KESIMPULAN Kajian Hukum Mengenai Peran Kepolisian Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Pencucian Uang (Studi Di Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu)

112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pengaturan hukum terhadap tindak pidana pencucian uang sebelumnya di atur dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang No.25 Tahun 2003, kemudian Indonesia mengeluarkan peraturan terbaru yaitu dikeluarkannya Undang-Undang No.8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dimana pencucian uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini disebutkan dalam Pasal 1 angka 1. Undang-Undang No.8 Tahun 2010 hanya mengatur 7 Pasal mengenai tindak pidana pencucian uang yaitu Pasal 3 sampai Pasal 10 dan dan mengatur “tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang” sebagaimana diatur Pasal 11 sampai dengan Pasal 16. 2. Faktor –faktor penghambat kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana pencucian uang adalah: a. Faktor internal :Faktor Penegak Hukum dimana dalam kenyataannya harus diakui bahwa masih ada aparat penegak hukum seperti penyidik yang kurang profesional sehingga penanganan kasus yang sering terlambat. Universitas Sumatera Utara b. Faktor Eksternal : 1 Faktor Hukum dimana dalam Undang-Undang No.8 Tahun 2010 Pasal 71 ayat 3 masa pemblokiran di batasi selama 30 hari, yang penerapannya mempersulit Penyidik karena harus mengejar waktu dan alat bukti, selain itu Ketentuan mengenai berbenturan dengan kerahasiaan bank maka birokrasinya akan sulit dan memakan waktu yang panjang. 2 Faktor sarana dan prasarana yaitu dimana masih minimnya sarana dan prasarana kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana pencucian uang . 3 Faktor masyarakat dimana pada umumnya kesadaran masyarakat umum tentang tindak pidana pencucian uang masih kurang dan sulit untuk bekerjasama dengan kepolisian karena kebanyakan masyarakat berpikirian masih takut, enggan atau malas berurusan dengan hukum. 4 Faktor Kebudayaan dimana Sistem komunikasi dan jaringan sosial media yang bebas membuat masyarakat mudah untuk membuka akun ataupun website baru sehingga banyaknya identitas palsu. 3. Peran kepolisian dalam upaya penanggulangan tindak pidana pencucian uang yaitu dengan upaya pre-entif dimana Kepolisian melakukan penyuluhan atau himbauan untuk setiap masyarakat melalui media cetak, maupun media elektronik . Upaya Preventif yaitu kepolisian melakukan seminar dan melakukan rapat antar instansi untuk melahirkan nota kesepakatan dalam bentuk MoU. Upaya represif yang dilakukan oleh kepolisian yaitu menindaklanjuti setiap kasus TPPU yang diduga atau patut dicurigainya adanya “rekening gendut”dengan bekerja sama dengan PPATK.Setelah dua Universitas Sumatera Utara alat bukti terpenuhi maka penyidik mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Sprindik dan membuat Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan SPDP ke JPU dan menyerahkan berkas perkara ke JPU.

B. SARAN