Universitas Indonesia
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab Tinjauan Pustaka akan dibahas mengenai berbagai teori yang berkaitan dengan sikap terhadap hubungan seksual, masturbasi, pornografi dan
homoseksual, serta kereligiusan. Termasuk didalamnya teori mengenai sikap, perilaku seksual, dan agama.
2.1. Sikap
2.1.1 Pengertian Sikap
Ketika individu semakin berkembang, cara berfikir, merasakan, dan bereaksi terhadap hal-hal di sekitarnya terorganisasikan kedalam sebuah sistem,
sistem inilah yang kemudian disebut dengan sikap attitude Krech et al., 1962. Oleh para pakar, sikap didefinisikan berbeda-beda. Berikut ini merupakan
definisi-definisi sikap yang dikemukakan oleh pakar psikologi. Menurut Allport dalam Taylor, 1997:139, sikap adalah ” A mental or neural state of readiness,
organized through experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s response to all objects and situations with which it is related”.
Fazio dan
Roskos-Ewoldsen dalam
Baron Byrne,
2003 mendefinisikan sikap sebagai “Associations between attitude objects virtually
any aspects of the social world and evaluations of those objects”. Sedangkan dalam Baron dan Byrne 2003, sikap dikatakan sebagai evaluasi terhadap
berbagai aspek dalam kehidupan sosial, yang ditunjukan dengan reaksi kesetujuan atau ketidak setujuan mengenai suatu masalah, ide, orang lain, kelompok sosial,
dan objek. Dari definisi-definisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulkan mengenai pengertian sikap, yakni kesiagaan mental individu berdasarkan pengalaman untuk mengevaluasi berbagai macam objek, berupa
respon derajat kesetujuan hingga ketidaksetujuan.
2.1.2 Objek Sikap
Seperti yang telah disebutkan diatas, sikap selalu berkaitan erat dengan objek. Menurut Krech et al., 1962 objek sikap merupakan segala sesuatu yang
Hubungan Antar..., Akses Tri Handayani, F.PSI UI, 2008
Universitas Indonesia
memiliki arti bagi individu. Sehingga dapat dikatakan cakupan dari objek sikap sangat luas dan dapat berupa berbagai macam hal.
Walaupun demikian, jumlah sikap yang dimiliki seseorang terbatas pada segala sesuatu yang dikenal dalam dunia psikologisnya, objek sikap yang tidak
berada pada dunia psikologis seseorang tidak akan dikenalinya Krech et al., 1962. Hal ini berarti sebuah objek sikap merupakan kondisi penting bagi
seseorang untuk mempunyai sikap. Objek sikap dalam penelitian ini ialah perilaku hubungan seksual,
masturbasi, pornografi dan homoseksual. Sesuai dengan penjabaran diatas, perilaku-perilaku seksual yang telah disebutkan tadi dapat dikategorikan sebagai
suatu objek sikap. Perilaku hubungan seksual, masturbasi, pornografi, dan homoseksual dapat disikapi berbeda oleh tiap individu, disesuaikan dengan dunia
psikologisnya.
2.1.3 Komponen Sikap