Umum Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Umum

Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup dan benda mati dari suatu tempat ke tempat lainnya. Komponen lalu lintas berupa sarana, pemakai jalan dan prasarana dalam perilaku transportasi yang saling berinteraksi akan menyebabkan terjadinya pergerakan manusia dan barang. Pergerakan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya terjadi dari daerah bangkitan ke daerah tarikan,pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. Perkembangan sarana dan prasarana transportasi menyebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota berkurang, dan kegiatan di wilayah kota dapat dilakukan dengan memanfaatkan angkutan umum. Bintarto, 1989 Angkutan umum atau publik transport menurut kamus tata ruang adalah alat angkut penumpang yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Angkutan umum penumpang adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Warpani, 1990 Kebutuhan masyarakat akan angkutan umum menjadikannya sebagai sarana yang sangat penting dalam sistem transportasi. Hal ini mengakibatkan pentingnya tingkat pelayanan angkutan umum yang dapat dilihat dari tingkat kinerjanya. Angga,2008 Universitas Sumatera Utara Angkutan umum dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila angkutan tersebut mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien, serta mampu memenuhi tuntutan penumpang sebagai sarana transportasi untuk pelaksanaan kegiatan masyarakat. Asfari,2009 Masalah transportasi pada umumnya terjadi akibat ketidaksesuaian antara ketersediaan dan permintaan transportasi tidak tercapai ataupun faktor-faktor yang relevan lainnya yang pada dasarnya menyebabkan pergerakan manusia dan barang tidak efisien dan efektif. Hazian,2008

1.2 Latar Belakang

Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara. Dari penelitian yang dilakukan oleh Suryono, perjalanan komuter dari wilayah Binjai dan Deli Serdang ke kota Medan diperkirakan akan meningkat. Hal ini terjadi akibat terus berkembangnya faktor-faktor yang menjadi stimulan bagi perjalanan komuter. Karena di kota Medan sarana dan prasarana transportasi yang tersedia lebih baik jika dibandingkan dengan Kotamadya Binjai. Suryono,2006 Saat ini masyarakat pinggiran kota Medan khususnya Kotamadya Binjai dan Kecamatan Sunggal masih mengandalkan angkutan jenis kecilMPU dan jenis mobil bus sebagai sarana transportasi untuk melakukan perjalanan komuter. Walaupun pada kenyataannya fisik bus yang dimaksud masih merupakan jenis MPU hanya saja susunan dan kapasitas tempat duduk yang berbeda. Thomas,2008 Universitas Sumatera Utara Untuk permasalahan transportasi di kawasan pinggiran kota Medan khususnya Jalan Medan-Binjai disebabkan akibat adanya tumpang tindih rute angkutan umum yang terjadi pada jaringan jalan tersebut. Hal ini mengakibatkan timbulnya fenomena rute gemuk dan kurus pada beberapa rute angkutan umum yang ada. Sehingga sering terjadi konflik termasuk bentrokan antara supir angkutan umum Medan dan angkutan umum Binjai pada Jalan Medan-Binjai, Kecamatan Sunggal .Analisa, 12 Februari 2011 Permasalahan inilah yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir ini. Angkutan umum yang menjadi objek penelitian ditinjau dari jumlah armada angkutan umum kota Medan yang paling dominan beroperasi di sepanjang Jln.Medan-Binjai berdasarkan hasil survei pendahuluan. Dalam hal ini angkutan umum kota Medan yang dipilih yaitu Mars 70, RMC 120 dan KPUM 23. Untuk itu guna memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang, secara terinci perlu diketahui kinerja performance pada trayek-trayek tersebut mengingat trayek-trayek tersebut sebagai angkutan umum yang yang berperan penting dalam menyebarkan perjalanan khususnya bagi para penglaju yang berawal dan berakhir di Kec.Sunggal. Universitas Sumatera Utara

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian