Sinyal-sinyal yang diolah di transmitter diproses kembali di receiver untuk
mengembalikannya kebentuk data informasi. Proses yang terjadi di receiver
merupakan kebalikan dari proses yang terjadi di transmitter. Proses yang terjadi pada receiver OFDM yaitu Guard Interval Removal, demodulasi, Fast Fourier Transform
FFT dan Parallel To Serial.
3.4.3.1 Guard Interval Removal
Pengeluaran guard interval berfungsi untuk memisahkan sinyal asli dengan guard interval yang kemungkinan mengalami efek Intersymbol Interference ISI
akibat pengaruh multipath. Hal ini dilakukan karena sinyal yang harus diterima oleh receiver adalah sinyal asli yang ditransmisikan, yaitu simbol tanpa guard interval.
Proses yang terjadi pada model yang disimulasikan adalah pencuplikan x-baris waktu terakhir pada setiap matriks sinyal pada domain waktu sesuai panjang FFT[6].
Gambar 3.13 merupakan bentuk sinyal yang diterima tanpa cyclic prefix adalah sama dengan bentuk sinyal yang dikirim sebelum penambahan cyclic prefix.
Gambar 3.13 Bentuk sinyal yang diterima tanpa cyclic prefix
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
x 10
-5
-0.1 -0.05
0.05 0.1
sinyal kirim sebelum CP real
waktu s
am pl
itudo
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
x 10
-5
-0.1 -0.05
0.05 0.1
sinyal kirim sebelum CPimajiner
waktu s
am pl
itudo
Universitas Sumatera Utara
3.4.3.2 Fast Fourier Transform FFT
Pada blok ini simbol-simbol OFDM akan dipisahkan dari frekuensi carrier- nya. Prosesnya juga merupakan proses kebalikan dari blok Inverse Fast Fourier
transform IFFT[3].
3.4.3.3 Demodulasi QAM
Proses demodulasi dilakukan untuk memetakan kembali simbol ke dalam bit- bit informasi yang dimodulasi di transmitter. Simbol dipetakan kembali ke dalam
bentuk bit-bit informasi dengan melakukan pendeteksian magnitudo dari simbol- simbol tersebut[6].
3.4.3.4 Parallel to Serial
Blok Parallel to Serial berfungsi mengubah data hasil demodulasi yang masih berupa jalur paralel dalam domain frekuensi menjadi satu jalur seri dalam domain
frekuensi. Gambar 3.14 menunjukkan proses Parallel to Serial.
x[1] x[3]
x[2] x[M-N+3]
x[M-N+2] x[M-N+1]
x[N+3] X[N+2]
x[N+1]
x[M] x[2N]
x[N] .....
..... .....
. .
. .....
. .
. .
. .
. .
.
x[1] x[2]
x[3] .....
x[M-1] x[M]
Gambar 3.14 Proses Parallel to Serial
Universitas Sumatera Utara
3.5 Perhitungan Bit Error Rate BER , Packet Error Rate PER, dan Waktu
Komputasi
BER dihitung dengan metode Monte Carlo yang merupakan metode estimasi BER yang relatif sederhana, yaitu dengan membandingkan deretan bit di transmitter
dengan deretan bit yang dideteksi receiver. Kemudian jumlah bit yang salah dibagi dengan jumlah bit yang dibangkitkan. Proses ini pada software MATlAB dapat
direpresentasikan sebagai berikut, misalkan data yang dibangkitkan adalah: txdata = 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
dan jumlah data yang ditransmisikan: nod = 10
Jika kesalahan terjadi dalam kanal komunikasi dan txdata 1,7 berubah dari bit 0 menjadi bit 1, dan juga txdata 1,9 berubah dari bit 1 menjadi bit 0, maka data
yang diterima menjadi txdata sebagai berikut: rxdata = txdata;
rxdata1,7 = 1 rxdata1,9 = 0
rxdata = 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0
Untuk menghitung jumlah kesalahan, dilakukan proses pengurangan data yang dikirim dengan data yang diterima. Jika tidak ada kesalahan yang terjadi, maka
panjang nod dibuat sebagai vektor nol. Namun sebaliknya, jika terjadi kesalahan maka panjang nod akan dibuat sebagai vektor bukan nol nonzero yang bernilai -1
Universitas Sumatera Utara