60
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KEPOLISIAN DALAM
MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Dalam GBHN 1999 kondisi umum tentang hukum dinyatakan bahwa di bidang hukum terjadi perkembangan yang kontroversial, di satu pihak produk
materi hukum pembinaan aparatur, sarana dan prasarana hukum menunjukkan peningkatan. Namun di pihak lain tidak diimbangi dengan peningkatan integritas
moral dan profesionalisme aparat penegak hukum, kesadaran hukum, mutu pelayanan, serta tidak adanya kepastian dan keadilan hukum, sehingga supremasi
hukum belum dapat diwujudkan.
47
Tekad untuk memberantas segala bentuk penyelewengan sesuai tuntutan reformasi seperti KKN, serta kejahatan ekonomi keuangan dan penyalahgunaan
kekuasaan belum diikuti dengan langkah-langkah nyata dan kesungguhan pemerintah serta aparat penegak hukum dalam menerapkan dan menegakkan
hukum. Berdasarkan gambaran tentang kondisi umum pada GBHN 1999 di atas
maka Chairuman Harahap mengidientifikasikan beberapa kelemahan dan hambatan dalam rangka penegakan hukum menurut antara lain:
48
1. Belum sempurnanya perangkat hukum;
2. Masih rendahnya integritas moral aparat penegak hukum;
3. Penegakan hukum yang kurang professional;
47
Chairuman Harahap, Merajut Kolektivitas Melalui Penegakan Supremasi Hukum, Bandung: Cita Pustaka Media, 2003, hal. 32
48
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
4. Masih rendahnya penghasilan aparat penegak hukum;
5. Masih rendahnya tingkat kesadaran hukum;
6. Kurangnya sarana dan Prasarana;
7. Terjadinya campur tangan pemerintah dalam proses peradilan.
Penegakan hukum bukanlah semata-mata berarti pelaksanaan perundang- undangan, walaupun dalam kenyataan di Indonesia kecenderungannya adalah
demikian, sehingga pengertian law enforcement begitu populer. Selain itu, ada kecenderungan yang kuat untuk mengartikan penegakan hukum sebagai
pelaksanaan keputusan-keputusan hakim. Perlu dicatat, bahwa pendapat-pendapat yang agak sempit tersebut mempunyai kelemahan-kelemahan, apabila
pelaksanaan perundang-undangan atau keputusan-keputusan hakim tersebut malahan mengganggu kedamaian di dalam pergaulan hidup.
49
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapatlah ditarik kesimpulan sementara, bahwa masalah penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-
faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-
faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:
50
1. Faktor hukumnya sendiri;
2. Faktor Penegak hukum;
3. Faktor sarana dan fasilitas;
4. Faktor masyarakat;
5. Faktor kebudayaan.
49
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 7-8.
50
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada
efektifitas penegakan hukum.
51
Polisi dalam menjalankan tugasnya adalah untuk menjaga kepentingan masyarakat, berbangsa dan bernegara demi terjaminnya keamanan dan ketertiban
dan tertegaknya hukum mengenai tindak pidana penucucian uang di Kepolisian Daerah Sumatera Utara Poldasu juga harus menghadapi beberapa kendala yang
dapat mengambat pelaksanaan penegakan hukum. Faktor-faktor Penghambat Kepolisian dalam Menanggulangi Tindak
Pidana Pencucian Uang antara lain : 3.
Faktor internal meliputi Faktor kuantitas penegak hukum, penegakan hukum yang kurang professional.
4. Faktor eksternal meliputi Faktor hukumnya sendiri termasuk di dalamnya
belum sempurnanya perangkat hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor masyarakat termasuk di dalamnya masih rendahnya tingkat kesadaran
hukum, dan faktor kebudayaan. masih rendahnya penghasilan aparat penegak hukum.
A. Faktor Internal