65
Yunani, Leucippus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum masehi. Mereka menyatakan bahwa benda atau materi terdiri atas partikel-partikel yang sangat
kecil yang tidak dapat dibelah lagi dan tidak dapat dimusnahkan, yang disebut sebagai atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, atomos yang berati tidak dapat
dibagi-bagi. Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Aristoteles yang menyatakan bahwa zat dapat dibelah secara terus-menerus tanpa batas. Aristoteles merupakan
orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, sehingga pendapat ini menjadi pendapat umum dan bertahan lama tanpa mengalami perkembangan. Konsep-
konsep atom
tersebut masih
bersifat filosofis
dan belum
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah sehingga belum memberikan
arti yang cukup dalam bidang keilmuan. Selanjutnya pendapat mengenai atom kembali muncul di Eropa pada abad
ke-17. Isaac Newton seorang ilmuwn yang sangat berpengaruh pada masa itu mengemukakan dukungannya mengenai keberadaan atom. Selanjutnya pada abad
ke-18, setelah perumusan Hukum Kekekalan Massa oleh Antoine Laurent Lavoisier dan Hukum Perbandingan Tetap oleh Joseph Louis Proust, yang
merupakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi kimia,, konsep atom mulai dipikirkan lagi oleh seorang ahli kimia Inggris, John Dalton.
1. Teori Atom Dalton
John Dalton 1766-1844 mendukung konsep atom Democritus dan membenarkannya karena tidak betentangan dengan hukum kekekalan massa dan
hukum perbandingan tetap. Berdasarkan pemikiran tersebut pada tahun 1803 ia merumuskan teori atomnya, sebagai berikut :
a. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang sudah tak terbagi lagi dan disebut atom.
b. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan sifat yang sama.
c. Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat yang berbeda.
d. Senyawa adalah materi yang tersusun atas setidaknya dari dua jenis atom dari unsur yang berbeda dengan perbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa
atom-atom tersebut berikatan melalui ikatan antar-atom. e. Atom tidak dapat dimusnahkan, diciptakan atau diubah menjadi atom unsur
lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom yang bereaksi. Hipotesis dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti
bola tolak peluru:
Gambar model atom John Dalton
66
Teori atom Dalton ini diterima karena dapat menjelaskan dengan baik beberapa fakta eksperimen pada masa itu. Namun demikian teori atom Dalton
sebenarnya memiliki beberapa kelemahan : a. Tidak dapat menjelaskan perbedaan atom unsur yang satu dengan atom unsur
yang lain. b. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik pada materi.
c. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa gagasan teori atom Dalton
ternyata kurang tepat, misalnya : a. Ternyata atom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari
partikel-partikel subatom. b. Meski mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari unsur yang sama dapat
mempunyai massa yang berbeda. c. Atom dari suatu unsur ternyata dapat diubah menjadi atom unsur lain melalui
reaksi nuklir. d. Beberapa unsur tidak terdiri atas atom-atom tetapi atas molekul-molekul.
molekul unsur terbentuk dari atom-atom sejenis dengan jumlah tertentu. Meski memiliki beberapa kelemahan, teori atom Dalton telah menjadi batu
pijakan bagi perkembangan teori atom selanjtunya.
2. Teori Atom Thomson