Sumber Penerimaan dan Penggunaan Kas

2 Alat yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai nominalnya. 3 Kas juga digunakan untuk investasi baru dalam aktiva tetap.

2.2.4 Sumber Penerimaan dan Penggunaan Kas

Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya sumber-sumbernya maupun pengeluarannya penggunaannya. Penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan ada yang bersifat rutin atau terus menerus ada juga yang bersifat insidential atau tidak terus menerus. Menurut Munawir 2007: 159 mengemukakan sumber penerimaan dan penggunaan kas adalah sebagai berikut: a Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari: i Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik berwujud maupun yang tidak berwujud Itangible Asset atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas. ii Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas. iii Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang serta bertambahnya diimbangi dengan penambahan kas. iv Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas. v Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya. b Penggunaan kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi sebagai berikut: i Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek ataupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya. ii Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan. iii Pelunasan ataupun pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun panjang. iv Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi. v Pengeluaran kas dalam bentuk deviden, pembayaran pajak, dan denda-denda lainnya.

2.3 Struktur Pengendalian Intern Penerimaan Kas

Struktur pengendalian intern kas merupakan suatu usaha agar dapat menghindari terjadinya segala macam penyimpangan dan penyalahgunaan dari dana kas. Salah satu usaha dalam rangka menjalankan pengendalian kas adalah dengan menentukan standar atau rencana dari penggunaan dana kas pada periode tertentu, sehingga dengan adanya standar atau rencana tersebut penyimpangan atau penyalahgunaan terhadap dana kas dapat dihindari sebelumnya. Menurut Mulyadi 2005: 470 dalam bukunya “Sistem Akuntansi” unsur-unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem pengendalian kas adalah:

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan;

fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi. 4. Pengiriman order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.