65 sehingga memperbesar resiko yang ditanggung perusahaan. Dalam hal ini
solvabilitas diukur dengan rasio total hutang terhadap total aktiva yang melihat keseluruhan total hutang baik hutang jangka panjang maupun
jangka pendek yang disediakan kreditur dibandingkan dengan total aktiva. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar jumlah aktiva yang
digunakan untuk menjamin besarnya hutang dan membandingkan total pinjaman dengan aktiva untuk mengetahui beberapa besarnya peranan
modal luar dalam membiayai aktiva atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut dalam resiko keuangan. Sedangkan
kemampuan operasi dalam hal ini diukur dengan menggunakan rasio perputaran total aktiva yang mengukur efektifitas penggunaan aktiva operasi
perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik artinya aktiva dapat berputar lebih cepat dan meraih laba dan
menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan sehingga resiko keuangan semakin kecil.
4.2.1. Solvabilitas
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa solvabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiko keuangan
perusahaan. Dimana rasio total hutang terhadap total aktiva merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai
oleh hutang. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko keuangan pada kredtior berupa ketidakmampuan perusahaan membayar
semua kewajiban. Tanda negatif dalam penelitian ini mengindikasikan
Universitas Sumatera Utara
66 bahwa dengan hutang yang besar dapat menambah modal perusahaan,
dengan modal yang besar membuat perusahaan lebih leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam proyek-proyek investasi yang
menguntungkan sehingga dengan modal yang besar maka kemungkinan untuk memperoleh keuntungan juga besar dan menurunkan tingkat resiko
keuangan pada perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soren Svendsen 2003. Dari hasil
penelitian, diketahui terjadi hubungan negatif antara rasio hutang yang termasuk dalam solvabilitas terhadap resiko keuangan perusahaan.
4.2.2 Struktur Hutang
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa rasio struktur hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiko keuangan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Joshua D. Rauh 2008 dengan menggunakan uji cross-sectional
correlation. Dari hasil penelitian, diketahui terjadi hubungan negatif antara rasio struktur hutang dengan resiko keuangan perusahaan. Hubungan negatif
dalam penelitian ini menyatakan bahwa rasio struktur hutang berbanding terbalik dengan resiko keuangan. Artinya jika rasio struktur hutang
meningkat maka semakin besar pula kewajiban lancar yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan kewajiban tak
lancarnya. Dimana struktur hutang yang semakin besar kemungkinan dalam memperpanjang jangka waktu hutang, maka semakin besar biaya
Universitas Sumatera Utara
67 perpanjangan yang harus dikeluarkan dan kemungkinan akan menanggung
resiko keuangan yang berpengaruh terhadap laba perusahaan. 4.2.3 Kemampuan Operasi
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kemampuan operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiko keuangan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gang Fu, Weilan Fu dan Dan Liu 2012. Dari hasil penelitian, diketahui
terjadi hubungan negatif antara kemampuan operasi dengan resiko keuangan perusahaan. Hubungan negatif dalam penelitian ini menyatakan bahwa
kemampuan operasi berbanding terbalik dengan resiko keuangan, namun pengaruh ini signifikan. Artinya jika kemampuan operasi meningkat maka
semakin efektif penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dimana semakin tinggi nilai kemampuan operasi maka semakin
baik kemampuan perusahaan untuk membayar utang pinjaman kepada setiap
kreditor.
Universitas Sumatera Utara
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan