Pengujian Asumsi Normalitas Pengujian

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung t tabel 0,197 atau nilai signifikansi alpha 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. 4.1.2 UJI RELIABILITAS Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas memberikan kesesuaian antara hasil dengan pengukuran. Untuk menguji reliabilitas suatu data adalah dengan menggunakan Cronbach Alpha yaitu untuk mengetahui apakah hasil pengukuran data yang diperoleh memenuhi syarat reliabilitas atau tidak. Apabila alpha lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya apabila hasil korelasi alpha lebih besar dari 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel. Kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut Triton 2007:91 : Tabel 4.2 Kriteria Indeks kofiesien reliabilitas No. Interval Kriteria 1. 0,200 Sangat rendah 2. 0,200-0,399 Rendah

3. 0,400-0,599

Cukup 4. 0,600-0,799 Tinggi

5. 0,800-1,00

Sangat tinggi Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 2006 Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Cronbach Keterangan X1 0,795 Reliabel X2 0,781 Reliabel X3 0,814 Reliabel X4 0,820 Reliabel X5 0,802 Reliabel X6 0,801 Reliabel X7 0,825 Reliabel X8 0,797 Reliabel Y 0,837 Reliabel Sumber : Data diolah, 2013. Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa semua variabel tersebut memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. 4.2 UJI ASUMSI KLASIK Pengujian asumsi klasik model regresi meliputi uji asumsi normalitas, multikolinieritas danheteroskedastisitas. Uraian dari perhitungan pengujian asumsi model regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.2.1 Pengujian Asumsi Normalitas

Model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas jika residual yang disebabkan oleh model regresi berdistribusi normal. Untuk menguji asumsi ini, dapat digunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.4 Uji Asumsi Normalitas Statistik Uji Nilai Keteranga n Kolmogorov -Smirnov Z 0,03 5 Menyebar Normal signifikansi 0,20 Sumber : Data primer diolah 2013 Berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.4 , didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,200, dimana nilai tersebut lebih besar daripada α = 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar daripada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa residual model regresi memiliki sebaran normal atau dengan kata lain asumsi normalitas telah residual terpenuhi.

4.2.2 Pengujian

Asumsi Multikolinieritas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF 10 maka menunjukkan adanya multikolinieritas. Dan apabila sebaliknya VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.5 Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan X 1 .848 1,180 Non Multikolinier X 2 .682 1,466 Non Multikolinier X 3 .482 2,074 Non Multikolinier X 4 .560 1,786 Non Multikolinier X 5 .608 1,645 Non Multikolinier X 6 .846 1,182 Non Multikolinier X 7 .715 1,399 Non Multikolinier X 8 .734 1,363 Non Multikolinier Sumber : Data primer diolah 2013 Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4.5. masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10 dimana seluruh nilai VIF disekitar angka 1 dan 2 dan nilai tolerance mendekati 1 sehingga dapat dikatakan antar variabel bebas tidak saling berkorelasi, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas atau non mulitikolinieritas telah terpenuhi. 4.2.3 Pengujian Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Gambar 4.1 Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. 4.3 Analisis Regresi Linier Berganda Proses pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS didapatkan ringkasan seperti pada Tabel 4.6. Variabel dependen pada analisis regresi ini adalah Y sedangkan variabel independennya adalah X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , X 6 , X 7 dan X 8 . Tabel 4.6 Model regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 4.22 adalah sebagai berikut : Y = -5,199 + 0,532X 1 + 0,214X 2 - 0,102X 3 - 0,158X 4 + 0,605X 5 + 0,151X 6 - 0,004X 7 + 0,207X 8 dimana : Y : Kepuasan Konsumen X 1 : Kinerja X 2 : Fitur X 3 : Kehandalan X 4 : Kesesuaian Spesifikasi X 5 : Daya Tahan X 6 : Pelayanan X 7 : Estetika X 8 : Kualitas yang Dirasakan Interpretasi model regresi pada Tabel 4.22 adalah sebagai berikut : 1. β = -5,199 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat peningkatan maupun penurunan pada kinerja, fitur, kehandalan, kesesuaian spesifikasi, daya tahan, pelayanan , estetika dan kualitas yang dirasakan, maka akan terjadi penurunan pada kepuasan konsumen Y. 2. β 1 = 0,532 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Kinerja X 1 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi peningkatan pula pada Kepuasan Konsumen Y. 3. β 2 = 0,214 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Fitur X 2 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi peningkatan pada Kepuasan Konsumen Y. 4. β 3 = -0,102 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Kehandalan X 3 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi penurunan pada Kepuasan Konsumen Y. 5. β 4 = -0,158 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Kesesuaian Spesifikasi X 4 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi penurunan pada Kepuasan Konsumen Y. 6. β 5 = 0,605 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Daya Tahan X 5 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi peningkatan pula pada Kepuasan Konsumen Y. 7. β 6 = 0,151 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Pelayanan X 6 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi peningkatan pula pada Kepuasan Konsumen Y. Hasil Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t hitung Sig. Keterangan B Std. Error Beta Constant -5.199 2.129 -2.442 0.017 TOTAL X1 0.532 0.133 0.346 3.985 0.000 Signifikan TOTAL X2 0.214 0.131 0.157 1.627 0.107 Tidak Signifikan TOTAL X3 -0.102 0.134 -0.087 -0.760 0.449 Tidak Signifikan TOTAL X4 -0.158 0.155 -0.109 -1.023 0.309 Tidak Signifikan TOTAL X5 0.605 0.144 0.432 4.214 0.000 Signifikan TOTAL X6 0.151 0.118 0.111 1.282 0.203 Tidak Signifikan TOTAL X7 -0.004 0.132 -0.003 -0.028 0.978 Tidak Signifikan TOTAL X8 0.207 0.127 0.152 1.632 0.106 Tidak Signifikan α = 0,05 Koefisien Determinasi R Square = 0,420 F-Hitung = 8,235 F-Tabel = 2, 042 Signifikansi = 0,000 t-tabel = 1,986 8. β 7 = -0,004 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Estetika X 7 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi penurunan pada Kepuasan Konsumen Y. 9. β 8 = 0,207 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan pada Kualitas yang Dirasakan X 8 dan variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi penurunan pada Kepuasan Konsumen Y. Berdasarkan pada tabel 4.22, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi R Square sebesar 0,420. Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara variabel- variabel X terhadap Y sebesar 42 dan sisanya sebesar 58 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi. 4.7 Hasil Uji Hipotesis Koefisien Model Regresi Kemudian, model regresi yang telah didapatkan diuji terlebih dahulu baik secara simultan dan secara parsial. Pengujian model regresi secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F atau ANOVA dan pengujian model regresi secara parsial dilakukan dengan uji t. 4.7.1 Hasil Hipotesa Pertama Uji Model Regresi Secara Simultan Pengujian secara simultan dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Semua variabel tersebut diuji secara serentak dengan menggunakan uji F atau ANOVA, . H : β i = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X 1 s.d. X 8 terhadap variabel Y H 1 : β i ≠ 0 terdapat pengaruh antara variabel X 1 s.d. X 8 terhadap variabel Y, α = 0,05 F hitung = 8,235 Sig = 0,000 F tabel = 2,041 Pengujian hipotesis model regresi secara simultan atau secara serentak menggunakan uji F. Di dalam tabel distribusi F, didapatkan nilai F tabel dengan degrees of freedom df n 1 = 8 dan n 2 = 91 adalah sebesar 2,041. Jika nilai F hasil penghitungan pada tabel 4.4 dibandingkan dengan F tabel , maka F hitung hasil penghitungan lebih besar daripada F tabel 8,235 2,041. Selain itu, pada tabel 4.22 juga didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Jika signifikansi dibandingkan dengan α = 0,05 maka signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H ditolak pada taraf α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , X 6 , X 7 dan X 8 terhadap variabel Y.

4.7.2 Hasil Hipotesa Kedua Uji Model Regresi Secara Parsial

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA PONSEL ANDROID (Studi Pada Pengunjung Di Telepon Seluler Mall Malang Plaza

0 49 37

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler merek lain ke merek samsung: studi pada pengguna telepon seluler merek samsung yang sebelumnya menggunakan telepon seluler merek lain di Universitas Islam

1 21 165

Pengaruh kualitas Telepon Seluler terhadap kepuasan konsumen Telepon Seluler Merk Siemens (Studi di Kota Surakarta)

0 3 89

PENGARUH KUALITAS PRODUK TELEPON SELULER TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KABUPATEN SRAGEN PENGARUH KUALITAS PRODUK TELEPON SELULER TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KABUPATEN SRAGEN.

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TELEPON SELULER TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KABUPATEN SRAGEN.

0 1 5

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN DI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 9

PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA.

0 0 14

Analisis Perilaku Konsumen terhadap Kepuasan Pembelian suatu Merek Telepon Seluler GSM.

0 0 36

Kontribusi harga, kualitas produk, dan citra merek terhadap loyalitas pengguna telepon seluler Nokia.

1 29 159

KONTRIBUSI HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA TELEPON SELULER NOKIA

0 2 157