Adanya Indikasi Prostitusi dan Penyalah Gunaan Obat- obatan Terlarang

62

4.6.2 Alternatif Penyelesaian Konflik

Adapun alternatif untuk menyelesaikan konflik antara pihak sekolah dan rumah ibadah terhadap keberadaan Bar dan Diskotik Barcelona yaitu mengingat adanya pelanggaran Peraturan Bupati yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Kabupaten Deli serdang berdasarkan peraturan tentang tempat hiburan Nomor 1018 Bab III Pasal 2 ayat 4 tentang berdekatan dengan sekolah dan meresahkan masyarakat. Dan juga pelanggaran Peraturan PerdaKota Medan Nomor 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan umum, dimana usaha tersebut tidak memenuhi syarat prosedur setelah ditinjau kembali tentang izin usahanya, yang harus ditindak tegas dengan mencabut dan menutup usaha sebagaimana semestinya.

4.6.2.1 Adanya Indikasi Prostitusi dan Penyalah Gunaan Obat- obatan Terlarang

Tempat Hiburan Malam Bar dan Diskotik Barcelona terindikasi merupakan tempat yang sering dijadikan Prostitusi dan Narkoba,Hal ini, terbukti dari sering terjadi penggerebekan dari pihak berwajib, tempat tersebut bukan satu-satunya. Hal ini dibuktikan dari pernyataan ketua komisi C DPRD Kota medan Anton Panggabeanyang dikutip dari Jurnal Asia,dalihnya: “Saya mantan orang lapangan makanya saya berani katakana tempat hiburan malam kita bersinyalir menjadi lokasi prostitusi dan beredarnya narkoba” tukasnya, dalam wawancara dengan jurnal asia”. Universitas Sumatera Utara 63 Kemudian, ia menambahkan pernyataan tentang bahwa dalam memberikan prosedur perizinan usaha seharusnya mengecek lokasi yang tidak berdekatan dengan permukiman masyarakat maupun rumah ibadah, namun justru adanya kejanggalan dari banyaknya usaha komersil seperti tempat hiburan karaoke milo yang berada di Jalan juanda yang tidak menaati aturan Perda Peraturan Daerah. Maka beliau mengatakan: “Terkait pengaduan masyarakat tentang keberadaan karaoke itu tetap menjadi perhatian.Kami akan membicarakan kembali dengan mengahirkan lurah, camat dan BPPT Kota Medan terkait dengan pengaudan masyarakat, kenapa ijin karaoke itu bisa terbit, sedangkan lokasinya ternyata berdekatan dengan rumah ibadah” Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tempat hiburan Malam Bar dan Diskotik Barcelona bukan satu-satunya tempat yang bermasalah yang ada dikota medan ini, maka jika didelik kembali bagaimana tempat hiburan mendapatkan izin merupakan suatu kejanggalan yang juga ingin diketahui oleh Ketua Komisi C DPRD Kota Medan tersebut.Jurnalasia, 12 januari 2016 . Maraknya tempat hiburan yang ada di Kota Medan merupakan tempat yang sangat mudah terindikasi dari minuman keras, dan obat-obat terlarang.Hal inilah yang membuat para pendidik Sekolah-sekolah yang berdekatan dari tempat hiburan tersebut dan Oraganisasi kemsayarakatan FPI dan PMII tidak bisa dengan diam dan bertindak untuk menutup tempat tersebut dengan melayangkan surat pengaduan dan berdemosntrasi. Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 4.6.2.1 Kepala Sekolah MAN 2 Medan Beserta Dinas Pariwisata Kab. Deli Serdang Gambar 4.6.2.2 Tempat Hiburan Malam Barcelona Disegel Berdasarkan keterengan gambar 4.6.2.1 dan 4.6.2.2 diatas merupakan ketika terjadi demonstrasi berserta penyegelan dan dicabutnya izin usaha oleh pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang, dimana kepala Universitas Sumatera Utara 65 sekolah MAN 2 Medan ikut serta bersama Dinas Pariwisata Kab. Deli Serdang dalam aksi penyegelan dan penutupan tempat Hiburan malam tersebut. fokusmedan, 6 Agustus 2015 Kendati pun, hal tersebut tidak menjadi ancaman bagi pihak pengelolah mengingat usaha tersebut masih tetap beroperasi hingga saat ini, kasus ini sudah lama dan berlarut-larut dan bukan satu-satunya yang ada. Mengingat lemahnya Ketegasan dan upaya tindakan dari pihak yang berwenang, yang akhirnya masalah masih belum menemukan pemecahan atau mengalami kebuntuan. Dari pihak sekolah menyatakan oleh bapak kepala sekolah Burhannudin menyatakan : “ kalau masalah ini nak sudah cukup lama, namun begitulah masih sama tidak ada tindakan tegas yang dilakukan pemerintah, undang – undang sudah jelas ada dikeluarkan oleh pemda pemerintahan daerah yang bolak – balik kita surati dan akhirnya diterima, maka keluarlah peraturan tersebut. Namun, kalau sampai sekarang masih operasi itu diluar batas kita. Yang terpeting, kita sudah bertindak dan melakukan upaya semampu kita, maka sekarang kita serahkan kepada pihak yang berwajid dan berwenang untuk itu. Yang saya tidak suka masalah ini, bahwa ada orang yang mengira saya dikira meminta uang dari sana untuk tidak memprotes lagi tempat maksiat tersebut, jadi perlu saya tegaskan nak, saya bukan mau mengambil keuntungan materil dari kasus ini, saya Cuma ingin mereka untuk peduli terhadap anak bangsa dalam membentuk moralitas yang baik. Disini kitakan tempat mendidik anak bangsa, untuk masa depan bangsa. Justru alangkah kurang baiknya mereka membuka tempat hiburan yang seperti itu, dan bagaimana bisa dapat izin atau memang tidak pernah berizin didirikan bar dan diskotik tersebut berartikan mereka sudah melakukan hal yang salah secara ilegal.” Dari pernyataan diatas sudah menjelaskan bagaimana konflik yang berlaku antara pihak – pihak terkait namun masih terjadi hingga saat ini belum menemukan solusi terbaik dalam penyelesaian masalah. Kondisi saat ini memang tidak terlihat antara ketegangan antara pihak, karena bukan masalah seperti perebutan tanah atau lain sebagainnya. Hanya mengingat tempat yang salah dalam Universitas Sumatera Utara 66 mendirikan usaha yang menjadi kontrovesi dimata masyarakat awam pada umumnya. Hal ini telah dijelaskan oleh Rahf Dahrendorf Konflik dalam Ritzer 2010 merupakan bagian dari interaksi sosial yang bersifat disosiatif. Konflik ini dibairkan berlarut –larut dan berkepanjangan serta tidak segera ditangani akan menimbulkan terjadinya disintegrasi sosial suatu bangsa. Suatu keadaan yang memiliki peluang besar untuk timbulnya konflik adalah perbedaan , Perbedaan yang di maksud adalah perbedaan kepentingan. Dimana kepentingan ekonomi merupakan tujuan yang dimiliki oleh pengelolah usaha, tanpa memandang dapak yang telah ditimbulkan dari usahanya yang merupakan masalah bagi sebagian pihak yang merasa tidak setuju. Asumsi Dahrendorf 2010 tentang masyarakat ialah bahwa setiap masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan, dan pertikaian serta konflik ada dalam sistem sosial juga berbagai elemen kemasyarakatan memberikan kontribusi bagi disintegrasi dan perubahan. Suatu bentuk keteraturan dalam masyarakat berasal dari pemaksaan terhadap anggotanya oleh mereka yang memiliki kekuasaan, sehingga ia menekankan tentang peran kekuasaan dalam mempertahankan ketertiban dalam masyarakat. Maka peran kekuasaan disini merupakan peran yang terkuat untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dimana materi dinilai sebagai kekuasaan yang utama sehingga dapat melancarkan segala hambatan, yang merupakan kerikil – kerikil masalah dari kondisi suatu keadaan tertentu. Universitas Sumatera Utara 67

4.7 Peran Para Pihak-pihak yang terlibat Konflik dalam menyelesaikan konflik