7
BAB II BAHAN RUJUKAN
2.1 Pengendalian Intern
Apabila suatu perusahaan semakin berkembang wilayah jangkauan dan kegiatan operasinya, maka semakin besar pula resiko yang akan diperoleh. Semakin
berkembang suatu perusahaan maka harus semakin besar pula pengawasan secara langsung terhadap jalannya kegiatan operasi. Dilain pihak, manajemen tetap
berkewajiban untuk menjaga aktivitas perusahaan, mencegah dan menentukan kemungkinan terjadinya kesalahan dan penggelapan.
Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka semakin bertambah kegiatan transaksi yang terjadi, untuk itu diperlukan suatu pengendalian intern yang
baik untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Pengendalian intern merupakan salah satu alat bagi manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan dan
memastikan bahwa kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik, maka harus meliputi prosedur yang
sesuai agar pengendalian intern dapat dilaksanakan dengan baik.
2.1.1 Pengertian Pengendalian
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan telah ditetapkan bersama. Suatu pengendalian dibutuhkan agar dapat mengontrol jalannya suatu proses pencapaian
perencanaan. Ketepatan pengantisipasian atas segala kegiatan perusahaan dapat memungkinkan perusahaan untuk memprediksi segala macam penyimpangan.
Pengertian pengendalian menurut Mulyadi 2002:89 menyatakan bahwa: “Aktivitas pengendalian adalah kebijakan prosedur yang dibuat oleh
manajemen telah dilaksanakan.”
Sedangkan menurut Carter, William K. Yang diterjemahkan oleh Krista 2004:6
menyatakan bahwa:
“Pengendalian adalah usaha sistematik manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Aktivitas-aktivitas dimonitor terus menerus untuk
memastikan bahwa hasilnya berada pada batasan yang diinginkan.” Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian
merupakan alat yang digunakan oleh manajemen untuk memantau sejauh mana yang sudah dilakukan perusahaan untuk mencapai suatu tujuan dan agar dapat memastikan
bahwa prosedur yang telah dibuat telah dilaksanakan.
2.1.2 Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Institut Akuntansi Indonesia 2005:319
dalam “Standar Profesional Akuntansi Publik” pengendalian intern disefinisikan sebagai berikut:
“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal identitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan tentang pencapaian tiga golongan: a.
Keandalan pelaporan keuangan b.
Efektivitas dan efisiensi operasi c.
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.” Menurut Carl S. Warren dkk 2005:235 dalam bukunya yang berjudul
Pengantar Akuntansi, mendefinisikan bahwa pengendalian intern adalah:
“Pengendaliam Intern Internal Control adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan,
memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.”
Sedangkan pengertian pengendalian intern menurut Siti Kurnia Rahayu dan
Eli Suhayati 2009:221 menyatakan bahwa:
“Pengendalian intern adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang
dirancang untuk memberikan keyakinan memadai guna mencapai tujuan-tujuan berikut ini:
a. Kendalan pelaporan keuangan