Selanjutnya dengan menggantikan
, maka diperoleh persamaan 2.13. 2.13
Pada Tabel 2.1 dapat dilihat perbandingan perhitungan kompleks antara DFT dan FFT.
Tabel 2.1 Perbandingan perhitungan kompleks pada DFT dan FFT
Jumlah stage
Jumlah masukan
diskret, N Jumlah perkalian
kompleks dengan DFT, N
2
Jumlah perkalian kompleks dengan
FFT, N2 log
2
N N
2
N2 log
2
N 2
4 16
4 4
3 8
64 12
5,333 4
16 256
32 8
5 32
1.024 80
12,8 6
64 4.096
192 21,33
7 128
16.384 448
36,57 8
256 65.536
1.024 64
9 512
262.144 2.304
113,77 10
1.024 1.048.576
5.120 204,8
2.6 Guard Interval
Simbol OFDM akan tetap orthogonal dengan menerapkan DFT pada sisi receiver. Hal ini dapat tercapai bila tidak terjadi ISI Intersymbol Interference dan
ICI Intercarrier Interference pada kanal transmisi. Namun, hal ini sulit tercapai karena pada umumnya kanal transmisi wireless dapat mengalami multipath pada
sinyal yang ditransmisikan. Hal ini mengakibatkan diterimanya sinyal asli yang ter- delay pada receiver. Dengan demikian, suatu simbol dapat mengakibatkan
interferensi pada simbol berikutnya atau suatu simbol dapat mengalami interferensi dari simbol sebelumnya[4].
Universitas Sumatera Utara
Suatu cara untuk mengatasi ISI ini ialah dengan melakukan penyisipan guard interval. Guard interval dapat berupa CP cyclic prefix. Dalam sistem OFDM, CP
memegang peranan penting untuk mempertahankan orthogonalitas subcarrier OFDM pada situasi kanal yang selektif frekuensi. CP adalah deretan bit yang
dibentuk dengan menyalin ulang bagian akhir bit-bit suatu simbol OFDM, kemudian menempatkan bit-bit tersebut di awal simbol. Dengan adanya tambahan CP ini,
sinyal OFDM tidak akan mengalami ISI selama besar delay spread kanal lebih pendek dari durasi CP yang diilustrasikan seperti Gambar 2.7[3]. Kekurangan dari
sistem guard interval adalah daya transmisi yang menjadi kurang efektif akibat adanya pengiriman secara berulang sinyal guard interval[4]. Secara matematis,
periode total simbol OFDM dapat dirumuskan: Ttotal = Tguard + Tsymbol
2.10 Dimana:
Ttotal = Periode total simbol OFDM detik
Tsymbol = Periode simbol OFDM
detik Tguard
= Periode cyclic prefix detik
GUARD INTERVAL
SYMBOL GUARD
INTERVAL Tguard
Tsymbol Ttotal
Gambar 2.7 Penyisipan Guard
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMODELAN SISTEM OFDM
3.1 Umum
Dalam Tugas Akhir ini diamati pengaruh jumlah cacah bin-IFFT pada sistem modulasi pembawa-jamak OFDM dengan metode simulasi. Agar analisis yang
dilakukan efektif, maka sistem tersebut divisualisasikan dalam bentuk model. Gambar 3.1[8] merupakan model simulasi pengaruh jumlah cacah bin-IFFT
terhadap kinerja sistem OFDM dengan variasi M-Ary QAM.
RANDOM DATA GENERATOR
SERIAL TO PARALLEL
MODULATOR M-Ary QAM
M=4 16 IFFT
GUARD INTERVAL
INSERTION
OUTPUT PARALLEL TO
SERIAL DEMODULATOR
M-Ary QAM M=4 16
FFT GUARD
INTERVAL REMOVAL
AWGN CHANNEL
Gambar 3.1 Model Sistem Pengaruh Jumlah Cacah bin-IFFT terhadap Kinerja
Sistem OFDM dengan Variasi M-Ary QAM
Simulasi Tugas Akhir ini dilakukan pada PC Intel Atom 1.5 GHz RAM 1.00 GHz 32-bit Windows OS menggunakan software MATLAB 7.7.0.471 R2008b.
Universitas Sumatera Utara