Bahan Kuliah Pengantar Ilmu Hukum 2

(1)

PENGANTAR

ILMU


(2)

(3)

Pengertian Ilmu Hukum

 Ilmu hukum Jurisprudence ilmu yang mempelajari hukum.

 Istilah Yurisprudence (bahasa latin) iuris atau hukum yang dibuat oleh masyarakat, Prudentia  kebijaksanaan atau

pengetahuan.

 Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang obyeknya hukum, mempelajari seluk beluk mengenai hukum, seperti:

asal mula, wujud, asas-asas, sistem,

macam pembagian, sumber-sumber, fungsi dan kedudukan hukum dalam masyarakat


(4)

 Ilmu hukum dalam bhs Belanda : Putusan

hakim yang telah memiliki kekuatan hukum yg tetap.

 Dalam bhs Perancis, theorie generale du droit  Dalam bhs Jerman, jurisprudenz dan

rechtswissenchaft

 Jurisprudence, berarti kebijaksanaan yg

berkaitan dg hukum atau pengetahuan hk.


(5)

Ilmu Hukum:

mencakup dan membicarakan segala

hal

yang

berhubungan

dengan

hukum. Demikian luasnya masalah

yang dicakup oleh ilmu ini, sehingga

sempat memancing pendapat orang

untuk mengatakan, bahwa

batas-batasnya

tidak

bisa

ditentukan

(curzon, 1979 :V)


(6)

Obyek Ilmu Hukum adalah : Hukum

Untuk mengkaji masalah apa itu

hukum maka masalah2 yang

dibicarakan oleh ilmu hk sbb:

1.

Mempelajari asas-asas hukum

formal hukum


(7)

3.

Mempelajari

konsepsi-konsepsi

hukum dan arti fungsionalnya dalam

masyarakat

4. Mempelajari kepenting-kepentingan

sosial apa saja yang dilindungi oleh

hukum

5. Ingin mengetahui tentang apa

sesungguhnya hukum itu, dari mana

dia datang, apa yang dilakukannya

dan dengan cara-cara apa ia

melakukan hal itu.


(8)

6. Mempelajari apakah keadilan itu dan

bagaimana ia diwujudkan melalui hukum 7. Mempelajari perkembangan hukum;

apakah hukum itu sejak dahulu sama dengan yang kita kenal sekarang ini? Bagaimana sesungguhnya hukum itu berubah dari masa ke masa?

8.Mempelajari pikiran-pikiran orang sepanjang masa

9. Mempelajari bagaimana sesungguhnya kedudukan hukum dalam masy.

Bagaimana hubungan hukum dg sub-sub sistem lain dalam masyarakat


(9)

10. Apabila ilmu hukum memang disebut sebagai ilmu, bagaimana sifat-sifat atau karakteristik keilmuannya.


(10)

 Dari pernyataan tersebut diatas menunjukan

betapa luasnya permasalahan yg bisa dibicarakan dlm ilmu hukum dan ilmu hukum tidak hanya bersinggungan dengan peraturan per-uu-an saja, tapi mengajukan pertanyaan2 filsafati tercermin pd pembicaraan yg menukik mengenai hub antara hk dan kekuasaan dan keadilan, hakikat dan asal-usul hukum.

 Pentingnya pembicaraan mengenai hk dlm

konteks kesejarahan. Spt perkem hk dr masa yg lalu sampai sekarang. Pengetahuan kesejarahan menjelaskan pd


(11)

Kita tentang fungsi-fungsi yg dilakukan oleh hukum pd masa atau tingkat peradaban tertentu dr umat manusia.

 Ilmu hukum tdk mempersoalkan suatu

tatanan hukum tt yg kebetulan berlaku di suatu negara.

 Tp perhatiannya menjangkau jauh melebihi

batas-batas hukum yg berlaku di suatu negara atau suatu waktu tt.

 Obyeknya adalah hukum sebagai suatu

fenomena universal dalam kehidupan manusia.


(12)

Pendapat pakar tentang Ilmu Hukum:

1.

Ilmu hukum adalah pengetahuan

mengenai masalah yang bersifat

surgawi

dan

manusiawi,

pengetahuan apa yang benar dan

apa yang tidak benar (ulpian)

2.

Ilmu yang formal tentang hukum

positif (holland)

3.

Sintesis ilmiah tentang asas-asas


(13)

4.Penyelidikan oleh para ahli hukum tentang norma, cita-cita dan teknik-teknik hukum dengan menggunakan

pengetahuan yang diperoleh dari

berbagai disiplin di luar hukum yang mutakhir. (Stone)

5.Ilmu hukum adalah nama yang diberikan kepada suatu cara untuk mempelajari hukum, suatu penyelidikan yang bersifat abstrak, umum dan teoritis yang berusaha untuk mengungkapkan asas-asas pokok dari hukum dan sistem hukum (Fitgerald)


(14)

6.Setiap

usaha

untuk

mengembalikan

suatu

kasus

kepada suatu peraturan adalah

suatu

kegiatan

ilmu

hukum,

sekalipun nama yang umumnya

dipakai dalam bahasa inggris

dibatasi pada artiannya sebagai

aturan-aturan yang paling luas

dan

konsep

yang

paling


(15)

 Pilihan metode tdk bisa dipisahkan dr

penglihatan seseorang mengenai hakikat dr hukum. Dg dmk terdapat hubungan yang erat antara penglihatan orang mengenai hk dengan metode yg dipilih atau digunakan.

 Apabila kita memilih utk melihat hk sebagai

perwujudan dari nilai-nilai tt, mk pilihan tersebut akan membawa kita kepada metode yg bersifat idealis. Metode ini berusaha menguji hk yg hrs mewujudkan nilai tertentu. Contoh nilai keadilan. Apa yg seharusnya dilakukan oleh hukum utk mewujudkan nilai keadilan


(16)

 Bila hk dilihat sebagai suatu sistem

peraturan-peraturan yg abstrak, mk metode normatif yg digunakan dlm menggarap hk. Sesuai dg cara pembahasan yg bersifat analitis, mk metoda ini disebut metode normatif analitis. Metode ini tidak menghiraukan apakah hk akan mewujudkan dan mencapai nilai-nilai tertentu. Spt keadilan, kebenaran


(17)

 Bila hk dipahami sebagai alat utk

mengatur masyarakat, mk pilihan akan jatuh pada penggunaan metode sosiologis. Berbeda dg kedua penglihatan diatas, mk paham yg ketiga ini mengkaitkan hk kepada usaha utk mencapai tujuan2 serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan konkrit dalam masyarakat. Oleh krn itu metode ini memusatkan perhatiannya pada pengamatan mengenai efektivitas dari hk.


(18)

Norma-norma dlm masyarakat yg

mengatur hub antar – individu

dlm masy ada 4 macam :

1.

Norma agama

2.

Norma kesusilaan

3.

Norma kesopanan


(19)

Ad. 1 norma agama

Norma yg berpangkal pd kepercayaan

adanya Tuhan, dan menganggap

norma agama ditentukan oleh Tuhan.

Pelanggaran thd norma agama berarti

pelanggaran

terhadap

perintah

Tuhan, yg akan mendapat hukuman

di akherat kelak. Contoh norma

agama, kamu tidak boleh mencuri,

kamu tidak boleh berdusta/ingkar

janji


(20)

Ad.2 Norma keksusilaan

Norma yg berpangkal pd hati nurani

manusia sendiri, yg membisikan agar

melakukan perbuatan yg baik dan

meninggalkan perbuatan yg tercela.

Pelanggaran thd norma susila berarti

melanggar perasaan baiknya sendiri

yg berakibat penyesaslan. Perbuatan

yg tidak mengindahkan norma susila

disebut a-susila. Contoh, kamu tidak

boleh mencuri, kamu tidak boleh

berzina. (contoh norma kesusilaan)


(21)

Ad.3 Norma kesopanan

Norma yg timbul atau diadakan dalam suatu masya, yg mengatur sopan santun dan perilaku dalam pergaulan hidup antar sesama anggota masy. Norma kesopanan didasarkan pada kebiasaan, kepantasan atau kepatutan yg berlaku dlm masya. Orang yg melakukan pelanggaran akan dicela oleh sesama anggota masya. Contoh, jangan bersikap kasar pada yanglebih tua, jangan berlaku sombong, jangan meremehkan orang lain Dsb.


(22)

Meskipun norma agama, kesusilaan

dan kesopanan memegang peranan

penting dlm pergaulan masya,

namun ketiga norma tersebut

belum cukup menjamin keserasian,

keharmonisan dan keseimbangan

hubungan sesama anggota masya,

dan

belum

menjamin

segala

kepentingan

anggota

masya.

Karenanya ketiga norma itu perlu

ditambah dengan norma yang lain

norma hukum.


(23)

Mengapa norma agama, kesusilaan dan kesopanan belum cukup menjamin ketertiban dan ketentraman dalam masya? Hal ini disebabkan :

1. Masih adanya aspek-aspek yg belum

diatur dalam ketiga norma itu

2. Ketaatan terhadap norma agama,

kesusilaan dan kesopanan hanya bergantung kepada kepercayaan, keinsyapan, keyakinan dan kesadaran tiap pribadi dalam masya. Shg orang yg tdk menyakini akan hk Tuhan di akhirat akan dg mudah melanggar norma tersebut


(24)

Karenanya perlu diberi perlindungan norma

lain yg bersifat memaksa yaitu hukum.

Norma agama dan norma kesusilaan merupakan norma yg menyangkut aspek kehidupan pribadi. Norma kesopanan dan norma hukum merupakan norma yg menyangkut aspek kehidupan antar pribadi. Norma agama bertujuan pada kesucian hidup pribadi atau beriman. Norma kesusilaan bertujuan pada kebersihan hati nurani atau terbentuknya akhlak pribadi. Norma kesopanan bertujuan pada kenyamanan hidup antar pribadi, sedangkan norma hukum bertujuan pada kedamaian hidup bersama


(25)

Hubungan dan perbedaan antara norma

agama, kesusilaan, kesopanan dan norma hukum.

Keempatnya mempunyai hubungan yg erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain serta saling memperkokoh kekuatan pengaruhnya dalam masya.

Contoh : kejahatan yg diuraikan dlm KUHP hampir semuanya merupakan perbuatan yg dicela oleh kesusilaan dan agama. Dmk pula azas-azas kesusilaan dan agama memegang peranan penting dlm hk perdata


(26)

Sehingga beberapa ket dalam KUH Perdata, memberi perlindungan kepada orang yang bertikat baik, ekonominya lemah dr mereka yg ekonominya lebih kuat dsb.

Selanjutnya ingkar janji dlm pelaksanaan perjanjian tidak hanya pelanggaran thd norma hukum, tp juga merupakan pelanggaran thd norma agama, kesusilaan dan kesopanan. Oleh krn itu dilihat dr isi norma keempat norma tsb tidak mempunyai perbedaan prinsipil


(27)

Lantas ukuranya apa agar suatu norma dapat mengikat, shg Pemerintah dan Pengadilan harus memperhatikan norma tersebut?

Menurut Wiryono Prodjodikoro,

ukurannya adalah keselamatan dan ketertiban.

Perbedaan :

Apabila suatu norma pelaksanaannya dpt dipaksakan oleh Pemerintah dan Pengadilan disebut adalah norma “hukum”


(28)

Perbedaan dari aspek Sumbernya

Norma

agama

bersumber

pada

kepercayaan Tuhan YME

Norma kesusilaan bersumber pada

moral

Norma kesopanan bersumber pada

anggapan /pandangan suatu masya

ttg sopan santun yg baik

Norma

hukum,

bersumber

pada

perumusan2 yg ditentukan oleh yg

berwenang membentuk hukum


(29)

Perbedaan dari aspek Sanksinya :

Sanksi pelanggaran norma agama, kesusilaan dan kesopanan bersifat psikis.

Sanksi pelanggaran norma hukum bersifat konkrit (nyata) yg dipaksakan thd setiap orang yg melanggaranya, oleh lembaga /alat negara yg berwengan menurut cara yg ditentukan.

Meskipun dmk tdk semua norma hukum mempunyai sanksi yg dapat dipaksakan, contoh, orang yg kalah judi memang berkewajiban utk membayar hutangnya karena perjudian itu, tetapi ia tidak dapat dituntut melalui Pengadilan utk membayar hutangnya tersebut.


(30)

Ada beberapa sebab mengapa orang patuh pada hukum :

1. Takut akan sanksinya

2. Menjaga hubungan baik dg warga masya lainnya. Khusus pada masy dimana hub pribadi dan batiniah antar warganya sangat kuat

3. Kepentingannya terlindungi atau terpenuhi oleh hukum

4. Hukum itu sesuai atau serasi dg sistem nilai yang dianutnya.


(31)

Pengertian hukum

 Menurut Utrecht, hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang pengurus tata

tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

 Menurut Immanuel Kant, hukum ialah

keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu

dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain menuruti asas tentang kemerdekaan.


(32)

Menurut Radbruch

Hukum adalah karya manusia yg

berupa

norma-norma

berisikan

petunjuk-petunjuk tingkah laku. Ia

merupakan

pencerminan

dari

kehendak

manusia

tentang

bagaimana seharusnya masyarakat

itu

dibina

dan

kemana

harus

diarahkan. Oleh karena itu

pertama-tama hk itu mengandung rekaman dr

ide-ide yg dipilih oleh masyarakat

tempat hk itu diciptakan. Ide-ide ini

adalah ide mengenai keadilan.


(33)

Menurut John Austin

Hukum semata-mata sebagai perintah penguasa. Oleh krn itu hk dipandang sebagai perintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan suatu perbuatan tertentu yg didukung oleh paksaan fisik yg akan dijatuhkan kepada siapa yg tidak menaati ketentuan itu.

Namun pendapat ini tdk dpt menerangkan ket yg tdk bersifat perintah, spt mis ket mengenai usia cukup umur. Sanksi bukan merupakan unsur yg esensial dr hk, tp tambahan


(34)

Menurut Radbruch

Nilai-nilai dasar dr hukum : Keadilan

Kegunaan

Kepastian hukum

Namun diantara ketiga nilai tersebut terdapat suatu ketegangan satu sama lain. Apabila terdapat ketegangan mak yang harus diutamakan adalah nilai keadilan.


(35)

Simorangkir

Hukum sebagai peraturan-peraturan

yang

bersifat

memaksa,

yg

menentukan tingkah laku manusia

dalam lingkungn masyarakat, yg

dibuat oleh badan-badan resmi yg

berwajib,

pelanggaran

mana

terhadap peraturan-peraturan tadi

berakibat diambilnya tindakan, yaitu

dg hkman yg tt.


(36)

Soerojo wignjodipoero

Hukum adalah himpunan

peraturan-peraturan hidup yang

bersifat

memaksa,

berisikan

suatu perintah, larangan atau

perijinan untuk berbuat atau tidak

berbuat sesuatu serta dengan

maksud untuk mengatur tata

tertib

dalam

kehidupan

masyarakat.


(37)

Soetandyo Wignjosoebroto

Terdapat 5 konsep hukum :

1.

Hukum adalah azas kebenaran dan

keadilan yang bersifat kodrati

2.

Hukum adalah norma-norma positip

di

dalam

sistem

perundang-undangan hukum nasional

3.

Hukum adalah apa yang diputuskan

oleh

hakim

inconcreto,

dan

tersistemasasi sebagai judge made

law


(38)

4. Hukum adalah pola-pola perilaku

sosial yg terlembagakan, eksis

sebagai variabel sosial yg empirik

5. Hukum adalah manifestasi

makna-makna simbolik para pelaku sosial

sebagaimana

tampak

dalam


(39)

Sui generis (bahasa latin) hanya satu

untuk jenisnya sendiri.

Sui generis berlaku untuk tiga tingkatan

ilmu hukum yaitu dogmati hukum, teori hukum dan filsafat hukum.

Sui generis tidak ada bentuk ilmu lain

yang dapat dibandingkan dengan ilmu hukum.


(40)

Jenis - Jenis Ilmu Hukum Meuwissen :

1. ilmu Hk Doktrinal

2. ilmu Hk Empiris : - Sosiologi hk - Sejarah hk

- Perbandingan hk - Psikologi hk


(41)

Bruggink :

1.

Ilmu Hukum Normatif

2.

Ilmu Hukum Empiras

Piter Mahmud

Ilmu Hukum Empiris, merupakan sesuatu

yg bersifat

contradictio in terminis

,

karena

bukan

merupakan

suatu

pengetahuan ttg sesuatu yang bersifat

empiris


(42)

Sosiologi hk Ilmu Empiris tp bukan ilmu hk Psikologi hk

Sejarah hk

Beda sosiologi hk dg mazhab sosiologi hk

Sosiologi hk merupakan cabang ilmu sosiologi Sedangkan mashab sosiologi, merupakan salah

satu mashab dalam ilmu hk

Studi perbandingan hk bukan merupakan ilmu empiris, tetapi merupakan bagian dari ilmu hukum yang bersifat normatif dan preskriptif


(43)

Ilmu Empiris bersifat bebas nilai

Ilmu empiris bukan satu2nya ilmu pengetahuan modern.

Pada masa sekarang Ilmu dpt dibagi dalam : 1. Ilmu alamiah (biologi, fisika)

2. Ilmu formal ( matematika)

3. Ilmu sosial ( sosiologi, ekonomi)

4. Humaniora ( sejarah, sastra). Obyek kajian humaniora bersifat sarat nilai. Oleh krn itu metode utk ilmu-ilmu empiris tdk dpt diterapkan utk studi2 humaniora.


(44)

Contoh: seorang wanita menangis meneteskan air mata.

Seorang ahli ilmu kimia akan mengatakan, bahwa air mata tidak lain merupakan kombinasi tertentu antara oksigen dan hidrogen. Akan tetapi dilihat dari sudut pandang humaniora, ada sesuatu dibelakang fakta yang tidak dapat diferifikasi secara empiris. Air mata si wanita yg sedang menangis itu bagi peyair bukan sekadar senyawa kimia, melainkan mengandung makna yang dalam dan mempunyai nilai seni.


(45)

Meuwissen berpendapat, bahwa gejala perasaan dan pernyataan2 yg berkaitaan dg emosi tdk dapat dijadikan obyek penielitian empiris krn hal itu akan menggusur unsur yg spesifik dr manusia. Beberapa unsur yg tdk dapat diteliti krn tdk dpt diamati dan diukur . Oleh karena itulah unsur2 batin tersebut harus disingkirkan.

Dg dmk dapat disimpulkan bahwa ilmu-ilmua empiris tidak layak utk digunakann dalam menjelaskan gejala yg tdk dapat diamati dan tidak dapat diukur.


(46)

Ilmu empiris dalam kitannya dg hukum menghasilkan dua implikasi dalam ilmu hukum :

Pertama,

Apabila ilmu hukum diperlakukan sebagai ilmu empiris, maka hk harus didekati dg kacamata instrumental. Dalam hal ini hk dipandang sebagai suatu sarana utk mencapai tujuan lain. Apa tujuan lain itu? Ilmu empiris tidak akan memberikan jawabannya sebab tujuan barada dalam ruang lingkup nilai sehingga bukan merupakan bidang kajiannya.


(47)

Kedua,

Dalam menolak ilmu hk diklasifikasi sebagai studi yg bersifat empiris adalah studi2 hk tidak dapat menjelaskan isi hukum. Dimanapun hk diadakan utk mengadakan ketertiban sosail dan keadilan bagi setiap anggota masya. Ilmu empiris tidak bertalian dg kedua hal tersebut karena kedua hal tersebut tidak dapat diamati dan iukur. Agar dapat diamati dan diukur, konsep2 keadilan dan ketertiban kedalam pengertian yang fungsional. Bahkan pengertian hkpun harus dibuat operasional agar dptmditeliti secara empirik


(48)

ketiga,

Ilmu empiris tidak dapat menjelaskan makna dibelakang fakta yang dapat diamati. Sedangkan makna dibelakang fakta yg dapat diamati itulah yg esensial bagi studi non empiris.

Berlainan dg studi2 empiris yg memisahkan secara tegas antara peneliti dg yang diteliti, dalam mempelajari makna peneliti dan yg diteliti sulit utk dipisahkan.


(49)

Karakteristik ilmu hk Paul Scholten Ilmu hk berbeda dg ilmu deskriptif.

Ilmu hk bukan untuk mencari facta historis dan hubungan2 sosial spt yg terdapat pada penelitian2 sosial.

Ilmu hukum berurusan dg preskripsi2 hukum, putusan2 yang bersifat hukum, dan materi 2 yang diolah dari kebiasaan.

Bagi legislator ilmu hk berkaitan dg hk in abtracto, sedangkan bagi hakim ilmu hk memberi pedoman dalam menangani perkara dan menetapkan fakta2 yg kabur.

Jadi ilmu hk mempunyai karakter preskriptif dan sekaligus sebagai ilmu terapan


(50)

Jhon Austin pendiri mashab analitis

Memberi pandangan sempit terhadap ilmu hukum

Ilmu Hukum adalah tidak lain adalah hk positip Yaitu aturan yg dibuat oleh mereka yg

mempunyai kedudukan politis lebih tinggi untuk me gatur mereka yg mempunyai kedudukan politis lebih rendah. Perintah penguasa

Hukum harus dipisahkan dari moral, kebiasaan dan unsur2 lain yg tidak dapat ditentukan


(51)

Hans Kelsen ajaran hukum murni

Hk harus dibebaskan dr kabut metafisika yang telah menyelimuti sekian lama.

Hukum tetapkah hk meskipun tidak adil, oleh karena itu bila pandangan kelsen diikuti maka ilmu hukum tidak lebih dari studi formal ttg hukum


(52)

Roscoe Pound, Mendirikan mashab sosiologis Hukum dalam arti yg luas. Hk harus dibedakan

dg uu. Mendifinisikan hk dalam pengertian peradilan dalam melaksanakan peradilan. Ilmu hk berkaitan dg penafsiran dan

penerapan

Oleh krn itu ilmu hk merupakan studi ttg hk. Ilmu hukum dk dapat diklasifikan kedalam

ilmu sosial yang bidang kajiannya kebenaran empiras. Ilmu sosial tdk memberi ruang utk menciptakan konsep hk.

Studi Ilmu2 sosial hanya berkaitan dg

implementasi konsep hk, dan mengkaji kepatuhan individu thd aturan hk


(53)

Tidak tepat mengklasifiakasi ilmu hukum kedalam ilmu sosial dan humaniora. Krn baik ilmu sosial dan humaniora memnandang hk dr keilmuannya sendiri.

Meuwissen , yg membagi ilmu hk dalam ilmu hk empiris dan dogmatik, namun menetapkan ilmu hk dogmatik sebagai sesuatu yg bersifat sui generis artinya tdk ada bentuk ilmu lain yg dapat dibandingkan dg ilmu hk. Ilmu hk dogmatik mempunyai posisi sentral dalam pendidikan di PT


(54)

Aliran-Aliran ilmu

hukum

 Sosiologi hukum  Antropologi hukum

 Perbandingan Hukum  Sejarah Hukum

 Politik hukum

 Psikologi hukum  Filsafat hukum


(55)

Sosiologi Hukum

Menurut Soerjono Soekanto Cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hub timbal balik antara hukum dg gejala sosial lainnya. Gejala-gejala sosial itu ruang lingkupnya meliputi “struktrul sosial” dan proses sosial.

Menurut Satjipto Rahardjo, sosiologi hukum bermaksud memberi penjelasan terhadap praktek-pratek hukum, seperti pembuatan peraturan perundang-undangan dan penerapannya dalam praktek peradilan


(56)

Sosiologi hukum berusaha menjelaskan mengapa praktek-praktek demikian terjadi, apa sebabnya, faktor apa yang mempengaruhinya

Senantiasa menguji kebenaran empiris suatu peraturan hukum. Apakah yang tertera dalam suatu peraturan hukum sesuai dg kenyataan? Hal ini berbeda dg pendekatan tradisional yang normatif, yg menerima saja apa yg tertera dalam suatu peraturan hukum.


(57)

Sosiologi hukum tdk melakukan penilaian thd hukum, tp mendekati hukum dr obyektivitas semata, dan

bertujuan utk memberikan

penjelasan terhadap gejala hukum yg nyata. Sosiologi hukum diantaranya mempelajari pengorganisasian sosial dr hukum yg obyeknya adalah badan-badan yg terlibat dlm penyelenggaraan hukum, spt badan pembuat uu, pengadilan, kepolisian, kejaksaan advokat dsb.


(58)

Antropologi Hukum

Karakterisitk antropologi hukum

terletak pada sifat pengamatannya,

penyelidikannya dan pemahamanya

secara

menyeluruh

terhadap

kehidupan manusia (spt sejarah

manusia,

lingkungan

hidup,

kehidupan keluarga, pemukiman,

ekonomi, politik, agama, bahasa,

kesenian dan pakaian)


(59)

Perbandingan Hukum

Dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengadakan identifikasi terhadap persamaan dan atau perbedaan antara dua atau lebih gejala tertentu.

Istilah perbandingan hukum menunjukan dua pengertian yg berbeda.

Pertama, perbandingan hukum sebagai metode studi hukum

Kedua, perbandingan hk sebagai ilmu pengetahuan yg membanding-bandingkan sistem hk negara yg satu dg negara yg lain


(60)

Perbandingan hukum juga dapat diadakan dalam satu negara saja, yg mempunyai sistem hukum pluralistik atau majemuk. Spt di Indonesia dpt diadakan perbandingan hk antara sistem hk adat, atau antara sistem hk barat dg sistem hk adat.

Studi perbandingan hukum dilakukan dg maksud :

1. Menunjukan perbedaan dan persamaan yg ada di antara sistemhk atau bidang-bidang hk yg dipelajari.


(61)

2. Untuk menjelaskan mengapa terjadi persamaan atau perbedaan yg dmk itu, faktor-faktor apa yg menyebabkanya.

3. Untuk memberikan penilaian thd masing-masing sistem hk yg digunakan

4. Untuk memikirkan kemungkinan apa yg bisa ditarik sebagai kelanjutan dari hasil-jasil studi perbandingan yg telah dilakukan 5. Untuk merumuskan

kecenderungan-kecenderungan yg umum pada perkembangan hk, termasuk didalamnya irama dan ketentuan yg dapat dilihat pada perkembangan hukum tsb


(62)

6. Untuk menemukan asas-asas umum yg didapat sebagai hasil dari penyelidikan yg dilakukan dg cara membandingkan hk tersebut.

Sejarah Hukum

Adalah salah satu bidang studi hk yg mempelajari perkembangan dan asal usul sistem hukum dalam suatu masyarakat tertentu, dan memperbandingkan antara hk yg berbeda karena dibatasi waktu yang berbeda pula.


(63)

Ditinjau dr sudut ilmu pengetahuan, hukum adalah gejala sejarah. Hukum sebagai gejala sejarah berarti tunduk pada pertumbuhan yang terus-menerus. Pengertian pertumbuhan memuat dua arti, yaitu unsur perubahan dan unsur stabilitas. Demikian dikatakan Van Apeldorn.

Politik Hukum

Adalah suatu bidang studi hukum yg kegiatannya memilih atau menentukan hukum mana yang sesuai dg tujuan yg hendak dicapai oleh masyarakat.


(64)

Yang menjadi kajian dari Politik hukum

1. Tujuan apakah yang hendak dicapai dg sistem hukum yang ada ?

2. Cara apakah yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut? Termasuk didalamnya persoalan pemilihan antara hukum tertulis atau hukum tidak tertulis, antara sentralisasi dan desentralisasi

3. Kapan waktunya hukum perlu dirubah dan melalui cara apa sebaiknya perubahan hukum itu dilakukan.


(65)

Psikologi hukum

Adalah cabang ilmu pengetahuan yg

mempelajari hukum sebagai suatu

perwujudan dp jiwa manusia. Ilmu

pengetahuan

ini

mempelajari

perilakuan atau sikap tindak hukum

yg mungkin merupakan perwujudan

dari gejala kejiwaan tertentu dan juga

landasan kejiwaan dari perikelakuan

atau sikap tindak tersebut.


(66)

Filsafat Hukum

Ilmu yang mempelajari hakikat hukum atau mempelajari hukum secara filsafat. Obyek dari filsafat hukum adalah hukum yang dikaji secafra mendalam. Mempelajari pertanyaan mendasar ttg hukum. Apakah hukum itu/ mengapa hukum mengikat? Apa sebab orang menaati hukum? Apa hubungan hukum dengan keadilan, hukum dengan kekuasaan?


(67)

Norma sosial

 Norma sosial : adalah ketentuan yang

mengatur tingkah laku manusia atau yang menjadi pedoman manusia untuk berperilaku guna menjaga kepentingan mereka dalam masyarakat


(68)

Norma hukum

 Norma hukum : adalah norma yang

dibuat oleh pemegang kekuasaan yang berwenang.

 Sifatnya memaksa dan melindungi.  Sifat memaksa tampak pada sanksi

yang diterapkan apabila terjadi

pelanggaran dan berlaku untuk umum.

 Sanksi norma hukum bersifat tegas,

diatur dalam peraturan perundang-undangan


(69)

Hukum dan Kekuasaan

 Dalam hal ini hukum dalam bentuk yang asli

bersifat membatasi kekuasaan atau kesewenangan dan berusaha untuk

memungkinkan terjadinya keseimbangan dalam hidup bermasyarakat.


(70)

Keberadaan manusia dalam

masyarakat

 Manusia sebagai makhluk sosial

manusia tidak dapat hidup sendiri perlu adanya interaksi sosial dengan manusia lain.

 Hukum dan Kepentingan Manusia

adanya aturan hukum menjaga

ketertiban keselarasan hidup manusia dalam masyarakat.


(71)

Das Sollen dan Das Sein

Das SollenDas Sein

segala sesuatu yang

mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap.

Contoh : dunia norma, dunia kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa das

sollen merupakan kaidah dan norma serta

kenyataan normatif seperti apa yang

seharusnya dilakukan.

adalah segala sesuatu yang merupakan

implementasi dari segala hal yang kejadiannya

diatur oleh das sollen . Dapat dipahami bahwa das sein merupakan peristiwa konkrit yang terjadi.


(72)

(73)

Konsep hukum/istilah dan

pengertian dalam ilmu hukum

 konsep konstruktif dan sistematis yang

digunakan untuk memahami suatu

aturan hukum atau sitem aturan hukum,

 misalnya konsep-konsep hak,

kewajiban, perjanjian, perikatan, sah

batal, subyek hukum , obyek hukum dan sebagainya.


(74)

Subyek hukum

Adalah pemegang, pengemban atau

pendukung hak dan kewajiban.

Subyek hukum dibedakan menjadi dua

macam yaitu orang ( naturlijke persoon) dan badan hukum (rechtspersoon atau legal person).


(75)

1. Manusia

Manusia adalah pengertian

biologis ialah gejala alam, yaitu

mahluk hidup yang mempunyai

pancaindera

dan

kebudayaan.

Orang adalah pengertian yuridis,

yaitu

gejala

dalam

hidup

bermasyarakat. Dalam hukum yang

menjadi pusat perhatian adalah

orang atau persoon


(76)

Mengapa Badan Hukum Dijadikan Subyek Hukum/Pendukung Hak Dan Kewajiban?

1. Dari aspek hukum perdata

- Badan hukum dapat mempunyai hak dan

kewajiban

- Dapat mengadakan hubungan hukum,

baik antara badan hukum yg satu dg yang lain, maupun antara badan hukum dengan orang.

- Dapat mengadakan perjanjian, jual beli,

tukar menukar, sewa menyewadan segasla perbuatan di lap hukum harta kekayaan


(77)

Dari aspek hukum pidana;

- Badan hukum dapat melakukan tindak

pidana

- Dampak kejahatan lebih besar, nasional

dan global

- Dapat dipertangungjawabkan secara


(78)

Menurut hukum modern hukum yg berlaku saat ini, setiap manusia diakui sebagai manusia pribadi. Artinyqa diakui sebagai orang atau persoon, karena itu setiap orang diakui sebagi subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.

Yang tidak membedakan dan tidak bergantung pada:

Agama, gol, kelamin, umur warga negara, atau orang asing, kaya miskin, kedudukan tinggi atau rendah dalam masya, penguasa atau rakyat biasa semua sama.


(79)

Kapan manusia dikatakan sebagai subyek Hk Pasal 2 BW :

(1)Anak yg ada dalam kandungan seorang

perempuan, dianggap sebagai telah

dilahirkan, bilaman juga kepentingan si anak menghendakinya

(2)Mati sewaktu dilahirkan, dianggaplah ia tak

pernah telah ada.

Ket ini sering disebut rechtsfictie, penting terkaitdg masalah warisan


(80)

Pasal 638 BW :

Seseorang hanya dapat menjadi ahli waris kalau ia telah ada pada saat pewaris meninggal dunia. Ini berarti bahwa seseorang hanya dapat menjadi ahli waris kalau ia hidup sebagai manusia biasa pada saat pewarias meninggal dunia.

Dg adanya pasal 2 BW, mk bayi yang masih dalam kandungan seorang perempuan sudah dianggap hidup dan oleh karenanya sudah merupakan orang pendukung hak.


(81)

Kapan berahirnya seseorang sebagai pendukung hak dan kewajiban ?

Selanjutnya, meskipun setiap orang tiada terkecuali sebagai pendukung hak dan kewajiban atau subyek hukum, namun tidak semua arang cakap melakukan perbuatan hukum. Siapa saja orang-orang yang oleh uu dikatagorikan tidak capap melakukan perbuatan hk :

a. Orang yg belum dewasa, belum mencapai umur 18 Th dan belum menikah


(82)

b. Orang yang ditaruh dibawah

pengampuan, yaitu orang dewasa yang dalam keadaan dungu, gila, mata gelap, pemboros

c. Yang dilarang oleh uu yaitu orang yg dinyatakan pailit.

2. Badan Hukum

- Badan Hukum yg diadakan oleh

Pemerintah , Bank

- Badan Hukum yang diakui oleh Pem,

spt perkumpulan organisasi agama dll

- Yg didirikan dg maksud tt, spt PT,


(83)

Obyek Hukum

(rechtsobject) adalah segala sesuatu

yang bermanfaat dan dapat dikuasai oleh subyek hukum serta dapat

dijadikan obyek dalam suatu hubungan hukum.

Pengertian obyek hukum dapat

dibedakan dalam urusan –urusan (zaken) dan benda.

Benda dapat terdiri dari benda

berwujud ( misalnya rumah, tanah,

mobil, buku ) dan benda tak berwujud ( misalnya hak atas tagihan, hak cipta,).


(84)

Hubungan hukum

Pertalian antar orang

Dunia A B

Kenyataan Pemberian kualifikasi hukum

Pertalian subyek hukum berupa hub. yang dikualifikasi


(85)

Lanjutan

subyek hukum subyek

hukum

Dunia tatanan


(86)

Hak dan Kewajiban

Hak adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum obyektif

kepada subyek hukum. Kewengangan dimaksud adalah kewenangan untuk menguasai, menjual, menggadaikan, menggarap dll.

Hak dibedakan menjadi dua:

a. hak mutlak, pemegang hak dapat mempertahankan terhadap siapapun (hak asasi, hak public, hak keperdataan).

b. Hak relative/ nisbi , hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang atau beberapa orang untuk menuntut agar orang lain melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah:

Kewajiban adalah beban yang diberikan oleh hukum kepada


(87)

Macam-macam Hak

1. Hak Orisinal

Hak yang melekat pada manusia yang diciptakan satu paket oleh Allah SWT dengan manusia itu sendiri. Hak orisinal terbagi

menjadi 2 hak yaitu :

a. Hak Hidup

hak hidup ini bukan hanya berkaitan dengan aspek fisik manusia, melainkan juga dengan aspek esistensial.

b. Hak Atas Kebebasan

manusia mempunyai kebebasan untuk berkehendak, hal ini yang membedakan manusia dengan binatang yang bertindak

menggunakan insting saja.

2. Hak Derivatif


(88)

lanjutan

3. Hak Dasar

menurut Franken, “hak-hak yang dimiliki setiap orang dan dijamin bebas dari campur tangan negara”.

4. Hak Politik

hak-hak politik berupa hak untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

5. Hak Privat

hak untuk menuntut sesuatu. Hak privat dibedakan 2 macam :


(89)

lanjutan

Hak absolut

 Diberlakukan pada

setiap orang

 Memungkinkan

pemegangnya untuk melakukan substansi haknya.

 Objeknya adalah

benda

Hak relatif

 Hanya berlaku untuk

setiap orang tertentu.

 Menciptakan tuntutan

kepada orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

 Objeknya adalah


(90)

Pengertian Asas

Asas adalah dasar-dasar umum yang

terkandung dalam peraturan hukum, dan dasar-dasar tersebut merupakan sesuatu yang mengandung nilai etis.


(91)

Fungsi asas

Fungsi asas

:

 Landasan yang paling luas bagi lahirnya

suatu aturan hukum.

 Asas merupakan ratio lagis dari peraturan

hukum

 contoh asas hukum :

* asas presumption of innocence. * geen straaft zonder schuld.


(92)

Satjipto Rahardjo, asas jantungnya peraturan hukum.

Karena :

1. Merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu peraturan hukum

2. Asas hukum tidak akan habis kekuasaannya karena telah melahirkan suatu peraturan hukum, melainkan akan tetap ada dan akan melahirkan peraturan hukum selanjutnya


(93)

3. Sebagai sarana yang membuat hukum hidup, tumbuh dan berkembang, serta menunjukan bahwa hukum tidak hanya sekedar kumpulan peraturan belaka, tapi mengandung nilai-nilai dan tuntutan-tuntutan etik.


(94)

Asas perundang-undangan

• Asas hukum yang menentukan politik hukum • Asas hukum yang menyangkut proses

pembentukan perturan perundang-undangan

Asas hukum yang menyangkut aspek-aspek

formal/ struktural/ onganisatoris dari tata hukum nasional

Asas hukum yang menentukan ciri dan jiwa

tata hukum nasional

Asas hukum yang menyangkut substansi


(95)

Sistem Hukum

 Pengertian Sistem

Sistem adalah tatanan atau kesatuan yang utuh yag terdiri dari bagian-bagian atau

unsur-unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain.

Sistem Hukum adalah kesatuan utuh dari

aturan-aturan yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan dan kait mengkait secara erat.


(96)

Menurut fuller hukum baru dapat dikatakan sebagai sistem, jika memenuhi 8 asas yang dinamakan “ Principles Of Legality” 1. Suatu sistem hukum harus mengandung

peraturan2. peraturan tsb tdk blh mengandung sekadar keputusan2 yg bersifat ad hoc.

2. Peraturan2 yg telah dibuat itu harus diumumkan

3. Tdk blh ada peraturan yg berlaku surut.

4. Peraturan2 harus disusun dlm rumusan yg bs dimengerti.


(97)

5. Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan2 yg bertentangan satu sama lain.

6. peraturan2 tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilakukan

7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah peraturan shg menyebabkan seseorang akan kehilangan orientasi.

8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan


(98)

Perbedaan Sistem Hukum Eropa continental, Common Law, Hukum Adat, dan Hukum

Islam

Eropa Continental Common Law

 peraturan yang berbentuk

undang-undang yang

tersusun secara sistematis dalam kodifikasi

 sumber hukum : undang-

undang yang dibentuk oleh badan legislatif, dan

kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam masyarakat yan tidak bertentangan dengan undang-undang

 peraturan hukum tertulis

tidak tersusun secara sistematis dalam

kodifikasi

 sumber hukum : Putusan

pengadilan, kebiasaan dan peraturan hukum tertulis


(99)

lanjutan

Sistem Hukum Adat

 peraturan yang tidak

tertulis

 sumber hukum :

peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan

berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya

Sistem Hukum Islam

 peraturan yang tertulis

dan tidak tertulis

 sumber hukum :

Al-Quran, Sunnah Nabi, Ijma, Qiyas


(100)

1. Al Qur’an ialah kitab suci kaum

muslimin, yg merupakan kumpulan wahyu Alloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

2. Hadits, perkataan, perbuatan dan sikap

Nabi Muhammad SAW

3. Ijma, kesepakatan para ulama

mengenai hukum terhadap sesuatu yang belaum jelas diatur dalam Al Qur’an dan Hadits

4. Qias, nalalogi terhadap sesuatu yg

hukumnya suadah jelas ditentukan dalam Al Qur’an maupun hadits


(1)

3. Aliran Sosiologis

 Roscoe pound : memaknai hukum dari dua

sudut pandang, yakni:

1. Hukum dalam arti sebagai tata hukum

(hubungan antara manusia dengan individu lainnya, dan tingkah laku para individu yang mempengaruhi individu lainnya, atau tata sosial, atau tata ekonomi).


(2)

 2. Hukum dalam arti selaku kumpulan

dasar-dasar kewenangan dari putusan-putusan pengadilan dan tindakan administratif

(harapan-harapan atau tuntutan-tuntutan oleh manusia sebagai individu ataupun kelompok-kelompok manusia yang

mempengaruhi hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka).

Hukum bagi Rescoe Pound adalah sebagai “Realitas Sosial” dan negara didirikan demi kepentingan umum & hukum adalah sarana utamanya.


(3)

4. Aliran Realisme

 Holmes : apa yang diramalkan akan diputuskan oleh pengadilan, itulah yang saya artikan

sebagai hukum.

 Llewellyn: apa yang diputuskan oleh seorang hakim tentang suatu persengketaan, adalah hukum itu sendiri.

 Salmond: Hukum dimungkinkan untuk

didefinisikan sebagai kumpulan asas-asas yang diakui dan diterapkan oleh negara di dalam

peradilan. Dengan perkataan lain, hukum terdiri dari aturan-aturan yang diakui dan


(4)

5. Aliran Legisme

 Aliran ini berpendapat bahwa satu-satunya

aliran hukum adalah Undang-Undang, di Luar Undang-Undang tidak ada hukum.jadi hakim memutuskan hanya berdasarkan


(5)

 hakim tidak menjalankan hukum semata

tetapi juga membentuk hukum

(rechtschepping atau rechtsvorming). Penganut pandangan ini disebut


(6)

7. Rechtsvinding

 aliran Rechtsvinding mempergunakan

Undang-Undang dan Hukum di luar undang-undang. Dalam pemutusan perkara mula-mula hakim berpegang pada Undand-Undang dan apabila ia tidak menemukan hukumnya, maka ia harus menciptakan hukum sendiri dengan berbagai cara seperti mengadakan interpretasi

( penafsiran terhadap Undang- Undang ) dan melakukan konstruksi hukum apabila ada