Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
33
Selatan, Sebagai Undang-undang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821.
Sejalan dengan nuansa otonomi daerah Kabupaten Lahat telah melakukan pemekaran wilayah Kabupaten. Pertama perubahan Kota Administratif Pagar
Alam menjadi Kota Pagar Alam sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2001, yang mengakibatkan pengurangan wilayah sebesar 633,66 Km², sehingga
luas Kabupaten Lahat menjadi 6.618,27 Km². Selanjutnya pemekaran kedua terjadi dengan pembentukan Kabupaten Empat Lawang berdasarkan Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2007 hal ini berdampak pada pengurangan luas wilayah administratif Kabupaten Lahat, yang saat ini menjadi 4.361,83 Km². selain itu
adanya isu pemekaran wilayah Kikim yang terdiri dari Kecamatan Kikim Selatan, Kikim Barat, Kikim Timur, Kikim Tengah dan Kecamatan Pseksu akan
mengakibatkan berkurangnya luas daerah di Kabupaten Lahat sehingga Kabupaten Lahat akan lebih fokus dalam pengelolaan sumber daya dan
masyarakat. Di era otonomi daerah, terutama sejak tahun 2001 terjadi pemekaran
wilayah yang berdampak terhadap perubahan kebijaksanaan Pengembangan Wilayah dan Rencana Tata Ruang Wilayah yang sejalan dengan RTRW Provinsi
Sumatera Selatan Pulau Sumatera 2003. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lahat disusun berdasarkan Kawasan Berfungsi Lindung, Kawasan
Budidaya, Lahat
Pertambangan, Kawasan
Pemukiman, dan
Kawasan Penyangga. Selain itu rencana tata ruang wilayah juga mengidentifikasi sumber
34
daya tanah guna melihat tingginya tingkat erosi di Kabupaten Lahat. Bila diidentifikasi tingkat erosi di Kabupaten Lahat maka, di setiap kecamatan
berpotensi mengalami erosi karena memiliki sifat tanah yang dominan peka terhadap erosi. Kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang merupakan
faktor strategis di Kabupaten Lahat dengan mempertimbangkan topografi Kabupaten Lahat yang cenderung perbukitan dengan tingkat kemiringan yang
tinggi sehingga rawan terhadap bencana. Pemekaran wilayah juga memberikan dampak pada perlunya penataan kembali batas-batas administratif daerah serta
penataan kembali aset daerah sehubungan dengan fungsi-fungsi dan kewenangan daerah secara administratif.
Kabupaten Lahat memiliki potensi sumber daya alam yang cukup beragam, baik berupa sumber daya lahan, perairan, hutan dengan berbagai
keragaman hayati maupun potensi hasil tambang. Potensi pertambangan dan energi terdiri dari batubara dengan produksi 5.918.871 ton, gas bumi dengan
produksi 6.048,82 MMBTU, minyak bumi dengan produksi 144.213,85 barel dan diperkirakan memiliki potensi panas bumi dan gas metal. Kabupaten Lahat juga
memiliki potensi sumber daya alam yang masih dapat ditingkatkan produksinya, sampai dengan tahun 2007 memiliki jumlah cadangan batubara sebesar 1062.11
juta ton.