Kepuasan Konsumen Populasi dan

a. Fungsi suatu produk Suatu produk yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa produk tersebut digunakan atau dimaksudkan sehingga produk-produk yang dihasilkan harus benar-benar memenuhi fungsi tersebut. b. Wujud luar Wujud luar merupakan salah satu faktor yang digunakan oleh konsumen dalam menilai suatu produk saat pertama kali melihat untuk menentukan kualitas barang tersebut. Faktor wujud luar yang terdapat dalam suatu produk tidak hanya terlihat dari bentuk tetapi warna dan pembungkusnya. c. Biaya barang tersebut Dalam hal ini biaya adalah biaya untuk perolehan suatu barang, misalnya harga barang serta biaya untuk barang itu sampai kepada pembeli.

2.5 Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran dan merupakan salah satu tujuan yang esensial bagi aktivitas bisnis. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada sejumlah aspek penting seperti terciptanya loyaltas pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan, berkurangnya elastisitas harga dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator terbaik untuk modal masa depan perusahaan. Fakta bahwa menarik pelanggan baru jauh lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan saat ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya perhatian kepada kepuasan pelanggan Tjiptono, 2005.

2.6 Model Kepuasan Konsumen

Tujuan akhir dari pemasaran adalah memuaskan pelanggan, maka tujuan pemasaran bukan untuk mencari laba melainkan memberikan kepuasan kepada konsumennya. Dengan terciptanya kepuasan maka akan terjadi pembelian ulang dan frekuensi dari pembelian ulang tersebut dan berapa banyak jumlah pembelian pada akhirnya untuk pencapaian tujuan perusahaan. 2.7 Hubungan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Perilaku konsumen secara langsung akan memperngaruhi kegiatan-kagiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk dalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh perusahaan agar tetap mampu menjaga dan mengarahkan agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Kualitas produk yang terjaga dengan sendirinya dapat digunakan debagai usaha pencapaian tujuan perusahaan secara maksimal. Melalui peningkatan atas kualitas produk maka produk yang ditawarkan kepada pasar mampu bersaing dan mampu memberikan jaminan atas kepuasan saat menggunakan produk tersebut. Oleh karena itu perusahaan pun harus dapat menyesuaikan antara kualitas produk dengan keinginan konsumen. Karena dengan memberikan kepuasan yang lebih pada konsumen dibandingkan pesaing, maka perusahaan dapat memberikan pengaruh dan menarik lebih banyak konsumen potensial. Mempertahankan pelanggan akan menjadi dasar dalam tercapainya tujuan perusahaan dalam meningkatkan keberhasilannya. Jika konsumen beralih kepada pesaing, hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada akhirnya menurunkan laba, bahkan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Pengendalian atas kualitas produk tidak saja melaksanakan pengendalian sebelum terjadi kesalahan, namun juga melaksanakan tindakan- tindakan perbaikan secara efektif untuk mengulangi atau menjaga kesalahan yang terjadi. Menurut Heizer dan Render 2004:217, konsumen sebagai pengguna produk adalah sebagai penentu atau yang membuat keputusan akhir terhadap mutu suatu produk meskipun produsen memutuskan ketepatan tujuan untuk apa hasil atau produk tersebut dimaksudkan dalam usaha memperoleh kepuasan secara maksimal.Dengan demikian disimpulkan bahwa pengendalian kualitas produk adalah usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dengan harapan produk yang ditawarkan kepada konsumen mampu memberikan kepuasan. Jika perusahaan ingin memperoleh keberhasilan dalam meningkatkan kepuasan konsumen maka perumusan strategi atas kualitas produk sangat diperlukan karena terdapat keterkaitan antara kualitas produk dengan upaya meningkatkan kepuasan konsumen. 2.8 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, 2006:71. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Seorang peneliti harus mencari hubungan-hubungan yang menarik dan penting yang dapat menerangkan masalah yang diamati. Kemudian hubungan tersebut dikaitkan dengan teori dan dirumuskan dalam bentuk hipotesa. Konsep pokok yang diukur dengan variabel yang diberi definisi khusus oleh peneliti agar peneliti dapat menguji hipotesa penelitian.Berdasarkan model hipotesis dan penelitian terdahulu maka hipotesis penelitian yang dapat diajukan adalah: H1: Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel kualitas produk yang terdiri dari Kinerja X 1 , Fitur X 2 , Kehandalan X 3 , Kesesuaian Spesifikasi X 4 , Daya Tahan X 5 , Pelayanan X 6 , Estetika X 7 , Kualitas yang Dirasakan X 8 terhadap kepuasan konsumen Y pada pengguna ponsel merek Blackberry. H2: Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel kualitas produk yang terdiri dari Kinerja X 1 , Fitur X 2 , Kehandalan X 3 , Kesesuaian Spesifikasi X 4 , Daya Tahan X 5 , Pelayanan X 6 , Estetika X 7 , Kualitas yang Dirasakan X 8 terhadap kepuasan konsumen Y pada pengguna telepon seluler merek Blackberry. H3: Variabel Fitur X 2 merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen Y pada pengguna telepon seluler merek Blackberry.

III. METODE PENELITIAN 3.1

Jenis penelitian Menurut Sugiono 2008:11, metode survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah bukan buatan, dimana peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, tes, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Menurut Singarimbun 1995, penelitian survei dapat digunakan untuk 7 tujuh maksud tertentu, yaitu: 1 penjajagan explorative, 2 deskriptif, 3 penjelasan explanatoryconfirmatory, 4 evaluasi yang terdiri evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, 5 prediksi atau peramalan, 6 penelitian operasional, dan 7 pengembangan indikator sosial. Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang sebagai pengguna ponsel Blackberry maka jenis penelitian yang dilakukan adalah metode survei dengan jenis penelitian explanatory penelitian penjelasan. Menurut Sukandarrumidi 2006:105 penelitian jenis ini berusaha untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian explanatory adalah penelitian yang menjabarkan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan data yang dikumpulkan selama penelitian Singarimbun, 1995:5.

3.2 Populasi dan

Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama Sukandarrumidi, 2006:47. Sedangkan menurut Sugiyono 2008:115, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah, tetapi meliputi karakteristik sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang menggunakan ponsel Blackberry. Berdasarkan populasi tersebut akan dijadikan sumber data penelitian. 3.2.2 Sampel Sugiyono 2008:91 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis tidak mendapatkan data secara pasti mengenai jumlah populasi, yaitu Mahasiswa S1 pengguna ponsel Blackberry di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Oleh karena itu penelitian ini mengacu pada pendapat Roscoe dalam Sukandarrumidi 2006:160 untuk menentukan ukuran sampel, yang mana Roscoe berpendapat bahwa dalam penelitian multivariat termasuk analisis regresi berganda, ukuran sampel sebaiknya beberapa kali lebih disukai 10 kali atau lebih lebih besar dari jumlah variabel dalam studi. Dalam penelitian ini ditentukan ukuran sampel adalah 10 kali lebih besar dari jumlah variabel penelitian. Jumlah variabel penelitian terdiri atas 9 variabel, yaitu Kinerja X 1 , Fitur X 2 , Kehandalan X 3 , Kesesuaian Spesifikasi X 4 , Daya Tahan X 5 , Pelayanan X 6 , Estetika X 7 , Kualitas yang Dirasakan X 8 dan Kepuasan Konsumen Y. Maka jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah: 10 x 9 = 90 responden. Adapun jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 100 responden. 3.3 Teknik Pengambilan Sampel Sampling ialah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh objek penyelidikan populasi akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut Supranto, 2001:50. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dimana peneliti telah membuat batasan berdasarkan ciri-ciri subjek yang akan dijadikan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel non probability sampling merupakan penarikan sampel secara tidak acak karena besar populasi tidak diketahui secara pasti. Prosedur non probality sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana teknik sampling ini digunakan dalam penelitian yang mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. Burhan Bungin, 2005:115. Adapun karakteristik reponden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiwa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang sebagai target terbesar Blackberry yaitu dikalangan mahasiswa dan responden pengguna ponsel Blackberry yang menggunakan ponsel tersebut untuk berkomunikasi sehingga diharapkan mereka telah mengerti tentang produk yang akan diteliti tersebut. 3.4 Uji Instrumen Penelitian 3.4.1 Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2006:45. Begitu pula menurut Sugiyono 2008:137, validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan instrumen yang dipakai mengukur variabel tersebut sesuai dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Valid tidaknya instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi Pearson product moment atau membandingkan koefisien korelasi produk momen R hitung dengan nilai kritisnya. R hitung dicapai dengan rumus sebagai berikut: r xy Keterangan: r xy : Koefisien korelasi produk momen n : Jumlah sampel responden X : Skor variabel bebas Y : Skor variabel terikat Apabila probabilitas hasil korelasi kurang dari 0.05 5 maka instrumen tersebut dinyatakan valid namun apabila hasil korelasi lebih dari 0.05 5 maka dinyatakan tidak valid. Ukuran valid atau tidaknya sebuah instrumen dapat juga dengan membandingkan r hitung dengan r tabel , dimana jika r hitung r tabel maka dinyatakan valid.

3.4.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006:41. Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat dipercaya atau tidaknya suatu instrumen penelitian berdasarkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur Triton, 2006:248. Dalam penelitian ini, uji realibilitas menggunakan pendekatan Alpha Cronbach Arikunto, 2006:196. Uji realibilitas data menggunakan pendekatan alpha cronbach dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: r : Realibilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan ∑σ b 2 : Jumlah varians butir ∑σ t 2 : Varians total Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 Nunnally dalam Ghozali, 2006:42.

3.5 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA PONSEL ANDROID (Studi Pada Pengunjung Di Telepon Seluler Mall Malang Plaza

0 49 37

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler merek lain ke merek samsung: studi pada pengguna telepon seluler merek samsung yang sebelumnya menggunakan telepon seluler merek lain di Universitas Islam

1 21 165

Pengaruh kualitas Telepon Seluler terhadap kepuasan konsumen Telepon Seluler Merk Siemens (Studi di Kota Surakarta)

0 3 89

PENGARUH KUALITAS PRODUK TELEPON SELULER TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KABUPATEN SRAGEN PENGARUH KUALITAS PRODUK TELEPON SELULER TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KABUPATEN SRAGEN.

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TELEPON SELULER TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KABUPATEN SRAGEN.

0 1 5

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN DI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 9

PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA PENGARUH MEREK PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA.

0 0 14

Analisis Perilaku Konsumen terhadap Kepuasan Pembelian suatu Merek Telepon Seluler GSM.

0 0 36

Kontribusi harga, kualitas produk, dan citra merek terhadap loyalitas pengguna telepon seluler Nokia.

1 29 159

KONTRIBUSI HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA TELEPON SELULER NOKIA

0 2 157