan melancarkan aksi demo sebagai Respon dari tindakan protes terhadap Tempat Hiburan Malam Bar dan Diskotik barcelona tersebut. Universitas Sumatera Utara