5. Verifikasi dan Perlindungan Harta.
Pengendalian intern
dapat melindungi
harta perusahaan
dan mengelompokkan harta perusahaan sesuai dengan jenisnya.
6. Keekonomian dan Efisiensi dalam Penggunaan Berbagai Sumber
Daya.
Seluruh kegiatan operasional perusahaan harus menggunakan berbagai sumber daya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.1.9 Keterbatasan Pengendalian Intern
Pengendalian intern setiap entitas memiliki keterbatasan bawaan.
Menurut Mulyadi 2001: 181 dalam bukunya Auditing menjelaskan bahwa
keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam Pertimbangan
Seringkali, manajemen dan personel lain dapat salah dalam mempertimbangakan keputusan bisnis yang diambil atau dalam
melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.
2. Gangguan
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personel secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena
kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur
dapat pula mengakibatkan gangguan.
3. Kolusi
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut dengan kolusi collusion. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya
pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas
dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh pengendalian intern yang dirancang.
4. Pengabaian oleh Manajemen
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi
manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu.
5. Biaya Lawan Manfaat
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian intern tidak boleh melebihi yang diharapkan dari pengendalian intern tersebut. Karena
pengukuran secara tepat baik biaya maupun manfaat biasanya tidak mungkin
dilakukan, manajemen
harus memperkirakan
dan mempertimbangkan secara kuantitatif dan kualitatif dalam mengevaluasi
biaya atau manfaat suatu pengendalian intern.
2.2 Penerimaan Kas
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan, manufaktur, ataupun perusahaan jasa memerlukan adanya kas. Kas merupakan akun yang paling
berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan dibandingkan dengan akun lain yang dimiliki perusahaan. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan aktivitas
yang menyangkut dengan transaksi. Dimana hampir semua transaksi dalam perusahaan akan mempengaruhi kas, baik itu penerimaan kas atau pengeluaran kas.
2.2.1 Pengertian Kas
Kas merupakan aspek yang penting dalam perusahaan, selain itu kas merupakan kekayaan perusahaan yang paling likuid dan merupakan aset yang
beresiko tinggi sehingga kerap terjadinya penyelewengan, tanpa adanya pengeluaran