Pengujian Asumsi Klasik Hasil Penelitian

55 dibandingkan nilai R 2 model Fixed Effect dengan nilai Durbin-Watson 1,742356. Untuk menentukan model mana yang akan digunakan, kita dapat melihat hasil Haussman Test. Tabel 4.6 Hasil Regresi dengan Haussman Test Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 5.331787 3 0.1491 Sumber: Output Eviews-Diolah Peneliti 2014 Berdasarkan hasil Haussman Test diatas, diketahui bahwa probabilitas dari Chi Square statistiknya adalah sebesar 0,1491. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa hipotesis dari pengujian ini adalah: � = Random Effect Model � 1 = Fixed Effect Model Dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05, probabilitas Haussman Test lebih kecil dibandingkan dengan α. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa � diterima atau dengan kata lain, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Random Effect.

4.1.4 Pengujian Asumsi Klasik

Karena penelitian ini menggunakan model regresi berganda maka permasalahan yang mungkin terjadi pada model ini tidak terlepas dari tiga pelanggaran asumsi yakni heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 56

4.1.4.1 Uji Heteroskedastisitas

Mengingat bahwa data pada model ini termasuk berupa data cross section, maka tentunya ada kecurigaan bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas pada model ini. Masalah heteroskedastistas dapat diatasi dengan mudah menggunakan bantuan program Eviews 6.1 dengan memilih White cross-section pada menu option pada saat melakukan estimasi estimation. Dengan kembali mengestimasi model menggunakan langkah- langkah tersebut, maka hasil output regresi akan terbebas dari heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil regresi model Fixed Effect menggunakan White Test Dependent Variable: RESIKOKEUANGAN? Method: Pooled Least Squares Date: 021814 Time: 01:23 Sample: 2009 2011 Included observations: 3 Cross-sections included: 27 Total pool balanced observations: 81 White cross-section standard errors covariance d.f. corrected WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.455197 0.036551 12.45387 0.0000 SOLVABILITAS? -0.244110 0.122691 -1.989629 0.0520 STRUKTURHUTANG? 0.000251 0.000508 0.493008 0.6241 KEMAMPUANOPERASI? 0.027877 0.022380 1.245638 0.2186 Fixed Effects Cross BTON—C 1.797056 AMFG—C -0.066535 BRNA—C -0.239456 SPMA—C -0.261714 CPIN—C -0.055867 CTBN—C -0.102476 Universitas Sumatera Utara 57 DPNS—C 0.134616 GGRM—C 0.026880 GJTL—C -0.124952 INAI—C -0.173695 INDS—C -0.174280 TRST—C -0.325773 JPRS—C 0.063251 KAEF—C -0.017282 KPSI—C -0.246785 KLBF—C 0.069767 LION—C 0.327816 DLTA—C 0.251006 SCCO—C -0.217903 TIRT—C -0.049490 TCID—C 0.041742 SKLT—C -0.187185 TSPC—C 0.113199 VOKS—C -0.187115 TKIM—C -0.079509 LMPI—C -0.173203 PYFA—C -0.142112 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.986358 Mean dependent var 0.389556 Adjusted R-squared 0.978601 S.D. dependent var 0.416492 S.E. of regression 0.060927 Akaike info criterion -2.480173 Sum squared resid 0.189315 Schwarz criterion -1.593340 Log likelihood 130.4470 Hannan-Quinn criter. -2.124364 F-statistic 127.1527 Durbin-Watson stat 2.623265 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Output Eviews 2014 Dari output diatas, diketahui bahwa setelah dikonstankannya residual, ternyata tidak memberikan perbedaan pada koefisien regresi, namun standar error dan nilai probabilitas variabel mengalami perubahan.

4.1.4.2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terkait dengan munculnya korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan berdasarkan waktu dan berdasarkan ruang. Mengingat model Fixed Effect pada data panel tidak membutuhkan asumsi terbebasnya model dari serial korelasi, maka uji tentang autokorelasi dapat diabaikan Nachrowi dan Usman, 2006. Namun tetap perlu dilihat Universitas Sumatera Utara 58 mengenai permasalahan autokorelasi yang terjadi dengan melihat nilai D-W statistik. Dalam penelitian ini, terlihat bahwa D-W pada output estimasi pada tabel 4-7 adalah sebesar 2,623265, Angka ini berada pada kisaran +2 sampai dengan 5. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi autokorelasi negatif pada model tersebut.

4.1.4.3. Uji Normalitas

Asumsi dalam OLS adalah nilai rata – rata dari faktor pengganggu adalah nol. Untuk menguji apakah normal atau tidaknya faktor penganggu maka perlu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Jarque – Bera Test J-B test. Tabel 4.8 Hasil regresi model Fixed Effect untuk Uji Normalitas Dependent Variable: RESIKOKEUANGAN? Method: Pooled Least Squares Date: 021814 Time: 00:08 Sample: 2009 2011 Included observations: 3 Cross-sections included: 27 Total pool balanced observations: 81 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.455197 0.062604 7.271056 0.0000 SOLVABILITAS? -0.244110 0.094890 -2.572560 0.0130 STRUKTURHUTANG? 0.000251 0.001715 0.146099 0.8844 KEMAMPUANOPERASI? 0.027877 0.039275 0.709798 0.4811 Fixed Effects Cross BTON—C 1.797056 AMFG—C -0.066535 BRNA—C -0.239456 SPMA—C -0.261714 CPIN—C -0.055867 CTBN—C -0.102476 DPNS—C 0.134616 GGRM—C 0.026880 Universitas Sumatera Utara 59 GJTL—C -0.124952 INAI—C -0.173695 INDS—C -0.174280 TRST—C -0.325773 JPRS—C 0.063251 KAEF—C -0.017282 KPSI—C -0.246785 KLBF—C 0.069767 LION—C 0.327816 DLTA—C 0.251006 SCCO—C -0.217903 TIRT—C -0.049490 TCID—C 0.041742 SKLT—C -0.187185 TSPC—C 0.113199 VOKS—C -0.187115 TKIM—C -0.079509 LMPI—C -0.173203 PYFA—C -0.142112 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.986358 Mean dependent var 0.389556 Adjusted R-squared 0.978601 S.D. dependent var 0.416492 S.E. of regression 0.060927 Akaike info criterion -2.480173 Sum squared resid 0.189315 Schwarz criterion -1.593340 Log likelihood 130.4470 Hannan-Quinn criter. -2.124364 F-statistic 127.1527 Durbin-Watson stat 2.623265 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Output Eviews 2014 Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.1. Normalitas Dari tampilan tersebut ditemukan bahwa besarnya nilai Jargue Berra Normality test statistic dengan melihat angka probability. Dimana nilai probability 0,176135 yang artinya berdistribusi normal. Apabila angka probability 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila angka probability 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

4.1.4.4. Uji Multikolinearitas

Uji ini terkait dengan adanya hubungan antar beberapa atau semua variabel bebas dalam model penelitian yang digunakan. Menurut Gujarati 2003 dalam bukunya, masalah multikolinearitas telah teratasi dengan sendirinya dengan penggunaan data panel. Dengan kata lain, data panel menjadi solusi jika data mengalami masalah multikolinearitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masalah multikolinearitas tidak terjadi pada model fixed effect yang digunakan dalam penelitian ini. 1 2 3 4 5 6 7 8 -0.5 0.0 0.5 1.0 Series: Residuals Sample 1 27 Observations 27 Mean 1.77e-16 Median -0.026411 Maximum 1.059083 Minimum -0.593896 Std. Dev. 0.450336 Skewness 0.873505 Kurtosis 3.187267 Jarque-Bera 3.473004 Probability 0.176135 Universitas Sumatera Utara 61 Dengan demikian, dari hasil seluruh pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya untuk memprediksi resiko keuangan setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4.1.5. Pengujian Hipotesis 4.1.5.1 Uji Koefisien Determinasi R